PROGRESS REPORT
3
Selama pelatihan berlangsung, diskusi yang sering muncul antara lain adalah masalah miskonsepsi tentang KB di masyarakat, mitos yang berkembang karena
kurangnya pengetahuan masyarakat, sulitnya komunikasi dengan suami dalam menentukan alat kontrasepsi yang cocok, upaya dalam mengembangkan
jejaring dan strategi komunikasi untuk melakukan sosialisasi yang efektif. Pelatihan ini diikuti oleh kader‐kader dan pimpinan Aisyiyah baik di level
propinsi, daerah, kebupaten dan desa; dengan kharakteristik yang sudah ditentukan antara lain memiliki komunitas dampingan, aktif dalam kegiatan
atau forum‐forum sosial dan mampu mengoperasikan IT. Berikut adalah daftar peserta pelatihan kader Pilihanku :
Tabel 1. Distribusi Jumlah Peserta Pelatihan Kader “PILIHANKU No KabupatenKota
PWAPDA PCA
PRA Jumlah
1 Medan
10 17
3 30
2 Bulukumba
10 18
2 30
3 Deliserdang
10 17
3 30
4 Asahan
10 19
1 30
Peserta pelatihan kader “Pilihanku” berasal dari PWA, PDA, PCA dan perwakilan PRA dengan jumlah total peserta 30 orang.
Adapun fasilitator pelatihan dari JHU CCP Indonesia dan ‘Aisyiyah sesuai dengan kompetensinya masing‐masing; dan mengundang narasumber dari pemerintah
BKKBN, dan mitra yang lain dalam program Pilihanku JHPIEGO, DKT, Peneliti.Kegiatan simulasi‐simulasi dalam memberikan sosilaisasi secara
personal maupun kelompok sangat menarik, sehingga para peserta bersemangat dan tidak merasa bosan. Demikian juga saat dalam melakukan
simulasi dalam operasional Tablet. Foto kegiatan, lampiran 1
b. Pertemuan Mentorship
PROGRESS REPORT
4
Pertemuan Mentorship bertujuan untuk memperluas cakupan kader di komunitas. Adapun mentorshipdilakukan untuk melatih 20 Kader baru yang
akan membantu melakukan sosialisasi pada scope Kecamatan dan desa dengan jumlah kader sebanyak 20 orang. Pertemuan diadakan oleh masing‐masing
Pimpinan Daerah pada KabupatenKota yang terpilih dalam program ini. Pada pertemuan ini diberikan materi‐materi yang sama seperti pada pelatihan 30
Kader Kabupaten dan Kecamatan, hanya narasumber dari Kader yang sudah dilatih, khusus materi tentang simulasi penggunaan tablet, pencatatan dan
pelaporan diberikan oleh koordinator JHU yang ada pada setiap propinisi yang terpilih dalam program ini. Berikut adalah dinamika kelompok pada 4
KabupatenKota : Tabel 2. Dinamika Kelompok Pada Kegiatan Mentorship di Kabupaten
Bulukumba, Deliserdang, Asahan dan Kota Medan
No KabupatenKota
Tanggal Tempat
Dinamika Kelompok 1
Bulukumba 20 Februari
2016 PDA
Bulukumba ‐ Miss konsepsi terkait
dengan metode kontrasepsi, dan pandangan
agama tentang KB, ‐ Form laporan
‐ Maping wilayah ‐ Teknis penjangkauan
2 Deliserdang
19 Maret 2016 PDA
Deliserdang ‐ Miss konsepsi terkait
dengan metode kontrasepsi, dan pandangan
agama tentang KB, ‐ Distribusi tablet
‐ Teknis koordinasi antara PDAPWA antar Kader dan
JHU ‐ Teknis pengumpulan
laporan 3
Asahan 4 April 2016
PDA Asahan ‐ Koordinasi dengan internal
`Aisyiyah, PIC program dan mitra BKKBN, JHPIEGO,
DKT ‐ Maping wilayah
‐ Teknis penjangkauan ‐ Hak dan kewajiban kader
‐ Format pelaporan
No KabupatenKota
Tanggal Tempat
‐ Dinamika Kelompok
4 Kota Medan
25 Maret 2016 Gedung PDA
‐ Isu tentang KB, persepsi
PROGRESS REPORT
5
Kota Medan masyarakattentang metode
KB ‐ Teknis penjangkauan
‐ Maping wilayah ‐ Format pelaporan
Kegiatan Mentorship pada 4 Kabupaten kota tersebut dapat berjalan lancar, dan para kader sudah mendapat bekal pengetahuan untuk melakukan
komunikasi, koordinasi dan sosialisasi Program Pilihanku di komunitas Foto foto kegiatan mentorship pada lampiran 2 Pada Kegiatan mentorship banyak
dinamika yang menarik antara lain adalah, rasa keinginan tahu para Kader desa terkait dengan sinergisitas antara Teologi Al Ma`un dan implementasinya dalam
Program “Pilihanku”, sehingga membuka wawasan para kader pada konsep Al Ma`un adalah :
• Keberpihakan pada kelompok miskin dhuafa dan kelompok yang dimiskinkan mustadh’afin dan problem‐problem sosial kemanusiaan yang
terjadi baik dikarenakan faktor sosial budaya maupun struktural • Konsep orang miskin juga tidak hanya kelompok yang miskin secara ekonomi
termasuk kelompok yang minim aksesmiskin akses kesehatan, akses pendidikan, akses politik
Selain terkait dengan implementasi Surat Al Ma`un dalam kehidupan yang real, pada kegiatan Mentorship Selama pelatihan berlangsung, diskusi yang
sering muncul antara lain adalah masalah miskonsepsi tentang KB di masyarakat, mitos yang berkembang karena kurangnya pengetahuan
masyarakat, sulitnya komunikasi dengan suami dalam menentukan alat kontrasepsi yang cocok, upaya dalam mengembangkan jejaring dan strategi
komunikasi untuk melakukan sosialisasi yang efektif. Dibahas juga terkait dengan pemetaan wilayah yang merupakan target penjangkauan. Target
WilayahDesa sesuai dengan pemetaan saat pelatihan Kader kecamatan antara lain :
PROGRESS REPORT
6
Tabel 3. Distribusi Target Wilayah Penjangkuan Program “Pilhanku” Propinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten Kecamatan
Kota Makasar 1. Makasar
2. Panakkukang 3. Mamajang
4. Tallo 5. Biringkanaya
6. Rappocini 7. Bontoala
8. Ujung Tanah 9. Wajo
10. Tamalate
Gowa 1. Pulo Gadung
2. Somba Opu 3. Bajeng Barat
4. Tompobulu 5. Bontomarannu
6. Tinggimoncong 7. Barombong
8. Pattalassang 9. Bungaya
10. Cakung
Bulukumba 1. Kajang
2. Bonto Bahari 3. Herlang
4. Gantarang 5. Rilau Ale
6. Ujung Bulu 7. Bontotiro
8. Ujung Loe 9. Bulukumpa
10. Kindang
Pada tabel 2, dapat diketahui bahwa distribusi wilayah penjangkauan di Kota Makasar, Gowa dan Bulukumba, semua terdiri dari 10 Kecamatan.
Meskipun Kabupaten Gowa sesuai letak geografis pegunungan dan perbukitan membuat jarak antara kecamatan yang satu dengan lainnya cukup jauh.
Demikian juga dengan Kabupaten Bulukumba, meski target PUS paling sedikit yaitu 9,718.35 dari jumlah PUS 64,789.00, namun menjadi tantangan
PROGRESS REPORT
7
tersendiri karena letak geografis Kabupaten Bulukumba membuat jarak tempuh antar wilayah juga jauh dengan transportasi publik yang terbatas
.
Tabel 4. Distribusi Target Wilayah Penjangkuan Program “Pilhanku” Propinsi Sumatera Utara
Kabupaten Kecamatan
Kota Medan 1. Medan Salayang
2. Medan Baru 3. Medan Amplas
4. Medan Sunggal 5. Medan Timur
6. Medan Tuntungan 7. Medan Perjuangan
8. Medan Tembung 9. Medan Marelan
10. Medan Labuhan 11. Medan Barat
12. Medan Helvetia
Deliserdang 1. Bangun Purba
2. Batang Kuis 3. Beringin
4. Galang 5. Lubuk Pakam
6. Pagar Merbau 7. Pancur Batu
8. Pantai Labu 9. Percut Sei Tuan
10. Sunggal 11. Tanjung Morawa
Asahan 1. Meranti
2. Kisaran Timur 3. Aek Loba
4. Lubuk Palas 5. Kisaran Barat
6. Tanjung Balai 7. Rawang
8. Bandar Pulau 9. Simpang Empat
10. Air Oman
Pada tabel 4, dapat diketahui untuk Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang distribusi wilayah penjangkauan adalah 11 Kecamatan. Untuk distribusi PUS,
PROGRESS REPORT
8
Kota Medan paling tinggi diantara kabupaten Deliserdang dan Kabuapaten Asahan yaitu sejumlah 303,800.00 dengan target capaian 15 sejumlah
45,570.00 selama implementasi program “Pilihanku”. Kabupaten Deliserdang jumlah PUS adalah 281,200.00 dengan target capaian 15 sejumlah
42,180.00 dan Kabupaten Asahan dengan wilayah penjangkauan 10 Kecamatan dan distribusi PUS 102,642.00 dengan target capaian 15 sejumlah
15,396.30.
C. Koordinasi implementasi Program “Pilihanku”