2.2.3. Alumina
Alumina merupakan bahan baku utama dalam proses elektrolisa aluminium. Alumina berupa bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102 dan titik lebur 2050
o
C. Dalam pembuatannya, alumina dapat dibuat dengan beberapa cara yaitu penggilingan
bauksit sampai tingkat kehalusan tertentu, melarutkan alumina dengan NaOH dengan konsentrasi 34 - 45, pemisahan zat pengotor dengan penyaringan, dan proses
selanjutnya Natrium aluminium dilarutkan dengan air Burkin, 1987.
Material mentah alumina atau stok material dari proses elektrolisa aluminium dikonsumsi berdasarkan kesetimbangan rasio yang diprediksikan pada persamaan
berikut:
2 Al
2
O
3
+ 3C
4Al +
3CO
2
.......2.1
Jadi, 1,89 kg alumina untuk memproduksi 1 kg aluminium dan secara teori akan bereaksi dengan 0,33 kg karbon memproduksi 1,22 kg karbon dioksida.
Pada penambahan alumina untuk menjadi bahan baku utama dalam pembuatan aluminium. Alumina juga berperan sebagai bahan isolasi panas pada lapisan atas dari
elektrolit sebagai pembentukan pembekuan kerak diatas elektrolit pada pot reduksi aluminium. Dengan demikian kehilangan panas pada pot reduksi dapat diperkecil.
Permukaan dari anoda juga tertutupi dengan alumina atau butiran alumina maupun pecahan elektrolit padat, sehingga pembakaran udara dari anoda karbon dapat
diperkecil.
Universitas Sumatera Utara
Peranan dari alumina yang lain adalah untuk mereduksi emisi floride dari pot reduksi, dengan pembersihan gas anoda dengan menggunakan metode pembuangan
kering. Bubuk alumina digunakan untuk menyerap gas hidrogen floride. Metode pembersihan gas ini ramah lingkungan. Penghasilan alumina kedua adalah digunakan
sebagai material utama dari pot reduksi.
2.2.4 Anoda
Ada 2 desain utama dari anoda yaitu anoda prebaked dan anoda soderberg. Anoda prebaked terbuat dari campuran petroleum agregat kokas, dan coal tar pitch kemudian
dicetak menjadi blok-blok anoda dan dipanggang pada dapur pemanggangan anoda pada temperatur 1100
o
C.
Anoda soderberg juga terbuat dari campuran yang sama dari petroleum kokas dan coal tar pitch, tetapi berbeda dalam komposisi dari pitchnya saja Thinstad,
1932. Di anoda elektroda positif , oksigen yang dibentuk adalah:
2 O
2 -
→ O
2
+ 4 e
--
........................................................................ 2.2
kemudian dioksidasi oleh oksigen, melepaskan karbon dioksida.
O
2
+ C → CO
2
............................................................................... 2.3
Anoda akan berkurang dalam pot sehingga harus diganti secara berkala, karena anoda dikonsumsi dalam proses.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Katoda