Klasifikasi Literasi Keuangan Pengertian UMKM

memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang.

7. Kriteria dan Karakteristik UMKM

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjelaskan kriteria UMKM yang digolongkan berdasarkan asset dan omzet yang dimiliki oleh sebuah usaha, yaitu: a. Kritieria Usaha Mikro adalah : 1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. b. Kritieria Usaha Kecil adalah : 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah. c. Kritieria Usaha Menengah adalah : 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000,00 sepuluh milyar rupih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp50.000.000 lima puluh milyar rupiah. Selain itu, UMKM juga memiliki karakteristik. Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang melekat pada aktivitas usaha maupun perilaku pengusaha yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya. Berikut karakteristik yang menjadi ciri pembeda antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya. Tabel 2. 2 Karakteristik UMKM Ukuran Usaha Karakteristik Usaha Mikro a Jenis barangkomoditi tidak selalu tetap; sewaktu-waktu dapat berganti. b Lokasitempat usaha tidak selalu menetap berpindah-pindah. c Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun. d Tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. e Sumber daya manusia pengusaha belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai. f Tingkat pendidikan rata-rata relative rendah g Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian sudah akses ke lembaga keuangan non bank. h Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh: Usaha perdagangan seperti kaki lima serta perdagangan di pasar. Usaha Kecil a Jenis barangkomoditi yang diusahakan umumnya sudah tidak gampang berubah. b Lokasitempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah- pindah. c Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana. d Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga. e Sudah membuat nneraca usaha. f Sudah memiliki izin usaha dan pesyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. g Sumbersaya manusia pengusaha memiliki pengalaman dalam berwirausaha. h Sebagian sudah akses ke perbankan dalam keperluan modal. i Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning. Contoh: Pedagang di pasar grosir agen dan pedagang pengumpul lainnya. Usaha Menengah a Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, begian pemasaran dan bagian produksi. b Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan system akuntansi dengan teratur sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan. c Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan. d Sudah memiliki persyaratan legalitas antara lain izin tetangga. e Sudah memiliki akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan. f Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik. Contoh: Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi da marmer buatan.

C. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat Literasi Keuangan Syariah pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, untuk studi kasus penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut ini adalah gambar dari kerangka pemikiran dalam penelitian ini: Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Teoritis • Gender • Latar Belakang Pendidikan • Jumlah Pendapatan • Lokasi Usaha • Status Nasabah Variabel Independen • Literasi keuangan syariah kategori rendah • Literasi keuangan syariah kategori sedang • Literasi keuangan syariah kategori tinggi Variabel Dependen