Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS Global Positioning
System, bor tanah, ring sampel tanah, meteran, pita ukur, turbidimeter, kantong plastik, plastik kiloan, kertas label, karet gelang, parang, cutter, botol plastik,
sekop semen, broti, kamera digital, software ArcView GIS 3.3 dan perangkat komputer.
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sampel tanah, sampel air, peta administrasi, peta jenis tanah, peta kelas lereng, peta kedalaman tanah,
peta penutupan dan penggunaan lahan, dan data sekunder curah hujan selama 10 tahun terakhir.
Prosedur Penelitian 1. Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil peninjauan langsung ke lapangan.
Data primer tersebut berupa pengambilan contoh tanah, air dan pengecekan lapangan. Data sekunder yang digunakan yaitu data peta jenis tanah, peta
kelas lereng, peta kedalaman tanah, peta penutupan dan penggunaan lahan yang diperoleh dari BPDAS Wampu Sei Ular, dan data curah hujan di
beberapa stasiun selama 10 tahun terakhir yang diperoleh dari BMKG.
2. Penentuan lokasi
Lokasi yang menjadi titik pengambilan sampel meliputi bagian hilir DAS Padang, bagian tengah DAS Padang dan bagian hulu DAS Padang. Dari
masing-masing bagian akan diambil sampel sebanyak 3 tiga titik.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengambilan sampel tanah
Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengambilan sampel tanah dilakukan dalam dua bentuk, yaitu tanah utuh
tanah tidak terganggu dengan menggunakan ring sampel dan tanah biasa tanah terganggu dengan menggunakan plastik. Sampel tanah utuh bertujuan
untuk analisis sifat fisik tanah seperti permeabilitas, kerapatan isi bulk density dan struktur tanah. Sedangkan tanah biasa bertujuan untuk analisis
tekstur dan bahan organik tanah C organik. Teknik pengambilan sampel tanah utuh :
- Tentukan titik yang menjadi tempat pengambilan sampel.
- Bersihkan permukaan tanah dari serasah.
- Letakkan ring sampel lalu tekan hingga seluruh bagian masuk ke dalam
tanah. -
Angkat ring sampel yang telah terbenam di dalam tanah tanpa merusak sampel.
Teknik pengambilan tanah biasa : -
Tentukan titik yang menjadi tempat pengambilan sampel. -
Bor tanah di ketiga titik sampai kedalaman 20 cm hingga 30 cm. -
Tanah hasil pemboran dikompositkan dan diambil sebanyak 1 kg. Untuk memperoleh kedalaman efektif tanah lakukan pemboran hingga
mencapai batuan.
4. Pengambilan sampel air
Pengambilan sampel air dimaksudkan untuk pengukuran uji konsentrasi sedimensedimen layang yang terbawa oleh aliran sungai. Sampel air diambil
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan botol pada 3 titik, yaitu pada bagian tepi kiri dan kanan sungai serta bagian tengah sungai. Sebagai data penunjang dilakukan juga
pengukuran kecepatan arus sungai dan luas penampang basah.
5. Analisis laboratorium
Parameter-parameter yang dianalisis di laboratorium adalah tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik tanah, bulk density, permeabilitas dan
konsentrasi sedimen melayang.
6. Pengolahan data dan perhitungan