Pengujian Asumsi Klasik Metode Analisa Data

b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden sehingga kesungguhan jawaban dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Untuk melihat reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas akan diketahui dengan menggunakan software SPSS. Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach Alpha instrumen masing-masing variabel. Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 Ghozali, 2005.

4.6.2. Analisis Statistik Deskriptif

Untuk lebih memperjelas obyek yang diteliti akan dikemukakan gambaran umum mengenai demografi responden penelitian meliputi jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, varian, dan deviasi standar Ghozali, 2005.

4.6.3. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk keperluan analisis dengan menggunakan model regresi, maka variabel yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan sehingga tidak menimbulkan hasil yang bias dalam pengujian. Persyaratan tersebut adalah data yang digunakan harus berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen serta tidak adanya gejala heteroskedastisitas dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Ada tiga uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai syarat penggunaan model regresi yaitu sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak Ghozali, 2005. Uji normalitas dapat diketahui melalui dua cara yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2005. 1 Analisis Grafik Ada dua grafik yang dapat dilihat dalam analisis grafik yaitu grafik histogram dan normal probability plot. Grafik histogram membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Jika grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan atau ke kiri artinya adalah data tidak berdistribusi normal. Normal probability plot membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka data berdistribusi normal. 2 Analisis Statistik Analisis statistik menggunakan rumus Kolmogorov-Simirnov. Penggunaan statistik non-parametrik ini dikarenakan jenis data yang akan dianalisis adalah data ordinal. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka distribusi data adalah normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak Ghozali, 2005. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan tolerance dari masing-masing Universitas Sumatera Utara variabel bebasnya. Apabila nilai VIF adalah 10 dan nilai tolerance 0.1 maka hal ini berarti variabel bebas tidak memiliki masalah multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman yang akan diaplikasikan dengan menggunakan software SPSS. Koefisien korelasi Spearman merupakan statistik nonparametric. Statistik ini merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang dapat digunakan pada kondisi satu atau kedua variabel yang diukur adalah skala ordinal. Data yang terbebas dari gejala heteroskedastisitas adalah data yang memiliki nilai signifikasi lebih besar dari Alpha 5 Ghozali, 2005.

4.6.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Pengaruh Determinan Perilaku Anak Buah Kapal (ABK) Terhadap Pengendalian Vektor Penular Penyakit Pada Kapal Yang Sandar Di Pelabuhan Belawan

9 152 155

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

3 37 113

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 0 13

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 0 2

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 0 5

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 4 20

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 1 4

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Anak Buah Kapal Bagian Kamar Mesin Terhadap Gangguan Pendengaran Akibat Bising di Kapal Tunda PT PELINDO I Cabang Belawan

0 1 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Hasil Pemeriksaan - Identifikasi Kebutuhan Pelatihan pada Jabatan Pandu dan Anak Buah Kapal (ABK) Divisi Pelayanan Kapal di PT X Cabang Belawan

0 0 15