Konsep Dasar Perangkat Keras 1 Motor DC

BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep Dasar Perangkat Keras 2.1.1 Motor DC Motor DC merupakan perangkat yang berfungsi merubah besaran listrik menjadi besaran mekanik. Prinsip kerja motor didasarkan pada gaya elektromagnetik. Motor DC bekerja bila mendapatkan tegangan searah yang cukup pada kedua kutupnya. Tegangan ini akan menimbulkan induksi elektromagnetik yang menyebabkan motor berputar. Pada umumnya motor diklasifikasikan menurut jenis power yang digunakan dan prinsip kerja motor. Ada tiga jenis motor DC yang pokok diklasifikasikan menurut metode penguatan medan, yaitu : • Motor shunt, menggunakan kumparan medan magnet dengan tahanan relatif tinggi dengan banyak lilitan kawat kecil, biasanya dihubungkan paralel paralel dengan jangkar sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Rangkaian motor shunt Universitas Sumatera Utara • Motor seri, menggunakan kumparan medan tahanan sangat rendah dengan lilitan sangat sedikit, kawat besar dihubungkan seri dengan jangkar sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.2 Gambar 2.2 Rangkaian motor seri • Motor kompon, menggunakan kombinasi medan shunt lilitan banyak dari kawat kecil paralel dengan jangkar dan medan seri lilitan sedikit dari kawat besar dihubungkan seri dengan jangkar sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.3 Gambar 2.3 Rangkaian motor kompon Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Antarmuka Menggunakan Port Paralel

Port paralel banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi antarmuka. Port ini membolehkan kita memiliki masukan hingga 8 bit atau keluaran hingga 12 bit pada saat yang bersamaan, dengan hanya membutuhkan rangkaian eksternal sederhana untuk melakukan suatu tugas tertentu. Port parallel atau port printer, dipastikan selalu ada pada setiap komputer. Sesuai dengan namanya, port paralel banyak dimanfaatkan untuk urusan pencetakan data. Sebenarnya, port inipun bisa dimanfaatkan untuk hal lain, karena memiliki inputoutput IO data. Tata letak 25 pin port paralel printer ditunjukkan pada Gambar 2. 4. Gambar 2. 4. Tata-letak pin port paralel printer Adapun tabel sinyal dan fungsi dari setiap pin pada port paralel printer, ditunjukkan pada Tabel 2.1. Pin 2 sampaidengan pin 9 D0-D7 berfungsi sebagai keluaran, yang selanjutnya dapat kita manfaatkan untuk mengontrol peralatan luar. Universitas Sumatera Utara Pin 10 sampaidengan pin 13 dan pin 15 PS3-PS7 berfungsi sebagai masukan yang dapat dijadikan untuk mendeteksi status peralatan luar. Tabel 2.1 Tabel signal dan fungsi pin port paralel Port paralel memiliki tiga alamat dasar yang bisa digunakan. Alamat dasar 3BCh pertama kali diperkenalkan sebagai alamat port paralel pada kartu-kartu video lama. Alamat ini kemudian sempat menghilang saat port paralel dicabut dari kartu- kartu video. Sekarang muncul kembali sebagai pilihan untuk port paralel yang terpadu dengan motherboard, yang konfigurasinya dapat diubah melalui BIOS. Port paralel pertama atau LPT1 biasanya memiliki alamat dasar 378h, sedangkan port paralel kedua LPT2 adalah 278h. Ini adalah alamat yang biasa dijumpai. Pada Tabel 2.2 ditunjukkan keterangan mengenai alamat-alamat dasar port paralel.Putra, 2002 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Alamat-alamat dasar kanal paralel Alamat Keterangan 3BCh – 3BFh Digunakan untuk Kanal Paralel yang terpadu dengan kartu-kartu video, tidak mendukung alamat-alamat ECP. 378h – 37Fh Biasa digunakan untuk LPT1 278h – 27Fh Biasa digunakan untuk LPT2 Port paralel memiliki tiga register perangkat lunak yang digunakan yaitu register data, status, dan kontrol. Alamat dasar, biasa dinamakan port data atau register data digunakan untuk mengeluarkan data pada jalur data port paralel pin 2 sampaidengan. 9. Register ini normalnya sebagai port hanya tulis. Pada Tabel 2.3 ditunjukkan keterangan mengenai fungsi tiap-tiap bit pada port data. Tabel 2.3. Register Data port paralel Offset Nama BacaTulis Bit? Keterangan Base + 0 Data Port Baca danatau Tulis Bit 7 Data 7 Bit 6 Data 6 Bit 5 Data 5 Bit 4 Data 4 Bit 3 Data 3 Bit 2 Data 2 Bit 1 Data 1 Bit 0 Data 0 Port status alamat dasar + 1 sebagai port hanya baca saja. Pada Tabel 2.4. ditunjukkan fungsi dari tiap-tiap bit register status. Data apa saja yang dituliskan ke port ini akan diabaikan. Port status berasal dari lima masukan port paralel pin 10, Universitas Sumatera Utara 11, 12, 13 dan 15, sebuah register status IRQ dan dua bit tercadang. Bit-7 Busy sebagai masukan inversi, jika bit-7 terbaca sebagi logika 0 artinya pada pin tersebut terpasang tegangan +5V. Juga pada bit-2 IRQ,jika bit ini terbaca ‘1’, artinya interupsi sela tidak muncul. Tabel 2.4. Register status port paralel Offset Nama BacaTulis Bit? Keterangan Base + 1 Status Port Hanya Baca Bit 7 Busy Bit 6 Ack Bit 5 Paper OutEnd Bit 4 Select Bit 3 Error Bit 2 IRQ Bit 1 Tercadang Bit 0 Tercadang Register kontrol alamat dasar+2 sebagi register tulis saja. Pada Tabel 2.5 ditunjukkan fungsi tiap-tiap bit dari register kontrol. Saat sebuah pencetak disambungkan pada port paralel, maka ia membutuhkan 4 kontrol, yaitu Strobe, Auto Linefeed , Initialize dan Select Printer, yang semua sifatnya inversi kecuali Initialize. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Register kontrol port paralel Offset Nama BacaTulis Bit? Keterangan Base + 2 Kontrol Port Tulis Bit 7 Tidak digunakan Bit 6 Tidak digunakan Bit 5 Aktivasi Port Dwi-Arah Bit 4 Aktivasi IRQ melalui jalur Ack Bit 3 Select In Bit 2 Inisialisasi Reset Bit 1 Autofeed Bit 0 STROBE

2.1.3 H-Bridge Rangkaian Jembatan H

H-Bridge berfungsi untuk mengatur arah putaran motor DC. Jembatan H- Bridge terdiri dari terdiri dari empat saklar yang terhubung secara topologi membentuk huruf H dan terminal motor terletak pada garis horizontal huruf H, sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.5. Rangkaian jembatan H Universitas Sumatera Utara Didalam sebuah rangkaian jembatan H, saklar menutup dan membuka dengan teratur sehingga ketika diberikan tegangan pada kutub yang sama diseberang motor arus dapat melewatinya dengan putaran motor maju atau tegangan pada kutub yang berlawanan, menimbulkan arus mengalir menggerakkan motor dengan arah putaran terbalik. Jika pada saklar S1 dan S4 ditutup sedangkan saklar S2 dan S3 dibuka, arus akan mengalir dari kiri ke kanan didalam motor, atau dengan kata lain tegangan positif melewati terminal. Ketika saklar S2 dan S3 ditutup dan saklar S1 dan S4 dibuka maka arus akan mengalir dari kanan ke kiri, membalikkan kutub tegangan. Jika terminal di hubung buka maka motor akan terjadi freewheel dan jika terminal dihubung singkat maka motor akan mengerem. Saklar-saklar pada jembatan H digantikan oleh transistor, yang competeble dengan TTL. Rangkaian jembatan H ini terdapat pada IC L293D.

2.1.4. Pulse Width Modulation PWM

Untuk mengendalikan kecepatan motor, saklar dari jembatan H pada IC L293D terbuka dan tertutup dengan kecepatan yang berbeda yang bertujuan untuk menghasilkan rata-rata tegangan yang berbeda pada motor. Rangkaian jembatan H yang dimaksud ditunjukkan pada Gambar 2.8. Cara ini dinamakan pulse width modulation atau modulasi lebar pulsa sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6. Modulasi lebar pulsa V adalah tegangan pada motor dan t adalah waktu, dengan menekan saklar dengan cepat maka dapat menimbulkan tegangan rata-rata yang melewati motor. Kecepatan motor dapat ditingkat dengan mengubah rasio lebar pulsa dari tegangan yang melewati terminal. Untuk mengatur kecepatan motor tersebut digunakan sinyal PWM yang diumpankan pada IC L293D sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2.7. Gambar 2.7. IC L293D Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.8 ditunjukkan arsitektur rangkaian dalam IC L293D. Sinyal PWM diumpankan pada pin 1 enable1 IC L293D, sehingga pin enable akan selalu berubah menjadi kondisi HIGH atau LOW sebagaimana pulsa PWM yang di unpankan. Pin 2 IN1 dan pin 7 IN2 dihubungkan dengan pengatur arah putaran. Misalnya pada pin enable1 diumpankan sinyal HIGH, pada pin2 IN1 di umpankan sinyal HIGH dan pada pin 7IN2 diumpankan sinyal LOW maka pada pin OUT1 juga akan berlogika HIGH dan pin OUT2 akan berlogika LOW dan ketika pada pin enable1 diumpankan sinyal Low maka kedua keluaran pin OUT1 dan OUT2 akan menjadi LOW, begitu seterusnya seiring dengan perubahan pin enable1 yang merupakan perubahan PWM. Gambar 2.8 Arsitektur rangkaian dalam IC L293D Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Sensor Kecepatan Optokopler

Masalah utama dalam teknik pengukuran ialah mengubah besaran fisik dalam hal ini optik menjadi besaran listrik yang proporsional. Dalam pembuatan alat ini, sensor yang digunakan adalah optokopler. Didalam optokopler, terdapat dioda penghasil cahaya, LED Light Emitting Diode, dan sebuah transistor yang peka terhadap perubahan intensitas cahaya photo-transistor. Ini tersedia dalam satu kesatuan atau terpisah dalam masing-masing kotak dan kadang-kadang juga dilengkapi dengan lensa agar dapat mengenali sinyal kecil dengan lebih baik, atau untuk memperoleh jarak pengamatan yang lebih jauh. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2.9. yaitu untuk setiap perubahan tegangan Vf, akan menghasilkan perubahan pada LED dan arus yang ditarik oleh photo-transistor akan mengalami perubahan pula, sehingga menyebabkan perubahan tegangan pada terminal kolektor-emitornya Vce. Beberapa keuntungan pemakaian dari optokopler ini adalah : • Kecepatan operasi lebih baik • Ukurannya kecil • Tidak mudah terpengaruh oleh goncangan dan getaran Gambar 2.9. Simbol optokopler Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Pemicu Schmitt IC 7414

IC 7414 merupakan IC TTL yang berfungsi sebagai penguat tegangan dan menegaskan masukan sinyal yang berupa sinyal bergerigi atau sinus menjadi sinyal kotak yang tegas. IC ini mempunyai 6 gerbang inverter yang masing-masing dengan input Schmitt trigger. Gambar konfigurasi pin-pinnya ditunjukkan pada Gambar 2.10. Gambar 2.10. Diagram pin IC 7414 Universitas Sumatera Utara 2.2 Konsep Dasar Perangkat Lunak 2.2.1 LabVIEW Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench