3
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Perusahaan food and beverages adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri perusahaan makanan dan minuman sangat berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari periode ke periode semakin banyak. Tidak menutup kemungkinan bahwasanya perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga prospeknya
menguntungkan baik di masa sekarang dan dimasa yang akan datang. Alasan pemilihan sektor industri foods and beverages adalah karena saham tersebut saham-saham yang paling
tahan dengan krisis moneter atau ekonomi, di bandingkan dengan sektor lain karena dalam kondisi apapun krisis maupun tidak krisis sebagaian produk makanan dan minuman tetap di
butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat seluruh indonesia.
Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak kususnya perusahaan menjual saham stok dan obligasi bond dengan tujuan hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan
sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan fahmi,2012:55. Pendapat lain mengatakan Menurut Joel. Siegel dan Jae K.Shim dalam fahmi, 2012 pasar modal
adalah pusat perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut R.J Shook dalam fahmi,2012 pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana-dana modal,
seperti ekuitas dan hutang, diperdagangkan.
Setiap perusahaan yang ikut andil dalam jual beli saham di PT Bursa Efek Indonesia BEI menginginkan harga saham yang dijual memiliki potensi harga tinggi dan menarik
minat para investor untuk membelinya. Karena semakin tinggi harga saham, maka akan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan yang diindikasikan dengan Price to
Book Value PBV yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, atau menjadi
tujuan perusahaan bisnis pada saat ini, sebab akan meningkatkan kemakmuran para pemegang atau stockholder wealth maximization Brigham dan Ehrhardt, 2006:10.
Menurut sawir 2005:8 current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.
Menurut sawir 2005:13 debt to equity ratio DER adalah menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Menurut Bastian dan Suhardjono dalam rinanti 2006;299 Net Profit Margin mengukur
laba setelah pajak di bandingkan dengan penjualan sehingga bila NPM semakin besar, kinerja perusahaan akan semakin produktif dan akan meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio CR, Debt To Equity Ratio DER, Net Profit
Margin NPMsecara parsial berpengaruh terhadap price to book value PBV pada
perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
Untuk menganalisis pengaruh variabel Current Ratio CR, Debt To Equity Ratio DER, Net Profit Margin
NPM secara simultan berpengaruh terhadap price to book value PBV pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Laporan keuangan adalah hasil ahir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur
dengan nilai uang, dicatat dan di olah sedemikian rupa sehingga laporan akhir pun biasanya disajikan dalam nilai uang sawir, 2001:2. Transaksi yang tidak dapat di catat
dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan keuangan.
4
Menurut standar akuntansi keuangan dalam sawir, 2001:2 tujuan dari laporan keuangan yaitu. 1menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. 2 untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagaian besar pemakainya. 3menunjukan apa yang dilakukan
manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.
2.
Analisis Rasio keuangan
Menurut Sawir 2005 Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan
adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lain. Analisis Rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi satu dengan yang lainya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisi pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan
manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.
3.
Pengelompokan Rasio Keuangan
Sartono berpendapat 2010:114Pembagian analisis rasio, karena perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai, maka analisis keuangan juga beragam. dengan demikian
untuk menjawab keseluruhan dikembangkan empat kelompok rasio keuangan: a.
Rasio likuiditas, yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
b. Rasio aktivitas, menunjukan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
menggunakan assets untuk memperoleh penjualan. c.
Financial leverage ratio, menunjukan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba baik dalam penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Menurut Oktima 2012 penjelasan tentang muatan istilah-istilah esensial
dibidang ekonomi ada beberapa contoh dan penjelasan: 1.
Likuiditas adalah posisi keuangan atau kas suatu perusahaan dan kemampuanya untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo; kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibanya atau membayar utangnya pada saat pembayaran. 2.
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban- kewajiban kepada pihak luar melalui likuidasi; merupakan perbandingan antara
keseluruhan jumlah aktiva dengan seluruh jumlah pinjaman. Contohnya solvabilitas perusahaan dinyatakan 300 maka jumlah seluruh aktiva besarnya
tiga kali lipat dari jumlah seluruh pinjaman.
3. Profitabilitas adalah kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas bisa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba-rugi perusahaan. Contoh analisis profitabilitas
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut pendapat Sawir 2005 Rasio-rasio di kelompokan kedalam lima kelompok
dasar, yaitu:. 1rasio likuiditas, 2 rasio leverage solvabilitas, 3 rasio aktivitas, 4 rasio profitabilitas, dan 5 rasio penilaian.
Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan definisi operasional dan terdapat dua variabel yaitu:
1. Variabel dependen
Price to book value merupakan rasio yang mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan
yang terus tumbuhBrigham, 1999. Rumus:
PBV=
5
2.
Variabel independen Current Rasio
CR Sawir 2001:8 menyatakan bahwa Current Rasio ukuran yang paling umum di
gunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek di penuhi oleh aktiva
yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. dengan rumus:
Debt To Equity Ratio DER
Sawir 2001,13 berpendapat bahwasanya rasio DER untuk menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan
kemampuan modal sendiri untuk memenuhi seluruh kewajiban. Dengan Rumus:
Net Profit Margin NPM
Syamsuddin 2011:62 NPM merupakan rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
NPM yang semakin tinggi maka kinerja perusahaan akan semakin produktif dan efisien dalam menekan biaya untuk meningkatkan laba dari penjualan, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rumus NPM sebagai berikut.
D. METODE PENELITIAN