STRATEGI PETAHANA DALAM MEMENANGKAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH SERENTAK 2015 (Studi: Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah)

STRATEGI PETAHANA DALAM MEMENANGKAN PEMILIHAN UMUM
KEPALA DAERAH SERENTAK 2015
(Studi: Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah)

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan
Strata Satu ( S1) Ilmu Pemerintahan

OLEH :
ASTUTI DEWI
201210050311001

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat
dan karunia Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Petahana Dalam Memenangkan
Pemilihan Umum Kepala Daerah 2015 (Studi pada Kabupaten Kotawaringin
Timur, Kalimantan Tengah).
Sholawa dan salam tak lupa dipanjatkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang selalu memberikan tauladan yang baik untuk selalu semangat dalam
menjalani kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan strata I di
Universitas Muhammadiyah Malang Tercinta.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
lepas dari adanya berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis banyak mengucapkan terimakasi kepada:
1. Allah S.W.T
2. Kedua Orang tua yang selalu mendoakan anaknya dan menyemangati,
Abah (H. Syahibul) dan Mama (Hj.Rusliana) serta Kakak Ecen (Ns.
Leny Susanti S.Kep) dan kedua adik tersayang (Dandi Yudistira dan
Siti Nur Maulida) penulis mengucapkan terimasih yang sebesarbesarnya atas suport yang di berikan serta curahan kasih sayang yang
tak terhingga semoga kalian di beri kesehatan dunia akhirat.
3. Penghargaan dan terimasih yang sebesar besarnya di berikan kepada
pembimbing I Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si dan Pembimbing II Dr.
Suadah, Msiyang telah membantu dalam penulisan ini semoga selalu
di beri kesehatan.


4. Terimasih Untuk Bapak Drs. Fauzann, M.Pd Selaku Rektor
Universitas Muhamadiyah Malang
5. Terimakasih kepada Ibu Hevi Kurnia Hardini,S.IP, MA.Gov selaku
ketua jurusan Ilmu Pemerintahan
6. Terimakasih Kepada Bapak Yana Syafriyana Hijri, S.IP, M.IP selaku
sekertaris jurusan dan juga kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik terutama dosen Ilmu Pemerintahan, yang telah
mengajarkan dan memberikan ilmu yang berguna kepada saya.
7. Terimakasih untuk pak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Malang.
8. Terimasih Untuk Pasangan Petahana Supian Hadi dan Taufik Mukri
yang sekarang menjabat sebagai Bupati KOTIM pada periode 20162021, Tim Sukses SAHATI, dan Partai Politik yang memberikan
informasi serta dukungan untuk menyelesaikan skripsi inin semoga
dapat menjadikan kotim menjadi kota yang layak huni.
9. Terimakasih buat Teman-Teman seperjuangan di jurusan Ilmu
Pemerintahan angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat dan
motivasi yang tidak ada hentinya terutama untuk Sukma Hawani S.IP,
Retno Agustiena S.IP, Ismi Hariyati, Hasmi Muzdalifah, Erica

Rhamadani, Hilda Bazargan
Akhir kata penulis mengucapkan terimasih kepada semua yang
tidak dapat di sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini dan jauh dari kata

sempurna. Penulis mengharapkan semoga dalam skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi para penulis dan pembaca. Semoga semua
pihak yang membatu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal
dan ibadahnya di terima di sisiNya. Amin

Malang,............................2016

ASTUTI DEWI
Nim. 201210050311001

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi .......................................................

i


Berita Acara Bimbingan .......................................................................

ii

Lembar Pengesahan .............................................................................

iii

Surat Pernyataan...................................................................................

iv

Persembahan ........................................................................................

v

Kata Pengantar .....................................................................................

vi


Daftar Isi...............................................................................................

vii

Daftar Tabel .........................................................................................

viii

Daftar Diagram.....................................................................................

ix

Daftar Gambar......................................................................................

xxi

Abstraksi ..............................................................................................

xi


Absrtact ................................................................................................

xii

BAB I

PENDAHULUAN

Halaman

A. Latar Belakang ................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................

8

C. Tujuan Penelitian ............................................................


8

D. Manfaat Penelitian ..........................................................

8

1. Manfaat Akademis .................................................

8

2. Manfaat Praktis ......................................................

9

E. Definisi Konsep Dan Operasional...................................

9

1. Definisi Konsep ......................................................


9

2. Definisi Operasional ...............................................

12

F. Metode Penelitian ...........................................................

13

1. Lokasi Penelitian ....................................................

13

2. Subyek Penelitian ...................................................

13

3. Sumber Data ...........................................................


14

4. Teknik Pengumpulan Data .....................................

15

5. Teknik Analisa Data ...............................................

16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi ...........................................................................

19

BAB III

1. Pengertian Strategi...................................................


19

2. Marketing Politik .....................................................

20

a.Segmentasi dan Positioning.....................................

25

3. Pemilihan Umum Kepala Daerah ............................

26

4.Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak...............

29

a. Incumbent Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah


32

DESKRIPSI WILAYAH
A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur ...........................................................................
1. Kondisi Fisik Geografis ............................................
2. Visi dan Misi Kabupaten Kotawaringin Timur.........
a. Visi.............................................................................
b. Misi............................................................................
3. Demografi .................................................................

34
34
36
36
38
38

a.Meliputi jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Desa,
Kelurahan, Kecamatan ..................................................

38

1. Jumlah Penduduk dan Persebarannya........................

38

2. Jumlah Penduduk dan Persebarannya 2015.............

40

b. Pendidikan.................................................................

41

c. Mata Pencaharian......................................................

41

B. Gambaran Umum Pemilukada 2015 Kabupaten Kotawaringin
Timur .............................................................................
43
1. Gambaran Umum Pasangan Calon ...........................
43
2.Gambaran Umum Hasil Pilkada Pasangan Incumbent
2010 ............................................................................
44
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Strategi Incumbent Dalam Memenangkan Pemilihan
Umum Kepala Daerah 2015 ........................................

46

1. Kebijakan Pengelolaan Dana yang Pro Rakyat ......

49

a. Meningkatkan Alokasi Dana Desa ..........................

49

b. Pembangunan Infrastruktur .....................................

51

2. Penataan Birokrasi ...................................................

61

3. Kepopularitasan Incumbent .....................................

64

4. Komunikasi Politik...................................................

68

B. Faktor yang Mempengaruhi Pasangan Incumbent .......

73

1. Dukungan Dari Partai Pengusung .................................

74

2. Dukungan Kelompok Masyarakat ................................

77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................

79

B. Saran ................................................................................................

81

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Perkecamatan Kotawaringin Timur ...................................

35

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk ..............................................................

38

Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

39

Tabel 3.4: Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Timur .....................

42

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah ..........................

48

DAFTAR GAMBAR\

Gambar 3.1: Peta Kabupaten Kotawaringin Timur..............................

34

Gambar 4.1: Pembangunan Jalan di Desa Rasau Tumbuh ..................

51

Gambar 4.2: Ambulan yang diberikan .................................................

55

Gambar 4.3: Peletakan Pertama Proyek Pembangunan .......................

57

Gambar 4.4: Tugu Selamat Datang Jalur laut, Darat, Taman Kota .....

59

Gambar 4.5: Pembangunan Jembatan Cempaga ..................................

60

Gambar 4.6: Pemberian Air Bersih dan Pemasangan Stiker................

64

Gambar 4.7: Pelaksanaan Kampanye ...................................................

67

Gambar 4.8: Sosialisasi Bersama Masyarakat .....................................

70

Gambar 4.9: Pertemuan Tim Relawan Sahati ......................................

72

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Firmanzah.2008. Marketing politik: Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandunga: Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya Offset, 2007
Michael Allison, dan Jude Kaye, Perencanaan strategis bagi Organisasi Nirlaba,
(Jakarta: Yayasan obor Indonesia)
Matori Abdul Djalil, Tuntutan Reformasi dan penyelenggaraan pemilu 1999
dalam masa transisi ( Jakarta: KIPP, 1999)
Muhammad A.S Hikam, Pemilu dan legitimasi politik ( Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1998)
Miriam Budiarjo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama

Moh. Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia , Edisi Revisi,
PT Rineka Cipta, jakarta, 2001
Sunarto.2003. Teori Organisasi. AMUS. Yogyakarta.
Suharizal. PEMILUKADA Regulasi, Dinamika, dan konsep Mendatang. PT
Rajagrafindo Persada. Jakarta. 2012.

Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R
dan D” (Bandung : 2010)
Syamsudin Haris, Menggugat pemilihan umum orde baru ( Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1998)
Undang-undang:
UU No. 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
UU No. 8 tahun 2015 Tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah Secara

Putusan Mahkamah Konstitusi 17/PUU-VI/2008 tertanggal 4 Agustus 2008
Komisi pemilihan Umum nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan pemilihan
Gubernur,Bupati dan wakil Bupati dan atau walikota dan Wakil Walikota.
Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang Kebebasan Berpendapat
Undang-undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan
Umum
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013
Undang-undang No. 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilhan Umum,
Pasal 1 Butir 4

Sumber Lain
Hasil Quick Count Pilkada. 30 Oktober 2015 . ini Bursa Bakal Calon Bupati
Kotawaringin Timur di akses melalui
(https://quick-count- pilkada.blogspot.co.id/2015/02/ini-bursa-bakalcalonbupati-kotawaringin- timur.html) pada 24 November 2015 pukul 19.00 Wib.
Hukumonline.com, 04 Agustus 2008. Calon Incumbent Tidak Harus Mundur
Permanen. Diakses melalui
(http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19847/calon-iincumbenti-tak-harusmundur-permanen) pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 14.20 Wib.
Hukumonline.com, 04 Agustus 2008. Calon Incumbent Tidak Harus Mundur
Permanen.
Diakses
melalui(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f71f63c7eee8/apakahkepala-daerah-yang-ikut-pilkada-harus-mundur-dari-jabatannya) Pada tanggal 30
Oktober 2015 pukul 14.30 Wib.

KPU, Buku Panduan KPPS Pemilihan Umum Kepla Daerah dan Wakil Kepala
Daerah, Penerbit Komisi Pemilihan Umum dan Australian Electoral
Comission, 2010, hal. 2

Sentanoe kertonegoro,Management Organisasi, Widya Press, Jakarta, 1994, hal
56

Romli lili, 2008 “Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada,” volume.
1 No. 1 2008
(www.unas.ac.id/download.php?file=poelitik_v1n12008_LRomli)
06 oktober 2015
Indrati Isti Yuwani, Analisis rasio Alokasi Belanja Daerah Incumbent dan
Daerah Non Incumbent sebelum dan Pada saat Pemilukada (studi
kasus Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
2011
Subhan Afifi, Nikolaus Loy, dan DN. Susilastuti (Ed). Op. Cit, Hal 59
Bagir Manan, menyongsong. Op.cit.,hal 9-10
Eko Prastojo, Irvan Ridwan Maksumdan Teguh Kurniawan, “Desentralisasi dan
pemerintahan daerah;antara model demokrasi lokal dan efisoensi
Struktural,FISIP. UI. Hlm 1 dan 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan umum merupakan suatu proses untuk menyampaikan aspirasi
masyarakat dimana dalam pelaksanaan rakyat bebas untuk memilih calon
pemimpin untuk memajukan Negaranya. Pengertian pemilihan umum juga
ditegaskan dalam

pasal 1 angka (1) bahwa Pemilihan umum merupakan

perwujudan dari kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Kedaulatan rakyat tersebut adalah

1

pertama, bahwa pemilihan umum

secara langsung oleh rakyat merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat guna
menghasilkan pemerintahan menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis.
Kedua Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, jujur, adil dan hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh
penyelenggara pemilihan umum.
Pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan
dengan

kebebasan

berpendapat

dan

kebebasan

berserikat,

dianggap

mencerminkan dengan akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat. Dengan
demikian disadari bahwa pemilihan umum tidak merupakan salah satu tolak ukur
dan perlu di dengan beberapa sifat yang berkesinambungan serta partisipasi dalam
kegiatan partai, lobbying, dan sebagainya.2

1

Penjelasan atas undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum
2
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar ilmu Politik, Edisi Revisi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2008,Hal 461

1

Pemilihan umum merupakan salah satu kunci demokrasi ini dapat dilihat
dari partisipasi terlihat jelas dalam pemilihan umum. Partisipasi yang dilakukan
oleh masyarakat yang berperan langsung dalam proses pemilihan umum dilakukan
oleh calon yang bersaing dalam kursi pemerintahan. Akan tetapi dalam persaingan
yang dilakukan tidak terlepas dari adanya permasalahan dari calon yang akan
duduk maupun dari masyarakat itu sendiri dalam pemilihan umum.
Permasalahan yang sering muncul dalam pemilihan umum diantaranya,
Pertama Money Politic yakni membagi-bagikan uang atau barang kepada pemilih
tetap dengan tujuan supaya memberikan suaranya untuk calon pemimpin yang
akan maju dalam pemilu, permasalahan Kedua yaitu Golongan Putih yang sering
disebut dengan Golput ini merupakan hal yang sering terjadi di tiap pemilihan
umum karena mereka yang golput terkadang lebih memilih untuk bekerja
diladang atau memang pemiih merasa tidak cocok dengan calon yang ada dalam
pemilihan umum. Permasalahan yang sering terjadi ini tidak hanya ada dalam
penyelenggaraan pemilihan umum akan tetapi dalam pemilihan presiden. Dalam
hal ini diharapkan pemerintah mampu mengatasi permasalahan yang sering terjadi
pada penyelenggaraan pemilihan umum ini.
Pemilihan umum secara langsung tidak hanya dilakukan dalam pemilihan
presiden akan tetapi penyelenggaraan juga dilakukan disetiap daerah yakni disebut
dengan pemilihan umum kepala daerah. Pemilihan umum kepala daerah
merupakan pemilihan yang dilakukan secara langsung disetiap daerah dimana
pemilihan kepala daerah meliputi pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Pemilihan umum kepala daerah secara langsung juga ditegaskan dalam
undang-undang Nomor 8 tahun 2015 penggati undang-undang nomor 1 tahun

2

2015 yang disebutkan dalam pasal 1 angka (1) tentang pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota secara Demokratis. Disetiap daerah pemilihan umum
dilaksanakan secara demokrasi.3 Demokrasi di indonesia dalam Penyelnggaraan
pemerintah daerah diarahkan untuk mempercapat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat.
Penyelenggaraan demokrasi di setiap daerah yang dilaksanakan secara
langsung merupakan suatu upaya pemerintah di setiap Provinsi maupun daerah
untuk kesejahteraan rakyatnya, penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah
dilakukan secara serentak atau bersama, maksudnya mencakup Gubernur dan
wakil Gubernur untuk Provinsi dan Bupati dan wakil Bupati di Kabupaten.
Kabupaten Kotawaringin Timur dalam penyelenggaraan pemilihan umum kepala
daerah dilaksanakan secara bersamaan yakni Pemilihan Bupati dan wakil Bupati
serta Gubernur dan Wakil Gubernur. Undang-undang Nomor 22 tahun 2007
dimana penyelenggaraan pemilhan umum disetiap daerah dilakukan secara
langsung. Dalam undang-undang ini juga merubah mekanisme dalam pemilihan
umum kepala daerah disini juga dimasukan agenda pemilu yang berlangsung
pada 5 tahun sekali sama seperti pemilihan presiden dan wakil presiden.4
Pada pemilihan umum kepala daerah pada tahun 2015 ini dilaksanakan
secara serentak. Pemilihan secara serentak merupakan pemilihan yang dilakukan
secara bersamaan yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan
Wakil Bupati. Pemilihan umum serentak salah satu wujud nyata dari pemerintah
dalam mengikutsertakan masyarakat atau berperan langsung dalam memilih wakil
3

UU Nomor 8 tahun 2015 pengganti UU Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Umum
Kepala Daerah Secara Langsung
4
UU Nomor 22 tahun 2007 tentang Pemilihan Umum

3

rakyat. Pemilihan serentak merupakan solusi alternatif untuk pelaksanaan
pemiliah umum kepala daerah karena dengan pemilihan yang dilaksanakan secara
serentak masyarakat dapat berfikiran check and balance , pemilu serentak juga di
anggap sebagai pelaksanaan yang efisien.
Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu kota kabupaten
yang menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah secara serentak. Dengan
ini kesiapan dari pihak KPU akan melakukan peluncuran dan turun kelapangan
untuk membentuk KPPS.
Menjelang pemilihan kepala daerah Kotawaringin Timur 2015 Komisi
Pemilihan Umum (KPU) sudah mulai melakukan persiapan. Sampai saat ini untuk
Daftar Pemilih Tetap (DPT) belum ditetapkan namun untuk persiapan
administrasi sudah berjalan sehingga pada saatnya pemilihan nanti tidak ada
kendala.
Pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur
serentak yang diikuti oleh empat peserta pasangan Supian Hadi-Taufik Mukri,
Muhammad Rudini-H.Supriadi, Muhammad Arsyad- H Nadiansyah, dan
Djunaidy Drakel- Hariyanto. Adapun nama lain yang di prediksi maju melalui
jalur perorangan adalah Akmal Thamaroh (Politikus PAN) yang juga Ketua
pengurus daerah Muhammadiyah di Kotawaringin Timur, Jakatan seorang
pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, dan Yulinda Warni
kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit.5
Penyelenggaraan pemilihan secara serentak di kabupaten Kotawaringin
Timur ini diikuti oleh pasangan incumbent yaitu Supian Hadi- Taufik Mukri,
5

Hasil Quick Count Pilkada. 30 Oktober 2015 . ini Bursa Bakal Calon Bupati Kotawaringin
Timur di akses melalui (https://quick-count-pilkada.blogspot.co.id/2015/02/ini-bursa-bakal-calonbupati-kotawaringin-timur.html) pada 24 November 2015 pukul 19.00 Wib.

4

incumbent merupakan seseorang yang memiliki jabatan sebelumnya dan akan
mencalonkan lagi di pemilihan umum selanjutnya. Pasangan Incumbent yang
terkenal dengan sebutan SAHATI ini akan mengakhiri masa jabatan mereka pada
tanggal 25 oktober 2015 ini.
Supian Hadi merupakan bupati yang menjabat pada periode sebelumnya
yakni 2010-2015. Pada masa pemerintahannya Supian Hadi memiliki track of
record yang cukup baik di Kotawaringin Timur diantaranya banyak pembangunan
jalan seperti jembatan Cempaka mulia yang menghubungan antar desa,
menyelesaikan pembangunan masjid Al- Hadi serta islamic center yang selama 3
tahun yang belum dapat di selesaikan oleh bupati yang menjabat pada periode
sebelumnya, serta untuk bidang kesehatan Supian Hadi membangun rumah sakit
di kecamatan Parenggean.
Incumbent dalam pemilihan umum kepala daerah dalam Pasal 58 UU
12/2008 salah satunya berbunyi, ”mengundurkan diri sejak pendaftaran bagi
kepala daerah dan atau wakil kepala daerah yang masih menduduki jabatannya.
Berdasarkan pasal tersebut kepala daerah atau wakil kepala daerah yang masih
menduduki jabatannya dan ingin mencalonkan diri lagi sebagai kepala daerah
maka wajib mengundurkan diri sejak pendaftaran, akan tetapi ini bertentangan
dengan konstitusi oleh mahkamah konstitusi 17/PUU-VI/2008 menyatakan tidak
memiliki hukum mengikat.6
Menurut H. Sjachroedin Zp, S.H (Gubernur Lampung saat itu)
mengajukan permohonan uji materil Pasal 58 Huruf q UU 12/2008 terhadap UUD
1945 kepada MK, dalam artikel Calon Incumbent Tak Harus Mundur Permanen

6

Putusan Mahkamah Konstitusi 17/PUU-VI/2008 tertanggal 4 Agustus 2008.

5

antara lain dikatakan Sjachroedin beralasan bahwa calon incumbent memiliki hak
konstitusional yang sama dengan penjabat Negara. Menurutnya, bila ada calon
yan sedang menjabat (incumbent) yang sudah mengeluarkan surat pengunduran
diri, maka tak ada lagi kesempatan bagi calon Incumbent untuk berubah pikiran
ini menunjukan pengaturan yang tidak proporsional yang menimbulkan
ketidakpastian Hukum.7
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memang ada peraturan yang
mewajibkan kepala daerah atau wakil kepala daerah untuk mengundurkan diri bila
maju dalam pilkada. Akan tetapi peraturan tersebut sudah dibatalkan mahkamah
konstitusi. Pada saat ini dalam praktiknya kepala daerah atau kepala daerah yang
mencalonkan diri dalam pilkada tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya,
melainkan cukup dengan tidak aktif sementara pendaftaran sampai dengan
ditetapkannya calon kepala daerah terpilih oleh KPU atau mengajukan cuti luar
tanggungan Negara. 8
Pada pemilihan umum kepala daerah pasangan incumbent yang mengikuti
cenderung terpilih kembali (Menang). Ini Karena kemenangan para incumbent
tidak mengejutkan banyak kalagan, malah sudah di perkirakan sebelumnya. Jauh
sebelum pilkada berlagsung, kalangan pengamat politik maupun masyarakat
umum sudah berani memastikan para penjabat lama yang ikut maju dalam Pilkada
akan menang, kemenangan para incumbent ini antara lain karena faktor

7

Hukumonline.com, 04 Agustus 2008. Calon Incumbent Tidak Harus Mundur Permanen.
Diakses
melalui (http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19847/calon-iincumbenti-takharus-mundur-permanen) pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 14.20 Wib.
8
Hukumonline.com, 04 Agustus 2008. Calon Incumbent Tidak Harus Mundur Permanen.
Diakses melalui
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f71f63c7eee8/apakah-kepaladaerah-yang-ikut-pilkada-harus-mundur-dari-jabatannya) Pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul
14.30 Wib.

6

popularitas dan penguasa opini publik.9 Kemampuan para incumbent menaikan
citra dirinya tidak lepas dari cara mereka menguasai media massa, misalnya
selama kampanye mereka menciptakan isu yang menarik perhatian media,
sehingga mendapat publikasi kampanye luas misalkan melalui media iklan.
Fenomena terbaru yang berkembang oleh pasangan incumbent Supian
Hadi dan Taufiq Mukri yang populer dengan sebutan SAHATI

yang masih

menjadi pilihan utama masyarakat Kotawaringin Timur di pemilihan umum
kepala daerah tahun 2015 ini. Hal tersebut berdasarkan survei LSKP anak
perusahaan lingkaran Survei Indonesia (LSI Network). Yakni Survei yang
mengukur tingkat polularitas, preferensi dan elektabilitas. Pasangan Incumbent
yang di usung oleh lima partai PDI-P, Nasdem, Gerindra, Deokrat dan PKS ini
juga mampu menggungguli tiga pasangan calon lainnya.
Kondisi inilah yang menunjukan bahwa pasangan incumbent Supian Hadi
dan Taufik Mukri memiliki peluang untuk maju lagi di pemilihan umum kepala
daerah selanjutnya. Karena melihat masih tingginya antusiasme masyarakat untuk
memilih pasanggan ini sabagai Calon bupati dan Wakil bupati di periode
selanjutnya maka dari itu penulis mengambil judul “Strategi Petahana Dalam
Memenangkan Pemilukada 2015” ,karena penulis ingin melihat sejauh mana
strategi dan pemanfaatan poularitas yang dimiliki maka perlu adanya penelitian
mengenai pemenangan pasangan incumbent H. Supian Hadi dan Taufik Mukri
dalam pemilihan umum kepala daerah tahun 2015 ini.

Romli lili,2008 “Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada,” volume. 1 No. 1 2008.
Diakses melalui (www.unas.ac.id/download.php?file=poelitik_v1n12008_LRomli) 06 oktober
2015 Pukul 20.30 Wib.
9

7

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian, yaitu
1. Bagaimana Strategi Incumbent Dalam Memenangkan Pemilihan umum
kepala daerah 2015?
2. Faktor apa saja yang menjadi masalah Strategi Incumbent Dalam
Memenangkan Pemilihan umum kepala daerah 2015?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, Maka tujuan dari penelitian ini
1.

Mengetahui Strategi Incumbent Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah
2015.

2. Mengetahui Faktor apa saja yang menjadi masalah Strategi Incumbent
Dalam Memenangkan Pemilihan umum kepala daerah 2015.

D. Manfaat Penelitian
Penulisan ini penulis maupun pembaca di harapkan memperoleh manfaat
yang di kemukakan menjadi dua sisi yakni :
1. Manfaat Akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan refrensi dan manfaat bagi
penulis maupun pembaca dalam bentuk informasi, terutama bagi mereka
yang tertarik pada Strategi Incumbent dalam memenangkan pemilihan
umum kepala daerah 2015.

8

b. Sebagai sumbangsih pemikiran bagi pasangan incumbent dalam pemilihan
umum kepala daerah 2015, dan sebagai pengembangan ilmu pemerintahan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah diharapkan
dapat memberika kontribusi refrensi bagi pasangan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah dalam meraih dukungan masa melalu strategi
yang diterapkan.
E. Definisi Konsep
Konsep merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri yang sama. Orang yang mempunyai konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek yang dihadapi, sehingga objek di golongkan di tempat
tertentu.10
Sedangkan definisi konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif
sempurna, dan mempunyai makna berupa suatu objek, dan produk yang subjektif
dari cara seseorang membuat pengertian objek-objek yang akan di teliti dalam
suatu penelitian. Adapun indikator dalam definisi konsep:
1. Strategi
Menurut Allison dan jude Kaye, Strategi adalah proses sistematik yang
disepakati organisasi dan membangun keterlibatan diantara stakeholder utama
tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan
operasi.11 Sedangkan strategi yang bersifat Pembangunan Sosial adalah sebuah
rencana sistematik dan mengimplementasikan Inklusi social dalam rangka
memenangkan pemilihan umum.
10

Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Michael Allison, dan Jude Kaye, Perencanaan strategis bagi Organisasi Nirlaba, (Jakarta:
Yayasan obor Indonesia), hal 1
11

9

Strategi menurut Panji Anoraga adalah penetapan sasaran dan tujun jangka
panjang sebah organisasi pemerintahan dan arah tindakan serta alokasi yang di
perlukan untuk pencapaian sasaran dan tujuan sebuah organisasi pemerintah.12
Dengan demikian pentingnya suatu strategi dalam pencapaian baik dari
sisi organisasi maupun pemerintahan demi mencapai tujuan yang di inginkan.
Adapun pentingnya sebuah strategi dalam perencanaan sebuah kegiatan maupun
organisasi dimana sebuah strategi dapat merencanakan bagaimana berjalannya
suatu kegiatan dengn lancar sehingga membantu dalam proses kegiatan tersebut.
2. Incumbent
Incumbent merupakan seseorang yang memegang suatu jabatan atau
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, dimana ini merupakan kepala
daerah kabupaten atau kota yang sedang menjabat pada tahun 2010-2015 dan
mencalonkan diri kembali sebagai kepala daerah untuk masa jabatan periode
selanjutnya yaitu pemilukada tahun 2015-2020.
Definisi incumbent (Petahana) merupakan Gubernur atau Wakil Gubernur,
Bupati atau wakil Bupati,dan Walikota atau Wakil Walikota yang sedang
menjabat.13 Dalam hal ini calon pasangan incumbent yakni H Supian Hadi dan
Taufik Mukri (SAHATI). 14
3. Pemilihan Umum
Pemilihan umum merupakan proses pemilihan untuk mengisi jabatanjabatan politik tertentu. Pemilihan umum juga diartikan sebagai usaha untuk

12

Sunarto.2003. Teori Organisasi. AMUS. Yogyakarta. Hal 102
Peraturan Komisi pemilihan Umum nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan pemilihan
Gubernur,Bupati dan wakil Bupati dan atau walikota dan Wakil Walikota.
14
Indrati Isti Yuwani, Analisis rasio Alokasi Belanja Daerah Incumbent dan Daerah Non
Incumbent sebelum dan Pada saat Pemilukada (studi kasus Indonesia ), Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang. 2011, Hal 35
13

10

mempengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan
kegiatan dengan komunikasi massa, lobby da lain-lain kegiatan. 15
Di indonesia pemilihan umum dilakukan secara langsung oleh rakyat, ini
merupakan sebagai sarana perwujudan kedaulata rakyat yang diselenggarakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara kesatuan
Republik Indonesiaberdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar.
Pemilihan umum merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat
secara persuasif dengan melakukan kegiatan retririka, publick relations,
komunikasi masa, lobby dan kegitan lainnya.
Menurut Ali Moertopo, pada hakikatnya pemilu adalah sarana yang
tersedia bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatannya sesuai dengan asas pada
pembukaan UUD 1945. Pemilu itu sendiri pada dasarnya adalah suatu lembaga
demokrasi yang memilih anggota-anggota perwakilan rakyat dalam MPR, DPR,
DPRD, yang pada giliran bertugas untuk bersama-sama dalam pemerintahan,
menetapkan politik dan jalannya pemerintahan Negara.16
4. Pemilihan Umum Kepala Daerah
Pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat daerah tersebut
untuk memilih kepala daerahnya yang baru atau pemilihan kepala daerah baik
dalam tingkatan Gubernur, Bupati, Walikota serta para wakilnya ditentukan oleh
adanya pemilihan secara langsung oleh rakyat yang berasaskan pada langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
15

Srikandi Rahayu. Seputar Pengertian, Makna, Sistem, Jenis Tahapan, Tujuan dan Manfaat
Pemilu. Diakses melalui (http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-MaknaSistem-Jenis-Tahapan-Tujuan-Dan-Manfaat-Pemilu.html) pada 15 Februari 2016 pukul 22.30
Wib.
16
Srikandi Rahayu. 2014. Seputar pengertian, makna, Sistem, Jenis Tahapan, Tujuan dan
Manfaat Pemilu. (http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-Makna-SistemJenis-Tahapan-Tujuan-Dan-Manfaat-Pemilu.html di akses 15 Februari 2016 pukul 10.00 Wib

11

Selanjutnya juga di definisikan dalam undang-undang dalam pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota yang selanjutnya di sebut pemilihan adalah
pelaksanaan kedaulatan rakyat di provinsi dan kabupaten/kota untuk Memilih
Gubernur, Bupati dan Walilota secara langsung. 17
Pada

pemilihan

umum

kepala

daerah

secara

langsung

dalam

penyelenggaraanya memberikan peluang bagi warga untuk mengaktualisasi hakhak politiknya secara lebih baik tanpa harus di reduksi oleh kepentingan elite
politik seperti yang kasat mata muncul dalam sistem demokrasi perwakilan.18
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana mengukur suatu variabel dalam penelitian. Dan dalam definisi
operasional

ini

membentu

peneliti

dalam menggunakan variabel

yang

memberikan keudahan dalam menggali informasi yang lebih konkrit. Dengan
demikian peneliti dapat menentukan variabel yang sama. apa saja yang di
perlukan dalam penelitian tersebut. Adapun indikator:
1.

Strategi Incumbent dalam pemilihan umum kepala daerah 2015.
a. Kebijakan Pengelolaan dana yang pro rakyat
b. Kepopularitasan Incumbent
c. Penataan Birokrasi
d. Komunikasi Politik

2.

Faktor yang mempengaruhi kemenangan incumbent
a. Dukungan partai pengusung

17

UU Nomor 8 tahun 2015 pengganti UU Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Umum
Kepala Daerah Secara Langsung
18
Suharizal. PEMILUKADA Regulasi, Dinamika, dan konsep Mendatang. PT Rajagrafindo
Persada. Jakarta. 2012. Hal 9

12

b. Dukungan Kelompok Masyarkat

G. Metode Penelitian
Metode penelitian peneliti mengambil Jenis Penelitian Deskriptif dengan
pendekatan Kualitatif dimana peneliti ingin menjelaskan fenomena sosial
mengetahui proses dan tahapan perencanaan, serta bentuk Strategi kampanye
untuk meraih dukungan dari kelompok masyarakat yang di gunakan oleh
pasangan Incumbent Supian Hadi dan Taufik Mukri untuk memenangkan
pemilihan umum kepala daerah pada tahun 2015. Disamping itu pendekatan
Kualitatif lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengarih
terhadap pola nilai dan situasi yang berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
19

Adapun uraian yang terkait dalam penelitian ini yakni :

1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat dimana peneliti akan melihat bagaimana keadaan
di lapangan. Adapun lokasi yang akan diteliti tentang Strategi Pasangan
Incumbent yakni di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Alasan peneliti
mengambil lokasi penelitian ini karena peneliti ingin melihat bagaimana
penyampaian strategi pasangan Incumbent kepada kelompok masyarakat.
2. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian merupakan orang yang di temui untuk mendapatkan data
maupun informasi yang valid sebagai bahan untuk penelitian. Adapun subyek
penelitin yang dimaksud ialah proporsif yakni syarat untuk menjadi seorang yang

19

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandunga: Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2007, Hal 10

13

akan dituju untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya adapun
subyek yang akan diteliti:
a) Pasangan Incumbent (H Supian Hadi S.Kom dan Taufik Mukri).
b) 5 Partai Pengusung Pasangan Incumbent (Demokrat, PKS, PDI-P,
Gerindra, Nasional Demokrat).
c) 3 orang Tim Sukses pasangan Incumbent ( SAHATI, Laskar SAHATI,
SAHATI kec. Parenggean).
3. Sumber Data
Sumber data merupakan dari mana informasi yang di dapat dari orang
yang terpercaya yang akan lebih meyakinkan. Dalam hal ini Penelitian ini
menggunakan metode penggumpulan yang di ambil dari sumber data yang
dijadikan sebagia informasi yang konkrit untuk memperoleh data yang diperlukan,
adapun sumber data yang di ambil:

a.

Sumber Data Primer
Data yang di kumpukan atau di peroleh secara langsung dari sumber yang

di sebut juga sebgai data yang benar-benar valid atau asli. Data langsung yang di
ambil yakni data

yang di peroleh dari sumber atau orang yang langsung

mengetahui strategi incumbent dalam memenangkan pemilihan umum yakni
pasangan incumbent, Gerinta sebagai salah satu partai pengusung, dan Tim
Sukses
b. Sumber Data Sekunder
Data skunder merupakan data yang di peroleh berupa dokumen-dokumen
maupun arsip tempat penelitian. Ini dapat dilakukan dengan pengumpulan data

14

melalui data informasi tertulis atau yang berhubungan dengan fakta dan kondisi
yang berada di lapangan.
c.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun tenknik pengumpulan yang di ambil oleh peneliti berupa:
a.

Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab yang berlangsung secara lisan

yakni dimana dua orang atau lebih bertatap muka dan ini dilakukan untuk lebih
memperbanyak informasi.
Pengambilan data data disini biasanya diikuti dengan daftar pertanyaan
sebagai pedoman wawancara. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang sesuai
dengan pedoman penelitian, apabila uncul kejadian di luar pedoman tersebut
maka hal tersebut tidak dihiraukan. hasil wawancara nantinya di susun secara
terperinci dan jelasnya menggunakan draf pertanyaan dengan pihak yang memberi
penjelasan adapun orang yang akan di wawancarai merupakan pasangan
Incumbent Kabupaten Kotawaringi Timur, Partai Pengusung dan Tim sukses.
Selama wawancara berlangsung peneliti dapat mengajukan pertanyaan
yang telah di persiapkan oleh peneliti guna membantu peneliti selama proses
wawancara berlangsung dengan narasumber. Tujuan dari wawancara ini nantinya
untuk memperoleh informasi Strategi Incumbent dalam Pemilhan Umum Kepala
Daerah 2015.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berguna memperoleh
data dengan mengamati secara langsung. observasi yaitu dimana peneliti

15

mengumpulkan data dengan mencatat informasi sebagaimana yang di temukan,
kemudian melihat dan mendangar serta mencatat langsung secara subyektif, maka
peneliti menggunakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur merupakan
observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa yang akan di amati oleh
peneliti, tentang apa yang diamati serta di mana tempatnya.
Observasi dengan menemui pasangan incumbent ini dan langsung ke
lokasi guna pengumpulan data. Adapun teknik yang di gunakan adalah teknik
pengumpulan data dimana mengetahui kondisi yang ada di lapangan yakni Kota
Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data
dengan cara Pengambilan data bukti hasil turun lapang berupa foto dan dokumen
yang di dapatkan langsung. Peneliti juga dapat menggunakan dokumentasi berupa
foto, dan hasil wawancara dokumen-dokumen resmi serta arsip-arsip yang di
butuhkan untuk penelitian.
Tujuan menggunakan teknik dokumentasi yakni untuk menjadikan catatan
atau bukti penelitna baik dokumen-dokumen resmi maupun arsip yang digunakan.
Selain itu, peneliti juga dapat menggunakan dokumentasi berupa foto-foto selama
kegiatan berlangsung.
d. Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan proses mencari dan Menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.20
Analisa data dalam penelitian ini yang digunakan adalah teknik analisa secara
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R dan D”
(Bandung : 2010) Hal.89
20

16

kualitatif yakni dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi dan kemudian
di generalisasikan.21
Teknik analisa dengan data kualitatif yaitu dengan menalaah seluruh data
yang terkumpul melalui pengamatan. Adapun gambaran analisa data dapat dilihat
melalui bagan.
Bagan 1.1 Komponen dalam analisis data
Pengumpulan
data

Penyajian
Data

Reduksi
Data

Penarikan
Kesimpulan

Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiono
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan data yang baru saja di peroleh dari hasil
penelitian, yang di dalamnya berupa fenomena-fenomena yang berupa data
lapangan yang masih belum beraturan serta belum di pilah-pilah yang akan di
pakai pada tahapan kedua yakni reduksi data
b. Reduksi Data
Merupakan proses pemilihan, Pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengebstrakan transformasi, data kasar yang muncul dari catatan lapangan,22
adapun langkah yang di lakukan dalam reduksi data ini akan memberikan
gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti dalam melakukan
21

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung 2010, Hal 247
Miles, Matthew dan Huberman. A Michael 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang
Metode-metode Baru Jakarta: UI Press. Hal 16

22

17

penelitian. Semakin peneliti sering untuk turun kelapangn semakin peneliti
mendapatkan informasi jumlah data.
c. Penyajian Data
Setelah reduksi data langkah dalam menganalisis adalah penyajian data
merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.23
Kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dalam penyajian data agar di arahkan agar data hasil dari reduksi
terorganisasikan, dan dalam penyusunan pola mudah di pahami, penyajian data
dapat di uraikan melalui bagan, uraian maupun naratif dan hubungan antar
kategori. Jadi dalam penyajian data tidak semata-mata medeskripsikan secara
narativ akantetapi disertai dengan penarikan kesimpulan ini merupakan suatu
langkah penting untuk tercapainya analisis kualitatif yang valid. Adapun langkah
berikutnya dalam proses langkah analisi data kualitatif menarik kesimpulan.

d. Penarikan Kesimpulan
Tahapan

penarikan kesimpulan dari semua yang diperoleh dari hasil

penelitian,penarikan kesimpulan merupakan usaha untuk memahami makna atau
sebab akibat yang ditimbulkan. Sebelum melakuakn penarikan kesimpulan telebih
dahulu dilakukan dalam reduksi data, serta penyajian data dan selanjutnya
penarikan kesimpulansesui yang dikemukakan oleh miles dan Huberman. Setelah
melakukan hasil penelitian nantinya akan ada penarikan kesimpulan yang
merupakan tahap akhir dalam serbuah penelitian.

23

Miles, Matthew B dan Huberman, A michael Op. Cit. Hal. 17

18