dirasakan oleh individu, serta bagaimana cara individu tersebut menghadapinya dengan
fight
atau
flight
.
1.6.1 Pengontrolan Nyeri oleh Mekanisme Sentral
Pengontrolan impuls nyeri kebanyakan dari otak turun ke medulla spinalis. Dari otak sampai medulla spinalis terdapat rilei sinaptik yang dapat pula berfungsi
sebagai kontrol impuls nyeri Meliala.2004. 1.
Stimulasi elektrik langsung di otak yang menyebabkan analgesia. Stimulasi tersebut dilakukan pada substansi sekitar ventrikel III,
aqueduktus serebri, dan ventrikel IV. 2.
Jalur pengaturan nosiseptif yang desenden ke medulla spinalis, terdiri atas 3 komponen utama, yaitu:
a. Neuron di periventrikularis dan periaqueduktal substansia grisea
mid-brain
akan membuat hubungan eksitatorik di medulla oblongata bagian rostroventral di mana terdapat nucleus raphe
magnus seretonergik dan nucleus retikularis. b.
Neuron di medulla oblongata bagian rostroventral mempunyai hubungan inhibitori dengan lamina I, II, dan V di cornu dorsalis.
Stimulasi di sini akan menghambat neuron di cornu dorsalis, termasuk neuron spinotalamikus.
c. Sirkuit lokal cornu dorsalis yang dapat memodulasi kerja jalur
desenden. Serabut desenden yang serotonergik dan adrenergik langsung bersinap dengan dendrit dari traktus spinotalamikus dan
neuron lokal atau interneuron ini memediasi proses inhibisi yang dilakukan
oleh serabut
desenden traktus
spinotalamikus.
Neurotransmiter yang bekerja di sini yaitu; derivat opium, peptide. Kedua
substansi membatasi
transmisi nosiseptif
dengan menghambat neurotransmiter pelepasan glutamat, substansia P, dan
transmiter sensorik lainnya. 3.
Anelgesik opium: efek anelgesik opium bukan di perifer, tetapi langsung di sisterna nervorum sentrale, yaitu di regio periaqueduktal dan medulla
oblongata bagian rostroventral. Opioid endogen enkephalin, β-endorphin,
dan Dynorphin bekerja mengurangi rasa nyeri. 4.
Telah diketahui bahwa neuron di medulla oblongata bagian rostroventral serotonergik, sedangkan yang di pons berupa noradrenergik. Keduanya
penting dalam memodulasi impuls nyeri. Apabila kedua neuron rusak, maka kemampuan anelgesik dari neuron opiat akan menurun. Pemberian
antagonis reseptor serotonin di medulla spinalis, akan mengurangi efek anelgesik pemberian morfin supraspinalis. Pemberian langsung serotonin
dan norepinefrin ke medulla spinalis akan menyebabkan analgesia. 5.
Opiat mengaktifkan neuron proyeksi desenden melalui mekanisme inhibisi. Opiat juga berefek anelgesik langsung pada medulla spinalis di
cornu dorsalis. Tehnik ini dipakai pada nyeri paska persalinan injeksi opiat intratekal. Selain di sentral, opiat juga dapat bekerja di jaringan
perifer dengan ditemukannya reseptor opiat pada jaringan yang mengalami inflamasi beberapa menit atau jam setelah proses inflamasi terjadi.
1. 6.2 Serotonin dan Norepinefrin dalam Jalur Nyeri