3
2 METODE
Penelitian ini menggunakan metode Requirements Prototype yang dapat dilihat pada Gambar 1. Metode ini ditambahkan dengan Siklus A dan Siklus B
agar metode ini lebih mudah dijelaskan. Setelah kedua siklus dilakukan, sistem yang telah operasional dapat dilakukan.
2.1 Siklus A – Pengembangan Prototipe
Siklus A memiliki dua tahap yaitu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan prototype. Apabila pengguna telah setuju dengan proses yang
terjadi pada Siklus A, proses pengembangan sistem dilanjutkan ke Siklus B, namun apabila pengguna masih belum setuju dengan hasil dari Siklus A,
dilakukan proses iterasi. Siklus B
Siklus A
Gambar 1 Metode Requirements Prototype McLeod dan Schell 2008
4
2.1.1 Mengidentifikasi Masalah
Pada tahapan ini dilakukan proses interaksi dengan pengguna. Pengguna mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.1.2 Mengembangkan Prototipe
Tahap ini merupakan proses membangun sebuah prototipe program dengan menyusun dan menetapkan sub-sub sistem yang dibutuhkan oleh program
tersebut. Salah satu proses yang dilakukan untuk mengembangkan prototipe ini adalah mengumpulkan data lokasi tempat olahraga yang diperoleh dari kantor
Dispora Bogor. Tahap selanjutnya adalah menyatukan sistem yang dibuat dengan data lokasi tempat olahraga untuk membuat mock up sebagai desain awal dari
protipe. Setelah mock up dapat diterima oleh pengguna proses mengkodekan sistem operasional dilakukan.
2.2 Siklus B – Pengkodean dan Pengujian Sistem
Siklus B dua tahap yaitu mengkodekan sistem operasional dan menguji sistem operasional. Apabila pengguna telah setuju dengan tahap mengkodekan
sistem operasional dan menguji sistem operasional, tahap menggunakan sistem operasional dilakukan, namun apabila pengguna masih belum setuju dengan hasil
dari menguji sistem operasional, proses iterasi dilakukan.
2.2.1 Mengkodekan Sistem Operasional
Proses pengkodean merupakan tahap menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti komputer. Mock up yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya diajukan kepada pengguna untuk mendapatkan persetujuan. Setelah disepakati, proses pengkodean dilakukan, selanjutnya adalah menterjemahkanya
ke dalam bahasa pemrograman dengan menggunakan App Inventor.
2.2.2 Menguji Sistem Operasional
Tahap ini merupakan tahap implementasi sistem yang siap dioperasikan setelah sistem diterima. Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan black-
box. Menurut Pressman 2001, pengujian black-box dilakukan untuk menemukan kesalahan pada aplikasi seperti fungsi yang salah atau hilang, kesalahan
antarmuka, kesalahan di dalam struktur data atau akses basis data eksternal, kesalahan pada perilaku program atau kinerjanya, dan kesalahan pada saat
memulai atau mengakhiri program.
2.3 Menggunakan Sistem Operasional
Tahap ini merupakan tahap setelah proses pada Siklus A dan Siklus B diuji dan diterima oleh pengguna sehingga sistem siap untuk digunakan. Setelah itu
proses pemeliharaan sistem dilakukan pada tahap ini.