Pertumbuhan Penduduk Metode Proyeksi Penduduk

dimana e angka harapan hidup kelompok umur x, z x T adalah total tahun hidup suatu anggota kelompok umur lima tahunan x pada tahun z, z x l adalah jumlah penduduk yang berhasil mencapai umur x pada tahun z . 3. Migrasi Yasin 1981 menjelaskan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Komponen migrasi mempunyai pengaruh yang tidak terlalu besar terhadap perubahan jumlah penduduk pada sebagian besar kota di Indonesia bila dibandingkan dengan pengaruh komponen alamiah yaitu fertilitas dan mortalitas. Migrasi dapat dibedakan menjadi perpindahan keluar emigrasi dan perpindahan masuk imigrasi. Perhitungan migrasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan z z z Mig I E = − dimana z Mig adalah jumlah penduduk migran pada tahun z, z E adalah jumlah penduduk emigran pada tahun z, z I adalah jumlah penduduk imigran pada tahun z. Migrasi netto z NM adalah angka yang menunjukkan jumlah migran tiap seribu penduduk yang dapat diperoleh dengan persamaan z NM .1000 z z Mig P = 2.11

2.1.4. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk pada tahun 0, P dan tahun z, z P selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu diperlukan suatu bilangan r yang menunjukkan laju pertumbuhan penduduk pada periode tertentu yang dapat diperoleh dari beberapa rumusan model pertumbuhan penduduk. 1. Pertumbuhan Penduduk Aritmatika Untuk memperoleh angka pertumbuhan penduduk r, digunakan persamaan . z P P r P t − = 2.12 dimana z P adalah jumlah penduduk pada tahun z, P adalah jumlah penduduk pada tahun dasar, e adalah bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2.718281828, r adalah angka pertumbuhan penduduk, t adalah selisih waktu antara tahun z dan tahun dasar. 2. Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Setelah diperoleh angka pertumbuhan penduduk r, dengan model pertumbuhan penduduk eksponensial dapat diperoleh perkiraan jumlah penduduk pada tahun z yang dituliskan sebagai . . z r t P P e = 2.16 3. Pertumbuhan Alamiah Natural Increase Pertumbuhan alamiah adalah pertumbuhan penduduk yang didasarkan pada fertilitas dan mortalitas, tanpa memperhatikan migrasi yang terjadi. Berdasarkan persamaan 2.1 dan 2.8 di atas, diperoleh persamaan angka pertumbuhan alamiah yang dapat dinyatakan sebagai z c r = z c b - z c d 2.14 dimana z c r adalah angka pertumbuhan alamiah pada tahun z.

2.1.5. Metode Proyeksi Penduduk

Secara umum, jumlah penduduk pada tahun z, z P ditunjukkan dengan persamaan z z z z z P P B D I E = + − + − Menurut Pollard, et al 1974, untuk mengetahui jumlah penduduk pada kurun waktu tertentu dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan metode estimasi dan metode komponen. Metode estimasi adalah metode perkiraan penduduk secara total, sedangkan metode komponen adalah metode perkiraan penduduk dengan memperhatikan karakteristik penduduk umur dan jenis kelamin. Selanjutnya, metode komponen ini lebih dikenal dengan proyeksi penduduk. Dengan metode proyeksi penduduk dapat diperkirakan jumlah penduduk periode yang akan datang yang dirinci menurut umur dan jenis kelamin. Dalam proyeksi penduduk diperhatikan pula perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen pertambahan penduduk untuk setiap periode proyeksi, sehingga perhitungannya lebih rumit apabila dibandingkan dengan metode estimasi. Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary, proyeksi penduduk diartikan sebagai perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa yang akan datang. Sebelum digunakan sebagai data dasar dalam membuat proyeksi penduduk, data penduduk menurut umur dan jenis kelamin harus dirapihkan. Perapihan umur bertujuan menghapus atau memperkecil berbagai kesalahan yang ditemukan karena data yang diperoleh dari hasil sensus atau survei penduduk biasanya masih mengandung kesalahan meskipun telah diusahakan agar kesalahan tersebut dapat diminimalisasi bahkan dihilangkan. Menurut Harto Nurdin dalam buku karangan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1981, umur tunggal single age adalah umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya. Kesalahan pelaporan umur yang terjadi di lapangan disebabkan oleh adanya kecenderungan penduduk menyebutkan umur dengan angka berakhir 0 atau 5. Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam memproyeksikan penduduk. 1. Direct Method Metode Langsung Metode langsung adalah metode perhitungan secara langsung dengan menggunakan data registrasi. Data registrasi adalah data transaksi yang dilakukan terhadap individu sebagaimana adanya dan tidak berbentuk sampel sehingga data kependudukan tersebut dapat dinyatakan mempunyai validitas tinggi sebagai bahan proyeksi penduduk. 2. Indirect Method Metode Tidak Langsung Metode tidak langsung adalah metode perhitungan terhadap data-data kependudukan dengan terlebih dahulu menjadikan data tersebut sebagai asumsi. Perhitungan ini dilakukan jika data yang tersedia diragukan validitasnya sebagai bahan proyeksi penduduk untuk diolah menggunakan metode langsung. Dengan metode tidak langsung diperoleh estimasi fertilitas, mortalitas, dan migrasi yang memperhatikan kecenderungan parameter kependudukan pada waktu lampau. Parameter kependudukan dan estimasi yang diperoleh dari kedua metode tersebut untuk selanjutnya diolah menggunakan program FIVSIN Release 10 sehingga diperoleh hasil proyeksi penduduk berupa perkiraan jumlah penduduk beberapa tahun yang akan datang yang dirinci menurut umur satu tahunan sebagai dasar pijakan kebijakan kependudukan. 2.1.6. Struktur penduduk Struktur penduduk adalah pengelompokkan jumlah penduduk menurut karakteristik tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, status perkawinan, dan sebagainya. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ini dapat digambarkan dalam piramida penduduk. Berdasarkan data penduduk yang dirinci menurut umur diperoleh angka ketergantungan dependency ratio. Angka ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak produktif dan penduduk usia produktif yang dinyatakan dalam seratus penduduk usia produktif. Penduduk usia tidak produktif adalah penduduk yang berumur di bawah 15 tahun atau 65 tahun ke atas, sedangkan penduduk usia produktif adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 64 tahun. Angka ketergantungan dapat dituliskan dalam persamaan z DR 14 100 65 64 15 z z x x x x z x x P P P = = = + = ∑ ∑ ∑ .100 2.15 dimana z DR angka ketergantungan penduduk pada tahun z, z x P adalah jumlah penduduk pada kelompok umur x pada tahun z. Berdasarkan jenis kelamin, dapat diperoleh rasio jenis kelamin sex ratio yang menggambarkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki tiap seratus penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu yang dapat diperoleh dari persamaan z x SR .100 z x z x M F = 2.16 dimana z x SR adalah rasio jenis kelamin pada kelompok umur lima tahunan x pada tahun z, z x M adalah jumlah laki-laki pada kelompok umur lima tahunan x pada tahun z, z x F adalah jumlah perempuan pada kelompok umur lima tahunan x pada tahun z. Struktur penduduk yang dihasilkan dari proyeksi penduduk berupa perkiraan penduduk per tahun yang dapat dirinci sebagai penduduk usia lima tahun ke bawah balita, penduduk usia Sekolah Dasar SD, penduduk usia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, penduduk usia Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, penduduk usia kerja, penduduk lanjut usia lansia, penduduk usia pemilik Kartu Tanda Penduduk KTP pertama, penduduk wajib KTP, penduduk usia subur, jumlah kelahiran, jumlah anak, dan jumlah kematian. Penduduk usia balita adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 0 sampai dengan 5 tahun. Penduduk usia SD adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 7 sampai dengan 12 tahun. Penduduk usia SLTP adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 13 sampai dengan 15 tahun. Penduduk usia SLTA adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 16 sampai dengan 18 tahun. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 15 tahun ke atas. Penduduk lanjut usia adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 60 tahun ke atas. Penduduk usia pemilik Kartu Tanda Penduduk KTP pertama adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 17 tahun. Penduduk wajib KTP adalah penduduk yang masuk dalam kelompok umur 17 tahun ke atas. Penduduk usia subur adalah penduduk perempuan yang masuk dalam kelompok umur 15 sampai dengan 49 tahun.

2.2 Kerangka Pemikiran