sistematis dalam menghadapi tantangan, memecahkan masalah secara inovatif dan mendisain  solusi  yang  mendasar.  Dengan  dilaksanakannya  pembelajaran  di
SMAMA  menggunakan  sarana  labratorium  baik  laboratorium  riil  maupun laboratorium virtuil akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,    maka  dapat  diidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut :
1.  Kualitas pembelajaran di sekolah rendah. 2.  Prestasi belajar fisika siswa rendah.
3.  Guru kurang tepat dalam memilih metode pembelajaran fisika. 4.  Guru belum memaksimalkan sumber belajar yang ada.
5.  Siswa belum terlibat langsung dalam kegiatan nyata pada proses pembelajaran fisika.
6.  Sarana laboratorium belum memadai. 7.  Kurang maksimalnya kemampuan guru dalam penguasaan komputer.
8.  Komputer yang ada belum dimanfaatkan menjadi laboratorium virtuil. 9.  Guru belum memperhatikan kemampuan berpikir kritis siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  di  atas,  maka  penelitian  dibatasi  pada masalah-masalah sebagai berikut :
1.  Metode  pembelajaran  yang  diterapkan  adalah  metode  eksperimen  dengan menggunakan Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil.
2.  Menggunakan  Laboratorium  Riil  adalah  melakukan  eksperimen  dengan memakai peralatan laboratorium fisika.
3.  Menggunakan  Laboratorium  Virtuil  adalah  melakukan  eksperimen  dengan memakai media komputer.
4.  Subyek penelitian adalah siswa klas X MAN Karanganyar tahun 2008 -2009. 5.  Prestasi belajar siswa dipilih nilai ranah kognitif pada kompetensi dasar Gerak
Lurus Berubah Beraturan. 6.  Kemampuan  berpikir  kritis  siswa  dibedakan  dalam  kelompok  tinggi  dan
rendah pada materi fisika.
D. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.  Apakah  ada  pengaruh  pembelajaran  fisika  dengan    metode  eksperimen
menggunakan  laboratorium  riil    dan  laboratorium  virtuil  terhadap  prestasi belajar ranah kognitif pada kompetensi dasar gerak lurus berubah beraturan ?
2.  Apakah  ada  pengaruh  siswa  yang  mempunyai  kemampuan  berpikir  kritis tinggi  dengan  siswa  yang  mempunyai  kemampuan  berpikir  kritis  rendah
terhadap  prestasi  belajar  ranah  kognitif  pada  kompetensi  dasar  gerak  lurus berubah beraturan ?
3.  Apakah  ada  interaksi  metode  eksperimen  dengan  kemampuan  berpikir  kritis terhadap prestasi belajar?
E. Tujuan Penelitian