sebuah fasilitas yang membantu pengguna mencari kata dengan cara mengetikkan kata yang diinginkan pada kolom pencarian. Penggunaan kamus elektronik atau kamus
digital ini lebih efisien dalam hal waktu dibandingkan dengan kamus buku.
2.2 Fitur atau Layanan
Autocomplete
Fitur
autocomplete
atau
word completion
merupakan fasilitas yang disediakan oleh berbagai
web browser
,
email-programs
,
search engine interface, source code editors
,
database query tools, word processor
,
dan command line interpreters
.
Autocomplete
juga tersedia untuk atau sudah terintegrasi di dalam
text editor
.
Autocomplete
melakukan prediksi terhadap sebuah kata atau frasa yang pengguna ingin tulis tanpa harus menulis keseluruhan kata atau frasa secara lengkap Kusuma, 2012.
Autocomplete
digunakan untuk mempermudah masalah pada pengetikan, misalnya apabila pengguna tidak dapat mengeja suatu kata dengan baik atau pengguna
bingung dan sering sulit mengingat istilah yang tepat.
Autocomplete
dapat membantu untuk melengkapi kata yang diketikkan oleh pengguna menjadi kata yang mungkin
dimaksud oleh pengguna. Dengan begitu, penggunaan
autocomplete
ini dapat mempersingkat waktu pengguna pada pengetikan kata tersebut Morville Callender,
2010.
Autocomplete
bekerja ketika pengguna menulis huruf pertama atau beberapa hurufkarakter dari sebuah kata. Program yang melakukan prediksi akan mencari
kemungkinan kata sebagai pilihan. Jika kata yang dimaksud ada dalam pilihan itu, maka pengguna dapat memilih itu Kusuma, 2012.
Fitur
autocomplete
dapat dilihat pada
Facebook Search
ataupun
search suggestion
pada
Google Search
,
Seacrh engine
pada media sosial, pada aplikasi katalog perpustakaan, kamus dan aplikasi pencarian lainnya. Fitur
autocomplete
ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1
Autocomplete
pada
Google Search
2.3 Algoritma
Exact String Matching
Pencocokan
string
merupakan bagian terpenting dari sebuah proses pencarian
string
dalam sebuah dokumen. Pencocokan
string
melakukan pencarian untuk semua kemunculan
string
pendek yang disebut
pattern
terhadap
strin
g yang lebih panjang atau disebut
text
. Hasil dari pencarian
string
dalam dokumen tergantung pada teknik atau cara pencocokan
string
yang digunakan.
Exact string matching
, yaitu pencocokan sebuah
string
secara sangat tepat dengan susunan karakter dalam
string
yang dicocokkan baik dalam jumlah maupun urutan karakter dalam
string
nya. Pada proses pencocokan
string
, digunakan sebuah
window
yang akan bergeser di
text
.
Window
itu memiliki panjang yang sama dengan panjang
pattern
. Pada awal proses pencocokan
string
,
window
diletakkan pada ujung kiri
text
, lalu karakter-karakter pada
window
dibandingkan dengan karakter-karakter pada
pattern
, kemudian
window
akan digeser ke kanan di
text
dengan jarak tertentu, dan pergeseran tersebut baru akan berhenti bila
window
tersebut sampai pada ujung kanan
text
atau sampai
pattern
ditemukan cocok. Charras Lecroq, 2001. Algoritma
brute force
merupakan algoritma paling alami untuk pencocokan
string
. Algoritma
brute force
menemukan semua kemunculan karakter dari
pattern y
dengan panjang
n
pada
text x
dengan panjang
m
dengan waktu
O n x m
. Beberapa
Universitas Sumatera Utara
pengembangan dari algoritma
brute force
dapat diklasifikasikan berdasarkan pada urutan pada saat algortima tersebut melakukan pencocokan antara karakter di
pattern
dan karakter di
text
pada setiap tahap pencocokannya Charras Lecroq, 2001. Kategori pertama, arah yang paling alami dalam pencocokan
string
yaitu dari kiri ke kanan. Algoritma kategori ini melakukan pencocokan
string
dimulai dari karakter paling kiri
pattern
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Beberapa algoritma yang termasuk dalam kategori ini adalah algoritma
brute force
, algoritma Karb-Rabin, dan algoritma Knuth-Morris-Pratt.
Gambar 2.2 Pencocokan dari karakter paling kiri ke karakter paling kanan
pattern left to right
Kategori kedua, algoritma yang melakukan pencocokan dari kanan ke kiri karakter pada
pattern
seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.3. Algoritma yang termasuk dalam kategori ini umumnya dikatakan sebagai algoritma yang
menghasilkan hasil terbaik pada praktekmya, yaitu algoritma Boyer-Moore.
Gambar 2.3 Pencocokan dari karakter paling kanan ke karakter paling kiri
pattern right to left
Kategori ketiga yaitu pencocokan dari dua arah yang telah ditentukan oleh tiap algoritma tertentu. Salah satunya seperti yang diterapkan oleh Galil-Seiferas dan
Crochemore-Perrin dalam algoritma
Two Way
, mereka membagi
pattern y
menjadi dua bagian yaitu
y
=
y
1
y
2
. Seperti yang dapat kita lihat pada gambar 2.4, pertama kali, pencarian terjadi pada
y
2
yang dilakukan dari karakter paling kiri ke kanan, apabila
selama pencarian pertama tidak terjadi ketidakcocokan atau
pattern y
2
cocok dengan
Universitas Sumatera Utara
text
selanjutnya pada pencarian kedua algoritma akan memeriksa pada
y
1
yang dilakukan dari kanan ke kiri seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.5.
Gambar 2.4 Pencocokan pada
pattern y
2
dimulai dari karakter paling kiri
Gambar 2.5 Pencocokan pada
pattern y
1
dimulai dari karakter paling kanan
2.4 Algoritma Boyer-Moore