amounted to 17.9. Variable achievement of industrial work practices contribute effectively amounted to 8.8, with a coefficient of determination R
2
of 0.267, or
26.7, while 73.3 are influenced by other variables not examined. Keywords: motivation, achievement of industrial work practices, interest in
entrepreneurship
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang giat membangun segala sektor pembangunan khususnya sektor industri. Untuk
melaksanakan pembangunan tersebut dipelukan manusia yang cerdas, profesional, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi dan memiliki rasa tanggung jawab.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, adanya persaingan global, persaingan dunia kerja, banyaknya pengangguran, dan gaya hidup beserta kecenderungan-
kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lain. Tingginya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan tidak sebanding dengan
jumlah lowongan kerja yang tersedia sehingga menyebabkan adanya peningkatan jumlah pengangguran.
Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi industrialisasi adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan pembangunan bangsa Indonesia yang
berorientasi pada bidang pendidikan karena merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembangunan negara. Oleh karena itu, pendidikan harus mendapat
prioritas utama, dan perhatian yang serius, dari pihak pemerintah, masyarakat, dan pengelola pendidikan.
Kesadaran akan pentingnya wirausaha sudah tumbuh berkembang di lingkungan bangsa Indonesia. Berbagai seminar dan kajian tentang hal tersebut
sudah banyak diselenggarakan. Namun untuk bisa menerapkan kesadaran akan pentingnya berwirausaha, diperlukan motivasi dan dorongan dari dalam diri
seseorang. Sehingga dengan adanya motivasi tersebut akan membuat seseorang bisa berfikir dan mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan kewirausahaan.
Motivasi berasal dari kata motif motive yang berarti dorongan. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan, yang berlangsung secara sadar. Motivasi menurut Fahmi 2013:12 adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam
2
usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Sedangkan menurut Wiratmo 2001:204 motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu
yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan.
Selain motivasi dari peserta didik itu sendiri, sekolah juga dituntut untuk mengadakan program untuk mendukung proses pembelajaran yang mengarahkan
keterkaitan peserta didik pada hal yang berhubungan dengan wirausaha. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Praktik Kerja Industri prakerin yaitu suatu
program yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda PSG. Praktik industri atau dibeberapa
sekolah disebut dengan On The Job Training OJT merupakan modal latihan yang diselenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberi kecakapan yang
diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan Hamalik, 2007:21.
Purwanto 2006:56 menjelaskan bahwa “Minat adalah perbuatan yang mengarahkan kepada suatu tujuan dan merupakan suatu dorongan bagi perbuatan
itu”. Menurut Winkle 2007:301 “Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu”. Sedangkan menurut Djamarah 2002:123 menngemukakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan yang membuat seseorang
cenderung lebih suka dan tertarik terhadap suatu bidang tertentu dan mengarahkan kepada tujuan tertentu.
Sedangkan wirausaha menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarbrough dalam Fahmi 2013:2 adalah orang yang menciptakan bisnis baru
dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber
daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Sedangkan menurut Suryana 2011:2 “Wirausaha adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumbar daya untuk mencari peluang menuju sukses”. Dari beberapa
3
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan pemikiran kreatif dan inovatif dan berani
mengambil resiko yang akan terjadi. Berdasarkan uraian beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa
minat adalah suatu dorongan yang membuat seseorang cenderungan terhadap suatu bidang tertentu dan mengarahkan kepada tujuan tertentu. Dorongan tersebut
timbul dari dalam diri sendiri maupun faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat serta dari pengalaman yang diperoleh.
Sedangkan berwirausaha adalah suatu kegiatan bekerja keras untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan modal ketrampilan dan keberanian mengambil resiko
yang akan berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian batasan minat berwirausaha dibatasi dari faktor yang mempengaruhinya yaitu, motif
berprestasi, lingkungan, pendidikan, serta pengalaman kerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
penarikan kesimpulan menggunakan metode statistik pada populasi dan sampel yang bertujuan antara lain: 1 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi
terhadap minat berwirausaha, 2 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh prestasi praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha, dan 3 untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh motivasi dan prestasi praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha.
2. METODE