METODOLOGI PENELITIAN

e. Siswa lebih menyukai mengerjakan

di dalam pengucapan yang terdapat bunyi vocal

tugas-tugas secara berkelompok

seperti [e] [a] [i] [u] Contoh:

Berdasarkan pengamatan peneliti Bunyi vocal [e] exhibition feksa'bisyen]

bersama kolaborator pada umumnya siwa lebih beberapa siswa megucapkan sesuai

menyukai kerja kelompok dalam pengajaran tulisannya

berbibicara karena siswa saling memberikan Excuse [ek'skyuws] beberapa siswa

informasi jika di antara siswa dan yang mengucapkan eskuse

mengalami kesulitan atau ketidak tahuan Enough [\'nM ] beberapa siswa

sesuatu.

mengucapkan enou Bunyi vocal [a] approve Kerja kelompok sangat efektif dilakukan [ s'pruwv ] beberapa

terutama pengajaran berbicara bahasa Inggris siswa mengucapkan aprope

khusus yang memakai teks, artinya siswa saling Advice [ae'vaiz ] beberapa siswa

mengetahui kekurangan masing-masing mengucapkan adpise

pasangan atau lawan bicara mereka. Authoritarian [a'there'taerean]

f. Siswa mengalami kelancaran dan

beberapa siswa mengucapkan

pemaha-man lebih baik ketika mereka

otoritari

berbicara bahasa Inggris

Associate [ e'sowsyieit ] beberapa siswa mengucapkan asosiate

Setelah melakukan kegiatan di dalam Ashamed [a'syeimd ] beberapa siswa

kelas dengan menggunakan bahasa Inggris pada mengucapkan ashame sesuai tulisannya

setiap pertemuan maka kelancaran berbicara Bunyi vocal [u] uneasy [ An'iezie ] beberapa

bahasa Inggris siswa menjadi terlatih dengan siswa mengucapkan uneasi

baik. Kelancaran di dalam berbicara akan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Januari 2011 17 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Januari 2011 17

berikan tugas kepada mahasiswa untuk maupun diatas luar kelas. Siswa senantiasa

mempelajari materi ajar yang akan dibahas menggunakan bahasa Inggris ketika berinteraksi

sebelum pertemuan berikutnya dimulai, dengan teman, guru atau penutur asli di dalam

maka kemampuan berbicara bahasa kehidupan nyata sehari-hari. Hal ini merupakan

Inggris siswa pada siklus 2 mengalami pen- safah satu cara untuk melatih kelancaran di

ingkatan. Berdasarkan hasil tes akhir siklus dalam berbicara bahasa Inggris.

diketahui rata-rata skor 93,64 Rata-rata Melalui Model Quantum Learning dapat

skor tersebut dikonversikan dengan tabel melatih kelancaran siswa karena pada setiap

FSI maka diperoleh skor 88 termasuk level kegiatan tersebut siswa dituntut harus berbicara

3. Tetapi hasil tes tersebut masih belum bahasa Inggris. Demikian juga siswa

mencapai standar minimal yang telah memperoleh keuntungan bila selalu bermain

ditetapkan oleh peneliti yaitu level 3* maka peran setiap kegiatan belajar mengajar dalam

peneliti dan kolaborator sepakat untuk pengajaran berbicara bahasa Inggris dalam

melanjutkan penelitian ini pada level 3. kelas.

c. pada siklus 3 peneliti melakukan tindakan Pemahaman siswa ketika mereka

perbaikan di dalam pengajaran bahasa berbicara bahasa Inggris dengan lawan bicara

Inggris berbicara denggunakan Model sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat

Quantum Learning yaitu peneliti yaitu peneliti perhatikan ketika siswa melakukan

peneliti memberikan kata kunci pada se- setiap kegiatan di dalam kelas utama mereka

tiap tema dialog yang harus dibaca oleh sudah pahami tema-tema yang telah mereka

siswa. Dengan cara tersebut, kemampuan pelajari namun perlu siswa mengembangkan

berbicara bahasa Inggris mengalami pen- tema-tema yang lain. Siswa sudah tidak

ingkatan jika dibandingkan pada siklus 2. mengalami kesulitan di dalam melakukan dialog

Berdasarkan hasil tes akhir siklus diketahui singkat yang diberikan dengan teman atau guru

rat-rata skor 139,6 Rata-rata skor tersebut maupun peneliti baik di dalam maupun di luar

dikonversikan dengan tabel FSI maka di- kelas.

peroleh skor 88 termasuk level 3*. Hasil tes tersebut sudah mencapai standar mini-

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

mal yang telah ditetapkan oleh peneliti yai-

1. Simpulan

tu level 3*.

Data hasil penelitian tersebut di atas Berdasarkan hasil dan pembahasan

menunjukkan bahwa setelah peneliti melakukan peneliti, maka dapat ditarik simpulan sebagai tindakan perbaikan pada siklus 2 dan 3 dalam berikut: pengajaran berbicara bahasa Inggris dengan

a. Kemampuan berbicara bahasa Inggris menggukan Model Quantum Learning maka

siswa setelah diberikan tindakan pada si- kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa klus 1 memperoleh rata-ratan skor 85.5

mengalami peningkatan.

jika Rata-rata skor tersebut dikonversikan dengan tabel FSI maka diperoleh

2. Implikasi

skor .termasuk level 2*. Oleh karena ke- Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan mampuan berbicara bahasa Inggris siswa

dalam hal sebagai berikut:

belum memcapai standar minimal yang

a. Penelitian tindakan kelas mempuyai telah ditetapkan oleh peneliti yaitu level 3

tujuan untuk mengadakan perubahan atau maka peneliti dan kolaborator maka sepa- perbaikan, baik dalam proses maupun kat untuk memberikan tindakan pada si-

hasil belajar mengajar. Penelitian ini perlu klus 2. dilakukan dengan menggunakan Model

b. Setelah tindakan perbaikan yang dilakukan Quantum Learning dalam proses belajar

dalam pengajaran berbicara bahasa Inggris mengajar karena guru selalu menghadapi dilaksanakan dengan menggunakan Model

18 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011 18 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011

f. Guru dan siswa diharapkan dapat men- diatasi agar proses belajar mengajar se-

cari informasi tentang Model Quantum makin baik dan hasil belajar siswa dalam

Learning baik melalui buku maupun me- berbicara makin meningkat.

lalui internet tentang pengajaran bahasa

b. Umpan balik dari kolaborator dan siswa

Inggris.

untuk sangat diperlukan untuk

g. Sekolah Menengah Atas pada Khususnya menemukan dan mengatasi maslah yang

SMA 5 Kendari Sulawesi Tenggara dapat perlu mendapatkan prioritas demi perbai-

mendukung keperiuan guru-guru untuk kan dengan menggunakan Model Quan-

meningkatkan kemampuan mengajar dan tum Learning dalam proses dan hasil bela-

belajar bahasa Inggris dengan menye- jar.

diakan sarana seperti buku-buku tentang

c. Kemampuan siswa untuk berbicara me- pengajaran bahasa Inggris yang terbaru lalui Model Quantum Learning perlu dit-

khususnya penggunaan Mode/ Quantum ingkatkan karena kegiatan berbicara san-

Learning.

gat diperlukan dalam era globalisasi

h. Siswa perlu banyak latihan baik dengan sekarang ini, dengan melalui berbicara

teman sekelasnya, sepermainan maupun siswa merefleksikan kosakata yang telah

gurunya.

dipelajarinya dan dapat memperiancar

i. Siswa perlu bertatih mengisi portofolio penguasaan materi ajar yang telah

mengenai kesulitan dan kemampuan dipelajarinya.

belajar yang dihadapai dan dapat intro- peksi diri.

3. Saran

j. Kepada Lembaga Penjamin Mutu Pen- didikan (LPMP) atau Educational Guar-

Berdasarkan kesimpulan di atas disaran antor Quality Institute (EGQI) dan hal-hal yang dapat dilakukan sebagai berikut: Pusat Pengembangan dan Penataran

a. Guru bahasa Inggris pada umumnya Guru (PPPG) atau Teacher Trainer and hendaknya dapat mengetahui, me- Development (TTDC) dapat merancang mahami dan menggunakan Model Quan- program pelatihan dan pendidikan dalam tum Learning dalam pengajaran bahasa jabatan yang berbasis Model Quantun Inggris dan proses belajar mengajar da-

Learning

lam kelas khususnya berbicara. k. Pelatihan ditujukan kepada para gur yang

b. Guru dapat mefihat tema yang sesuai mengajarkan bahasa Inggris agar mereka dengan kurikulum yang sedang digunkan lebih kreatif dan inovatif terhadap proses sesuai perkembangan zaman dan mengajar dan dapat menggunakan penli- keadaan yang berlaku di suatu sekolah aian yang lebih baik. pada khususnya.

c. Guru diharapkan dapat mengembangkan tema-tema yang ada di didalam kuriku- DAFTAR PUSTAKA

lum dalam penggunaan Model Quantum

Learning dalam pengajaran bahasa Ary Donald, Luchy Cheser. Jacob. Azghar Inggris berbicara siswa.

Razavien. 2004. Pengantar Penelitian dalam

d. Guru bahasa Inggris dan guru bahasa Pendidikan. Jogyakarta: Pustaka Pelajar. pada umumnya dapat menggunakan

Alwasilah, Chaedar. 2003. Dasar-Dasar Model Quantum Learning dalam

Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. pengajaran dan proses belajar mengajar

Jakarta: Kiblat Buku Utama. di dalam kelas untuk meningkatkan ke-

Arikunto, Suharsimi, Suharjono, Supardi. 2008. mampuan berbicara siswa.

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

e. Guru bahasa Inggris dapat melakukan

Aksara.

penelitian dengan tema yang lain dalam Balitbang. Metode Penelitian Sosial. 2000. Jakarta: penggunaan Model Quantum Learning.

Badan Penelitian dan Pengembangan DEP-

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Januari 2011 19

DAGRI dan OTODA. dalam Pengajaran. Bandung: ITB Bandung. Bogdan Biklen, Robert C. 2007. Research for

Duglass, H. Brown. 1994. Teaching by Principle. education an Introduction to Theories and Method.

An Interactive Approach to Language Paedagogy. New York:Pearson.

New Jersey.

BonviHain, Nancy. Language,Culture, and Duglass, H. Brown. 2004. Language Assessment Communi-cation. Prentice Hall Publishing.

Priciple and Classroom Practice. Longman: San Brown Gillian. 1993. Listening to Speak English.

francico State University. Longman: London.

Eviyanti, Evi. 2006. Peningkatan Kemampuan Bum Anne. 1999. Collaborative Action Research

Berbicara Bahasa Prancis Dengan For English Language Teacher. Cambridge:

Menggunakan Simulasi Global (Disertasi). University Press.

Jakarta Program Pascasarjana. Brumfit, Christopher. 1998. Communicative Metho

Elite Oslhtain and Marianne Celce-Murcia. -dology in Language Teaching. Cambridge.

2000. Discourse and Context in Language Chomsky, Noam. 1965. Aspect of the Theory of

Teaching. Cambridge: University Press. Syntax. Cambridge. Mass, MIT Press.

Frank Smith. 1975. Comprehension Learning. A Creswell, John W. 1994. Research Design

Conceptual Framework for Teacher. New York. Qualitative, and Quantitative Approaches.

Fulcher Glenn. 2003. Testing Second Language London: Sage Publication.

Speaking. Pearson Longman Publishing, Creswell, John W. 2003. Research Design

Gay, L.R. 2000. Education Research. Florida Qualitative, Quantitative and Mixed Methods

International University. Approaches. London: Sage Publication.

Gay. L. R, Geoffrey E Mills. 2006. Educational Creswell, John W. 1997. Qualitative Inquiry and

Research. Colombus: Pearson Merill Research Design Choosing Among. United State

Prentice Hall.

of America: Sage Publication. George, Yule and Gillian, Brown. 1997. Dart Allan Kent. 1997. Grammar Dialogue: An

Teaching the Spoken Language. Cambridge: Interactive Approach. Regents/Prentice: Hall

University Press.

Publishing. Gleason. Jean Berco, Nan Bernstein Ratner. Deporter Bobbi dan Mike Hermacki. 2004.

1998. Psycolinguistics. United State of Quantum Learning: Membiasakan Belajar

America.

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung Kaifa. Groundlund, E. Norman and Linn, L. Robert. Deporter Bobbi. 2004. Quantum Reading: Cara

1989. Measurement and Assessment in Teaching. Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang

Universitas of lllionois. Timbulnya Potensi Membaca. Bandung Kaifa.

Hall. R. David and Ann Hewing. 2001. Inovation Deporter Bobbi. 2004. Quantum Writing: Cara

in English Language Teaching. London.The Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang

Open University.

Timbulnya Potensi Menulis. Bandung Kaifa. Hall, Joan Kelly. 2002. Teaching and Researching Deporter Bobbi. 2006. Quantum Sukses: Meraih

Language and Culture. Longman Pearson Kesuksesan Luar Biasa Dimanapun, Kapanpun

Education.

dan Siapapun. Bandung: Kaifa. Harmer Jeremy. 2002. How to Teach English. An Deporter Bobbi, Mark Reardon dan Sarah

Introduction to The Practice of English Language Singer-Nourie. 2007. Quantum Teaching:

Teaching. Cambridge University Press. Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-

Harmer Jeremy. 2007. How to Teach English. ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Pearson Longman.

Deporter Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Haslan. 2007. Peningkatan Kemampuan Berbicara Singer-Nourie. 2007. Quantum Teaching:

Bahasa Inggris Melalui Pedekatan Interaktif, Memprak-tikkan Quantum Learning di Ruang-

Kolaboratif, dan Reflektif. (Tesis). Jakarta ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Program Pascasarjana.

Djiwandono, M. Soenardi. 1998. Tes Bahasa Heaton, J. B. 1988. Writing English Language Test.

20 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Juni 2011

London. Muhajir, Noeng. 2007. Metodologi Penelitian Hopkin, David. 1997. A Teacher's Guide to Class

Qualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Room Research. Buckingham: Open

Nina Spada, Pasty Ml Lightbown. 2003. How University Press.

Language are Learned. Oxford University Hughes Rebecca. 2002. Teaching and Researching

Press.

Speaking. Longman Pearson Education. Nunan, David. 1992. Collaborative Language I.S.P Nation and Jonathan Newton. 2009.

Learning And Teaching. University Teaching ESUEFL Listening and

Cambridge Press.

Speaking.New York: Routledge. Nunan David. 1999. Second Language Teaching I.S.P Nation and Jonathan Newton. 2009.

and Learning. London: Heinle. Teaching ESUEFL Reading and Writing. New

Nunan, David. Design Tasks For The York: Routledge.

Communicative Class Room. Cambridge Johnson, E. Karen. 1997. Understand

University Press.

Communication in Second Language Class Room. Nunan, David. 2003. Practical English Language Cambridge: University Press.

Teaching. London McGraw Hill. Kang, Shumin. 2003. Infraction as the Key to

Nunan, David. 2004. Task Based Language Improving English Foreign Language Learner's

Teaching. Cambridge University Press. Speaking Ability. Cambridge: University

Oiler, H. John W. 1980. Language Test at School. Press.

University of New Mexico. Kemmis, Stephen and Robin, Mc.Taggar. 1990.

Otoluwu, Moon Hidayati. 2008. Peningkatan The Action Research Planner. Victoria:

Kompetensi Komunikatif Siswa Dalam Bahasa Deakin University Press.

Inggris Dengan Menggunakan Realia Kesser, Carolyn. 1992. Cooperative language

(Disertasi). Jakarta Program Pascasarjana. Learning. New York: University of Texas.

Setiyadi, Ag. Bambang. 2006. Metode Penelitian Larsen. Diane. Freeman. 2000. Teaching and

Untuk Pengajaran Bahasa Asing. Yogyakarta: Principles in Language Teaching. Oxfort:

Graha llmu.

Oxford University Press. Sudjana, Nana. 2002. Metoda Statistik. Licoln, Yvonna S, Egon G. Cuba. 1991.

Bandung: Tarsito.

Naturalistic Inquiry. London: Sage Skerit.Ortrun Zuber. 1996. New Direction in Publication.

Action Research. London: The Palmer Press. Low, Ona. 1997. Speaking English Fluently.

Tomlinson Brian. 2007. Developing Materials For Cambridge: University Press.

Language Teaching. London: Continum. Mayuni.llza. 2005. Peningkatan Kompetensi Guru

Tompkins. E Gail, Hoskisson. Keneth. 1995. Bahasa Inggris dengan penerapan Metode

Language Art Content and Teaching Strategies. Reflektif. Penelitian Tindakan Kelas (Disertasi).

United State Of America: Prentice Hall. Jakarta Program Pasca Sarjana.

Universitas Negeri Jakarta. 2007. Pedoman McKay, Sandra Lee. 2002. Teaching English as an

Penulisan Tesis & Disertasi, Jakarta: Program International Language Rethinking Goal and

Pascasarjana UNJ.

Approach: Oxford. Wallace, Michael J. 2001. Action Research For Meredith D, et al. 2003. An Introduction

Language Teacher. New York Cambridge Educational Research. London: Pearson.

University Press.

Mills, Geoffrey E. 2000. Action Research .A Web:http://www. Public Speaking org/2005 Guide For The Teacher Researcher. Pearson

Wenger, Win. 2004. Beyond Teaching and Learning. Education.

Bandung: Penerbit Nuansa. McNiff, Jean. 1992. Action Research Principle

Wiersma.William, Sthephen G. Jurs. 2005. And Practice. London.

Research Method in Education. New York: McDonough JO and Cristhopher Shaw. 2005.

Pearson.

Materials and Methods :n ELT a Teacher's Widdowson. H. G. 1978. Teaching Language as Guide. London: Blackwell Publishing.

Communication. Oxford University Press.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 10, No. 1, Januari 2011 21