Struktur Kepemilikan Institusional Struktur Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Saham Publik

30 publik outside investors, dan struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada segelintir pemegang saham saja concentrated ownership. Struktur kepemilikan terdiri dari struktur kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi kepemilikan oleh institusi domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan, dan individual domestik Xu, 1997.

1. Struktur Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Institutional shareholders, dengan kepemilikan saham yang besar, memiliki insentif untuk memantau pengambilan keputusan perusahaan. Semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat, dengan demikian laba juga akan tumbuh dengan maksimal.

2. Struktur Kepemilikan Manajerial

Universitas Sumatera Utara 31 Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen Sujoko dan Soebiantoro, 2007. Kepemilikan perusahaan merupakan salah satu mekanisme yang dapat dipergunakan agar pengelola melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. Meningkatkan kepemilikan manajerial dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi masalah keagenan. Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil san ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.

3. Kepemilikan Saham Publik

Untuk mencapai tujuan utama suatu perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaannya, diperlukan pendanaan yang dapat diperoleh bai melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Masalah pendanaan berpengaruh pada tingkat kapitalisasi modal. Tingkat kapitalisasi modal yang rendah merupakan salah satu alasan kegagalan perusahaan Gladstone Gladstone, dalam Nur’aeni, 2010. Sumber pendanaan eksternal yang dimaksud di atas dapat diperoleh antara lain melalui saham dari masyarakat public. Untuk menggerakkan ekonomi secara riil tidak bisa hanya dari kosumsi, secara fundamental diperlukan investasi. Salah satunya adalah pasar modal, Universitas Sumatera Utara 32 terutama untuk memulihkan kepercayaan investor. Oleh karena itu diperlukan upaya yang besar dan waktu yang panjang untuk memulihkan kepercayaan, jika strategi yang diambil mengundang investasi langsung di sektor riil Purba dalam Nur’aeni, 2010.

2.1.8. Pembiayaan Internal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Tenaga Kerja, Kepemilikan Campuran, Pembiayaan Internal, dan Proporsi Komisaris Independen Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 104

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

9 55 13

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN DAN Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris Independen dan Leverage Terhadap Kualitas Audit di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).

0 3 17

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 0 15

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KOMITE AUDIT DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 14

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 18