Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS,

LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM

PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BEI

OLEH:

FEBRY LARASATI

100503013

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwaskripsi saya yang berjudul “ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, atau yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan etika ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2015 Yang membuat pernyataan,

NIM : 100503013 Febry Larasati


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG

TERDAFTAR DI BEI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruhrasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan terhadap return sahampadaperusahaantekstil yang terdaftar di BEI. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 14 perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2013.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan melalui website analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 dengan menggunakan uji t dan uji F.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI. Secaraparsial menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas berpengaruh signifikan. Sedangkan leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI.

Kata kunci: Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price to Book Value, Ukuran Perusahaan, Return Saham.


(4)

ABSTRACT

THEANALYS EFFECT OF PROFITABILIY RATIO, LIQUIDITY, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE, AND COMPANY SIZE TO THE STOCK RETURN OF TEXTILE COMPANY LISTED

ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE.

The objectives of this research to analyze the effect ofprofitability ratio, liquidity,leverage, price to book value, and company size to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample of this research is14 textile companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2013.

The sample selection is done by purposive sampling method. The data used in this study is the use of secondary data that the financial statements are published on the website www.idx.co.id. Analysis model used is multiple linear regression were performed with the aid of a computer program SPSS version 17.0 using the t test and F test.

The results of this research indicate that the profitability ratio, liquidity, leverage, price to book value, and company sizesimultaneouslyhas significant effect to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange. Partiallyonprofitability ratio, liquidity has significant effect. While leverage, price to book value, and company size has no significant effect to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Profitability Ratio, Liquidity,Leverage, Price to Book Value, Company Size, Stock Return.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta ‘alla atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price to Book Value, danUkuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tekstil yang Terdaftar Di BEI”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang sangat saya kagumi dan cintai, Ayahanda Nuriamansyah dan Ibunda Hustina Sulastri yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, doa, nasehat serta semangat yang tulus hingga saat ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak, selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak, selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, serta Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak, selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Yang saya cintai abang, kakak dan adik saya, Tomy Irfansyah, Juliana, Ramayanti Yuni, dan M. Nur Apriady yang selalu memberikan doa, semangat serta kasih sayang yang tulus selama ini; Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah berbagi ilmu kepada penulis selama penulis berada di bangku kuliah, semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan dapat penulis manfaatkan semaksimal mungkin; rekan-rekan terbaik penulis, Dian Prandana, Maisarah Khairunnisa, Erna Wahyuni, Sri Mulyati, Ainun Mardhiah, Baina Dwi Bestari, kak Tita, kak Naufa, kak Anis, kak Nisa, kak Anggi yang selalu setia memberikan dukungan dan semangat kepada penulis; Teman-teman grup INSPIRIT Inda Kolz kak Tarinta, kak Arsy, Ara, Dian, Ririn, dan Dini yang selalu setia menemani serta memberikan dukungan dan semangat kepada penulis; rekan Mahasiswa Akuntansi FEB USU 2010 yang telah bersama dengan penulis berjuang untuk mendapatkan ilmu bermanfaat agar kelak kita dapat memberikan yang terbaik tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk bangsa dan tanah air.


(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2015 Penulis,

NIM : 100503013 FebryLarasati


(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

ABSTRACT ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu...9

2.1.1 Teori Sinyal ...9

2.1.2 Return Saham ...11

2.1.3 Rasio Profitabilitas ...12

2.1.4 Rasio Likuiditas...13

2.1.5 Rasio Leverage ...13

2.1.6 Rasio Price to Book Value ...14

2.1.7 Ukuran Perusahaan ...15

2.1.8 Penelitian Terdahulu ...17

2.2 Kerangka Konseptual ...22

2.3 Hipotesa ...25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Populasi dan Sampel ... 27

3.2.1 Populasi ... 27

3.2.2 Sampel... 28

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.3.1 Jenis Data ... 30

3.3.2 Sumber Data ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 31

3.5.1 Variabel Dependen (Y) ... 31

3.5.2 Variabel Independen (X) ... 31

3.5.2.1 Rasio Profitabilitas (X1) ... 31

3.5.2.2 Rasio Likuiditas (X2) ... 31

3.5.2.3 Rasio Leverage (X3) ... 32


(9)

3.5.2.5 Ukuran Perusahaan (X5) ... 32

3.5.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Metode Analisis Data ... 34

3.6.1 Ujian Asumsi Klasik ... 34

3.6.1.1 Uji normalitas ... 34

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas ... 36

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 36

3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 37

3.6.1.5 Uji Hipotesa ... 38

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 40

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 40

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 40

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.3.1 Uji Normalitas ... 43

4.3.2 Uji Multikolienaritas ... 46

4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 48

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 49

4.4 Pengujian Hipotesis ... 50

4.4.1 Uji Parsial (t-test) ... 50

4.4.2 Uji Simultan (F-test ) ... 55

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 56

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 62

5.3 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

1.1 Daftar Return Saham 4

2.1 Penelitian Terdahulu 21

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.2 Definisi Operasional 33

4.1 Statistik Deskriptif 41

4.2 Uji Kolmogorov-Smoniv 46

4.3 Uji Multikolienaritas 47

4.4 Uji Autokorelasi 50

4.5 Hasil Uji t 51

4.6 Hasil Uji F 56


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

2.1 Kerangka Konseptual 23

4.1 Uji Normalitas (1) : Histogram 44

4.2 Uji Normalitas (2) : Grafik PP Plots 45


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Hal

Lampiran 1 Sampel Penelitian 67

Lampiran 2 Data Variabel Penelitian 68

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif 70 Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas (1): Histogram 70 Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas (2): Grafik PP Plots 71 Lampiran 6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov 71 Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinieritas 72 Lampiran 8 Hasil Uji Heterokedastisitas 72

Lampiran 9 Hasil Uji Autokorelasi 73

Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis 73


(13)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG

TERDAFTAR DI BEI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruhrasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan terhadap return sahampadaperusahaantekstil yang terdaftar di BEI. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 14 perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2013.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan melalui website analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 dengan menggunakan uji t dan uji F.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI. Secaraparsial menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas berpengaruh signifikan. Sedangkan leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI.

Kata kunci: Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price to Book Value, Ukuran Perusahaan, Return Saham.


(14)

ABSTRACT

THEANALYS EFFECT OF PROFITABILIY RATIO, LIQUIDITY, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE, AND COMPANY SIZE TO THE STOCK RETURN OF TEXTILE COMPANY LISTED

ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE.

The objectives of this research to analyze the effect ofprofitability ratio, liquidity,leverage, price to book value, and company size to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample of this research is14 textile companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2013.

The sample selection is done by purposive sampling method. The data used in this study is the use of secondary data that the financial statements are published on the website www.idx.co.id. Analysis model used is multiple linear regression were performed with the aid of a computer program SPSS version 17.0 using the t test and F test.

The results of this research indicate that the profitability ratio, liquidity, leverage, price to book value, and company sizesimultaneouslyhas significant effect to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange. Partiallyonprofitability ratio, liquidity has significant effect. While leverage, price to book value, and company size has no significant effect to the stock return of textile company listed on the Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Profitability Ratio, Liquidity,Leverage, Price to Book Value, Company Size, Stock Return.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks.Karena kondisi ini maka manajer keuangan sangat dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan instrument keuangan dan pendanaan.Pemenuhan modal perusahaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.Kebutuhan modal perusahaan tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber.Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian (Latumaerissa, 2011:314).Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana untuk pemindahan dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten).

Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa efek yang sering disebut go public. Perusahaan yang go public merupakan perusahaan yang


(16)

akan sangat mempengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan publik. Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan kinerja keuangan (Harianto dan Sudomo, 1998).Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat risiko berbeda-beda.Saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi.

Syahyunan (2004:15) menyatakan “saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.Harga saham sebagai proksi dari return saham mudah berfluktuasi sejalan dengan pasang surut kegiatannya. Hal ini mencerminkan bahwa investasi saham di pasar modal berisiko tinggi namun menjanjikan keuntungan yang relatif besar, oleh karena itu penilaian saham secara akurat sangatlah diperlukan guna meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar.

Risiko dalam investasi saham dapat dikelompokkan atau digolongkan menjadi dua risiko yaitu : risiko sistematis dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis adalah bagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi atau membentuk portofolio, istilah lain dari risiko ini adalah risiko pasar atau risiko umum, sedangkan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) adalah risiko yang berhubungan dengan keadaan perusahaan sebagai suatu lingkup investasi yang mempunyai karakteristik sendiri, berbeda dengan perusahaan lainnya. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian


(17)

return yang akan diterima oleh investor dimasa depan. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar.

Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Menurut Ang (2004:21) menyatakan bahwa “return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya”. Return tersebut dapat berupa capital gain (keuntungan yang didapat sewaktu menjual saham saat harganya menguat) ataupun dividen (bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham) untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan kemakmuran (wealth) para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Informasi mengenai pengumuman return saham suatu entitas bisnis merupakan salah satu informasi yang sangat penting bagi investor dalam berinvestasi. Return saham yang cukup tinggi mencerminkan keadaan suatu perusahaan yang baik demikian sebaliknya. Dalam melakukan investasi tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan return (pengembalian) yang sebesar-besarnya atas imbalan dana yang telah diinvestasikan. Semakin tinggi return saham yang diperolehnya, maka akan semakin banyak jumlah investor yang tertarik dalam melakukan investasi pada saham tersebut.


(18)

perusahaan sering sekali mengalami kenaikan atau penurunan return saham yang drastis atau bahkan tidak mengalami kenaikan secara signifikan dari tahun ketahun. Sebagai contoh untuk perusahaan berikut ini:

Tabel 1.1 Daftar Return Saham

No. Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 Argo Pantes Tbk. 0 (-0,15) (-0,09) 0,2

2 Ever Shine Textile Tbk. 0,96 0,6 0 0,18

3 Sunson Textile Manufacture Tbk. (-0,1) (-0,2) (-0,25) (-0,41) 4 Tifico Fiber Indonesia Tbk 0,64 (-0,01) 0,24 (-0,19) (sumber: idxfactbook) Dari tabel 1.1 diatas nampak bahwa terjadi perubahan return saham pada perusahaan tekstil pada tahun 2010-2013. Untuk perusahaan Argo Pantes nampak bahwa return saham mengalami peningkatan dari tahun 2010-2013.Sementara untuk perusahaan Ever Shine Textile sendiri tidak nampak kenaikan dan penurunan secara signifikan dari tahun 2010-2013. Dilihat perusahaan Sunson Textile Manufacture dimana return saham dari tahun 2010-2013 selalu mengalami penurunan sampai nilai return saham itu bernilai negatif, yang berarti bahwa investor mengalami kerugian (lost) atas investasi saham yang dilakukannya. Dan terakhir, dari perusahaan Tifico Fiber Indonesia terlihat bahwa return saham mengalami perubahan yang tidak stabil dari tahun ke tahun, yaitu ditandai dengan adanya penurunan dan kenaikan dari tahun 2010-2013.

Dari fenomena diatas nampak jelas bahwa banyak faktor-faktor baik yang berasal dari keuangan baik non-keuangan yang mempengaruhi return saham suatu entitas atau perusahaan patut untuk diteliti lebih lanjut. Faktor- faktor yang mempengaruhi return saham antara lain adalah rasio keuangan, dimana rasio


(19)

keuangan yang dimaksud diantaranya adalah: (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek; (2) rasio aktivitas, menyatakan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya; (3) rasio profitabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan; (4) rasio solvabilitas (leverage), menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang; dan (5) rasio pasar/penilaian, menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham.

Selain rasio keuangan, indikator lain yang menjadi faktor fundamental dalam menentukan return saham adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan perusahan kecil sehingga return (tingkat pengembalian) saham perusahaan besar lebih tinggi dibandingkan return saham pada perusahaan kecil. Oleh karena itu, investor akan lebih memilih berinvestasi di perusahaan besar dengan harapan memperoleh return yang besar pula.

Beberapa penelitian tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah dilakukan sebelumnya. Diantaranya Arlian (2009) yang menyatakan bahwa variabel return on asset (ROA), leverage, market to book value secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial hanya variabel return on asset (ROA) yang berpengaruh secara


(20)

value, return on equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh signifikan. Hartati (2010) menunjukan return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), dan price earning ratio (PER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel return on asset (ROA) dan debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan, variabel earning per share (EPS) dan price earning ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Arista & Astohar (2012) menunjukkan variabel return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), dan price to book value (PBV) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial menunjukkan variabel return on asset (ROA) dan earning per share (EPS) tidak berpengaruh signifikan, variabel debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh negatif dan signifikan, variabel price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan.

Perbedaan hasil penelitian tersebut dalam memprediksi return saham mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan dengan judul, “ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, PRICE TO BOOK VALUE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BEI.”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskanlah masalah yang menjadi dasar


(21)

dalam penyusunan skripsi, yaitu “apakah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI?”.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value dan ukuran perusahaan baik secara parsial maupun simultan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Hasil penelitian dapat digunakan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk mengambil keputusan investasi yang dilakukan pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan faktor-faktor yang telah diteliti penulis dapat memberikan gambaran kepada investor dalam menganalisis berapa besar return saham yang dapat diperoleh jika dihubungkan dengan faktor-faktor yang telah diteliti.


(22)

2. Bagi Emiten

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan atau gambaran mengenai return saham. Faktor-faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan berapa besar return saham yang dapat diperoleh dalam satu periode.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk penelitian berikutnya terutama penelitian terkait dengan faktor yang mempengaruhi return saham di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen investasi.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis, karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, sekarang, maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya sendiri. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.Teori signaling dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan untuk memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insiders) perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat berkaitan dengan kondisi mutakhir dan prospek perusahaan dibandingkan dengan investor luar.Munculnya asymmetric information tersebut menyulitkan investor dalam menilai secara objektif berkaitan dengan kualitas perusahaan. Pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh manajer diragukan kebenarannya karena baik perusahaan buruk maupun perusahaan bagus akan sama-sama mengklaim bahwa perusahaannya prospeknya bagus. Karena pembuktian benar salahnya pernyataan tersebut membutuhkan waktu maka orang dalam perusahaan akan dapat mengambil keuntungan atas pernyataan yang tidak benar jika klaim-klaim tersebut dipercaya oleh investor luar.


(24)

Mamduh (2004:314) menyatakan bahwa “perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar termasuk investor.” Arifin (2005:12) menyatakan bahwa:

Perusahaan yang berkualitas bagus tentu saja memiliki insentif untuk meyakinkan investor luar bahwa perusahaannya memang benar-benar bagus. Permasalahannya adalah bagaimana perusahaan tersebut dapat menyampaikan informasi mengenai keunggulan kinerja perusahaan ke investor luar namun tidak dapat ditiru (mimicked) oleh perusahaan yang berkinerja buruk. Salah satu caranya adalah dengan memberi sinyal (signal) yang membutuhkan biaya yang relatif mahal, yang tidak memungkinkan perusahaan yang berkualitas rendah untuk menirunya namun perusahaan yang berkinerja bagus masih tetap dapat membiayainya.Salah satu contohnya adalah dengan membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang relatif besar. Dividen yang besar memang mengurangi jumlah capital expenditure sehingga pertumbuhan perusahaan mungkin akan terganggu namun karena kinerja perusahaan bagus, dia tetap dapat menghasilkan laba bahkan masih tetap tumbuh. Namun, tidak demikian halnya dengan perusahaan yang kualitasnya buruk, membayar dividen yang tinggi secara terus-menerus akan menghilangkan kesempatan mereka untuk melakukan investasi sehingga pertumbuhan perusahaan akan terhenti. Karena investor paham akan hal ini maka dia akan memberi nilai yang tinggi pada perusahaan yang membayar dividen besar dan akan memberi nilai rendah pada perusahaan yang dividennya kecil.

Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Informasi berupa pemberian return saham yang cukup tinggi diharapkan dapat menjadi sinyal bagi perusahaan yang pada akhirnya akan menarik perhatian investor dan meningkatkan kepercayaannya untuk berinvestasi kedalam perusahaan tersebut.


(25)

2.1.2 Return Saham

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2000:85). Investasi harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham rnerupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi (performance) dari perusahaan, kendala-kendala eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham dipasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham.

Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan dimasa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini berguna sebagi dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa mendatang.Sedangkan return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkanakan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Konsep risk dan return mempunyai peranan yang sangat besar dimana perilaku investor seringkali didasarkan pada konsep ini.

Return pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu capital gain/loss dan yield. Capital gain/loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu.Yield merupakan persentase penerimaan kas


(26)

periodik terhadap harga investasi (Jogiyanto, 2000:107). Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham adalah sebagai berikut:

�� =��− ��−1 �−1

Keterangan:

Rt : Return Saham

Pt : Harga Saham pada Periode t

Pt-1 : Harga Saham pada Periode t-1

2.1.3 Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:196) menyatakan bahwa “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lutviatul Hasanah (2008), Nur Rachma Arlian (2009), Hartati (2010) menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi return saham. Adapun penelitian yang menyatakan hasil berbeda yaitu penelitian Arista dan Astohar (2012) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.


(27)

Menurut Gill (2006 dalam Kasmir, 2008:130) mendefenisikan bahwa “rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo”. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu memenuhi uang tersebut terutama utang yang telah jatuh tempo. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan menggunakan rasio cepat (quick ratio). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aset lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.

2.1.5 Rasio Leverage

Rasio leverage menurut Kasmir (2008:151) merupakan “rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya”. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Sementara menurut Harahap (2011:306) mengartikan bahwa “rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun aset.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh


(28)

hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity)”.

2.1.6 Price to Book Value

Price to book value adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.Rasio ini dihitung dengan membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham (book value per share).Book value per share digunakan untuk mengukur nilai shareholder equity atas setiap saham dan dasarnya nilai book value per share dihitung dengan membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares).Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.Semakin kecil nilai price to book value maka harga dari suatu saham dianggap semakin murah (Leksmana dan Gunawan, 2003 dalam Martono, 2009).

Price to book value merupakan rasio yang penting sebagai salah satu indikasi perusahaan dalam upaya komitmen yang tinggi terhadap pasar.Upaya peningkatan rasio price to book value berarti merupakan upaya peningkatan nilai perusahaan (Wahyudi, 2003 dalam Martono, 2009).Perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik, umumnya memiliki rasio price to book value di atas satu, yang menunjukkan nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya.Semakin tinggi rasio price to book value, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh investor. Apabila suatu perusahaan dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga


(29)

saham akan semakin meningkat di pasar, yang pada akhirnya return saham tersebut akan meningkat.

2.1.7 Ukuran Perusahaan

Dalam melakukan investasi, besar kecilnya perusahaan juga bisa menjadi bahan pertimbangan investor. Ukuran perusahaan bisa diukur dengan total aktiva, total penjualan atau modal dari perusahaan. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan dengan mudah memasuki atau mengakses pasar modal untuk memperoleh dana, sebaliknya perusahaan yang memiliki ukuran kecil akan mengalami kesulitan untuk melakukan akses kepasar modal.Ukuran perusahaan menunjukkan pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka.

Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2008, ukuran perusahaan terdiri dari empat kategori yaitu :

1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiriyang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yangdimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidaklangsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhikriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yangdimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak tidak


(30)

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Adapun kriteria ukuran perusahaan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyakRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyarlima ratus juta rupiah).

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyakRp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dariRp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

4. Kriteria Usaha Besar adalah sebagi berikut :

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Perusahaan yang memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan (maturity) dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik


(31)

dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki total asset yang kecil. (Daniati dan Suhairi, 2006 dalam Simatupang : 2010).

2.1.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value dan ukuran perusahaan terhadap return saham. Dimana masing-masing penelitian mempunyai variabel independen yang berbeda-beda dari tahun ke tahun dan penelitian tersebut biasanya selalu bervariasi sesuai dengan kebutuhan sipeneliti (menambah atau mengembangkan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan objek perusahaan yang berbeda dan dari periode yang berbeda).Berikut penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Nathaniel (2008) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham” dengan debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), net profit margin (NPM), price to book value (PBV) sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 23 perusahaan real estate &property yang terdaftar di BEI periode 2004-2006.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa faktor-faktor fundamental perusahaan seperti debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), net profit margin (NPM), price to book value (PBV)


(32)

parsial menunjukkan PBV berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham, earning per share (EPS)dan net profit margin (NPM) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan DER berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Sementara penelitian yang sama juga dilakukan oleh Hasanah (2008) yang “Analisis Pengaruh Leverage keuangan dan Rasio Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index/JII Tahun 2005-2007” dengan debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 16 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index/JII periode 2005-2007.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE,) net profit margin (NPM) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial menunjukkan debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan return on equity (ROE) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return saham.

Arlian (2009) juga melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Market to Book Value terhadap Return Saham Perusahaan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2007” dengan return on asset (ROA), return on equity (ROE), leverage, market to book value sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan sampel 38 perusahaan property periode 2007. Hasil penelitian


(33)

menunjukkan bahwa secara simultan variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), leverage, market to book value berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial return on asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan return on equity (ROE), leverage, market to book value tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartati (2010) dengan judul “Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity (DER), Earning per share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)” dengan return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan sampel 192 perusahaan manufaktur dari periode 2005-2008.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham.Secara parsial return on asset (ROA) dan debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan earning per share (EPS), price earning ratio (PER) tidak berpengaruh secara signifikan.

Selanjutnya Arista dan Astohar (2012) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham” dengan profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan dengan variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan sampel 170 perusahaan


(34)

simultan variabel debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), earning per share (EPS), price to book value (PBV) mempunyai pengaruh signifikan terhadap secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial, debt to equity ratio (DER) dan price to book value (PBV) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan return on asset (ROA) dan earning per share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan Ganerse (2013) dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham Perusahaan F&B” dengan profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan sebagai variabel dependen dan return saham sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan sampel 16 perusahaan food dan beverage tahun 2008-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan, sedangkan variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan.


(35)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama, Tahun, dan Judul

Penelitian Variabel Penelitian Hasil penelitian Nathaniel , ST (2008)

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham”

Variabel independen: debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), net profit margin (NPM), price to book value (PBV). Variabel dependen: Return saham

PBV berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham. EPS, NPM, DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasanah (2008)

“Analisis Pengaruh Leverage keuangan dan Rasio

Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index/JII Tahun 2005-2007”

Variabel independen: debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM).

Variabel dependen: Return saham

DER, NPM, dan ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan ROE berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return saham. Arlian (2009)

“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Market to Book Value terhadap Return Saham Perusahaan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2007”

Variabel independen: return on asset (ROA), return on equity (ROE), leverage, market to book value.

Variabel dependen: Return saham

ROA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan ROE, leverage, dan market to book value tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hartati (2010)

“Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity (DER), Earning per share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)”

Variabel independen: return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price earning ratio (PER). Variabel dependen: Return saham

ROA dan DER berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Sedangkan EPS dan PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.


(36)

Arista dan Astohar (2012) “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Return Saham”

Variabel independen: debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), earning per share (EPS), price to book value (PBV). Variabel dependen: Return saham.

ROA dan EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

DER berpengaruh negatif dan signifikan.

PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Ganerse dan Suarjaya (2013) “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage”

Variabel independen: Profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen: Return saham.

Profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting.Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan sebagai tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Penelitian ini membahas mengenai rasio keuangan dan non keuangan dalam mempengaruhi return saham dan manakah yang signifikan. Dengan menguji 4 rasio keuangan dan 1 rasio non keuangan, yaitu rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan. Berdasarkan informasi


(37)

Return saham (Y)

yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kerangka konseptual yang dibuat adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 mengindikasikan bahwa rasio profitabilitas (X1), likuiditas

(X2), leverage (X3), price to book value (X4), dan ukuran perusahaan (X5)

mempengaruhi return saham (Y), baik secara parsial maupun simultan. Penjelasan detail mengenai pengaruh bahwa rasio profitabilitas, likuidita, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham ialah sebagai berikut:

1. Rasio profitabilitas

Return on asset (ROA) Sudana (2011:22) mengemukakan bahwa Return On Assets (ROA) menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2008) menunjukkan return on asset

Likuiditas(X2)

Profitabilitas(X1)

Leverage(X3)

Ukuran Perusahaan (X5)


(38)

ini mengindikasikan bahwa apabila return on asset (ROA) suatu perusahaan meningkat maka return yang diterima oleh perusahaan juga akan meningkat. 2. Rasio likuiditas

Current ratio (CR) merupakan ukuran untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia (Syahyunan, 2004:84). Penelititan yang dilakukan oleh Uluipui (2005) menemukan bahwa current ratio (CR) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang semakin tinggi.

3. Rasio leverage

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur total hutang yang diukur dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang saham (Horne dan Wachowicz, 2005 dalam Desy dan Astohar, 2012). Penelitian menurut Hartati (2010) menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.Apabila leverage tinggi, maka kemampuan perusahaan buruk karena mempunyai tingkat kebangkrutan yang tinggi karena proporsi hutang lebih tinggi dari modal sehingga investor menilai sebagai sesuatu yang kurang baik.

4. Rasio price to book value

Price to book value adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.Semakin tinggi rasio price to book value, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh investor. Apabila


(39)

suatu perusahaan dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga saham akan semakin meningkat di pasar, yang pada akhirnya return saham tersebut akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Arista dan Astohar (2012) menunjukkan bahwa price to book value berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

5. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut.Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Penelitian Ganerse dan Suarjaya (2013) membuktikan bahwa ukuran perusahaan secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan.

2.3 Hipotesa

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti.Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris (Idrus, 2009:18).Jadi, hipotesis merupakan suatu rumusan yang menyatakan


(40)

sementara, dalam arti dapat diganti dengan hipotesis lain yang lebih tepat dan lebih benar berdasar pengujian.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap return saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI”.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Menurut Erlina (2011:66) mendefenisikan bahwa “desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling sampai dengan analisis data untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain kausal.

Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Sugyono, 2005:15).Dalam penelitian kausal ini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lima variabel independen terhadap satu variabel dependen, untuk melihat dan membuktikan pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan terhadap return saham.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi


(42)

penelitian ini adalah seluruh perusahaan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2013 yang berjumlah 25 perusahaan.

3.2.2 Sampel

Menurut Erlina (2008:75) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karateristik populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan tekstil yang memperdagangkan saham di BEI selama periode 2010-2013 secara berturut-turut.

2. Perusahaan tekstil yang terdaftar atau tidak keluar (delisted) di BEI periode selama 2010-2013 secara berturut-turut.

3. Perusahaan tekstil yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan periode 31 Desember dan telah diaudit.

Adapun sampel penelitian yang diperoleh berdasarkan kriteria diatas adalah sebagai berikut:


(43)

Tabel 3.1

Populasi dan Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Populasi

Kriteria Sampel

Sampel

1 2 3

1 Apac Citra Centrex Tbk. 1 √ √ √ sampel 1

2 Argo Pantes Tbk. 2 √ √ √ sampel 2

3 Asia Pasific Fibers Tbk. 3 √ √ √ sampel 3

4 Centex (Preferred) Stock Tbk. 4 √ √ √ sampel 4

5 Centex Saham Seri B Tbk. 5 √ √ - -

6 Delta Dunia Makmur Tbk. 6 - - - -

7 Eratex Djaja Tbk. 7 √ √ √ sampel 5

8 Ever Shine Textile Industry Tbk. 8 √ √ √ sampel 6

9 Hanson International Tbk. 9 - - - -

10 Hanson International Seri B Tbk. 10 - - - -

11 Indorama Synthetics Tbk. 11 √ √ √ sampel 7

12 Karwell Indonesia Tbk. 12 - - - -

13 Nusantara Inti Corpora Tbk. 13 √ √ √ sampel 8

14 Pan Brother Tex Tbk. 14 √ √ √ sampel 9

15 Panasia Filament Inti Tbk. 15 √ - √ -

16 Panasia Indosyntec Tbk. 16 √ √ √ sampel 10

17 Polychem Indonesia Tbk. 17 √ √ √ sampel 11

18 Ricky Putra Globalindo Tbk. 18 √ √ √ sampel 12

19 Roda Vivatex Tbk. 19 - - - -

20 Sunson Textile Manufacture Tbk. 20 √ √ √ sampel 13

21 Tifico Fiber Tbk. 21 √ √ √ sampel 14

22 Unitex Tbk. 22 - - - -

23 Star Petrochem Tbk. 23 - - - -

24 ICTSI Jasa Prima Tbk. 24 - - - -


(44)

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, kuantitatif. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Berdasarkan waktu pengumpulan: (time series) data yang dikumpulkan adalah data yang berasal dari perusahaan tekstil pada periode 2010-2013; dan (cross section) data yang berasal dari perusahaan tekstil sebanyak 14 perusahaan.

3.3.2 Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 dan company report perusahaan tekstil yang diperoleh dari dengan kriteria yang berjumlah 25 perusahaan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dokumenter yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau dokumen perusahaan (data sekunder) serta studi pustaka dari berbagai literatur dan sumber- sumber lainnya yang memberikan informasi


(45)

tentang rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan pada perusahaan tekstil yang bersangkutan.

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen disebut juga dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011:36). Variabel dependen untuk penelitian ini adalah return saham.

3.5.2 Variabel Independen (X)

3.5.2.1 Rasio Profitabilitas (ROA) (X1)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah return on asset (ROA).Return on asset (ROA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

������������� (���) = �����������������

����������

3.5.2.2 Rasio Likuiditas (CR) (X2)


(46)

waktu.Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah current ratio. Current ratio dapat dihitung dengan rumus:

������������= ������������

������������������

3.5.2.3 Rasio Leverage(DER) (X3)

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur total hutang yang diukur dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang saham (Horne dan Wachowicz, 2005 dalam Desy dan Astohar, 2012). Dalam penelitian ini rasio leverage yang digunakan adalah debt to equity (DER). Debt to equity (DER) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

����������������� (���) = ����������������

�����ℎ������������

3.5.2.4 Price to Book Value(PBV) (X4)

Price to Book Value merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.Price to Book Value dihitung dengan rumus:

����������������=������������

���������

3.5.2.5 Ukuran Perusahaan (X5)

Ukuran perusahaan merupakan besar (ukuran) yang dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai ukuran perusahaan. Total aktiva yang besar akan meningkatkan efisiensi


(47)

perusahaan dan memberikan prospek pertumbuhan di masa depan. Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Asset)

3.5.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berdasarkan pada permasalahan penelitian dan pengembangan hipotesis, maka variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat di identifikasikan dan diukur sebagai berikut:

Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian Definisi Operasional Parameter Skala

Return Saham (Y)

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

�� =��− ��−1 �−1

Rasio

Return On Asset (ROA)

(X1)

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan asset yang dimiliki oleh perusahaan

�����������������

���������� Rasio

Current Ratio (CR) (X2)

Ukuran untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia

������������

������������������ Rasio Debt to Equity

Ratio (DER) (X3)

Ukuran untuk perbandingan antara total hutang dengan ekuitas pemegang saham

����������������

�����ℎ������������ Rasio

Price to Book Ukuran untuk perbandingan antara harga pasar saham

������������


(48)

Ukuran perusahaan (X5)

Ukuran perusahaan merupakan besar (ukuran) yang dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar.

Ukuran Perusahaan =

Ln (Total Asset) Rasio

3.6 Metode Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 17.Ada dua jenis pengujian yang dapat dipakai dalam penelitian ini, yaitu uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Model penelitian sebaiknya diuji terlebih dahulu asumsi klasiknya untuk memastikan tidak adanya bias atau rancu yang dapat membuat hasil penelitian menjadi tidak akurat (Sunjoyo dkk, 2013:54). Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedatisitas, dan autokorelasi.

3.6.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas berfungsi untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang


(49)

terdistribusi normal (Sunjoyo dkk, 2013:59). Sementara Erlina (2011:101) menjelaskan bahwa “tujuan daripada uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Penelitian ini dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain itu bisa juga melalui uji analisis statistik.

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov atau biasa disingkat K-S (Ghozali, 2008 dalam Sunjoyo dkk, 2013:60). Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :

Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal ( Ho diterima),

sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal (Ha

diterima). Distribusi yang melanggar asumsi normalitas dapat dijadikan menjadi bentuk normal menurut Erlina (2011:101) dengan cara sebagai berikut :

a) Transformasi data

Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural (ln), log 10, maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, transformasi data dengan log akan menghilangkannya sehingga sampel ( n ) akan berkurang.


(50)

b) Trimming

Trimming adalah membuang (memangkas) observasi yang bersifat outlier,

yaitu yang nilainya lebih kecil dari μ-2σ atau lebih besar dari μ+2σ. Metode ini juga akan mengecilkan sampelnya.

c) Winzorising

Winzorising mengubah nilai-nilai outliers menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusi menjadi normal.

Nilai-nilai observasi yang lebih kecil dari μ-2σ akan diubah nilainya menjadi μ

-2σ dan nilai-nilai yang lebih besar dari μ+2σ akan diubah menjadi μ+2σ.

3.6.1.2Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu (Sunjoyo dkk, 2013:65). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

2. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

3.6.1.3Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi


(51)

yang memenuhi persyaratan adalah terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas (Sunjoyo dkk, 2013:69). Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara lain :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian mnenyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana, analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya (Sunjoyo dkk, 2013:73). Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak diperlukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran dilakukan secara serempak dan bersamaaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia yang periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. Beberapa uji statistik yang sering


(52)

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelasi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan

autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negatif.

3.6.1.5 Uji Hipotesa

Pengujian hipotesa dilakukan untuk menguji kemampuan variabel independen (rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan) dalam mempengaruhi variabel dependen yaitu return saham, dapat menggunakan alat analisa statistik berupa uji t dan uji F.

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu atau parsial variabel independen mempunyai pengaruh terhadap return saham, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Dasar pengambilan keputusan adalah:

H0 ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan < 5%.

Rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran

perusahaan diuji masing-masing dengan menggunakan uji-t, dalam hal ini adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

H0 diterima apabila nilai signifikansi < 0,05


(53)

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, price to book value, dan ukuran perusahaan) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap return saham.

Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho akan ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikansi F < 5 %. Data dianalisis dengan model analisisregresi berganda sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e

Keterangan : Y :Return saham X1 : Rasio profitabilitas

X2 : Rasio likuiditas

X3 : Rasio leverage

X4: Rasio price to book value

X5 :Ukuran perusahaan α : Konstanta

β1, β2, β3,β4, β5,: Koefisien Regresi e : Error (tingkat kesalahan)

3. Koefisien Determinasi (�2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya variabel dapat dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independennya dengan kisaran nilai antara 0 dan 1 (Ghozali, 2006:83). Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(54)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari internet melalui situs keuangan perusahaan tekstil yang dipublikasikan setelah diaudit oleh auditor independen pada tahun 2010-2013.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda.Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh 14 perusahaan tekstil yang memenuhi kriteria dan menjadi sampel dalam penelitian ini selama periode tahun 2010-2013.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), median, variance, serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Dimana komponen-komponen statistik deskriptif dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata (mean) adalah jumlah seluruh angka pada data yang dibagi dengan jumlah data yang ada,

2. Median adalah nilai tengah data setelah data tersebut diurutkan dari angka terkecil ke angka tertinggi,


(55)

3. Range adalah selisih dari nilai tertinggi dengan nilai terendah dalam suatu kumpulan data,

4. Standard deviation adalah nilai simpangan baku. Semakin kecil nilainya, maka data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata,

5. Variance adalah jumlah selisih antara data dengan rata-rata data dan kemudian dibagi dengan jumlah data dikurangi 1(n-1) atau nilai kuadrat dari std.deviation.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

RETURN SAHAM 56 3.34 -.73 2.62 .2687 .75492 .570

ROA 56 .91 -.42 .49 -.0040 .10002 .010

CR 56 3.15 .19 3.34 1.1168 .63348 .401

DER 56 60.48 -30.56 29.92 2.2625 8.28504 68.642

PBV 56 14.16 -8.93 5.23 .6472 1.81235 3.285

UKURAN PERUSAHAAN 56 4.36 4.74 9.11 7.1826 1.04262 1.087

Valid N (listwise) 56

Sumber: Diolah dengan SPSS.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan penggambaran tentang data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. N merupakan data yang valid yakni sebanyak 56 (14 dikali 4).

2. Variabel return saham, memiliki nilai minimum yaitu -0,73 dan nilai maksimum yaitu 2,62, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 0,2687. Standard deviation variabel ini adalah 0,75492dan variance 0,570. Rentangnilai


(56)

penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

3. Variabel return on asset (ROA), memiliki nilai minimum yaitu -0,42 dan nilai maksimum senilai 3,34, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 1,1168. Standard deviation variabel ini adalah 0,10002dan variance0,10 Rentang nilai (range) senilai 0,91 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

4. Variabel current ratio(CR), memiliki nilai minimum yaitu 0,19dan nilai maksimum senilai 7,04, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 1,4449.Standard deviation variabel ini adalah 0,63348dan variance0,401. Rentang nilai (range) senilai 3,15menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

5. Variabeldebt to equity ratio (DER), memiliki nilai minimum yaitu -30,56dan nilai maksimum senilai 29,92, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 2,2625.Standard deviation variabel ini adalah 8,28504dan variance68,642. Rentang nilai (range) senilai 60,48menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

6. Variabel price to book value (PBV), memiliki nilai minimum yaitu -8,93dan nilai maksimum senilai 5,23, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 0,6472. Standard deviation variabel ini adalah 1,81235dan variance3,285. Rentang


(57)

nilai (range) senilai 14,16menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

7. Variabel ukuran perusahaan, memiliki nilai minimum yaitu 4,74dan nilaimaksimum senilai 9,11, dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 7,1826. Standard deviation variabel ini adalah 1,04262dan variance1,087. Rentang nilai (range) senilai 4,36 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dapat dilakukan secara kasat mata yaitu dapat dilihat pada grafis histogram dan grafik PP Plots. Suatu data akan berdistribusi normal jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini:


(58)

Gambar 4.1

Uji Normalitas (1) : Histogram Sumber: Diolah dengan SPSS.

Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot sebagai berikut:


(59)

Gambar 4.2

Uji Normalitas (2) : Grafik PP Plots

Sumber: Diolah dengan SPSS.

Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2008 dalam Sunjoyo dkk, 2013:60) uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

Ho : Data residual berdistribusi normal. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal ( Ho diterima ),

sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal (


(60)

Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 56

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .62402096

Most Extreme Differences Absolute .140

Positive .140

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.045

Asymp. Sig. (2-tailed) .225

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Diolah dengan SPSS.

Dari tabel 4.2 diatas, Kolmogorov-Smirnov senilai 1,045 dengan besarnya nilai significant yaitu 0,225. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05 atau 0,225 > 0,05. Dengan demikian, data sudah terdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu :tolerance > 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) < 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilaitolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut:


(61)

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolienaritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.158 .636

ROA 3.965 .911 .525 .939 1.065

CR -.310 .147 -.260 .901 1.110

DER .018 .018 .199 .361 2.769

PBV -.019 .081 -.045 .364 2.746

UKURAN PERUSAHAAN

-.078 .086 -.107 .964 1.038

a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Sumber: Diolah dengan SPSS.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Untuk ROA memiliki nilai tolerance 0,939; CR memiliki nilai tolerance 0,901; DER memiliki nilai tolerance 0,361; PBV memiliki nilai tolerance 0,364; dan Ukuran Perusahaan memiliki nilai tolerance 0,964. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu ROA memiliki VIF 1,065; CR memiliki VIF 1,110; DER memiliki VIF 2,769; ukuran perusahaan memiliki VIF 1,038. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.


(62)

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini :

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot


(63)

Dari grafik scatterplotdiatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), leverage (DER), Price to Book Value (PBV), dan ukuran perusahaan terhadap return saham perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Adanya autokorelasi dapat diuji dengan menggunakan Uji Durbin-Watson, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelasi positif 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan

autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negatif Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :


(1)

37

PBRX

-0.062406

1.314786

1.429091

1.747211

7.602401

0.068181

38

HDTX

0.002201

0.925231

1.143081

2.289156

7.217443

0.212765

39

ADMG

0.018131

2.153776

0.871082

0.458542

8.664060

-0.370689

40

RICY

0.020191

2.252971

1.293478

0.304195

6.735780

-0.054347

41

SSTM

-0.017283

1.720725

1.842105

0.551441

6.697034

-0.255555

42

TFCO

0.021029

1.579151

0.271076

1.024793

8.218517

0.24

43

MYTX

-0.023866

0.479915

-21.144231

-4.295774

7.647308

-0.186666

44

ARGO

0.034968

0.674422

6.171253

1.232032

7.760040

0.2

45

POLY

-0.085081

0.208318

-1.427052

-0.019656

8.374938

-0.585492

46

CNTX

-0.002624

0.488804

13.653846

1.038476

5.942799

0.164179

47

ERTX

0.016001

1.007396

3.367187

0.351758

6.326149

-0.138461

48

ESTI

-0.090707

0.862939

1.463215

1.043956

6.806829

0.187599

49

INDR

0.002218

1.117192

1.467981

0.179083

9.106866

-0.295774

50

UNIT

0.002178

0.403141

0.904564

0.078149

6.129050

-0.275362

51

PBRX

0.044614

3.337878

1.361316

1.065989

7.961718

-0.106382

52

HDTX

-0.092055

0.449076

2.304166

0.882978

7.774435

-0.563157

53

ADMG

0.003488

2.635411

0.755554

0.218253

8.836373

-0.397261

54

RICY

0.008108

2.099747

1.913385

0.291245

7.012115

-0.005747

55

SSTM

-0.016209

1.314254

1.948529

0.340517

6.687108

-0.410447

56

TFCO

-0.025912

1.612634

0.237245

0.672043

8.397959

-0.193548


(2)

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance

RETURN SAHAM 56 3.34 -.73 2.62 .2687 .75492 .570

ROA 56 .91 -.42 .49 -.0040 .10002 .010

CR 56 3.15 .19 3.34 1.1168 .63348 .401

DER 56 60.48 -30.56 29.92 2.2625 8.28504 68.642

PBV 56 14.16 -8.93 5.23 .6472 1.81235 3.285

UKURAN PERUSAHAAN

56 4.36 4.74 9.11 7.1826 1.04262 1.087

Valid N (listwise) 56

Lampiran 4

HASIL UJI NORMALITAS (1): HISTOGRAM


(3)

HASIL UJI NORMALITAS (2): GRAFIK

PP PLOTS

Lampiran 6

HASIL UJI

KOLMOGOROV-SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 56

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .62402096

Most Extreme Differences Absolute .140

Positive .140

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.045

Asymp. Sig. (2-tailed) .225


(4)

HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.158 .636

ROA 3.965 .911 .525 .939 1.065

CR -.310 .147 -.260 .901 1.110

DER .018 .018 .199 .361 2.769

PBV -.019 .081 -.045 .364 2.746

UKURAN PERUSAHAAN

-.078 .086 -.107 .964 1.038

a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Lampiran 8

HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS


(5)

HASIL UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .563a .317 .248 .65448 1.883

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PBV, ROA, CR, DER

b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Lampiran 10

HASIL UJI HIPOTESIS

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 1.158 .636 1.822 .074

ROA 3.965 .911 .525 4.354 .000

CR -.310 .147 -.260 -2.109 .040

DER .018 .018 .199 1.022 .312

PBV -.019 .081 -.045 -.231 .818

UKURAN PERUSAHAAN

-.078 .086 -.107 -.900 .373

a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1Regression 9.928 5 1.986 4.635 .001a

Residual 21.417 50 .428


(6)

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .563a .317 .248 .65448

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PBV, ROA, CR, DER b. Dependent Variable: RETURN SAHAM


Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) Analisis Rasio Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (Pbv) (Studi Kasus Pada Perusahaan Automotive Dan Transportation Service Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 7 13

ANALISIS RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) Analisis Rasio Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (Pbv) (Studi Kasus Pada Perusahaan Automotive Dan Transportation Service Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 4 14

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Price To Book Value (PBV) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar Di BEI Periode (2010-2013).

0 6 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Price To Book Value (PBV) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar Di BEI Periode (2010-2013).

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Price To Book Value (PBV) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar Di BEI Periode (2010-2013).

0 3 9

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (Studi kasus pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bur

0 2 18

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Price To Book Value (Studi kasus pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) - Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Teksti

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

0 0 12