125
ASPEK KEUANGAN
Tabel 4 Bentuk-bentuk Neraca
2. Laporan Rugi-Laba
Bila hanya
melihat neraca
saja, wirausahawan
belum dapat mengetahui
sebab-sebab terjadinya keuntungan atau kerugian perusahaannya. Oleh karena itu perlu disusun laporan lain
yang memberikan
informasi tentang
hasil penjualan
produk beserta biayanya yang dibuat secara berkala per tahun, per bulan atau sesuai dengan kebutuhan. Laporan ini yang disebut
dengan laporan
rugi-laba income
statement. Laporan
rugi laba
memiliki 2 dua
jenis bentuk
perhitungan, yakni
bentuk perhitungan
langkah tunggal
single step
dan betuk
126
ASPEK KEUANGAN
perhitungan langkah ganda multiple step. Bentuk
perhitungan langkah tunggal
single step
cukup sederhana dengan mengumpulkan berbagai pendapatan dan
menjumlahkannya, kemudian berbagai jumlah biaya
juga dikumpulkan dan
dijumlahkan. Selisihnya
menghasilkan laba
atau rugi.
Betuk perhitungan langkah ganda multiple step dilakukan dengan:
• Hitung dulu laba kotornya gross profit on sales dengan mencari selisih hasil penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan HPP.
• Setelah itu, hitung biaya operasi operating expenses yang diperinci menjadi biaya penjualan selling expenses dan biaya umumadministrasi
generaladministrative expenses. • Selisih laba kotor dengan total biaya operasi menghasilkan laba operasi
net income from operation. • Laba
operasi setelah
diperkurangkan dengan
kewajiban terhadap
pinjaman menghasilkan laba sebelum pajak net income before tax. • Untuk memperoleh laba bersih, perkurangkan laba sebelum pajak
dengan pajak yang harus dibayarkan.
Sebagaimana yang
diuraikan di
atas, bahwa untuk
memperoleh laba kotor, nilai penjualan bersih harus dikurangi dengan HPP yang merupakan harga
pokok dari
produk yang terjual. Terdapat perbedaan perhitungan HPP antara perusahaan perdagangan dengan perusahaan manufakturpabrikasipengolahan. Hal ini
diuraikan, sebagai berikut: 1.
Perusahaan Perdagangan Perusahaan
jenis ini
melaksanakan aktifitasnya
dengan membeli
produk dan menjualnya kembali. Perhitungan HPP-nya adalah, sebagai berikut:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
Dimana : • Persediaan awal adalah nilai persediaan per tanggal 1 Januari
tahun berjalan • Pembelian bersih adalah nilai pembelian selama 1 Januari hingga 31
Desember tahun berjalan • Persediaan akhir adalah nilai persediaan per tanggal 31 Desember
tahun berjalan 2.
Perusahaan ManufakturPabrikasiPengolahan Perusahaan jenis
ini melakukan
aktifitasnya dengan
membeli
127
ASPEK KEUANGAN
berbagai bahan, kemudian
memprosesnya menjadi
produk. Olehnya
itu perhitungan HPP-nya dilakukan sebagai berikut:
HPP = Persediaan Awal Barang Jadi + Harga Pokok Produksi – Persediaan Ak
Dimana : • Persediaan awal barang jadi adalah nilai persediaan awal produk per
tanggal 1 Januari tahun berjalan • Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
• Persediaan akhir barang jadi adalah nilai persediaan akhir produk per tanggal 31 Desember tahun berjalan
Perhitungan Harga Pokok Produksi, dilakukan dengan cara:
Dimana :
• Persediaan barang setengah jadi adalah nilai persediaan produk setengah jadi per tanggal 1 Januari tahun berjalan
• Bahan mentah
yang dipakai adalah
nilai seluruh
bahan baku
langsung yang digunakan
dalam proses
produksi selama
tanggal 1
Januari hingga 31 Desember tahun berjalan • Upah langsung adalah nilai upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja
langsung selama tanggal 1 Januari hingga 31 Desember tahun berjalan • Biaya umum pabrik adalah nilai dari seluruh biaya bahan penolong,
tenaga kerja tidak langsung
dan biaya
pabrik lainnya
yang digunakan
dalam proses
produksi selama tanggal 1 Januari hingga 31 Desember tahun berjalan
• Persediaan akhir barang setengah jadi adalah nilai persediaan produk setengah jadi per tanggal 31 Desember tahun berjalan
Jumlah bahan
mentah yang
dipakai dalam
proses produksi
selama setahun
berjalan, dihitung dengan cara:
HPP = Persediaan Awal Bahan + Pembelian – Persediaan Akhir Bahan
Dimana: • Persediaan awal bahan adalah nilai persediaan awal bahan per tanggal
1 Januari tahun berjalan • Pembelian bahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memebeli
bahan selama tanggal 1 Januari hingga 31 Desember tahun berjalan
• Persediaan akhir bahan adalah nilai persediaan akhir bahan per
128
ASPEK KEUANGAN
tanggal 31 Desember tahun berjalan.
Karena panjangnya perhitungan Harga Pokok Penjualan HPP, sehingga dalam laporan rugi-laba biasanya
tidak dicantumkan, melainkan dibuatkan lampiran
dalam bentuk ikhtisar. Contoh format ikhtisar HPP dapat dilihat pada Bingkai 8. Tabel 5
Contoh Format Ikhtisar HPP
PT. RAYHAN PUTRA IKHTISAR HPP
Per 31 Desember 2011
I. PERSEDIAAN AWAL BARANG 1 Januari 2011
II.
PEMAKAIAN BAHAN
1.
Persediaan awal bahan
2.
Pembelian bahan
3.
Bahan yang tersedia 1 + 2
4.
Persediaan Akhir Bahan
5.
Total Pemakaian Bahan 3 – 4
III.
UPAH LANGSUNG
IV.
BIAYA UMUM PABRIK
6.
Upah tidak langsung
7.
Biaya pemeliharaan
8.
Penyusutan mesin dan gedung
9.
Asuransi
10.
Biaya lain-lain
11.
Total Biaya Umum Pabrik 6 + 7 + 8 + 9 + 10
V.
JUMLAH BIAYA PRODUKSI II + III + IV
VI
HARGA BAHAN YANG DIOLAH I + IV
VII.
PERSEDIAAN AKHIR BARANG 31 Desember 2011
VIII.
HPP VI – VII
3. Laporan Arus Kas