Syarat Wartawan Profesional Wartawan .1 Pengertian Wartawan

31 utama tidak “menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop. Seorang wartawan profesional hanya akan menginformasikan suatu peristiwa atau kejadian yang benar dan faktual, tidak lebih dari itu.

1.5.4.7 Syarat Wartawan Profesional

Ada beberapa persyaratan kemampuan profesional yang perlu dikuasai seorang wartawan. Yancheff 2000 melihat ukuran profesionalisme jurnalis di era milenium, menurutnya pada fase milenium, profesionalisme wartawan membutuhkan multi-kompetensi. Karakteristik perfomanya menekankan kekuatan penulisan dan kemampuan oral, ketekunan kerja, dan pemikiran dasar pengetahuan yang mengkombinasikan aplikasi lintas disiplin, dengan kata lain menguasai berbagai format media cetak, siaran, interaktif, dan multimedia yang dibutuhkan dalam dunia kerja produksi berita secara profesional. Ada sepuluh kemampuan wartawan profesional menurut Yancheff, yang terdiri dari: 1. Writing competencies, ialah kapasitas untuk melaporkan secara akurat, jelas, kredibel dapat dipercaya, dan realibel. Kemampuan menulis yang dapat dipahami oleh pembaca. Penguasaan dalam memakai tata bahasa, kata-kata, dan 32 tanda-tanda baca, serta pemahaman terhadap kosakata vocabulary. Selain itu kapasitas menyusun dan menulis paragraf-paragraf lead, kelengkapan data-data sumber berita harus dapat dikuasai. 2. Oral Performance Competencies, ialah kemampuan menyampaikan pengertian, respon yang baik, secara percaya diri dan bertanggung jawab. Kemampuan wawancara memerlukan berbagai teknik dan metode ketika mewawancarai anak-anak, kelompok etnik, korban kekerasan, dan sebagainya. Selain itu, kemampuan mengenali nuansa dari wacana publik. 3. Research and Investigative Competencies, ialah kemampuan menyiapkan berbagai bahan, pengembangan, akurasi kisah atau mengidentifikasi topik-topik potensial; melalui sumber kepustakaan, referensi virtual online, dan catatan-catatan publik. 4. Broad-based Knowledge Competencies, kemampuan memiliki pengetahuan dasar seperti ekonomi, statistik, matematika, sejarah, sains, perawatan kesehatan, bisnis, dan struktur pemerintahan. Dunia kewartawanan mensyaratkan proses belajar seumur hidup dan keluasan lintas disiplin. 5. Web-Based Competencies, ialah kemampuan menguasai internet, e-mail, mailing lists, newsgroup, dan pemberitaan 33 dalam format on the Web. Khususnya pemberitaan yang bersifat breaking news and information, yang memiliki nilai otentisitas, akurasi, dan reliabilitas informasi on the web. 6. Audio Visual Competencies, kemampuan menggunakan peralatan seperti kamera 35mm, kamera video, men-scan foto ke dalam komputer, serta audio tape recorder. 7. Skill-Based Computer Aplication Competencies, kemampuan mengaplikasikan komputer dalam kegiatan melaporkan pemberitaan; seperti: Word Processing, pengembangan database terutama bagi investigative reports, dan aplikasi multimedia, termasuk pagemaker, Quark Xpress, Printshop, dan sebagainya bagi kerja kewartawanan. 8. Ethics Competencies, ialah kemampuan memahami tanggung jawab profesi, seperti: kode etik, pertimbangan nilai-nilai etika, pelanggaran, dan plagiarisme. 9. Legal Competencies, kemampuan memahami undang- undang kebebasan berpendapat, seperti yang tercantum dalam the freedom of information Act FOIA, the first Amandement, hak cipta, dan sebagainya. Serta kaitannya dengan tugas-tugas profesi kewartawanan dan dampaknya terhadap masyarakat. 34 10. Career Competencies, ialah kemampuan memahami dunia karir profesional di dalam jurnalisme. Kemampuan bekerja di dalam manajemen pers, dan bersikap positif di dalam kegiatan peliputan. Termasuk aspek-aspek dari komponen manajerial pasar, analisis khalayak, dan producing and editing the news. Serta keterlibatan dalam berbagai asosiasi dan jaringan profesional dari dunia jurnalism.Santana, 2005:207-208

1.5.4.8 Kompetensi Jurnalis

Dokumen yang terkait

Program Termehek-Mehek di Trans TV dan Kepuasan Pemirsa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Termehek-Mehek di Trans TV Terhadap Kepuasan Pemirsa di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan).

3 76 113

PENGARUH TAYANGAN REPORTASE INVESTIGASI TRANS TV TERHADAP MOTIVASI BELAJAR JURNALISME INVESTIGASI (Studi pada Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Ilmu KomunikasiUniversitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2005)

0 33 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG BENCANA KABUT ASAP (Analisis Framing Pemberitaan Bencana Kabut Asap di Televisi Nasional Metro TV dan Televisi Lokal Duta TV)

0 7 23

PERAN KONTRIBUTOR DALAM KEGIATAN JURNALISME TV DITINJAU DARI PERSPEKTIF PROFESIONALISME WARTAWAN (Studi pada Kontributor Televisi Swasta Nasional di Malang (TV Group MNC, Metro TV, Trans TV, TV One)

15 42 65

Analisis program acara Kick Andy di Metro TV

22 128 84

Laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) PT. Media Televisi Indonesia Metro TV

9 106 94

PERAN EDITOR BERITA TV DALAM MENYAJIKAN BAHAN BEITA (Studi pada bahan berita Radar Malam stasiun Radar TV Lampung)

7 34 68

Melalui Media TV: 6 TV Lokal Jawa Barat (TV Spot Di TVRI Jabar, Bandung TV, PJTV, Garuda Channel TV, IMTV dan Dialog Interaktif di STV Kompas TV)- Melalui Media Koran : 3 Koran Jawa Barat (Pikiran Rakyat, Tribun Jabar dan Radar Group) - Melalui Media Kora

0 0 31

Melalui Media TV: 6 TV Lokal Jawa Barat (TV Spot Di TVRI Jabar, Bandung TV, PJTV, Garuda Channel TV, IMTV dan Dialog Interaktif di STV Kompas TV)- Melalui Media Koran : 3 Koran Jawa Barat (Pikiran Rakyat, Tribun Jabar dan Radar Group) - Melalui Media Kora

0 0 31

Melalui Media TV: 6 TV Lokal Jawa Barat (TV Spot Di TVRI Jabar, Bandung TV, PJTV, Garuda Channel TV, IMTV dan Dialog Interaktif di STV Kompas TV)- Melalui Media Koran : 3 Koran Jawa Barat (Pikiran Rakyat, Tribun Jabar dan Radar Group)- Melalui Radio Spot

0 0 39