Simpulan SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
149
membiasakan siswa untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa.
c. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah memerlukan waktu yang relatif banyak, maka dalam pelaksanaanya guru diharapkan dapat mengefektifkan waktu dengan
sebaik-baiknya. 2.
Kepada Lembaga Terkait a.
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan menekankan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
dan karakter siswa masih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh karenanya perlu disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan karakter siswa.
b. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan karakter siswa pada pokok
bahasan persamaan kuadrat sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai model pembelajaran yang efektif
untuk pokok bahasan matematika yang lain.
3. Kepada Peneliti Lanjutan
a. Untuk peneliti lebih lanjut, hendaknya melakukan penelitian tentang
model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan yang berbeda. b.
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan mengikutsertakan berbagai faktor yang berbeda, seperti faktor
150
sikap dan minat belajar siswa, latar belakang ekonomi keluarga siswa, dan lain sebagainya. Sehingga penelitian mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dan karakter siswa tidak semata- mata dipengaruhi oleh model pembelajaran dan gender siswa saja.
DAFTAR PUSTAKA
Ajai, J.T, . 2013. Comparison of the Learning Effectiveness of Problem Based Learning PBL and Conventional Method of Teaching Algebra.
Journal of Education and Practice 4: 1 Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara Asmin dan Mansyur. 2014. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar dengan
Analisis Klasik dan Modern. Medan: LARISPA Effendi dan Leo. 2012. Pembelajaran matematika dengan metode penemuan
terbimbing untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 13 No. 2 Oktober 2012. Hal: 1-10.
Fadillah, S. 2012. Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal Paradikma, 6 2. Hal. 142-148
Fauziah, A. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Strategi REACT. Forum Kependidikan,
30 1 Hasratuddin. 2013. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika.
Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6 2 hal. 130-141 Hake, R. 2002. Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in
Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on MachMath, S. 2009. Problem Based Learning: A Tool for Developing Students’
Conceptual Knowledge. Research Monograph: The Literacy and Numeracy Secretariat and Ontario Association of Deans of
Education, November 2009
Nafi’an, M. 2011. Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Gender di Sekolah Dasar. Prosidding Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika dengan tema ”Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, FMIPA UNY
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Setiawati, E. 2005. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Teknik SQ4R dan Peta Konsep Siswa
Madrasah Aliyah. Tesis PPs UPI. Bandung: UPI tidak diterbitkan