Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Observasi. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti dan daerah lokasi penelitian.

2. Teknik Wawancara adalah metode untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden, yang didasarkan pada daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan wawancara dilakukan kepada konsumen yang sedang membeli sawi caisim organik di pasar swalayan yang merupakan lokasi penelitian.

3. Pencatatan. Teknik ini dilakukan dengan mencatat hasil wawancara pada kuisioner dan mencatat data sekunder dari instansi atau lembaga yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian.

commit to user

Menurut Simamora (2004: 208-209), untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sawi caisim organik digunakan Analisis Sikap Angka Ideal (Ideal-Point Model). Pada prinsipnya, model angka ideal mengukur gap (perbedaan) dan memberikan informasi mengenai evaluasi konsumen terhadap apa yang dirasakan (yang sesungguhnya) oleh konsumen dan apa yang diinginkan (yang ideal) oleh konsumen.

1. Analisis Kualitas Ideal Konsumen Terhadap Atribut Sawi Caisim Organik Analisis kualitas ideal konsumen terhadap atribut sawi caisim organik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kualitas ideal = │I i -X i │

Di mana : Ii = performansi ideal konsumen terhadap atribut i Xi = kepercayaan konsumen terhadap atribut i

Menurut Sumarwan (2003: 161-162), sifat ideal terhadap atribut sawi caisim organik adalah jika hasil kualitas ideal mendekati nol maka atribut sebuah produk sesuai dengan keinginan atau minat konsumen, sedangkan jika lebih terdapat gap yang besar antara performansi ideal dan kepercayaan maka atribut sebuah produk tidak sesuai dengan keinginan konsumen atau belum ideal.

2. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Sawi Caisim Organik

Analisis sikap konsumen terhadap sawi caisim organik dihitung menggunakan analisis model angka ideal dirumuskan sebagai berikut :

Ab = å

W i │I i -X i │

Di mana : Ab : sikap keseluruhan terhadap kepentingan yang diberikan

responden terhadap atribut i

W i : tingkat kepentingan yang diberikan responden terhadap

atribut i

commit to user

: kepercayaan konsumen terhadap atribut i

n : jumlah atribut yang dievaluasi oleh konsumen Ab adalah sikap keseluruhan konsumen terhadap suatu produk, yang akan digambarkan oleh angka dari nol sampai jumlah tertentu. Semakin kecil skor Ab (mendekati nol), artinya perbedaan antara apa yang diharapkan (yang ideal) dengan sesungguhnya semakin dekat. Dengan kata lain produk tersebut semakin disukai konsumen. Sebaliknya jika skor Ab semakin besar, artinya masih ada gap yang lebar antara apa yang diinginkan dengan apa yang dirasakan konsumen.

Wi menggambarkan evaluasi terhadap kepentingan suatu atribut. Konsumen diminta untuk menyatakan pilihan dalam skala. Sedangkan Ii menyatakan keinginan performansi ideal dari atribut yang dievaluasinya. Langkah kemudian adalah mengukur komponen Xi, yaitu memberikan penilaian aktual suatu atribut produk seperti yang dirasakan konsumen. Keidealan suatu produk dinilai dengan cara melihat skor atau point selisih antara performansi ideal dan kepercayaan terhadap atribut. Semakin kecil atau semakin mendekati nol selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan maka atribut tersebut semakin ideal.

Kriteria sikap konsumen dinilai dengan menggunakan skala linear numerik dengan rumus :

Skala linear numerik :

0 Ab < x sangat baik x Ab < 2x baik 2x Ab < 3x netral 3x Ab < 4x buruk 4x Ab < 5x sangat buruk

Skala

Wi Ii

commit to user