132
BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan
Tebal perkerasan untuk 2 lajur dan 2 arah Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai pada tahun 2010
Jalan dibuka pada tahun 2011 Masa konstruksi n
1
= 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas i
1
= 2 Umur rencana n
2
= 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas i
2
= 6 Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas II jalan Arteri
Curah hujan diperkirakan 100 – 400
mm tahun
Tabel 4.1 Nilai LHR
S
No Jenis kendaraan
LHR
S
Kendaraan hari 2arah 1
Kendaraan Ringan 1438
2 Mikro Bus
128 3
Mikro Truk 147
4 Truk 2 As
212
133
4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas
1. LHR
P
LHR
2011
Awal Umur Rencana dengan i
1
= 2 Rumus : LHR
2009
1 + i
1 n1
Kendaraan ringan 2 ton 1+1 = 1438 1+0,02
1
= 1466,76 kend Mikro bus 6 ton 2+4
= 128 1+0,02
1
= 130,56 kend Mikro Truk 8 ton 3+5
= 147 1+0,02
1
= 149,94 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 212 1+0,02
1
= 216,24 kend
2. LHR
A
LHR
2021
Akhir Umur Rencana dengan i
2
= 6 Rumus : LHR
2011
1 + i
2 n2
Kendaraan ringan 2 ton 1+1 = 1466,76 1+0,06
10
= 2626,74 kend Mikro bus 6 ton 2+4
= 130,56 1+0,06
10
= 233,81 kend Mikro Truk 8 ton 3+5
= 149,94 1+0,06
10
= 268,52 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 216,24 1+0,06
10
= 387,25 kend
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHR
P
dan LHR
A
No Jenis kendaraan
LHR
P
LHR
S
× 1+i
1 n1
Kendaraan LHR
A
LHR
P
×1+i
2 n2
Kendaraan 1
Kendaraan Ringan 1466,76
2626,74 2
Mikro Bus 130,56
233,81 3
Mikro Truk 149,94
268,52 4
Truk 2 As 216,24
387,25
3. Perhitungan Angka Ekivalen E Masing –Masing Kendaraan
Kendaraan ringan 2 ton 1+1 =
0002 ,
0002 ,
= 0,0004 Mikro bus 6 ton 2+4
=
0577 ,
0036 ,
= 0,0613 Mikro Truk 8 ton 3+5
=
1410 ,
0183 ,
= 0,1593 Truk 2 as 13 ton 5+8
=
9238 ,
1410 ,
= 1,0648
134 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan
No Jenis Kendaraan
Angka Ekivalen E 1
Kendaraan Ringan 0,0004
2 Mikro Bus
0,0613 3
Mikro Truck 0,1593
4 Truck 2 As
1,0648
4. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan C Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien Distribusi Kendaraan C dapat diketahui nilai C yaitu 0,5 .
5. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER a. LEP Lintas Ekivalen Permulaan
Rumus : LEP =
j j
n j
P
E C
LHR
1
Contoh perhitungan untuk jenis kendaraan ringan : LEP
= E
C LHR
P
=
0004 ,
5 ,
76 ,
1466
= 0,2933 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
b. LEA Lintas Ekivalen Akhir Rumus : LEA =
j n
j j
A
E C
LHR
1
Contoh perhitungan untuk jenis kendaraan ringan : LEP
= E
C LHR
A
=
0004 ,
5 ,
74 ,
2626
= 0,5253 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
135
c. LET Lintas Ekivalen Tengah Rumus : LET =
2 LEA
LEP
d. LER Lintas Ekivalen Rencana Rumus : LER
=
10 UR
LET
dimana : j
= Jenis Kendaraan C
= Koefisien Distribusi Kendaraan LHR
= Lalu Lintas Harian Rata-Rata UR
= Umur Rencana
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.
Tabel 4.4 Nilai LEP, LEA, LET dan LER
No Jenis Kendaraan
LEP
j j
n j
P
E C
LHR
1
LEA
j n
j j
A
E C
LHR
1
LET
2 LEA
LEP
LER
10 UR
LET
1 Kendaraan Ringan
0,2933 0,5253
183,3075 183,3075
2 Mikro Bus
4,0017 7,1663
3 Mikro Truck
11,9427 21,3876
4 Truck 2 As
115,1262 206,1719
Total 131,3639
235,2511
136
4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar