Analisis program acara Kick Andy di Metro TV

(1)

ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )

Oleh:

AGUS ISNAIEN NIM: 206051003901

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )

Oleh:

AGUS ISNAIEN NIM: 206051003901

Pembimbing

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA Nip. 19710412 200003 2 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 23 Juni 2011 Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA NIP. 19610422 199003 2 001 NIP. 19710412 200003 2 001

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. M. Luthfi, MA Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP. 19671006 199403 1 006 NIP. 19610422 199003 2 001

Pembimbing,

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA NIP: 19710412 200003 2 001


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 4 Juni 2011


(5)

i

ABSTRAK

Agus Isnaien

Nim: 206051003901

Analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV

Televisi sebagai salah satu bentuk media massa elektronik keberadaannya sangat diperhitungkan dan mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia sekarang karena bentuk audio-visualnya. Setiap acara yang disugukan mempunyai andil besar dalam menyampaikan ide, visi dan misi para produsernya sehingga televisi terbukti dapat mempengaruhi opini public.

Acara yang disajikan di televisi hendaknya dapat bermanfaat dan dapat menarik bagi pemirsanya, lalu bagaimana cara proses produksi yang akan dilakukannya dan dengan cara apa agar acara yang disajikan dapat bermanfaat dan memberikan hal yang positif bagi penontonnya.

Acara Kick Andy di Metro TV merupaka acara yang bersifat meberikan inspirasi kepada orang lain atau memberikan hal yang positif yang berguna bagi orang banyak. Dengan sekian banyak acara yang ditayangkan oleh televisi-televisi swasta lainnya Kick Andy banyak mendapatkan decak kagum oleh para pemirsa yang menontonnya, memberika motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik karena kekurang bukan suatu alasan utuk menyerah. Dengan mengundang para narasumber menceritakan kisah-kisah yang nyata dapat mengetuk hati kita untuk melakukan hal yang baik. Prosesnya melalui tahap praproduksi yaitu pencarian ide atau gagasan, riset, pematangna konsep, pada proses produksi yaitu pengambilan gambar di indor atau studio dengan mendatangkan narasumber, pasca produksi yaitu pengeditan dan evaluasi yaitu penilaian seberapa pantas acarauntuk ditayangkan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan dituangkan dalam penulisan skripsi ini. Dengan subjek penelitian adalah para crew yang terlibat dan objek adalah proses produksinya pada acara Kick Andy.

Dan akhirnya peneliti dapat mengetahui berbagai macam proses produksi Kick Andy dari mulai proses praproduksi, produksi, pasca produksi hingga evaluasinya. Dalam setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat kuat untuk menciptakan acara yang bagus dan menarik yang layak ditonton bagi para pemirsanya.


(6)

ii

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan segala puji dan syukur yang tidak terhingga dan dengan segala limpahan rahmat, nikmat, inayah dan magfhirah-Nya yang tiada henti-hentinya seperti kasih sayang yang diberikan kepada umatnya. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan samapai zaman terang benerang seperti sekarang, beserta para keluarga dan sahabatnya dan kaum Muslim yang telah berjihad di jalannya mendirikan panji-panji Islam dan Risalahnya. Alhamdulillahirrabil’alamin atas izin-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul ”Analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras penulis, namun banyak pihak yang turut serta berjuang di dalamnya.

Jazakumullah khoirul jaza’, karena tanpa adanya bantuan dari orang-orang

tercinta tersebut, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terima kasih ini penulis hanturkan kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. H. Arief Subhan, MA, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA, Pudek II Drs. H. Mahmud Jalal, MA, dan Pudek III Drs. Study Rijal LK, MA. yang telah


(7)

iii

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam bentuk karya tulis ini, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal.

2. Dra. Asriati Jamil, M. Hum. Selaku Koordinator Teknis Program Non Reguler dan Drs. Jumroni, M. Si, Selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dra. Musfirah Nurlaily, MA. Selaku sekretaris Program Non Reguler, sekaligus merangkap menjadi pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi serta dapat meluangkan waktunya untuk membenahi hal-hal yang salah sewaktu bimbingan.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dalam menyelesailan studi maupun dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta satafnya.

6. Senior Produser Kick Andy Mas Agus Pramono dan Mba Kumala Dewi, Bang Roji selaku reporte dan beserta segenap kru-kru yang telah membantu penulis untuk mengumpulkan materi-materi dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dan bantuan kepada penulis yang dibutuhkan.

7. Kedua orang tua penulis yang tercinta: Ayahand. Panut WM dan Ibu Anah, yang selalu mendidik, melindungi menjaga dan mendo’akan ananda dengan kasih sayang yang tidak terhingga dan tidak ternilai dengan


(8)

iv dunia maupun akhirat.

8. Saudari-saudari sekandung penulis: Lina Farida (kaka), Nanik Fatmawtie (kaka) yang selalu mendukung, menghibur dan memberikan masukan bagi penulis.

9. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan KPI Non-reguler 2006: Achyar Zulfikar, Johan al-kautsar, Istiana, Husni Mubarok, Ade Wahyudi, Iin Sukriawati, Kusniti, Muhammad Sidiq, Amalia Zulfarida, Putri Rahmania, Bang Yadi beserta teman-teman lainnya yang belum tersebut, kakak dan adik-adik kelas yang telah memberikan semangat dan bantuannya dalam pembuatan skripsi ini. 10.Sahabat-sahabat tercinta dan terbaik yang selalu penulis sayangi dan

hormati: Hendrik, Yoga, Devin, Reza, Fauzy, Erfan, Bima dan teman-teman kosn Anduh, Wahyu, Iikbal, Pipit, Kendari khususan kepada Nadya Inggita. Terimakasih atas persahabatan, dukungan yang selalu bersedia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu meyakinkan penulis mampu untuk berprestasi.

11.Kelompok KKS/N 2009, dan keluarga besar Desa Cijeruk Bogor

Penulis senantiasa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapatkan ridha dari Allah SWT. Akhirnya kepada Allah penulis serahkan semuanya dengan harpan semoga skripsi ini memberikan manfaat yang besar khusus bagi penulis dan umumnya bagi yang membacanya.

Jakarta, 6 Juni 2011


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Metodologi Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KERANGKA TEORI A. Analisis 1. Pengertian Analisis ... 12

B. Program Televisi ... 15

1. Pengertian Program ... 15

2. Pengertian Televisi ... 21

BAB III GAMBARAN UMUM METRO TV A. Sejarah Berdirinya ... 27

B. Logo dan Arti Metro TV ... 29


(10)

vi

E. Profile Program Acara Kick Andy ... 34

BAB IV ANALISIS PROGRAM KICK ANDY A. Pra Produksi ... 38

B. Pelaksanaan produksi ... 48

C. Pasca Produksi ... 51

D. Evaluasi Produksi ... 53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55

B. Saran-saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan media massa yang sangat popular di tengah masyarakat. Hampir di setiap tempat-tempat umum, kantor, rumah, bahkan di kamar. Oleh karena itu, setiap berita yang disampaikan melalui media televisi akan sangat mudah sampai ke tengah kalangan masyarakat. Keberadaan media massa seperti televisi, film, radio, surat kabar, majalah dan internet sebagai komunikasi abad modern dapat berpengaruh luas bila dibanding dengan komunikasi tatap muka. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, perubahan yang dibawa dapat menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat sehingga sangat luas jangkauan perubahan dalam komunikasi.

Begitu kuatnya eksistensi media komunikasi di tengah-tengah masyarakat yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan komoditi dalam masyarakat, seperti yang di kemukakan Marwah Daud: “Era sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era reformasi, penyebabnya adalah bahwa sekarang ini informasi telah menjadi komoditi terpenting. Jika dalam masyarakat pasca industri informasi yang memegang kendali kekuasaan, siapa yang memiliki informasi adalah yang dianggap memegang komoditi kehidupan.1

1 Marwah Daud,

“Dakwah Islam Tahun2000-an”, Makalah Pengantar pada Stadium General Fakultas Dakwah IAIN Syaruf Hidayatullah,1990,h.2.


(12)

Televisi juga sebagai media massa keberadaannya sangat dibutuhkan. Karena televisi dengan bentuk audio visualnya mempunyai kedudukan yang sangat urgent (penting) bagi kehidupan manusia di zaman global dan modern seperti sekarang ini. Urgensinya adalah di samping sebagai penyampaian informasi (hiburan, bisnis, pengetahuan wawasan dan pendidikan) juga bisa dipakai sebagai alat propaganda (politik).

Data terakhir menujukan bahwa saat ini ada sekitar 30-33 juta rumah tangga bahkan lebih yang memiliki pesawat TV. Tidak kurang dari 18 jam sehari berbagai acara dan informasi dijejalkan kepada pemirsa di seluruh tanah air. Itu berarti hanya ada enam jam sehari waktu kita yang lowong. Itu pun ketika jam tayang relatif sama. Ketika sudah banyak stasiun televisi yang non-stop, berarti waktu kosong melihat televisi semakin mengecil.2

Akhir-akhir ini media televisi memiliki kedudukan yang vital dan banyak diminati masyarakat, bukan hanya di negara kita saja, tetapi di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat di dalamnya.3 Jalaludin Rahmat mengatakan bahwa televisi sudah menjadi agama masyarakat industri, artinya masyarakat sekarang sudah belajar hidup dari televisi. Negara Amerika pernah menganggap bahwa televisi sebagai “The Second God” (Tuhan Kedua) tetapi sekarang televisi bukan tidak mungkin sudah menjadi “The First God” (Tuhan Pertama). Kalau masyarakat lihat dari peran televisi sebagai kotak ajaib, yang bisa membuat seseorang betah di hadapan televisi sampai berjam-jam.

2 Aep Kusnawan, M.Ag, Dindin Solahudin, M.A., Enjang As., M.Si., Moch. Fakhruroji,

M,Ag. Komunikasi &Penyiaran Islam, (Bandung:Tesis Oktober,2004) cet ke 1 h.73

3 Jalaludin Rahmat,


(13)

3

Munculnya siaran televisi komersial swasta semakin menyemarakkan dunia pertelevisian saat ini dan termasuk di dalamnya adalah produk siaran luar negri. Dimulai pada tahun 1989 dengan munculnya stasiun-stasiun swasta baru yaitu seperti: TRANS TV, TRANS 7, INDOSIAR, TPI, RCTI, ANTV, GLOBAL TV, TV ONE dan METRO TV. Kesemuanya sekarang makin popular di mata masyarakat kita. Di tengah perkembangan yang pesat televisi swasta saat ini, televisi telah menawarkan berbagai macam acaranya diformat sedemikian rupa, tentu disesuaikan dengan visi dan misi dari televisi itu sendiri. Di antara keanekaragaman acara televisi, ada yang bersifat

infotainment, seperti program acara agama, siaran berita dan sebagainya. Serta

ada pula televisi yang bersifat entertainment seperti musik, film, kuis dan sebagainya. Marwah Daud Ibrahim mensinyalir adanya perubahan sosial yang cukup mendasar, dalam sekala makro yang diharapkan bisa terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi. Nana Rukmana melanjutkan bahwa, pengaruh negatif secara langsung dapat dirasakan dari proses globalisasi ini yakni terjadinya transformasi budaya yang dapat menimbulkan erosi budaya maupun agama konteks ”iman”. Transformasi budaya ini merembes lewat saluran televisi, parabola, internet.4

Dengan semakin banyaknya stasiun-stasiun televisi dan semakin banyaknya saluran-saluran yang menyajikan lebih banyak program, memungkinkan semua orang yang memiliki sesuatu yang menarik untuk diucapkan bisa tampil di televisi. Akan tetapi ribuan pembisnis,

4 Nana Rukmana DW,

Tuntunan Praktis Sistematika Dakwah Menuju Kehidupan Islam,


(14)

pemimpin kelompok penekan KADIN, dan pengumpulan dana berasumsi bahwa televisi untuk para ahli, di mana mereka sendiri akan dapat berbuat yang lebih baik jika membuat tulisan di media cetak lokal.

Televisi adalah suatu media komunikasi yang selalu mencari bahan hiburan. Hampir semua orang dapat memanfaatkan informasi yang disajikan secara massal oleh televisi. Bagi pembisnis, televisi dapat menjadi alat penghubung dengan masyarakat konsumennya dan bisa juga menjadi penyebab kehancuran bisnisnya tergantung bagaimana perlakuannya. Direktur dari suatu perusahaan yang sama, yang memanfaatkan media publikasi lain yang memiliki wiraniaga yang handal, akan terhindar dari teror atas kesempatan menguntungkan untuk para pelanggan melalui media yang dapat dipercaya.

Televisi adalah paduan radio (Broadcast) dan film (Moving Picture). Penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi tanpa ada unsur-unsur radio (yang dapat didengar). Dan tidak mungkin dapat melihat gambar-gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada gambar-gambar.5 Televisi terdiri dari istilah Tele yang berarti jauh dan Visi (vision) yang berarti pengelihatan. Segi jauhnya didasarkan oleh prinsip-prinsip radio dan segi pengelihatannya oleh gambar.6

Banyak sekali acara-acara televisi yang menayangkan acara yang tidak mendidik bahkan tega menyiarkan tayangan seperti sinetron yang ceritanya

5

Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI.

(Yogyakarta: Tesis, 1988), h. 3

6 Onong. U. Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung: Penerbit Alumni 1981),


(15)

5

tidak masuk akal, terlalu dibuat-buat dan jalan ceritanya mudah ditebak. Lebih tidak masuk akal lagi ada sinetron yang di dalamnya menceritakan seorang ibu kandung dengan ringan mulut mencaci anak kandungnya sendiri atau seorang remaja yang masih duduk di bangku sekolah, tapi karakter jahatnya sudah sangat keterlaluan dan dapat ditiru oleh pemirsa yang menontonnya.

Tidak bisa dimungkiri, banyak stasiun televisi menyiarkan tayangan-tayangan seperti itu karena para pekerja televisi terlalu menuhankan rating, sehingga pernah ada masa di mana acara misteri menjadi program unggulan, sukses di stasiun televisi satu diikuti oleh stasiun televisi yang lain. Belakangan, selain sinetron, banyak stasiun televisi kita yang menayangkan acara-acara kuis berbau judi yang memotivasi orang untuk mendapatkan kekayaan dengan jalan pintas, atau setidaknya memunculkan rasa iri karena melihat orang lain begitu gampang mendapatkan hadiah. Atau acara infotainment yang jelas-jelas menayangkan gosip-gosip para artis dan selebriti acara ini mengambil porsi waktu paling besar dari jam tayang stasiun televisi kita. Bayangkan ada stasiun televisi yang menayangkan acara seperti itu pada pagi buta, siang, sore, dan malam hari.

Dan dari sekian banyak stasiun televisi hanya Metro TV yang benar-benar menyajikan acara berita, tanpa menayangkan acara sinetron atau kuis-kuis stasiun televisi ini hanya memusatkan acaranya pada siaran pemberitaan saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun televisi ini kemudian juga memasukan unsur hiburan dan talkshow dalam program-programnya.


(16)

Metro TV stasiun televisi yang paling menonjol dalam menayangkan acara-acara talkshow di tanah air, dari Mario Teguh Golden Ways, Kick Andy, Mata Najwa, Just Alvin, MDGS Insight, The Interview, Healthy Life dan Chat Club. Dari sekian banyak acara talkshow Kick Andy menjadi salah satu acara yang sangat menarik hati masyarakat, acara ini benar-benar bisa menyentuh hati para pemirsa yang menyaksikannya, bahkan untuk menontonnya kita tidak cukup hanya dengan mata dan pikiran saja, tapi harus dengan hati juga.

Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan sang pemandu acara yang dapat menjadikan acara ini sangat menarik dan menyentuh hati pemirsanya. Andy Flores Noya nama lengkap seorang pemandu acara ini dan sekaligus Pemimpin Redaksi Metro TV berambut kribo dan memiliki cara bertanya yang bersahaja dengan bahasa percakapan sehari-hari dapat menjadikan acara Kick Andy yang dipandunya memiliki karakter tersendiri, berbeda dengan acara talkshow di televisi lain. Kick Andy tayang pada hari jumat jam 21.30-23.00 acara ini menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan kemasyarakatan lainnya.

Selain dari pemandu acara, kesuksesan ini tidak lepas pula dari tim kreatif, tim produksi dan kru-kru pendukungnya. Dengan mengundang para narasumber yang bersangkutan dalam tiap-tiap tema yang akan dibahas terkadang Andy Noya terlarut dalam acara yang dibawakannya. Diperlukan waktu yang lama dan proses yang panjang sebelum sebuah episode Kick Andy tayang di layar kaca. Selain berdiskusi di forum rapat yang diselenggarakan


(17)

7

setiap kamis, senin dan rabu, tim kreatif Kick Andy juga perlu turun ke lapangan untuk melakukan riset dan investigasi layaknya wartawan media cetak guna menghasilkan produk jurnalistik yang memiliki bobot.

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis sangat tertarik untuk menganalisis program tersebut. Karena belum adanya penelitian yang mengambil tema tersebut maka penulis mengambil judul “ ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY DI METRO TV”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah, yang akan dibahas pada Program KICK ANDY.

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut: a. Bagaimana Pra Produksi Program KICK ANDY?

b. Bagaimana Pelaksanaan Produksi Program KICK ANDY? c. Bagaimana Pasca Produksi Program KICK ANDY? d. Bagaimana Evaluasi Produksi Program KICK ANDY?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Pra Produksi Program KICK ANDY. 2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Program KICK ANDY. 3. Untuk mengetahui Pasca Produksi Program KICK ANDY. 4. Untuk mengetahui Evaluasi Program KICK ANDY.


(18)

Manfaat Penelitian: 1. Kegunaan Akademis

Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi mengenai media massa (Televisi) dan mengetahui bagaimana berjalannya program-program televisi di tanah air.

2. Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan menjadi masukan baru untuk menambah wawasan dan memberi inspirasi serta kreatifitas kepada anak muda untuk melakukan kegiatan yang positif melalui media massa (Televisi).

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan pustaka di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah maupun di perpustakaan UIN untuk mengumpulkan bahan-bahan materi.

Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan sampai saat ini hanya menemukan adanya judul penulisan dengan judul sebelumnya yaitu analisis Program Snapshot di stasiun Metro TV, sedangkan yang penulis analisis ada analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV.

Di karena kan belum adanya menganalisis tentang Program Acara KICK ANDY ini maka penulis sangat tertarik untuk meneliti judul tersebut dikarenakan acara ini dapat memberi wawasan serta pengetahuan tentang bagai mana menjadi pembawa acara yang baik.


(19)

9

E. Metodelogi Penelitian 1. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode deskripsi, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dianggap akurat serta menuangkan dalam konteks penulisan skripsi ini.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan pada tanggal 5 Januari 2011 sampai 30 Mei 2011. Tempat penelitian adalah stasiun Metro TV, bagian produksi program acara KICK ANDY.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah program acara Kick Andy di Metro TV, sedangkan Objek penelitian adalah para crew yang terlibat di dalamnya. Sumber data adalah semua yang terlibat dalam memberikan informasi tentang objek penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data. Penulis menggunakan teknik wawancara yang dilakukan dengan Mas Agus Pramono dan Mba Kumala Dewi sebagai Produser pelaksanaan program acara KICK ANDY, serta kru produksi, kru teknis dan kru production support yang mendukung proses produksi KICK ANDY.


(20)

b. Observasi

Observasi adalah berupa kegiatan mengenai yang berhubungan pengawas, peninjauan, penyelidikan, dan riset. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam observasi ini adalah yang sifatnya langsung. Langsung adalah mengikuti shooting acaranya yang di mulai pada pukul 21.30-23.00 di studio Metro TV. Obeservasi dilakukan langsung oleh penulis untuk mendapat data mengenai program acara KICK ANDY yang meliputi: materi, format, host dan lain sebagainya yang berkaitan seputar program acara KICK ANDY.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian analisis, dan hasil analisis kemudian hal-hal yang terasa kurang pas, penelitian kritis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis adalah pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasi serta menginterprestasikan data yang terkumpul apa adanya, lalu kemudian di simpulkan.

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematika, untuk itu penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap-tiap bab terdiri dari berbagai sub-sub sebagai berikut.


(21)

11

BAB I PENDAHULUAN memuat tentang: latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN TEORI analisis yang terdiri dari: pengertian analisis

dan Pengertian Televisi yang terdiri dari program, pengertian program, pengertian televisi dan format program televisi.

BAB III GAMBARAN UMUM METRO TV memuat tentang: latar belakang berdirinya, visi, misi dan tujuan Metro TV, struktur oraganisasi Metro TV, serta profil program KICK ANDY.

BAB IV ANALISIS PROGRAM KICK ANDY pada bab ini memuat tentang pra produksi program, pelaksanaan produksi program, pasca produksi program, evaluasi program.

BAB V PENUTUP terdiri dari: kesimpulan dan saran yang merupakan jawaban terhadap semua bab-bab tersebut. Skripsi ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.


(22)

12

KERANGKA TEORI

A. Analisis

1. Pengertian Analisis

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia analisis adalah cara memeriksa suatu masalah untuk menemukan unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang saling berkaitan.1

Dalam penelitian selalu dikenal dengan istilah analisis. Menurut Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara kebersamaan; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pertama, reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari temuan-temuan lapangan. Kedua, penyajian data yaitu merupakan penyajian data dari sekumpulan temuan-temuan yang sekiranya dapat memberikan kemungkinan menarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan kesimpulan atau fertivikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari arti

1 “Analisis,” dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 2. Jakarta : PT. Delta


(23)

13

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, alur sebab akibat dan proposinya, sehingga dari semua itu dapat ditarik sebuah kesimpulan.2

Kegiatan analisis data yang menujukan pada pengorganisasian data ke dalam susunan tertentu dalam menginterprestasikannya yaitu di tabulasi, sesuai dengan susunan penyajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah atau hipotesis penelitian, melakukan perhitungan-perhitungan tertentu sesuai dengan jenis pengolahan statistik yang digunakan dalam masing-masing masalah dan atau hipotesis penelitian, dan yang terakhir disimpulkan, baik untuk masing-masing masalah atau hipotesis penelitian maupun untuk keseluruhan masalah yang diteliti tersebut.

Menurut Moeloeng yang dikutip Rahmat Kriyantono mengungkap mengenai devinisi analisis data yaitu sebagai kegiatan pengorganisasian serta mengurutkan data-data ke dalam pola, kategorisasi, dalam satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti: yang disarankan oleh data kemudian Moeloeng menambahkan bahwa analisis dan interpretasi tidak sama menurutnya interpretasi data adalah kegiatan memberikan arti dari data yang telah dianalisis, menguraikan dan menjelaskan kategori uraian data, dan mencari hubungan-hubungan antara dimensi-dimensi yang diuraikan.3

2 M attew B. Milles dan A. Michael Huberman,

Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta : UI – Press, 1992), h. 16-19

3 Rahmat Kriyantono,

Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : PT. Kencana Prenata Media Group, 2007), cet. 2. h . 192


(24)

14

Kemudian mengenai analisis data kualitatif sebagai berikut:

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan atas apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Di pihak lain analisis data kualitatif (Seddel,1998) prosesnya berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dalam hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensisntesikan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.4

Data kualitatif ini juga dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi yang dilakukan dalam penelitian. Sehingga dari data-data tersebut dapat dianalisis dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.

4 Lexy J. Moeloeng,

Metode penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007) ed. Revisi, cet . 23, h . 248.


(25)

15

B. Program Televisi 1. Pengertian Program

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan Kebudayaan (1988). Program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran dan sebagainya.5

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster Internasional Vol.2 lebih merinci lagi, yakni: program adalah suatu jadwal (schedule) perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung selama siaran itu berada di udara.

Menurut P.C.S Sutisno dalam buku Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Video (1993), mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur vidio yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan aristik yang berlaku.6

Menurutnya lagi, bahwa stasiun televisi dalam membuat suatu program terdiri dari para artis pendukung acara dan para kerabat kerja. Ide merupakan sebuah inti pesan yang akan disampaikan kepada khalayak, dituangkan menjadi suatu naskah yang disesuaikan dengan format siaran yang akan dibuat, kemudian diproduksi hingga menjadi suatu paket program siaran. Paket program siaran yang akan dibuat, kemudian

5 Depdikbud,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989). Cet. Ke-1, h. 702)

6 PCS Sutrisno,

Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televis dan Vidio, (jakarta: PT. Grasindo. 1993). Cet. K-1, h.9


(26)

16

diproduksi hingga menjadi suatu paket program siaran. Paket program siaran itulah yang kemudian ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi dan disebarluaskan ke seluruh pelosok melalui satelit komunikasi, stasiun penghubung dan pemancar. Akhirnya paket program acara itu dapat didengar dan dilihat oleh pemirsa di rumah.

Berbicara mengenai program siaran di televisi tidak lepas dari keberadaan naskah, dan naskah televisi ini ada beberapa macam bentuknya. Akan tetapi, mengingat bahwa naskah merupakan sarana pembawa pesan yang akan disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dapat dipandang sebagai metode penyampaian pesan, sehingga antara naskah, format siaran dan program acara di televisi saling keterkaitan.

Naskah merupakan unsur penunjang dari keberhasilan suatu program yang sebagai paparan penjelasan sebelumnya, maka dalam penulisan naskah televisi didesain dengan urutan langkah sebagai berikut.7 a. Ide/Gagasan

Bermula dari timbulnya sebuah gagasan adalah sering disebut ide, yang menjadi tanggung jawab dari seorang produser. Namun tidak berarti bahwa ide ini hanya datang dari seorang produser, tetapi dapat saja datangnya dari Asisten produser. Biasanya ide yang mungkin tentang pemilihan liputan dari acara-acara mana yang layak akan diliput adalah dilihat dari seberapa informatif dan menarik dalam dunia

7 PCS Sutrisno,

Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televis dan Vidio, (jakarta: PT. Grasindo. 1993). Cet. K-1, h. 1-2


(27)

17

hiburan bahwa acara itu dapat diambil hingga layak ditayangkan bagi pemirsa, yang tentunya disesuaikan dengan khalayak pemirsa.

b. Sasaran Program

Setelah munculnya ide dalam hati tentu terbentuk gagasan yang semakin jelas tentang konsumen. Untuk lebih mengefektifkan penyampaian pesan, perlu menganalisis sasaran program termasuk latar belakang.

c. Tujuan Program

Landasan berikut menentukan tujuan program. Kemudian merumuskan tujuan umum. Berdasarkan tujuan umum kemudian merumuskan tujuan khusus. Langkah merumuskan tujuan umum dan khusus dapat digunakan sebagai bimbingan dan arahan dalam mengarah. Jadi selain sebagai acuan kerja kreatif yang bermakna, rumusan tujuan yang jelas dapat langsung menuju sasaran program kreasi dalam masyarakat luas. Dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah mencapai sasaran. Yaitu pesan yang disampaikan komunikator dapat diterima oleh komunikan. d. Garis-garis besar Isi Program

Setelah penjelasan sasaran program dan ide pesan yang akan dikomunikasikan maka ditetapkan garis-garis besar materi yang akan menjadi isi program sebelumnya harus mengumpulkan bahan baik dengan membaca buku atau melakukan wawancara.


(28)

18

e. Treatment

Treatment dapat dijabarkan sebagai perlakuan tentang hal-hal yang harus dikembangkan dari sinopsis. Dari sebuah treatment orang bisa membayangkan apa saja yang terlihat di layar. Dengan kata lain, treatment adalah sebuah uraian kejadian yang akan tampak di layar televisi. Uraian tersebut bersifat naratif tanpa menggunakan istilah teknis, seperti ketika seseorang menceritakan kembali pertunjukan yang baru saja dinikmati.

Setiap televisi mempunyai sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam penyusunan program siaran televisi, yaitu:

a. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program

b. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program c. Sasaran program

d. Pola produk yang menyangkut garis besar isi program

e. Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimal.

Landasan filosofi yang menyangkut segala macam program ialah Pancasila dan UUD 1945 landasan dasar ini tetap, sedangkan aspek hukum dan oprasional program televisi perlu luwes dalam rangka mengantisipasikan pengalaman dan teknologi baru, serta inovasi yang terjadi sewaktu-waktu. Dengan demikian penyusunan program akan efektif dan tetap dalam kerangka landasan dasar, namun tetap sesuai dengan setiap situasi.


(29)

19

Pola strategi penyusunan program lebih menyangkut ke pola pencapaian tujuan program secara umum. Suatu rancangan induk untuk mencapai tujuan program perlu disusun. Berkaitan dengan keluaran dari siaran yang sifatnya informatif maka strateginya adalah bagaimana menyentuh sadaran program sehingga tanpa disadari dapat mengarah ke pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam hal ini ada tiga variabel yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Memotisivasi dan merangsang kesadaran sasaran program

b. Mengarahkan kesadaran tersebut ke arah garis pengembangan keseluruhan

c. Mengendalikan pengembangan untuk menyesuaikan dengan kondisi objektif

Variabel pertama dan kedua berkaitan dengan konsep pendidikan. Variabel ketiga lebih berkaitan dengan konsep budaya. Ketiga variabel tersebut dapat dirumuskan menjadi satu supra konsep yaitu cultural

educative. Jadi, strategi penyusunan program secara menyeluruh

didasarkan pada supra konsep cultural educative. Untuk itu diperlukan penyesuaian karakter yang cocok dengan persyaratan media itu sendiri. Dalam hal ini sasaran dapat menggunakan pengelihatan dan pendengaran sebagai jembatan untuk menemukan hal-hal disenanginya. Sasaran mengingatkan program karena menyukainya. Mereka membutuhkan program tertentu karena merasa memperoleh manfaat. Mendengar dan melihat, kebutuhan berperan serta bersikap memerlukan perlakuan yang mendidik dan sekaligus pandangan kebudayaan.


(30)

20

Penyiaran suatu program tentu mempunyai strata sasarannya, termasuk adat dan kebiasaannya. Katagorinya ialah sasaran umum dan sasaran strategis. Semua program siaran sifatnya terbuka karena memang tidak mungkin memproduksi program yang dapat memuaskan semua orang. Untuk itu, kepada sasaran program ini diharapkan ada kelompok inti yang kemudian menyebarkan informasi yang diperoleh dari program.

Karakteristik program dipolakan oleh sifat waktu, tempat dan suasana. Setiap program memiliki karakter waktunya sendiri yaitu penempatan atau pengalokasian waktu siaran. Ada waktu prima, sub prima, dan frekuensi waktu serta biaya waktu. Tempat sebuah program dalam siaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi programatik dan sisi penonton atau sasaran program. Sisi pertama berkaitan dengan kesesuaian alokasi program dalam jadwal siaran, sisi kedua berhubungan dengan aspek geokultural program tersebar di seluruh negeri dengan tradisi yang berlainan.

Suasana program dipengaruhi oleh komposisi usia, jenis kelamin profesi, tingkat pendidikan, dan persepsi. Selain itu, penyusunan program harus ditinjau dari siklus waktu secara vertikal dan horizontal. Siklus waktu vertikal ialah berhubungan dari satu program ke program berikutnya dalam squence (tata rangkai) yang diatur secara konsisten dan berkesinambungan sampai akhir seluruh program dalam satu hari. Siklus waktu horizontal memperhitungkan urutan rangkaian setiap harinya, bobot siaran, dan ke jemuhan kondisi dari komposisi program.


(31)

21

Dengan kata lain, pemograman berarti merencanakan siaran dengan mengacu kepada Hukum Penyiaran (Broadcast Law) standar program dan dengan cepat menanggapi perubahan sosial, gaya hidup, dan kebutuhan penonton.

Pemograman tentu tidak dapat dilepaskan dari faktor biaya. Biaya dalam jumlah besar diperlukan untuk memulai suatu organisasi penyiaran televisi dan menjamin kelangsungannya. Sekali organisasi beroprasi, biaya akan mengalami pembengkakan. Selain itu, pola siaran yang akan dikembangkan berdasarkan definisi, kriteria dan mata acara siaran tidak bisa lepas dari butir-butir rencana seperti berikut:

a. Butir-butir penekanan pokok program

b. Waktu penyiaran seperti waktu prima (prime time) dan waktu untuk penyiaran siaran sekolah

c. Jenis dan jumlah tiap-tiap program d. Perencanaan penyiaran ulang

e. Keputusan tentang materi program (pembeda materi yang harus diproduksi sendiri atau lokal dan materi yang harus dibeli atau disewa)

2. Pengertian Televisi

Televisi merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Media kemunikasi yang termasuk media massa, yaitu siaran radio, televisi, dan film yang dikenal sebagai media


(32)

22

elektronik; serta surat kabar dan majalah yang keduanya termasuk media cetak.8 Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan kata visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari satu tempat yang berjarak jauh.9

Televisi adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving

picture). Televisi memiliki karakteristik yang sempurna yaitu gabungan

antara audiovisual menjadi satu kesatuan yang menjadi daya tarik tersendiri, warna, suara, pencahayaan, acara demi acara berkesinambungan, siaran langsung, interaktif dengan penonton, juga program acara yang beragam, bahkan sepanjang hari dan malam (24 jam non stop).10

Proses penyajian gambar dan suara tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, gambar dan suara (objek) direkam melalui kamera dan mikrofon. Selanjutnya ditransformasikan ke dalam getaran elektromagnetis (Jenis getaran audio dan video). Setelah diperkuat kemudian di modulasikan menjadi gelombang radio dengan frekuensi tinggi yang disebut Very High

Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) dan dipancarkan ke

udara melalui stasiun pemancar atau transmisi. Setelah masuk ke dalam pesawat penerima, gelombang UHF dan VHF itu ditransformasikan

8 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala,

Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 3.

9 Sutisno P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, (Jakarta: PT

Grasindo: 1993). Cet ke-1, h. 1

10 Sunandar,

Telaah Format Keagamaan di Televisi, Tesis Magister Agama, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syahid, 1993), h. 3


(33)

23

kembali menjadi bentuk bayangan gelap dan terang berupa garis-garis. Bentuk inilah yang tampak sebagai gambar diiringi suara di layar televisi.

Untuk penyiaran atau transmisi dipergunakan saluran atau channel yang berbeda untuk setiap negara. Penyiaran sinyal suara atau FM System, sedangkan untuk sinyal visual digunakan sistem modulasi amplitude

Amplitude Modulation atau AM System.

Setiap media komunikasi pasti memiliki karakteristik tertentu. Tidak ada satu media pun yang dapat dipergunakan untuk memenuhi segala tujuan komunikasi. Beberapa karakteristik media televisi adalah sebagai berikut:

a. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh perangsang penglihatan dan pendengaran manusia.

b. Dapat menghadirkan objek yang amat kecil atau besar, berbahaya atau yang langka.

c. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton. d. Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.

e. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik.

f. Dapat mengkordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film, foto, dan gambar dengan baik.

g. Dapat menyimpan berbagai data, informasi, dan serentak menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan. h. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.


(34)

24

Selain kelebihan tersebut, media televisi juga mengandung kelemahan, yaitu sebagai berikut:

a. Merupakan media satu arah, hanya mampu menyampaikan pesan, namun tidak bisa menerima umpan balik secara cepat.

b. Layar pesawat penerima yang sempit tidak memberikan keleluasaan penonton.

c. Bingkai cahaya (flash) dan rangsang kedip cahaya (flicker) dapat merusak atau mengganggu penglihatan penonton.

d. Kualitas gambar yang dipancarkan lebih rendah dibandingkan dengan visual yang di proyeksikan (film layar lebar).

Jaringan kerja televisi memiliki aset internasional dalam hubungan dengan penyebarluasan budaya massal.

Dalam setengah abad terakhir ini, televisi telah mengubah cara hidup kita. Televisi telah mengubah cara kita mengirim berita dan mengubah proses pembentukan kesan kita. Televisi mempengaruhi sifat dasar pendidikan dan mengurangi seni percakapan langsung.11

Televisi adalah suatu media komunikasi yang selalu mencari bahan hiburan. Hampir semua orang dapat memanfaatkan informasi yang disajikan secara massal oleh televisi. Televisi dapat menjadi alat penghubung dengan masyarakat konsumennya dan bisa juga menjadi penyebab kehancuran bisnisnya tergantung bagaimana perlakuannya.

11 Michael Bland, Alison Theaker, David Wragg,

Hubungan Media yang Efektif, (Jakarta: Erlangga, 2001). Cet ke-2, h 87


(35)

25

Penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928 secara terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric. Menggunakan alat yang sangat sederhana. Sedangkan penyiaran islam elektrik pertama kali dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting

Corporation, sedangkan di German penyiaran TV pertama kali terjadi

pada tanggal 11 Mei 1939. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama

Nipko, sebagai penghargaan terhadap Paul Nipko, ilmuan terkenal German

dan salah seorang penemu alat televisi.12

Televisi tergolong penemuan teknologi yang muncul belakangan di bandingkan dengan media massa lainya seperti telepon, telegraf, fotografi, rekaman suara radio, surat kabar, majalah, dan buku. Sebagai mana media massa lainnya, penemuan televisi melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuan akhir pada abad 19 oleh James Clark Maxwell dan Heinricl Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890.13 Televisi mulai diperkenalkan kepada public pada acara pameran dunia tahun 1939, yakni ketika berlangsungnya World’s Fair di New York, Amerika Serikat, munculnya siaran televise pertama di dunia tarjadi pada tahun 1946, yakni ketika Dewan Keamanan ,,n Tinggi Hunter, New York, Amerika Serikat.

Siaran televisi pertama kali di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Saat itu, Masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran

12 Muhammad Mufid , Komunikasi & Regulasi Penyiaran, ( Jakarta: Kecana Prenada

Media Group, 2007). Cet. Ke-2, h. 29

13 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala,


(36)

26

televisi hitam putih, tetapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat bersejarah. Sedangkan puncak ketenaran

(booming) televisi di Indonesia sendiri dimulai tahun 1992 ketika RCTI

mulai mengudara dengan bantuan decoder atau alat pemancar. Saat ini, di Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah, yakni TVRI dam beberapa televisi swasta antara lain, SCTV, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, TV One dan Global TV, serta stasiun televisi lokal seperti O Channel, Jak-TV, CTV banten dan lain-lain.14


(37)

27

BAB III

GAMBARAN UMUM METRO TV

A. Sejarah Berdirinya

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Ia merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu vocal. Pada tahun 1989, Surya Paloh mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perlembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh plosok Indonesia.1

Stasiun televisi ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun ini hanya memusatkan acaranya pada siaran pemberitaan saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun televisi ini kemudian juga memasukan unsur hiburan dalam program-programnya.

1 Dokumen


(38)

Metro TV adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV juga menyiarkan siaran Internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia.2

Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, senior dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 60% berita (news), yang ditayangkan dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 40% infotainment maupun entertainment yang bersifat edukatif.3

Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan jam tayang dan sejak 1 april 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro TV juga dapat ditangkap secara teresterial 290 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi.

Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui Cablevision dan Indovision di seluruh Indonesia, melalui satelit Palapa 2 ke seluruh Negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan

2 Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia,

“Metro TV”, artikel ini diakses pada tanggal 10 Januari 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Metro_TV.

3 Dokumen


(39)

29

banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah Channel News Asia (CAN) Singapura, Channel 7 Australia, Al Jazeera Qatar, Voice of America (VOA), dan ABS-CBN dan Filipina.

Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Metro TV juga memiliki tujuh buah mobil satelit untuk dapat menayangkan secara langsung (live) kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut adalah:

1. Enam buah mobil SNG (Satelite News Gathering), dan 2. Satu buah mobil ENG (Electronic News Gathering).4

B. Logo dan Arti Metro TV

Adapun logo dan arti Metro TV, logo Metro TV dirancang untuk tampil dalam citraan topografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf: M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas


(40)

kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tepat diposisi hruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur hruf “O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. hal itu mengingat, dirancang agar pelihat menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR-TV sebagai Metro TV.

Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masukan, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Simple, tidak rumit

2. Memberi kesan global dan modern 3. Menarik dilihat dan mudah diingat 4. Dinamis dan lugas

5. Berwibawa namun familiar

6. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estesi untuk aplikasi print, elektronik dan filmis.

7. Memenuhi syarat teksni dan estetisuntuk metamoforsis dan animatif. Selain menampilkan unsur simbol teks atau huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu: Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.


(41)

31

1. Bidang Elips Emas

Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu:

a. Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV

b. Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistic sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

c. Elips

Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawalaangkas, satelit sesuatu yang erat berkaitan dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

d. Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasaan penjelajah dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keagungan gerak hidupnya anggun.


(42)

C. Visi, Misi dan Tujuan Metro TV

1. Visi:

Untuk menjadi stasiun televisi di Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam pemberitaan, menyajikan program hiburan dan gaya hidup alternatif yang berkualitas dan bermutu. Sedangkan visi redaksi Metro TV ialah menjadi referensi utama untuk berita televisi di Indonesia, dan dikenal sebagai pembawa berita berkualitas tinggi, komprehensif, menarik dan khas

2. Misi:

1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar dapat unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

2. Untuk memberikan nilai yang lebih dalam Industri pertelevisian dan memberikan pandangan baru, memperluas penyajian informasi yang lain serta berbeda dan memberikan hiburan yang bermutu.

3. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah aset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Tujuan:

Metro TV mempunyai tujuan untuk menyampaikan dan menayangkan berita-berita yang diperoleh ke seluruh penjuru Nusantara


(43)

33


(44)

E. Profil Program Acara Kick Andy Executive Produser : Rachmayanto

Senior Produser : Agus Pramono, Kumala Dewi Produser : Anastasya

Production Assistant : Indri Nababan, Ajie S, Imam S, Hadi

Riset : Maria S, Cindy A

Reporter : Rani, Rojie

Kick Andy merupakan sebuah acara talkshow yang ditayangkan oleh stasiun Metro TV, Awalnya Kick Andy hanya merupakan sebuah wacana dan kerinduan bos Metro TV Surya Paloh yang ingin mendayagunakan kemampuan Andy Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca.

Akan tetapi Surya Paloh menginginkan hal yang lebih dari Andy Noya, dia harus memiliki acara sendiri dan dia yang harus menjadi bintangnya cetus Surya Paloh.

Dibenak Surya Paloh, Andy Noya harus bisa seperti Larry King (CNN) dan Jay Leno (CNBC) yang terkenal itu. Saat mewawancarai narasumber dengan beragam latar belakang, kedua tokoh tersebut punya karakter. Tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran. Walapun Surya Paloh sadar Andy memang tidak mungkin disamakan atau harus sama dengan Larry King dan Jay Leno. Namun, demikian kesimpulan Surya Paloh: “Andy memiliki talenta mewawancarai orang dengan cara yang unik, jenaka, tajam tapi tidak menyakitkan, dan memiliki ciri tesendiri.5

Dengan gagasan di atas akhirnya Surya Paloh benar-benar serius, suatu hari dia memanggil Andy Noya dan kawan-kawan untuk mengingatkan kembali tawaran tentang gagasan di atas dikarenakan Surya Paloh khawatir

5 Dokumen


(45)

35

akan talenta yang dimiliki Andy Noya akan hilang jika tidak digunakan dan dilatih.

Surya paloh melibatkan tim Metro TV untuk mewujudkan gagasannya dengan sarat tetap harus memiliki karakter orisinil Metro TV. Manajer Promosi Metro TV Adjie S. Soeratmadjie mengajukan konsep acara bernama Andy Noya Show, konsep ini diajukan ke redaksi Metro TV pada 27 juli 2004.6

Walapun sempat fakum selama setahun, tetapi gagasan untuk menghadirkan Andy Noya Show muncul kembali. Sempat terpikir oleh Adjie untuk mengubah nama menjadi Kickin’ Andy namun nama itu menurutnya kurang menarik karena dia tidak ingin nantinya acara ini mengikuti acara program TV asing Kickin’ Byron. Dengan kesepakatan tim redaksi akhirnya terbentuk acara information talkshow dengan nama Kick Andy.

Lengkap sudah keinginan Surya Paloh untuk menyajikan acara sendiri untuk Andy Noya, dengan segala bantuan dan kemampuan tim produksi, tim kreatif dan segala kru yang terlibat di dalamnya terbentuk lah program talkshow Kick Andy yang pertama kali tayang dilayar televisi pada bulan Maret tahun 2006 dengan tema yang diusung James Bond Indonesia, walaupun baru pertama kali tayang di layar kaca tetapi acara talkshow ini dapat menarik hati pemirsa bahkan para audien yang hadir di studio secara tapping.

6 Dokumen


(46)

Tahun demi tahun dilalui begitu juga dengan acara Kick Andy, semakin banyak mengambil hati pemirsa di indonesia. Dari setiap tema yang diusung Kick Andy, acara ini dapat menghibur dan memberikan informasi, edukasi, motivasi dan inspirasi bagi pemirsa untuk berbuat atau setidaknya merenung sesuatu. Lewat pemikiran kreatif tim Kick Andy, bahan baku yang biasa-biasa saja dapat berubah dan menghasilkan sajian program acara dan tontonan yang menarik di tengah racun sinetron yang ditebarkan oleh stasiun-stasiun televisi.

Kick Andy menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Proses produksi setiap episode slalu di awali dengan riset dan pemikiran dampaknya bagi pemirsa dengan demikian acara ini berhasil mempersembahkan acara televisi yang paling menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang.

Dengan demikian acara ini membuat decak kagum para penonton di seluruh Indonesia, bahkan berbagai kalangan rela mendaftar untuk menjadi audiens yang menyaksikan langsung dalam studio, dari mahasiwa bahkan orang-orang perkantoran pun turut serta menyaksikan acara Kick Andy ini. Itu membuktikan bahwasannya acara ini benar-benar dapat mengambil hati penonton.

Semua kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan sang host, Andy Flores Noya nama lengkap pemandu acara Kick Andy pria kelahiran Surabaya 6 November 1960 berdarah Ambon, Jawa dan Belanda ini memulai karirnya sebagai reporter pada tahun 1985 .


(47)

37

Tidak mudah untuk menjadi pemandu acara dalam sebuah acara

Talkshow apa lagi acara itu menjadikan nama sang host untuk acara tersebut,

tapi tidak begitu dengan bang Andy sapaan akrab pria berambut kribo ini. Memulai siaran perdananya dengan di hadiri para narasumber dan penonton dari semua kalang tidak membuat seorang Andy kehilangan akal untuk bertanya dan membawa para audien terhanyut dalam acaranya bahkan para pemirsa yang menyaksikan dapat pula terharu oleh apa yang di tayangkan dalam program ini bahkan ketika kita menonton tidak cukup hanya dengan mata dan telinga melainkan dengan hati.

Sebagai host di Kick Andy, Andy Noya tampil bersahaja dengan ciri khas mengenakan kemeja dengan lengan digulung, ditambah sifatnya yang santai seawaktu membawakan acaranya. Hal-hal tersebut yang menambah nilai-nilai positif dalam dirinya.

Acara ini bersifat tapping yang dilakukan di gedung Grand Studio lantai 3 Metro TV, karena tidak memungkinkannya acara ini tayang secara langsung karena dibutuhkan pengeditan-pengeditan setelah selesai tapping agar acara ini dapat menghasilkan tayangan yang berkualitas dalam segi produksinya.


(48)

38

ANALISIS PROGRAM KICK ANDY

A. Pra Produksi

Sebelum tayangnya suatu program acara dibutuhkan persiapan yang matang segala usaha untuk mewujudkan tontonan yang menarik pasti dilakukan, dari pengumpulan ide ataupun gagasan.

Tahap pra produksi atau perencanaan merupakan pengembangan dari desain program menjadi desain produksi atau semua kegiatan mulai dari pembahasaan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar atau shooting.

Perencanaan suatu program secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu atau setahun. Perencanaan program televisi juga diarahkan untuk dapat memilih dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin penonton.

Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan di produksi di lapangan.

Pada acara Kick Andy proses pra produksinya 1 minggu dan memiliki beberapa tahapan yaitu: ide yang didapat, riset dan mencari narasumber.


(49)

39

Di bawah ini bagian-bagian dari pra produksi sebelum melakukan shooting.

1. Ide atau Gagasan Program Kick Andy

Semua acara televisi dari yang sederhana hingga yang rumit sekalipun selalu didahulukan oleh timbulnya ide atau gagasan. Dalam program Kick Andy setiap tim wajib memberikan gagasan untuk tema dan narasumber yang akan tayang pada setiap episodenya dari pemikiran yang kecil hingga besar bisa di masukan ke dalam gagasan hingga menjadi sebuah tema.1 Pencarian ide bukan hanya didapat dari para tim Kick Andy tetapi bisa dari media internet, masyarakat, majalah atau buku.2

Contohnya pada episode “mengabdi tanpa pamrih” di mana ide tersebut di dapat dari salah seorang crew Metro TV, wanita asal German yang tinggal di Indonesia karena mempunyai rasa sosial yang sangat tinggi mama Gisella dengan rela merawat orang-orang yang sakit di NTT tanpa pamrih.

“Menantang Masa Depan” sebuah ide yang muncul dari seorang Andy Noya menceritakan tentang orang yang mempunyai kekurang dan sempat putus asa karena keadaan dirinya. Setelah data di dapat lalu di print untuk mencari narasumber tersebut. Dan hari itu juga para tim riset (Bang Rojiz dan Mba Maria) berangkat untuk meriset tempat-tempat yang ada dalam data tersebut.

1 Kumala Dewi,

Wawancara Pribadi. Loby 1 Metro TV

2 Agus Pramono,


(50)

2. Riset

Dalam acara Kick Andy acara ini mengungkap seorang atau keluarga yang dapat memberikan motivasi bagi masyarakat. Oleh karena itu setiap ide yang di dapat baik dari media internet, buku-buku, majalah atau pun dari masyarakat sekitar perlu adanya riset untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi data narasumbernya, oleh karena itu para crew Kick Andy melakukan pengumpulan data dan survei lokasi dan menghubungi narasumber yang akan di wawancarai.

Riset berasal dari kata research ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Riset sangat diperlukan setelah sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah acara. Riset dalam konteks ini adalah riset di lakuan untuk mengetahui narasumber yang akan diliput dan dalam riset ini reporter akan mewawancarai narasumber untuk mendapat data yang sebenarnya.

Dan dari hasil riset itu kemudian repoter buat alur ceritanya (alur cerita yang masih mentah) dan biasa saja berubah karena itu hanya menjadi pegangan kita saja. Namun tim riset tidak langsung untuk melakukan pengambilan gambar, setelah apa yang mereka lihat di lokasi mereka diskusikan kepada produser untuk mendapat persetujuan layak atau tidaknya untuk diliput.

Riset yang di lakukan pada episode menantang masa depan tidak terlalu sulit karena lokasi yang di tuju sudah diketahui, jadi reporter dan kameramen langsung bersiap untuk pengambilan gambar. Dalam setiap


(51)

41

episode Kick Andy biasanya mengudang tiga narasumber untuk dijadikan dalam sebuah tema. Bapak Franky, Bapak Irwanto dan Ibu Irma narasumber Kick Andy pada tema “menantang masa depan”.

3. Pengambilan Gambar Narasumber

Dalam mewawancarai narasumber tidak mudah, perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu karena tidak mudah mendapatkan data yang sebenarnya walaupun orang tersebut mau untuk kita wawancarai, dalam setiap mewawancarai narasumber tidak boleh menggunakan bahasa yang terlalu tinggi karena setiap orang yang akan kita wawancarai belum tentu mengerti dengan apa yang kita katakan.3 Dalam proses pra produksi ini reporter melakukan liputan terhadap narasumber yang nantinya akan dijadikan vity (vidio type), sebelum berangkat untuk liputan terlebih dahulu reporter menghubungi narasumbernya, walaupun telah di riset akan tetapi ada baiknya jika reporter dan kameramen membuat janji terlebih dahulu agar dalam pengambilan gambar tidak ada kendala atau halangan untuk datang, sedangkan yang bertugas dalam liputan acara Kick Andy terdiri dari 3 orang Roji Azka (sebagai reporter), Agung sebagai campers

(camera person) dan seorang pengemudi. Walau hanya bertugas 3 orang

reporter berperan penting selama liputan.

3 Rojih Azka,


(52)

Menurut Rojih Azka (Reporter Kick Andy) wajib hukumnya reporter ngedirect gambar apa yang akan diliput multifungsi sebagai reporter dan sutradara.4

Dalam proses produksi ini reporter melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber, walau dibilang mendalam tetapi tetap saja ada batasannya, karena yang paling berperan penting dalam melakukan wawancara adalah pembawa acara karena acara ini bersifat talkshow. Reporter melakukan obrolan menggali selama liputan tentang tema yang akan diangkat, untuk mendapat informasi dari narasumber wawancara adalah salah satu pekerjaan utama seorang reporter televisi. Wawancara perlu dilakukan guna mendapatkan kejelasan fakta.5 Dalam wawancara reporter harus menggunakan bahasa atau kata-kata yang baik, sopan dan mudah dimengerti. Sedangkan campers (juru kamera) harus dapat mengambil momen di mana orang yang sedang kita wawancarai sedang mengeluarkan perasaan jiwanya yang paling dalam, sehingga dapat memberikan dampak dramatis terhadap penonton. Dari hasil wawancara tersebut nantinya akan naskah yang sesuai dengan tema yang akan diangkat pada episode tersebut dan hasil pengambilan gambar narasumber akan dijadikan vidio type.

4 Rojie Azka,

Wawancara Pribadi. Green Studio Lantai 3 Metro TV

5 Morrisan, MA,

Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Pemandu Media Group, 2008) Cet-1, h. 79


(53)

43

Tabel. 1

Kegiatan Produksi Acara Kick Andy

Tugas Tim yang bertugas

Wawancara dengan narasumber Reporter: Rojih Azka

Pengambilan gambar Cameramen: Agung

Membuat rundown dan script

Mempreview liputan

Keterangan :

1. Melakukan wawancara dengan narasumber 2. Pengambilan gambar oleh kameramen 3. membuat rundown dan script oleh reporter

Pengambilan gambar terhadap narasumber biasanya memakan waktu paling lama 2 hari dan biasanya dalam satu poses produksi bisa memakai kurang lebih 2 kaset dalam setiap pengambilan gambar, karena rekaman ini hanya menjadi gambaran untuk narasumber atau video tape. Setelah melakukan wawancara lalu dijadikan script atau naskah kemudian diberikan kepada pemandu acara yang nantinya menjadi materi untuk wawancara selama shooting.

4. Pematangan Konsep

Setelah penemuan ide dan riset dilakukan, maka langkah berikutnya adalah pematangan konsep, baik untuk konsep acara Kick


(54)

Andy itu sendiri maupun untuk perencanaan produksinya, bila semuanya telah dilakukan tahap selanjutnya adalah produksi. Keberhasilan produksi televisi sangat ditentukan oleh keberhasilan tahap pra produksi.

Pematangan konsep dalam acara Kick Andy dilakukan dengan cara mengumpulkan para crew yang bertugas dan semua yang terlibat dalam pra produksi lalu diadakan rapat dengan produser untuk mengetahui apakah pra produksi acara Kick Andy sudah siap dan dapat berjalan dengan baik agar langkah selanjutnya pada tahap produksi juga dapat berjalan dengan baik.

5. Garis-garis Besar isi Program Kick Andy

Garis-garis besar dalam program ini memberikan informasi yang dapat mencerdaskan, memotivasi dan menginspirasi serta dapat menyentuh hati kita, tentang masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan untuk menyadarkan para pemirsa bahwa kekurangan bukan suatu dari kelemahan.

6. Format Program Kick Andy

Format yang digunakan dalam program ini adalah talkshow, karena program ini menghadirkan narasumber serta pemandu acara sekaligus host dan mengungkap kisah-kisah dari para narasumber secara mendalam sesuai tema yang akan dibahas.


(55)

45

Dalam program Kick Andy terdapat enam segmen: a. Segmen pertama : Perbincangan dengan narasumber b. Segmen kedua : Perbincangan dengan narasumber c. Segmen ketiga : Perbincangan dengan narasumber d. Segmen keempat : Perbincangan dengan narasumber e. Segmen kelima : Perbincangan dengan narasumber f. Segmen keenam : perbincangan dengan narasumber

Durasi tayang keseluruhan adalah sembilan puluh menit (90) menit, tepatnya hanya 60 menit dan comersial break 30 menit.

7. Tema dalam Program Kick Andy

Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada penonton, pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat dan tentunya juga berkenan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam menentukan tema yang akan tayang tim produksi Kick Andy tidak terpaut dengan hari-hari besar seperti hari islam dan hari nasional lainnya, bahkan acara seperti membahas tentang kenasionalan bisa di tayangkan pada hari biasa.6 Tetapi walaupun bebas dalam memilih tema tim Kick Andy selalu berusaha untuk menayangkan acara yang mencerdaskan, menghibur dan menyentuh hati.

6 Agus Pramono,


(56)

Tabel.2

Deskripsi Program Kick Andy

Nama Program Kick Andy

Format Talkshow

Jenis Program Talkshow

Pukul 21.30-22.00 WIB

Durasi 90 Menit

Frekuensi Jumat (sekali dalam seminggu)

Lingkup materi Topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya

Sasaran Umum

Motto Menonton dengan hati

Tujuan Agar kita lebih dapat mengerti

hidup dan tidak memandang seseorang hanya dari segi fisik saja.


(57)

47

Struktur Organisasi Program Kick Andy:

TIM PRODUKSI KICK ANDY

Senior Produser Agus Pramono Kumala dewi Produser Anastasya Riset Maria S Cindy A Reporter Production Assistant Rani Rojie Indri Nababan Ajie S Imam S Hadi Keterangan:

- Senior Produser : Bertanggung jawab terhadap program yang di

siarkan.

- Reporter : Bertugas melakukan liputan terhadap narasumber


(58)

- Production Assistant: Bertugas mengecek peralatan-peralatan untuk

Shooting, mengumpulkan gambar hasil shooting,

mengundang narasumber serta audien dan mengatur Time code.

- Riset : Melakukan riset terhadap narasumber sebelum

melakukan tapping.

B. Pelaksanaan Produksi Program Kick Andy

Produksi adalah seluruh kegiatan liputan atau pengambilan gambar

(shooting) baik di studio (interior), maupun di luar studio (exterior),

pelaksanaan pengambilan gambar atau shooting merupakan proses kreatif yang mengubah naskah menjadi bentuk audio visual.

Pelaksanaan proses produksi program Kick Andy lebih banyak melakukan pengambilan gambar atau shooting di dalam gedung studio

(interior) yang terletak di daerah Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya, Kebon

Jeruk Jakarta Indonesia. Dalam tahap pelaksanaan produksinya, tim Kick Andy khususnya Production Assistant harus mempersiapkan segala keperluan dalam shooting, mengundang narasumber, audien dan lain-lain agar tapping berjalan dengan baik.

Semua tahap produksi ini dilaksanakan setelah semua tahap pra produksi selesai. Perekaman akan dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan. Pengambilan gambar/shooting merupakan tahap dari aktifitas


(59)

49

produksi yang merupakan perwujudan rancangan produk menjadi film atau sinetron atau yang terekam dalam negatif film/kaset. Juga perekaman suara

direct recording agar dapat suara yang lebih orisinil.

Dalam tahap pelaksanaan produksi pada acara Kick Andy semua tim bertanggung jawab dari senior produser, production assistant, cameramen dan bagian-bagian lainnya karena shooting dilakukan dalam studio di gedung Metro TV Grand Studio lantai 3 selama kurang lebih 150 menit. Setiap individu harus memiliki tanggung jawab atas tugas-tugasnya agar selama

shooting tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk persiapan narasumber sudah dilakukan selama 1 minggu sebelum shooting/tapping dilakukan, serta pengundangan untuk para audien dilakukan 1 minggu sebelum tapping.7 Dalam studio terdapat enam kamera 3 diantaranya pedestal, jimyjip, dan dua kamera digital, serta bangku audien yang berjumlah kurang lebih 450 sampai 500 dan 1 layar besar 2 tv lcd kanan dan kiri serta beberapa lampu untuk pencahayaan dan ruang control guna mengawasi selama tapping berjalan.

Opening Bil Board Bumper (OBB) yaitu pembukaan grafis dari

program Kick Andy, dilanjutkan dengan opening program yang dipandu oleh bang Andy Noya. Setelah opening lalu pemandu acara berbicara atau memberikan gambaran kepada audien untuk tema yang akan dibahas pada malam itu. Tidak lupa pula menghadirkan narasumber untuk naik ke panggung lalu menceritakan kisah-kisahnya sesuai tema yang diangkat. Di

7Indri Nababan,


(60)

tengah-tengah perbincangan oleh narasumber tidak lupa juga di selipi video tape (rekaman tentang gambaran dari narasumber tersebut) agar pemirsa tidak bosan dan dapat lebih meresapi apa yang telah terjadi oleh narasumber tersebut. Begitu juga pada segmen 3 hingga 6

Bumper adalah klip audio atau visual yang menjadi tanda pengenal

atau identitas dari program acara tersebut. Bumper in dan bumper out biasanya menujukan menampilkan klip video yang sama. Pada setiap segmen, sebelum penayangan iklan diberikan teaser atau next on yang memberikan kepada penonton tayangan apa yang paling menarik pada segmen selanjutnya setelah jeda iklan.

Hasil rekaman dalam shooting yang telah selesai dapat di edit kembali jika terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam pengambilan gambar yang sifatnya teknis seperti layar hitam, tidak ada suara, tidak dapat diperbaiki atau diulang kembali kecuali dengan pengisian suara, lighting serta durasi yang kurang. Didalam proses editing juga dapat menyediakan space kosong untuk keperluan penayangan iklan, atau promo program acara.

Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program Kick Andy.

Adapun sarana yang digunakan adalah dalam pelaksanaan program Kick Andy adalah:

1. Kamera (alat pengambil gambar) 2. Switcher (alat pemandu gambar) 3. Audio Mixer (alat pengatur suara)


(61)

51

4. VTR (Video tape recorder) alat perekam gambar dan suara 5. Lighting (alat pencahayaan)

6. Character generator (alat tata askara)

Parasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program Kick Andy antara lain:

1. Ruang kontrol dengan penyejuk udara (AC) 2. Ruang visual editing/penyutingan gambar

3. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara dan kamera elektronik serta penyejuk udara (AC)

4. Property

Proses produksi ini berupa tapping yang pengambilan gambarnya dilakukan melalui rekaman yang dilakukan beberapa hari atau minggu sebelum acara ini tayang.

C. Pasca Produksi Kick Andy

Pasca produksi (penyutingan) semua kegiatan setelah peliputan atau

shooting, tapping sampai materi itu ditayangkan selesai dan siap ditayangkan

atau disiarkan. Yang termasuk pasca produksi adalah editing (penyutingan), manipulating (pengisian acara), subtittle, tittle, ilustrasi, efek dan lain-lain.

Dalam proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tim produksi Kick Andy, terkait dengan pasca produksi, melakukan penyutingan suara maupun gambarnya, pengisian grafik baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya, pengisian narasi, pengisian ilustrasi musik.


(62)

Setelah proses produksi Kick Andy selesai, teknik produksi mengedit kembali jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam proses produksi. Kemudian memixing atau mengolah hasil rekaman dari bahan mentah menjadi bahan matang yang siap untuk disiarkan. Setelah selesai, di preview kembali agar tidak ada kesalahan dalam program serta bisa tayang dengan baik sekali.8

Program Kick Andy merupakan siaran tidak langsung atau tapping, maka membutuhkan penyutingan oleh editor berdasarkan format program yang dibuat dan juga pemotongan gambar jika ada kelebihan waktu dan tidak merusak makna dari suatu gambar, dan alur pembahasan serta pesan yang terkandung di dalamnya dan juga bisa dengan menambahkan gambar jika durasinya cukup atau kurang dari 90 menit.

Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambungkan dalam pita VHS. Setelah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan seksama dalam screening, setelah editing off line di rasa pas dan memuaskan barulah editing script, naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Di dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor.

Berdasarkan naskah editing editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli di masukan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap proses selanjutnya mixing.

8 Kumala Dewi,


(1)

T. : Kenapa dikatakan Program Kick Andy?

J. : Karena seorang Andy Noya sangat pandai mengekick orang tanpa orang itu merasa marah dan malu.

T. : Apa dasar pemilihan materi?

J. : Pemilihan materi berdasarkan sesuatu yang menarik yang pernah terjadi dalam masyarakat Indonesia. Bisa dari berbagai sumber entah majalah, buku-buku atau media elektronik sekalipun.

T. : Apa acara Kick Andy ini pernah ditayangkan ulang?

J. : Pernah yaitu pada tema A’a Gym menjawab dan blak-blakan dengan Sultan.

T. : Berapa lama waktu pembuatan program Kick Andy dan berapa lama durasinya?

J. : Dalam sekali pembuatan program Kick Andy memakan waktu 2 minggu dengan durasi 90 menit.

T. : Bagaimana format dan desain acaranya?

J. : Formatnya talkshow dengan enam segmen sedangkan desain acaranya adalah tapping atau rekaman.

T. : Apakah pernah ada tanggapan dari masyarakat tentang tayangan Kick Andy?

J. : Ada, bahkan dari mereka ada yang mengucapkan banyak terima kasih, karena setelah mereka menonton Kick Andy rata-rata mereka terasa terinspirasi memiliki semangat bahwa dunia ini tidak sempit.

T. : Bagaimana proses pelaksanaan program Kick Andy dari proses praproduksi, produksi, pasca produksi hingga evaluasi? J. : Prosesnya adalah, meeting yang dilakukan dari semua crew yang berjumlah 13 orang dari meeting itu lalu akan timbul ide atau gagasan yang akan diangkat menjadi topik. Setelah diangkat menjadi topik lalu di eksekusi menjadi tapping, setelah tapping itu selesai ada pasca produksi memerlukan waktu sekitar lima hari untuk mengedit supaya lebih bagus dan agar waktunya lebih sesuai


(2)

dengan yang disediakan. Sedangkan evaluasi biasa kita lakukan setelah tapping, tapping dilakukan hari rabu evaluasi dilakukan keesokan harinya untuk mengetahui kekurangan dalam tapping semalam dan gangguan yang terjadi.

T. : Apakah ada target penonton dari segi usia, pekerjaan dan jenis kelamin?

J. : Kick Andy menargetkan penonton yaitu dengan sistem A B dan 21 tahun menengah keatas.

T. : Faktor apa saja yang mendukung dan fackor apa saja yang menjadi mengahambat?

J. : Faktor yang mendukung tentu saja ada akan tetapi karena bren Kick Andy sudah semakin kuat sehingga agak mudah kami melakukan penetrasi terhadap pasaran.

Faktor penghambat karena ekspetasi masyarakat sudah tinggi terhadap Kick Andy maka kita di tuntut untuk memberikan tontonan atau suatu topik yang benar-benar diharapkan masyarakat. Hal tersebut yang terkadang membuat kami kesulitan untuk menghadirkan suatu topik atau narasumber yang dahsat yang diharapkan oleh masyarakat.

T. : Bagaimana evaluasi program Kick Andy?

J. : Evaluasi dilakukan pada hari kamis yang di pimpin langsung oleh bang Andy, dengan cara melihat rating dan riset kemasyarakat. T. : Apa yang menjadi dasar pemilihan materi?

J. : Tidak ada dasar khusus, asal suatu topik, suatu cerita yang sangat menarik dan menginsprasi yang ada di masyarakat Indonesia ini kita angkat bahkan cerita di dunia pun kita angkat, bahkan tidak terbatas oleh bangsa Indonesia saja akan tetapi juga pernah mengangkat tokoh dari luar negri contohnya; Anwar Ibrahim dan sutradara dari Singapura yang memfilmkan film Sanana dulu juga kita angkat.


(3)

T. : Mengapa durasinya 90 menit dan kenapa tapping?

J. : Karena sebelum durasinya 90 menit banyak yang mengeluhkan kenapa Kick Andy hanya berdurasi 60 menit terlalu cepat terlalu selesai. Akhirnya kita tambahkan 30 menit menjadi 90 menit supaya penonton lebih puas.

Karena dengan tapping itu kita ada waktu untuk mempersiapkan suatu tontonan yang lebih bagus, karena dalam pasca produksi kiat bisa banyak menambahkan insert yang bergambar menarik tentang latar belakang dari para narasumber. Sehingga ketika menonton Kick Andy selama 90 menit medapat suatu tontonan yang sangat inspairing dan menarik.

T. : Dalam pembuatan format ini menggunakan format vidio apa? J. : Karena sebelum durasinya 90 menit banyak yang mengeluhkan

kenapa Kick Andy hanya berdurasi 60 menit terlalu cepat terlalu selesai. Akhirnya kita tambahkan 30 menit menjadi 90 menit supaya penonton lebih puas.

Karena dengan tapping itu kita ada waktu untuk mempersiapkan suatu tontonan yang lebih bagus, karena dalam pasca produksi kiat bisa banyak menambahkan insert yang bergambar menarik tentang latar belakang dari para narasumber. Sehingga ketika menonton Kick Andy selama 90 menit medapat suatu tontonan yang sangat inspairing dan menarik.


(4)

Persiapan sebelum tapping di mulai

Bersama produser Kick Andy (Kumala dewi dan Agus Pramono)


(5)

Ruang editing

Rapat pematangan kosep sebelum tapping di mulai


(6)

Bersama reporter Kick Andy (Roji Azka)