b. Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain :
1. ME Mean Error Nilai Tengah Kesalahan :
n e
ME
n t
t
∑
=
=
1
2. MSE Mean Square Error Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :
MSE = n
F X
n t
t t
2 1
∑
=
−
3. MAE Mean Absolute Error Nilai Tengah Kesalahan Absolut :
MAE = n
e
n t
t
∑
=1
4. MAPE Mean Absolute Percentage Error Nilai Tengah Kesalahan
Persentase Absolut :
MAPE = n
PE
n t
t
∑
=1
5. SDE Standard Deviation Of Error Standar Kesalahan Deviasi :
SDE = 1
1 2
−
∑
=
n e
n t
t
dimana : e
t
= X
t
–F
t
kesalahan pada periode t X
t
= Data aktual pada periode t PE
t
=
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡ −
t t
X F
Xt
x 100 Kesalahan persentase pada periode t
Universitas Sumatera Utara
F
t
= Nilai ramalan pada periode t n = Banyaknya periode t
Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Nilai Kesalahan
1 Periode
2 Peramalan
banyaknya surat kilat
yang dikirim
dan diterima
X
t
3 Peramalan
F
t
4 Kesalahan
X
t
–F
t
5 Kesalahan
Absolute
│X
t
–F
t
│ 6
Kesalahan Kuadrat
X
t
–F
t 2
7 Kesalahan
Persentase PE
8 Kesalahan
Persentase Absolute
MAPE
1 X
1
F
1
... ... ... ... ... 2 X
2
F
2
... ... ... ... ...
3 X
3
F
3
... ... ... ... ...
4 X
4
F
4
... ... ... ... ...
5 X
5
F
5
... ... ... ... ...
6 X
6
F
6
... ... ... ... ...
7 X
7
F
7
... ... ... ... ...
Jlh ... ... ... ... ...
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.
3.1.1 Masa Pemerintahan Belanda
1. Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh
direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan Directur Van Landbouw Nijerverheid en Handel yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi
tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. 2.
Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi unruk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap- tiap parlemen. Komisi tersebut
diserahi yugas merencanakan tindakan- tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika di
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor de Statistiek CKS atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu berslih pula pekerjaan
mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijinsen UIA yang sekarang disebut kantor bea dan
cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
1. Pada bulan Juli 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.
2. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu
Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat
Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan
Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. 2.
Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS
dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran.
Universitas Sumatera Utara
3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga
KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 No. 18.009M
KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
4. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementrian
Perekonomian dipecah menjadi kementrian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung
mulai tanggal 1 Juni 1957 nams KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana
Menteri.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
1. Pada Pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yasng handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan statistik
pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. 2.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur Organisasi, yaitu:
a. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang Organisasi BPS
b. Peraturan Pemerintah N0. 16 Tahun 1980 tentang Organisasi BPS
c. Peraturan Pemerintah N0. 2 Tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik.
Universitas Sumatera Utara
d. Undang- Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
e. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS.
f. Keputusan kepala BPS\ No. 100 Tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS. g.
PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
3. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintah No. 6 Tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni
1988 dengan Keputusan Presiden No. 86 Tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Visi Dan Misi Badan Pusat Statistik
1. Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai misi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung
sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.
2. Misi Badan Pusat Statistik
Dalam perjuangan pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian
Universitas Sumatera Utara
dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu
pengetahuan statistik.
3.1.6 Program pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi ke dalam 4 pokok, yaitu:
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan sistem informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara
4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik