Pemilihan Bahan Penyimpanan Bahan Pengolahan

Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman Jajanan 118 – 126 Evi Naria 122 kopi, dan jus. Ketiga jenis minuman ini memang sangat digemari oleh konsumen. Berdasarkan Tabel 2, 3 jenis makanan yang terbanyak dijual adalah nasi goreng, mie goreng, dan mie ayam. Para pedagang umumnya menjual lebih dari satu jenis makanan pada satu etalase. Pedagang minuman juga umumnya menjual lebih dari satu jenis minuman pada satu etalase. Satu pedagang bisa saja menjual tiga jenis makanan dan dua jenis minuman, sehingga jenis makanan dan minuman jauh melampaui jumlah pedagang. Secara umum, data penyebaran penjualan makanan minuman, dapat dikelompokkan seperti pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa paling banyak pedagang menjual makanan. Sebanyak 25,9 pedagang menjual makanan dan juga menjual minuman. Kualitas Higiene Sanitasi Makanan Minuman Wawancara dan observasi tentang pelaksanaan prinsip higiene sanitasi makanan minuman dilakukan terhadap para pedagang. Prinsip tersebut meliputi pemilihan bahan, penyimpanan bahan, pengolahan bahan, penyimpanan makanan minuman yang akan disajikan, pengangkutan makanan minuman yang akan disajikan kepada konsumen, dan tata cara penyajian makanan minuman.

a. Pemilihan Bahan

Pemilihan bahan yang dilakukan pedagang dengan mengamati bahan sebelum bahan tersebut dibeli. Data pemilihan bahan dapat dilihat pada Tabel 4. Hampir semua pedagang telah melakukan hal yang benar dalam pemilihan bahan, sehingga memenuhi syarat higiene sanitasi. Sebagai contoh, sayuran yang dipilih adalah sayur yang segar, dan berwarna hijau terang. Seluruh pedagang mengamati batas kadaluarsa pada berbagai bahan yang dibelinya. Pedagang yang mencuci bahan sebelum digunakan sebesar 89,7, dan umumnya bahan tersebut dicuci di rumah pedagang, sebelum pergi berjualan.

b. Penyimpanan Bahan

Bahan makanan yang belum diolah, sebagian dilakukan penyimpanan. Penyimpanan sebaiknya pada wadah khusus, sehingga tidak bercampur antara bahan makanan yang mudah busuk dengan yang tidak mudah busuk, dan wadah tersebut dalam keadaan bersih. Penyimpanan bahan makanan yang dilakukan pedagang makanan dan minuman di Kompleks USU dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari 89 pedagang telah mencuci bahan makanan sebelum disimpan, dan mempunyai wadah khusus untuk menyimpan bahan makanan. Tempat penyimpanan umumnya bersih, di mana tempat penyimpanan ini dibersihkan setiap hari oleh pedagang. Hal ini sudah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes yang berlaku. Namun, untuk memisahkan bahan makanan yang mudah busuk dan tidak mudah busuk lebih banyak pedagang yang tidak melakukannya. Para pedagang beralasan lebih praktis meletakkan bahan tersebut pada satu wadah.

c. Pengolahan

Pengolahan bahan makanan menjadi makanan jadi adalah tahap utama dalam proses penyediaan makanan. Pengolahan bahan makanan yang diteliti meliputi tiga hal yaitu, cara menjamah makanan, tempat pengolahan, dan peralatan masak yang digunakan. Sebagian pedagang, yaitu 12,1 pernah mengikuti kursus pengelolaan makanan secara pribadi, bukan dikelola oleh USU. Hasil wawancara dan observasi terhadap para pedagang tentang tata cara pengolahan makanan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 memberikan gambaran bahwa lebih banyak pedagang yang melakukan pengolahan makanan secara memenuhi syarat, yaitu pada variabel peralatan yang digunakan, tempat mengolah kedap air dan mudah dibersihkan, pencahayaan tempat mengolah makanan cukup, pakaian penjamah bersih, dan tidak merokok ketika mengelola makanan. Sebagian variabel terlihat bahwa lebih banyak pedagang yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Variabel tersebut adalah tidak mencuci tangan, atau mencuci tangan tapi tidak menggunakan sabun, tidak menggunakan celemek, dan ketika sakit masih saja mengolah makanan. Alasan mereka tidak mencuci tangan karena pada lokasi berjualan tidak tersedia fasilitas tersebut, dan mereka juga tidak tahu bahwa harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengolah makanan. Pedagang juga tidak menggunakan celemek. Pedagang yang Universitas Sumatera Utara Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman Jajanan 118 – 126 Evi Naria 123 sakit masih tetap mengolah makanan, padahal ini merupakan risiko yang cukup besar dalam penularan penyakit.

d. Penyimpanan makanan dan minuman