Evaluasi Formatif

1. Evaluasi Formatif

Nama Klien : Tn. H

Ruang/RS : Cempaka/RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Tanggal/Jam

No. Dx

Evaluasi formatif

TTD

Kamis

1 Mei ‘08

14.00 WIB

1

2

3

4

S : Pasien mengatakan nyeri pada tungkai kakinya, masih terasa jika untuk bergerak tapi berkurang dengan nafas dalam, skala nyeri:6O : P : Nyeri jika untuk bergerak

Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk

R : Nyeri pada luka post operasi hari kedua pada tungkai sebelah kanan, 1/3 proksimal mendekati lutut.

S : Skala nyeri 6

T : Nyeri terus menerus berhenti jika posisi nyaman dan dan tidak bergerak.

Pasien tampak menahan sakit, ekspresi wajah tegang

A : Masalah nyeri akut belum teratasi

P : Lanjutkan intevensi:

1. Kaji tingkat nyeri.

  1. Monitor TTV, observasi KU dan keluhan pasien

  2. Atur posisi aman dan nyaman

    1. Imobilisasikan bagian yang sakit

    2. Lakukan program terapi dari dokter

S : Pasien mengatakan masih takut jika untuk bergerak, pasien mengatakan nyeri jika untuk bergerak.

O : Pasien tampak bedrest, posisi pasien tidur terlentang dengan elevasi tungkai paha kanan pasien diatas bantal, pasien tampak takut dan kesakitan jika untuk bergerak, aktivitas kebutuhan pasien sehari-hari dibantu keluarga dan pasien tampak lemah.

Kekuatan otot

5 5

2 5

A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P : Lanjutkan intevensi:

1. Pertahankan tirah baring

  1. Atur posisi elevasi tungkai

  2. Kolaborasi dengan Fisioterapi

S : Pasien mengatakan bersedia rajin untuk mengatasi posisi dan bersedia untuk dilakukan tidakan keperawatan yaitu perawatan luka, pasien mengatakan telah menghabiskan 2/3 dari porsi yang disediakan oleh RS.

O : Tampak 10 jahitan pada luka postORIF, balutan luka tampak bersih, tidak terdapat jaringan nekrotik, tampak kulit yang dijahit belum menyatu.

A : Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi:

1. Ubah posisi dengan sering

  1. Lakukan perawatan pada area kulit yang di operasi.

    1. Kaji adanya jaringan nekrotik.

    2. Lanjutkan pemberian obat topikal (sofratulle).

    3. Pemberian diit RKTP.

S : Pasien mengatakan balutan luka belum diganti sejak kemarin.

O : Balutan tampak tidak merembes, pasien tidak terpasang drain, tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada bengkak, TD : 110/ 70 mmHg,N : 84 x/ menit, S : 366 oC, RR : 22 x/ menit

A : Masalah risiko infeksi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi:

1. Pantau KU & monitor TTV

  1. Lakukan perawatan luka

  2. Anjurkan banyak makan tinggi protein, vitamin C dan D

  3. Kolaborasi pemberian antibiotik

Juritha

Juritha

Juritha

Juritha

Jum’at

2 Mei ‘08

14.00 WIB

1

2

3

4

S : Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi hari ketiga sudah berkurang.O : P : masih sedikit nyeri jika untuk bergerak

Q : nyeri seperti ngilu sedikit berkurang

R : nyeri pada tungkai kanan 1/3 proksimal

S : skala nyeri 5

T: nyeri ± 10 menit kemudian berhenti jika posisi nyaman dan nyeri timbul jika untuk bergerak.

Pasien tampak sedikit santai dan rileks, TD: 110/ 70 mmHg, N: 80 x/ menit, S: 363 oC, RR: 20 x/ menit

A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Kaji tingkat nyeri.

  2. Monitor TTV, observasi KU dan keluhan pasien

  3. Atur posisi aman dan nyaman

  4. Imobilisasikan bagian yang sakit

  5. Lakukan program terapi dari dokter

S : Pasien mengatakan sudah tidak takut untuk bergerak dan sudah latihan bergerak di tempat tidur.

O : Pasien tampak mencoba latihan di tempat tidur dengan bergerak dan duduk di tempat tidur.

Pasien tampak tenang, pasien tampak menahan nyeri jika bergerak/ tidak berhati-hati.

Kekuatan otot

5 5

2 5

A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Pertahankan tirah baring

  2. Atur posisi elevasi tungkai

  3. Kolaborasi dengan Fisioterapi

S : Pasien mengatakan telah menghabiskan 2/3 dari porsi yang disediakan oleh RS, pasien mengatakan banyak makan putih telur, pasien mengatakan bersedia rajin untuk mengubah posisi dan bersedia untuk dilakukan tindakan keperawatan yaitu perawatan luka.

O : Tampak 10 jahitan pada luka post ORIF, balutan luka tampak bersih, tidak terdapat jahitan yang lepas, tidak terdapat jaringan nekrotik, tidak ada bulla.

A : Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Pantau KU & monitor TTV

  2. Lakukan perawatan luka

  3. Anjurkan banyak makan tinggi protein, vitamin C dan D

  4. Kolaborasi pemberian antibiotik

S : Pasien mengatakan balutan luka sudah diganti tadi pagi

O : Balutan luka post ORIF tidak tambas, kering, tidak berbau, balutan sudah dimedikasi, post operasi hari ketiga tampak kaki kanan dan kiri terdapat luka post trauma mulai mengering dan kemerahan, tidak ada bengkak pada area operasi hanya bengkak pada jari kaki dan telapak kaki sebelah kanan, pada luka post operasi tidak terpasang drain, terpasang pinning pada os fibula 1/3 proksimal dengan 4 sekrup dan platting pada os tibia 1/3 proksimal dengan 5 sekrup. TD : 110/ 70 mmHg, N: 80x/ menit, S : 363 oC, RR : 20 x/ menit

A : Masalah risiko infeksi teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi:

  1. Ubah posisi dengan sering

  2. Lakukan perawatan pada area kulit yang di operasi.

  3. Kaji adanya jaringan nekrotik.

  4. Lanjutkan pemberian obat topikal (sofratulle).

  5. Pemberian diit RKTP.

Juritha

Juritha

Juritha

Juritha

Tanggal/Jam

No.Dx

Evaluasi Sumatif

TTD

Sabtu

3 Mei ‘08

14.00 WIB

1

2

3

4

S : Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi sudah berkurang jika untuk bergerak, skala nyeri: 4O : P: Nyeri jika untuk bergerak karena tidak hati-hati

Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk

R : Nyeri pada luka post operasi pada tungkai kanan 1/3 proksimal

S : Skala nyeri : 4

T : Nyeri kadang-kadang saja jika digunakan untuk bergerak. Nyeri berkurang bila posisi nyaman dan dengan nafas dalam.

TD : 110/ 70 mmHg, N : 84 x/ menit, S : 365 oc, RR : 22 x/ menit, KU pasien : baik

A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi:

  1. Kaji tingkat nyeri.

  2. Monitor TTV, observasi KU dan keluhan pasien

  3. Atur posisi aman dan nyaman

  4. Imobilisasikan bagian yang sakit

  5. Lakukan program terapi dari dokter

S : Pasien mengatakan sudah tidak takut untuk bergerak dan sudah bisa duduk dengan mandiri.

O : Pasien tampak latihan gerak dan duduk di tempat tidur, pasien tampak rileks dan tidak takut bergerak, pasien tampak memulai aktivitas secara mandiri. Kekuatan otot

5 5

2 5

A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Pertahankan tirah baring

  2. Atur posisi elevasi tungkai

  3. Kolaborasi dengan Fisioterapi

S : Pasien mengatakan telah rajin mengkonsumsi putih telur dan ikan kutuk, pasien mengatakan bersedia untuk mengubah posisi tidurnya.

O : Tampak 10 jahitan pada luka post ORIF, belum dilakukan aff jahitan karena kulit belum menyatu, balutan luka tampak bersih, tidak terdapat jahitan yang lepas, tidak ada bulla dan tidak ada jaringan nekrotik.

A : Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Pantau KU & monitor TTV

  2. Lakukan perawatan luka

  3. Anjurkan banyak makan tinggi protein, vitamin C dan D

  4. Kolaborasi pemberian antibiotik

S : Pasien mengatakan nyeri sewaktu lukanya dibersihkan, pasien mengatakan sudah merasa nyaman karena luka telah dibersihkan.

O : Luka tambas, kering, tidak ada pus, tidak ada bengkak, tidak ada tanda-tanda infeksi, TD : 110/ 70 mmHg, N : 84 x/ menit, S : 365 OC, RR : 22 x/ menit, masih terpasang pinning dan platting.

A : Masalah risiko infeksi belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi:

  1. Ubah posisi dengan sering

  2. Lakukan perawatan pada area kulit yang di operasi.

  3. Kaji adanya jaringan nekrotik.

  4. Lanjutkan pemberian obat topikal (sofratulle).

  5. Pemberian diit RKTP.

Juritha

Juritha

Juritha

Juritha

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65