Komposit tradisional. Komposit berbahan pengisi mikro

2.3.1 Komposit tradisional.

Komposit tradisional adalah komposit yang di kembangkan selama tahun 1970-an dan sudah mengalami sedikit modifikasi. Komposit ini disebut juga komposit kovensional atau komposit berbahan pengisi makro, disebut demikian karena ukuran partikel pengisi relatif besar. Bahan pengisi yang sering digunakan untuk bahan komposit ini adalah quartz giling. Dilihat dari foto micrograph bahan pengisi quartz giling mengalami penyebaran yang luas dari ukuran partikel. Ukuran rata-rata komposit tradisional adalah 8-12 µ m, partikel sebesar 50µ m mungkin ada 1 Komposit ini lebih tahan terhadap abrasi dibandingkan akrilik tanpa bahan pengisi. Namun, bahan ini memiliki permukaan yang kasar sebagai akibat dari abrasi selektif pada matrik resin yang lebih lunak, yang mengelilingi partikel pengisi yang lebih keras. Komposit yang menggunakan quartz sebagai bahan pengisi umumnya bersifat radioulusen. . 1,2

2.3.2. Komposit berbahan pengisi mikro

Dalam mengatasi masalah kasarnya permukaan pada komposit tradisional, dikembangkan suatu bahan yang menggunkan partikel silika koloidal sebagai bahan pengisi anorganik. Partikelnya berukuran 0,04 µm; jadi partikel tersebut lebih kecil 200-300 kali di bandingkan rata-rata partikel quartz pada komposit tradisional. Komposit ini memiliki permukaan yang halus serupa dengan tambalan resin akrilik tanpa bahan pengisi. Dari segi estetis resin komposit mikro filler lebih unggul, tetapi sangat mudah aus karena partikel silika koloidal cenderung menggumpal dengan ukuran 0,04 1 Universitas Sumatera Utara sampai 0,4 µ m. Selama pengadukan sebagian gumpalan pecah, manyebabkan bahan pengisi terdorong. Menunjukan buruknya ikatan antara partikel pengisi dengan matriks sekitarnya. Kekuatan konfresif dan kekuatan tensil menunjukkan nilai sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan resin komposit konvensionl. Kelemahan dari bahan ini adalah ikatan antara partikel komposit dan matriks yang dapat mengeras adalah lemah mempermudah pecahnya suatu restorasi. 1

2.3.3. Resin komposit berbahan pengisi partikel kecil