Pembuatan dan karakterisasi lapisan zinc oxide ZnO Pembuatan kontak perak

ZnO merupakan semikonduktor tipe-n yang mempunyai lebar energi celah pita bandgap energy antara 3.2 eV sampai 3.3 eV, dengan energi gap sebesar itu, ZnO dapat menyerap spektrum UV dari gelombang elektromagnetik. Kelebihan dari ZnO adalah terbentuk dari unsur-unsur melimpah, memiliki harga yang murah, tidak beracun, memiliki stabilitas yang tinggi dalam plasma nitrogen, dan siklus panas serta tahan terhadap radiasi. 18

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai dengan Nopember 2012 di Laboratorium Biofisika, Laboratorium Material, Laboratorium Fisika Lanjut, dan Laboratorium Analisis Bahan, Departemen Fisika IPB. Pemasangan kontak perak dilakukan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika ITB MOCVD ITB.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah furnace, spektroskopi UV-VIS, I-V meter, pH meter, gunting, selotip, double tip, hot plate, magnetic stirrer, stirrer, pipet, tabung reaksi, gelas kimia, gelas ukur, pengaduk, dan neraca analitik. Bahan yang digunakan meliputi kaca preparat, zinc asetate dihydrate, NaOH, PEG, aceton, etanol, gas oksigen O 2 , H 2 SO 4 , H 2 O 2, pasta perak dan akuades. 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Penumbuhan Lapisan SiO 2 Lapisan SiO 2 ditumbuhkan dengan metode wet thermal. Substrat yang digunakan adalah silicon wafer tipe-p Si-p. Silikon dimasukkan ke dalam larutan aseton lalu dicuci dalam ultrasonic bath selama 30 menit. Setelah itu dibersihkan didalam asam peroxymonosulphuric selama 15 menit, kemudian silikon dicuci kembali dengan asam HF. Substrat Si-p tersebut dioksidasi untuk menghasilkan SiO 2 di atas substrat Si-p. Lapisan SiO 2 dibuat dengan memanaskan substrat Si-p di dalam furnace hingga mencapai temperatur kurang lebih 1000 C, gas oksigen murni O 2 dialirkan ke dalam furnace selama pemanasan berlangsung. Variasi volume O 2 yang diberikan berbeda- beda. Gas O 2 mulai diberikan pada temperatur 600 C, dengan volume 2.5 mL selama 5 menit. Pada saat temperatur furnace telah mencapai 1000 C, maka volume O 2 yang diberikan bertambah menjadi 5 mL selama 10 menit. Keadaan temperatur 1000 C ini dipertahankan selama 2 jam, sehingga terbentuk lapisan SiO 2 pada permukaan atas subtrat.

3.3.2 Pembuatan dan karakterisasi lapisan zinc oxide ZnO

Lapisan zinc oxide ZnO dapat dibuat dengan mencampurkan zinc asetate dihydrate, PEG, aquades, etanol, kemudian diteteskan NaOH sampai pH=7. Setelah itu di diamkan selama semalam, sehingga terjadi endapan. Pembuatan lapisan ZnO di permukaan atas SiO 2 menggunakan metode dip-coating. Pada teknik dip-coating ini substrat yang akan dilapisi dicelupkan ke dalam tempat endapan, kemudian substrat yang sudah terlapisi ZnO dipanaskan menggunakan furnace pada temperatur 300 C selama 1 jam. Agar ketebalan lapisan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan untuk membuat field effect transistor FET, maka perlu dilakukan optimasi dalam proses deposisi. Optimasi yang harus dilakukan pada kondisi deposisi, meliputi konsentrasi larutan-larutan yang digunakan, temperatur reposisi, dan lama waktu deposisi. Optimasi dalam hal temperatur dapat menentukan struktur dan sifat lapisan ZnO yang terbentuk. Sedangkan, lamanya waktu deposisi ditujukan untuk mendapatkan ketebalan lapisan ZnO yang dihasilkan. Sampel lapisan ZnO yang berhasil ditumbuhkan dengan metode dip-coating, selanjutnya dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis. Karakterisasi Spektroskopi UV-VIS ditujukan untuk mengetahui sifat optik lapisan ZnO. Sifat optik lapisan ZnO yang dibuat dengan metode dip- coating diukur pada temperatur ruang dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan rentang panjang gelombang 200-1000 nm. Gambar 1. Penumbuhan lapisan SiO 2 Furnace O 2 Silikon tipe p 6

3.3.3 Pembuatan kontak perak

Setelah menumbuhkan lapisan ZnO dengan metode dip-coating pada subtrat SiO 2 , kemudian dilakukan pemasangan elektroda source dan drain di atas lapisan ZnO. Pembuatan kontak dilakukan di Laboratorium Fisika Material Institut Teknologi Bandung MOCVD ITB. Proses penumbuhan perak dilakukan dengan metode evaporasi pada tekanan 10 -3 barr. Proses penumbuhan perak ini bertujuan untuk mempermudah karakterisasi FET. Pemberian kontak perak dilakukan pada lapisan ZnO dan substrat silikon.

3.3.4 Karakterisasi I-V