BAB IV ANALISA DATA DAN EVALUASI
A. Analisa Data
Seiring Kota Medan yang terus berkembang dan mengarah pada Kota Metropolitan, di Kota ini juga banyak tersedia tempat-tempat restoran yang
menyediakan berbagai jenis makanan dan juga minuman yang terus berkembang dan bertambah. Hal ini akan menjadi pajak restoran sebagai salah satu sumber
penerimaan bagi Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Medan yang sangat potensial. Dengan demikian pajak restoran merupakan sumber keuangan yang dapat terus digali
demi memenuhi pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah kota medan. Berdasarkan pengenaan pajak tersebut tergantung dari maju tidaknya
usaha restoran yang dikelola. Sistem pemungutan pajak yaitu :
1. Official Assessment System
Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada
ditangan para aparatur perpajakan. Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada aparatur perpajakan
peranan dominan ada pada aparatur perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
2. Self Assessment System
Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajaknya yang terutang setiap tahunnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada
di tangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai
kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, wajib pajak diberi kepercayaan untuk :
a. Menghitung sendiri pajak yang terutang;
b. Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang;
c. Membayar sendiri jumlah pajak yang terutang;
d. Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang;
e. Mempertanggung jawabkan pajak yang terutang.
Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada wajib pajak sendiri peranan dominan ada pada wajib pajak.
3. With holding System
Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan
perpajakan, keputusan Presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan memungut pajak, menyetor dan mempertanggungjawabkan melalui sarana
perpajakan yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada
pihak ketiga yang ditunjuk Resmi, 2007 : 11.
Berukut ini adalah tabel Target dan Realisasi Pajak Restoran pada 5 lima tahun terkhir yaitu dari tahun 2008-2012 :
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Anggaran 2008
Masa Pajak Target APBD
Realisasi
Tahun 2008 40.523.931.000,00
42.608.744.950,06 105,14
Data : Dinas Pendapatan Kota Medan Dari tabel di atas realisasi pajak restoran sebesar Rp. 42.608.744.950,06 telah
terdapat peningkatan dari target yang ditentukan Rp. 40.523.931.000,00 peningkatannya sebesar 105,14 dari jumlah target yang telah ditentukan yaitu :
Jumlah Realisasi – Target = Rp. 42.608.744.950,06 – Rp. 40.523.931.000,00
=Rp. 2.084.813.950,06 Dari data di atas disimpulkan bahwa penerimaan pada sektor pajak restoran
melebihi dari target yang telah ditentukan, dan kelebihannya mencapai sebesar : Rp. 2.084.813.950,06.
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Anggaran 2009
Masa Pajak Target APBD
Realisasi
Tahun 2009 45.750.127.000,00
49.316.929.029,18 107,80
Data : Dinas Pendapatan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi dari target pajak restoran terus meningkat, peningkatan realisasi dari tahun 2008-2009 sebesar 107,80 dari
jumlah yang telah ditentukan yaitu : Jumlah Realisasi – Target
= Rp. 49.316.929.029,18 − 45.750.127.000,00
= Rp. 3.566.802.029,18 Dari data di atas disimpulkan bahwa penerimaan pada sektor pajak restoran
melebihi dari target yang telah ditentukan, dan kelebihannya mencapai sebesar : Rp. 3.566.802.029,18.
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Anggaran 2010
\
Masa Pajak Target APBD
Realisasi
Tahun 2010 71.772.950.000,00 63.001.970.875,10
87,78 Data : Dinas Pendapatan Kota Medan
Dari tabel diatas maka realisasi pajak restoran sebesar Rp. 63.001.970.875,10 belum mencapai dari target yang di perkirakan yaitu Rp. 71.772.950.000,00
dengan persentase 87,78. = Rp. 63.001.970.875,10 – Rp. 71.772.950.000,00
= Rp. −8.770.979.125,10
Dari data di atas disimpulkan bahwa penerimaan pada sektor pajak restoran mengalamami penurunan target yang telah ditentukan sebesar :
Rp. −8.770.979.125,10.
Universitas Sumatera Utara
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Anggaran 2011
Masa Pajak Target APBD
Realisasi
Tahun 2011 96.209.441.389,00 70.485.458.322,22
73,26 Data : Dinas Pendapatan Kota Medan
Dari tabel diatas maka realisasi pajak restoran sebesar Rp. 70.485.458.322,22
belum mencapai dari target yang di perkirakan yaitu Rp 96.209.441.389,00 dengan persentase 73,26.
=Rp. 70.485.458.322,22 – 96.209.441.389,00 =Rp. –25.723.983.067,22
Dari data di atas disimpulkan bahwa penerimaan pada sektor pajak restoran mengalamami penurunan target yang telah ditentukan sebesar :
Rp. –25.723.983.067,22.
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Anggaran 2012
Masa Pajak Target APBD
Realisasi
Tahun 2012 113.209.441.000,00 83.182.567.950,56
73,48 Data : Dinas Pendapatan Kota Medan
Dari tabel diatas maka realisasi pajak restoran sebesar Rp. 83.182.567.950,56 belum mencapai dari target yang diperkirakan yaitu Rp 113.209.441.000,00
dengan persentase 73,48.
Universitas Sumatera Utara
=Rp. 83.182.567.950,56 – 113.209.441.000,00 =Rp. –30.026.873.049,56
Dari data di atas disimpulkan bahwa penerimaan pada sektor pajak restoran mengalamami penurunan target yang telah ditentukan sebesar :
Rp. –30.026.873.049,56 Dari data di atas dapat kita lihat terjadinya peningkatan pendapatan pajak
restoran pada tahun 2008-2012. Dalam mencapai target dan realisasi ini banyak kendala ataupun hambatan yang dihadapi, baik hambatan internal maupun hambatan
eksternal. Target dan realisasi tercapai dapat dilakukan karena banyak objek-objek pajak baru yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber pendapatan pajak restoran.
Hambatan internal itu dapat berupa kendala administratif serta kurangnya kesiapan sumber daya manusia. Sedangkan hambatan eksternal dapat berupa hambatan
yang dihadapi langsung di lapangan.
B. Evaluasi 1. Kendala dan Hambatan Dalam Pendataan Pajak Restoran