Alfi Syukri Hasibuan : Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencetak Kompos Dengan Variasi Bentuk Cetakan, 2009.
6. Tuas Pengungkit
Tuas pengungkit ini berguna untuk menekan bahan yang sudah dibentuk dengan alat ini ke atas guna mempermudah pengambilan produk yang
dihasilkan.
Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat pencetak kompos dengan
variasi bentuk cetakan, mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam penelitian serta menyediakan dongkrak yang akan
digunakan pada alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan.
a. Pembuatan Alat
Adapun langkah pembuatan alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan adalah :
1. Dirancang bentuk alat pencetak kompos dengan variasi bentuk cetakan.
2. Digambar serta ditentukan ukuran alat pencetak kompos variasi bentuk
cetakan 3.
Dipilih bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pencetak kompos variasi bentuk cetakan.
4. Dilakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar alat. 5.
Dipotong bahan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 6.
Dibubut dan dikikir plat cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan 7.
Dipasang tuas pengungkit pada plat cetakan
Alfi Syukri Hasibuan : Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencetak Kompos Dengan Variasi Bentuk Cetakan, 2009.
8. Dibentuk plat penekan sesuai dengan bentuk cetakan setebal 4 cm
9. Dipasang besi berdiameter 1 cm di setiap sudut plat penekan yang
bertumpu pada plat cetakan 10.
Dilakukan perangkaian plat cetakan, pegas dengan kerangka alat. 11.
Dilakukan pengelasan untuk menyambung setiap bahan yang telah dirangkai
12. Digerinda permukaan yang terlihat kasar karena bekas pengelasan
13. Dilakukan pengecatan guna memperpanjang umur pemakaian alat dan
menambah daya tarik alat pencetak kompos variasi bentuk cetakan 14.
Dipasang dongkrak pada plat penekan sebagai sumber tenaga untuk menekan bahan.
b. Pembuatan bahan
1. Disiapkan kompos, tepung tulang dan air
2. Ditimbang semua bahan dengan perbandingan kompos : tepung tulang : air
sebesar 8 : 1 : 1 dimana dalam penelitian yang akan dilakukan berat kompos adalah seberat 0,5 Kg.
3. Dimasukkan ketiga bahan kedalam suatu wadah.
4. Diaduk sampai ketiga bahan tersebut tercampur merata membentuk suatu
adonan yang liat 5.
Adonan siap untuk dicetak.
Alfi Syukri Hasibuan : Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencetak Kompos Dengan Variasi Bentuk Cetakan, 2009.
Prosedur Penelitian
Adapun prosedur pengujian alat adalah : 1.
Dimasukkan adonan kompos kedalam cetakan yang tersedia pada alat ini. 2.
Diratakan permukaan kompos yang dimasukkan dengan plat besi yang datar yang telah disediakan.
3. Dioperasikan dongkrak dengan menekan tuas dongkrak naik turun sehingga
dongkrak mulai menekan plat penekan ke bawah 4.
Dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mencetak kompos dengan alat ini. 5.
Dihitung kapasitas cetakan yang dihasilkan alat ini per jam, dihitung persentase hasil yang rusak, dilakukan analisis ekonomi dan analisa
kelayakan usaha. 6.
Perlakuan tersebut diulangi sebanyak 3 kali ulangan.
Parameter yang Diamati 1.
Kapasitas Efektif Alat Kgjam
Pengukuran kapasitas alat dilakukan dengan membagi berat kompos organik yang dicetak terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencetak
kompos. …………...…………………………………..9
keterangan: KA = kapasitas alat kgjam
BK = berat kompos kg T
= waktu Jam
Alfi Syukri Hasibuan : Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencetak Kompos Dengan Variasi Bentuk Cetakan, 2009.
2. Persentase Kerusakan Hasil
Pengukuran persentase kerusakan hasil dapat ditentukan dengan membagi berat kompos yang rusak tercetak dengan baik, pecah, patah dengan berat
isian kompos awal sebelum dicetak dikali dengan 100 . Secara matematis dapat dituliskan dengan rumus:
= Hasil
Kerusakan 100
x BA
BR
……….....10 dimana:
BR : bahan yang rusak Kg BA : berat isian kompos awal Kg
3. Analisis Ekonomi
Biaya pencetakan kompos RpKg. Pengukuran Biaya pencetakan kompos dilakukan dengan cara
menjumlahkan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap biaya pokok.
Biaya pokok C
BTT x
BT
+
= ………………….......11
dimana: BT = total biaya tetap Rptahun
BTT = total biaya tidak tetap Rpjam x
= total jam kerja pertahun jamtahun C
= kapasitas alat jamsatuan produksi
Alfi Syukri Hasibuan : Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencetak Kompos Dengan Variasi Bentuk Cetakan, 2009.
a. Biaya tetap