ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus Pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang)
v
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PEMBERIAN KREDIT
(Studi Kasus Pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh : IMAM SYAFII 201110170311007
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
(3)
(4)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tiada terhitung. Karena dengan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Fungsi Pemberian kredit” (Studi kasus di KSP Arta Jaya Sentosa Wagir-Malang), yang dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan tauladan kepada umatnya menuju ajaran Islamiyah dan diridhoi oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, tetapi penelitian yang penulis lakukan tidak lepas dari ketidaksempurnaan karena keterbatasan penulis sebagai insan yang masih terus menerus belajar untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Untuk itu penulis menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun penelitian ini hingga selesai tidak lepas dari bantuan dan dukungan semua pihak. Pertama-tama, Ucapan terima kasih kepada orang tua tercinta, ayah Syafiuddin dan Ibu Busini yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, ketulusan do’a tanpa batas, dan perjuangan untuk menjadikan seorang anak yang berguna.
(5)
ii
1. Bpk Dr. Nazaruddin Malik, M.si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ach. Syaiful H Anwar, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing II, terimakasih atas bimbingan dan kesabaran yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan.
3. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang yang selama ini telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan saya.
4. Kepada sahabat terbaik sekaligus teman sepermainan (Novita wulandari, Kepeng samudra, Ipul Sabher, Ipunk, Abdurrahman, As’ari SE, Maryanto S.sos) yang senantiasa memberikan semangat serta dukungan dengan ikhlas terhadap penyelesaian skripsi ini, Syukron katsir
5. Untuk semua keluarga besar saya, (Mas Yadi sabher, Hasmiyah, umi Marwati, Hj. Rasidi, Abdul saman, Siti Fatimah, Kiky, Wildan, Balqis, Daniel, Kholil) yang telah mendukung baik moril maupun materil.
6. Untuk semua teman kelas A (Deni, Ananda, Rian, Fitrah, Randi, Winardi, Azwar, Iqbal, Dini, Vini, Rima, Ajeng, Jetira dan lain sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu) terimakasih atas supportnya kawan.
7. Kepada bapak Joko selaku Manager dan seluruh karyawan KSP Arta Jaya Sentosa yang telah memberikan ijin pada saya, sehingga dapat melakukan penelitian dengan lancar.
(6)
iii
8. Serta semua pihak yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini dengan tulus dan ikhlas, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan limpahan berkah dan nikmat atas seluruh kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari adanya kekurangan dalam penelitian skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Jazzakumullahi khoiron Katsir
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Malang, 25 Agustus 2015
Penulis
Imam Syafi’i 201110170311007
(7)
(8)
v DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN ORISINILITAS ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
ABSTRAKSI ... ix
ABSTRACT ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6
B. Landasan Teori ... 8
1. Koperasi ... 8
a. Pengertian Koperasi ... 8
b. Tujuan Koperasi ... 8
c. Jenis-jenis Koperasi ... 9
d. Kelebihan dan Kekurangan Koperasi... 10
2. Kredit ... 12
a. Pengertian Kredit ... 12
b. Kebijakan Dan Prosedur Pemberian Kredit ... 14
3. Sistem Informasi Akuntansi ... 19
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 19
b. Komponen Dan Pengukuran Sistem Informasi Akuntansi .. 20
c. Manfaat Dan ujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 21
4. Sistem Pengendalian Internal ... 22
a. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ... 22
b. Tujuan Dan Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Internal .. 23
c. Jenis-Jenis Sistem Pengendalian Internal ... 25
d. Komponen Sistem Pengendalian Internal ... 25
e. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal ... 27
f. Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31
B. Jenis Penelitian... 31
C. Jenis Dan Sumber Data ... 31
D. Tehnik Pengumpulan Data ... 32
(9)
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 37
1. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum Koperasi... 37
2. Visi dan Misi Koperasi ... 38
B. Penyajian Data ... 39
Produk KSP Arta Jaya Sentosa ... 39
1. Produk Penghinpunan Dana ... 39
2. Produk Penyaluran Dana... 40
3. Struktur Organisasi dan Job Description KSP Arta Jaya Sentosa 41 4. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Pemberian Kredit KSP Arta Jaya Sentosa ... 48
5. Praktek Kerja Yang Sehat Pada KSP Arta Jaya Sentosa ... 55
6. Kecakapan dan Mutu Karyawan Pada KSP Arta Jaya Sentosa Yang Sesuai Dengan Bidangnya ... 56
C. Analisa Data ... 58
1. Analisis Struktur Organisasi yang berhubungan dengan pemberian kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa ... 58
2. Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencetatan Pemberian Kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa ... 58
3. Analisis Pelaksanaan Praktek Yang Sehat Pada KSP Arta Jaya Sentosa... 62
4. Analisis Kecakapan dan Mutu Karyawan pada KSP Arta Jaya Sentosa ... 64
D. Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... x
(10)
vii
DAFTAR TABEL Nomor Tabel
Halaman
Tabel 4.2. : Susunan Pengurus KSP Arta Jaya Sentosa ... 47 Tabel 4.3. : Susunan Pengurus Karyawan KSP Arta Jaya Sentosa ... 47
(11)
viii
DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar
Halaman
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi ... 41
Gambar 4.4. : flowchart Proses Pemberian Kredit ... 53
Gambar 4.5. : Prosedur Rekrutment Karyawan ... 57
(12)
ix
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Buku 1. Edisi ke-4 Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.
Chushing E. Barry & Kosasih. Ruchyat 1997. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan edisi ke-3 Terjemahan Ruchyat Kosasih. Erlangga. Jakarta.
Aringga, lukha ayu widya. 2014. Analisis sistem pengendalian internal pada fungsi pemberian kredit PT.Bank Jatim cabang kepanjen-Malang.
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, UPP AMPYKPN
Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. STIE YKPN. Jakarta.
Mulyadi dan Paradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen perbankan, teori dan aplikasi, edisi pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Pertiwi, Tiara Eka. 2014. Tinjauan atas sistem pengendalian internal pemberian kredit gadai pada PT. Pegadaian cabang pungkur Bandung.
Roza, Deslayanti. 2009. Analisis aktivitas pengendalian internal pemberian kredit pada PD. BPR Rokan Hilir di kabupaten Rokan Hilir-Pekanbaru.
Zlharyati, Sri, 2010, Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia, 25, (3):1 2. Mulyono, Fransisca, 2010, Mengembangkan Koperasi Sebagai Pemberdaya
(13)
ϭ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam undang-undang 1945 pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerkan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatananan peroekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan milik orang kaya melainkan juga milik seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecauli. (Zulharyati, 2010)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian nasional khususnya bagi para anggota dan masyarakat pada umumnya. Namun secara umum pada kenyataannya saat ini koperasi memiliki permasalahan yang cukup besar dalam perkembangannya, salah satu permasalahan yang terjadi saat ini diakibatkan oleh kurangnya minat masyarakat terhadap koperasi dan kurangnya sistem penendalian internal kerja dalam koperasi tersebut sehingga memprlambat perkembangan koperasi.
koperasi di Indonesia sampai saat ini masih jauh dari harapan. Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Adi Sasono, pada tahun 2007 ada sekitar 138.000 koperasi di seluruh Indonesia, tetapi 30% diantaranya belum aktif. Penyebabnya antara lain : (1) dikarena kekurangan modal akibat kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatananan
milik orang kaya melainkan juga milik seluruh rakyat Indonesia tanpa
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian nasional khususnya bagi para anggota dan masyarakat pada umumnya. Namun secara umum pada kenyataannya saat ini koperasi memiliki permasalahan yang
(14)
Ϯ
kenaikan harga BBM di tahun 2004, dan (2) pemerintah dirasakan kurang membina koperasi melalui peraturan yang tidak mendukung pengembangan koperasi (Kompascetak.com, 2007). Dengan kondisi seperti ini maka adalah sulit untuk mengembangkan koperasi yang mampu menyaingi usaha bisnis. Padahal situasi global saat ini dan mendatang memiliki implikasi yang bisa mempersempit ruang gerak koperasi, diantaranya adalah : Kompetisi yang semakin meningkat, Semakin meningkatnya power dari perusahaan bisnis, Adanya peluang-peluang baru dalam disinvestasi, Semakin cepatnya pasar berubah, Terjadi perubahan yang cepat dalam dunia bisnis dan kehidupan sosial maupun politik serta Semakin pentingnya inovasi dalam berbagai sektor. (Mulyono, 2010)
Melihat permasalahan yang terjadi diatas maka koperasi harus memiliki strategi yang baik sehingga dapat mengembangkan usahanya dalam menunjang perekonomian anggota dan masyarakat pada umumnya, terutama pada koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang memiliki kegiatan utama pemberian kredit sehingga resiko dalam aktivitas ini sangat rawan terjadi karena adanya jangka waktu dalam pelunasan kredit, seperti kredit macet dan kecurangan-kecurangan lainnya yang dapat merugikan koperasi. Salah satu koperasi simpan pinjam yang meiliki permasalahan dalam pemberian kredit adalah koperasi simpan pinjam Arta Jaya Sentosa. Pada saat ini koperasi mengalami permasalahan dalam pengawasan terhadap nasabah dalam pemberian kredit sehingga terjadi kredit macet yang diakibatkan oleh kurang mampunya nasabah dalam melakukan pelunasannya. Kredit yang diberikan bisa mencapai 20-50 juta dalam satu bulan dan kredit macet yang terjadi dalam satu bulan bisa mencapai kurang lebih 1-2 kali. Jika dihitung dalam setahun kerugian bisa mencapai 10%. berubah, Terjadi perubahan yang cepat dalam dunia bisnis dan kehidupan sosial maupun politik serta Semakin pentingnya inovasi dalam berbagai
Melihat permasalahan yang terjadi diatas maka koperasi harus memiliki strategi yang baik sehingga dapat mengembangkan usahanya dalam menunjang perekonomian anggota dan masyarakat pada umumnya, terutama pada koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang memiliki kegiatan utama pemberian kredit sehingga resiko dalam
(15)
ϯ
Malihat permasalah tersebut maka koperasi ini harus memiliki kebijakan atau sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi resiko terjadinya kredit macet. Sistem pengendalian internal merupakan hal yang penting yang harus dimiliki setiap entitas untuk menjaga kekayaannya.
Menurut Hall (2007:181) sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan. Tujuan sistem pengendalian internal adalah menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Sistem pengendalian internal dapat dipertahankan dengan adanya pengawasan yang terus menerus serta adanya pengevaluasian kembali dalam pelaksanaannya. Sebuah sistem yang dijalankan suatu bank selain handal juga harus didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, dalam arti mampu menjalankan serta menjaga agar sistem perkreditan yang diterapkan oleh top manajer dapat dicapai.
Menurut Mulyadi (1997:165) sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan akuntansi. Adapun pengendalian internal yang baik harus mencakup beberapa unsur-unsur yang mendukung sistem pemberian kredit, 1) organisasi, 2) sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, 3) praktik yang sehat, 4) mutu yang sesuai dengan tanggung jawab.
informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Sistem pengendalian internal dapat dipertahankan dengan adanya pengawasan yang terus menerus serta adanya pengevaluasian kembali dalam pelaksanaannya. Sebuah sistem yang dijalankan suatu bank selain handal juga harus didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, dalam arti mampu menjalankan serta menjaga agar sistem perkreditan yang diterapkan oleh top manajer dapat
(16)
ϰ
Oleh karena itu berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk malakukan penelitian mengenai sistem pengendalian internal pemberian kredit dengan judul “ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ATAS FUNGSI PEMBERIAN KREDIT” pada Koperasi Simpan Pinjam Arta
Jaya Sentosa, Wagir-Malang. B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang masalah, dimana sistem pengendalian internal atas fungsi pemberian kredit pada suatu lembaga khususnya pada Lembaga Keuangan seperti koperasi sangat penting dalam operasi usahanya dan perlu adanya pengolahan yang efektif, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah:
Untuk menjelaskan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang.
D. Manfaat penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan dan manfaat lainnya yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kemajuan operasional serta meningkatkan sistem pengendalian internal sehingga dapat menekan atau memperkecil permasalahan yang ada.
pemberian kredit pada suatu lembaga khususnya pada Lembaga Keuangan seperti koperasi sangat penting dalam operasi usahanya dan perlu adanya pengolahan yang efektif, maka dapat dirumuskan permasalahan
Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada
(17)
ϱ
2. Sebagai pelengkap dan bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut dan juga sebagai pengalaman penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka mencari dan memecahkan masalah sistem pengendalian internal pemberian kredit.
(1)
ix
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Buku 1. Edisi ke-4
Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat.
Jakarta.
Chushing E. Barry & Kosasih. Ruchyat 1997. Sistem Informasi Akuntansi dan
Organisasi Perusahaan edisi ke-3 Terjemahan Ruchyat Kosasih. Erlangga.
Jakarta.
Aringga, lukha ayu widya. 2014. Analisis sistem pengendalian internal pada
fungsi pemberian kredit PT.Bank Jatim cabang kepanjen-Malang.
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah, UPP
AMPYKPN
Mulyadi. 1997.
Sistem Akuntansi,
Edisi ke-3. STIE YKPN. Jakarta.
Mulyadi dan Paradiredja. 1998. Auditing. Edisi Kelima, Cetakan Pertama,
Salemba Empat, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen perbankan, teori dan
aplikasi, edisi pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Pertiwi, Tiara Eka. 2014. Tinjauan atas sistem pengendalian internal pemberian
kredit gadai pada PT. Pegadaian cabang pungkur Bandung.
Roza, Deslayanti. 2009. Analisis aktivitas pengendalian internal pemberian kredit
pada PD. BPR Rokan Hilir di kabupaten Rokan Hilir-Pekanbaru.
Zlharyati, Sri, 2010, Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia, 25, (3):1 2.
Mulyono, Fransisca, 2010, Mengembangkan Koperasi Sebagai Pemberdaya
(2)
ϭ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam undang-undang 1945 pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerkan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatananan peroekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan milik orang kaya melainkan juga milik seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecauli. (Zulharyati, 2010)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian nasional khususnya bagi para anggota dan masyarakat pada umumnya. Namun secara umum pada kenyataannya saat ini koperasi memiliki permasalahan yang cukup besar dalam perkembangannya, salah satu permasalahan yang terjadi saat ini diakibatkan oleh kurangnya minat masyarakat terhadap koperasi dan kurangnya sistem penendalian internal kerja dalam koperasi tersebut sehingga memprlambat perkembangan koperasi.
koperasi di Indonesia sampai saat ini masih jauh dari harapan. Menurut Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Adi Sasono, pada tahun 2007 ada sekitar 138.000 koperasi di seluruh Indonesia, tetapi 30% diantaranya belum aktif. Penyebabnya antara lain : (1) dikarena kekurangan modal akibat kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatananan
milik orang kaya melainkan juga milik seluruh rakyat Indonesia tanpa
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian nasional khususnya bagi para anggota dan masyarakat pada umumnya. Namun secara umum pada kenyataannya saat ini koperasi memiliki permasalahan yang
(3)
Ϯ
kenaikan harga BBM di tahun 2004, dan (2) pemerintah dirasakan kurang membina koperasi melalui peraturan yang tidak mendukung pengembangan koperasi (Kompascetak.com, 2007). Dengan kondisi seperti ini maka adalah sulit untuk mengembangkan koperasi yang mampu menyaingi usaha bisnis. Padahal situasi global saat ini dan mendatang memiliki implikasi yang bisa mempersempit ruang gerak koperasi, diantaranya adalah : Kompetisi yang semakin meningkat, Semakin meningkatnya power dari perusahaan bisnis, Adanya peluang-peluang baru dalam disinvestasi, Semakin cepatnya pasar berubah, Terjadi perubahan yang cepat dalam dunia bisnis dan kehidupan sosial maupun politik serta Semakin pentingnya inovasi dalam berbagai sektor. (Mulyono, 2010)
Melihat permasalahan yang terjadi diatas maka koperasi harus memiliki strategi yang baik sehingga dapat mengembangkan usahanya dalam menunjang perekonomian anggota dan masyarakat pada umumnya, terutama pada koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang memiliki kegiatan utama pemberian kredit sehingga resiko dalam aktivitas ini sangat rawan terjadi karena adanya jangka waktu dalam pelunasan kredit, seperti kredit macet dan kecurangan-kecurangan lainnya yang dapat merugikan koperasi. Salah satu koperasi simpan pinjam yang meiliki permasalahan dalam pemberian kredit adalah koperasi simpan pinjam Arta Jaya Sentosa. Pada saat ini koperasi mengalami permasalahan dalam pengawasan terhadap nasabah dalam pemberian kredit sehingga terjadi kredit macet yang diakibatkan oleh kurang mampunya nasabah dalam melakukan pelunasannya. Kredit yang diberikan bisa mencapai 20-50 juta dalam satu bulan dan kredit macet yang terjadi dalam satu bulan bisa mencapai kurang lebih 1-2 kali. Jika dihitung dalam setahun kerugian bisa mencapai 10%. berubah, Terjadi perubahan yang cepat dalam dunia bisnis dan kehidupan sosial maupun politik serta Semakin pentingnya inovasi dalam berbagai
Melihat permasalahan yang terjadi diatas maka koperasi harus memiliki strategi yang baik sehingga dapat mengembangkan usahanya dalam menunjang perekonomian anggota dan masyarakat pada umumnya, terutama pada koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang memiliki kegiatan utama pemberian kredit sehingga resiko dalam
(4)
ϯ
Malihat permasalah tersebut maka koperasi ini harus memiliki kebijakan atau sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi resiko terjadinya kredit macet. Sistem pengendalian internal merupakan hal yang penting yang harus dimiliki setiap entitas untuk menjaga kekayaannya.
Menurut Hall (2007:181) sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan. Tujuan sistem pengendalian internal adalah menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Sistem pengendalian internal dapat dipertahankan dengan adanya pengawasan yang terus menerus serta adanya pengevaluasian kembali dalam pelaksanaannya. Sebuah sistem yang dijalankan suatu bank selain handal juga harus didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, dalam arti mampu menjalankan serta menjaga agar sistem perkreditan yang diterapkan oleh top manajer dapat dicapai.
Menurut Mulyadi (1997:165) sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan akuntansi. Adapun pengendalian internal yang baik harus mencakup beberapa unsur-unsur yang mendukung sistem pemberian kredit, 1) organisasi, 2) sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, 3) praktik yang sehat, 4) mutu yang sesuai dengan tanggung jawab.
informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Sistem pengendalian internal dapat dipertahankan dengan adanya pengawasan yang terus menerus serta adanya pengevaluasian kembali dalam pelaksanaannya. Sebuah sistem yang dijalankan suatu bank selain handal juga harus didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, dalam arti mampu menjalankan serta menjaga agar sistem perkreditan yang diterapkan oleh top manajer dapat
(5)
ϰ
Oleh karena itu berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk malakukan penelitian mengenai sistem pengendalian internal pemberian kredit dengan judul “ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ATAS FUNGSI PEMBERIAN KREDIT” pada Koperasi Simpan Pinjam Arta
Jaya Sentosa, Wagir-Malang. B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang masalah, dimana sistem pengendalian internal atas fungsi pemberian kredit pada suatu lembaga khususnya pada Lembaga Keuangan seperti koperasi sangat penting dalam operasi usahanya dan perlu adanya pengolahan yang efektif, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah:
Untuk menjelaskan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada KSP Arta Jaya Sentosa, Wagir-Malang.
D. Manfaat penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan dan manfaat lainnya yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kemajuan operasional serta meningkatkan sistem pengendalian internal sehingga dapat menekan atau memperkecil permasalahan yang ada.
pemberian kredit pada suatu lembaga khususnya pada Lembaga Keuangan seperti koperasi sangat penting dalam operasi usahanya dan perlu adanya pengolahan yang efektif, maka dapat dirumuskan permasalahan
Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal pemberian kredit pada
(6)
ϱ
2. Sebagai pelengkap dan bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut dan juga sebagai pengalaman penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka mencari dan memecahkan masalah sistem pengendalian internal pemberian kredit.