ii OPINI AUDIENCE TENTANG KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI TAYANGAN SINETRON CATATAN HATI SEORANG ISTRI (Studi pada Ibu Rumah Tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal, Kab. Mojokerto)
ii
OPINI AUDIENCE TENTANG KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI TAYANGAN SINETRON CATATAN HATI SEORANG ISTRI (Studi pada Ibu Rumah Tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 01
dan RT 02 Kec. Bangsal, Kab. Mojokerto)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH
MOKHAMMAD JENAL IDRUS NIM: 201010040311194
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Mokhammad Jenal Idrus
NIM : 201010040311194
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Judul :Opini Audience Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan Di Tayangan Sinetron Catatan Hati Seorang Istri (Studi pada Ibu Rumah Tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal, Kab. Mojokerto)
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
(3)
iv
(4)
(5)
(6)
vii MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain
dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap” QS.Al- Insyiroh: 6-8
“Persahabatan tidak mungkin terjalin jika kita hanya memberikan sebagian dari diri kita, sebab setiap jiwa berbeda dengan jiwa yang lain. Dalam persahabatan dan cinta, dua tangan terangkat berdampingan bersama untuk menemukan apa
yang tidak dapat dicapai sendirian” Kahlil Gibran
“Keberhasilan ditentukan oleh 99% perbuatan dan hanya 1 % pemikiran” Albert Einstein
"Tidak masalah seberapa sering engkau jatuh, yang terpenting adalah seberapa cepat engkau bangkit"
(7)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Opini audience tentang kekerasan terhadap perempuan di tayangan sinetron catatan hati seorang istri (studi pada ibu rumah tangga Desa Sumbertebu, dusun Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal Kab. Mojokerto”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini, khususnya kepada.
1. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membawa UMM sebagai kampus swasta unggulan.
2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiya Malang yang juga telah memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana (SI) Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Sugeng Winarno, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan dan terselesaikan skripsi ini.
4. Widiya Yutanti, MA selaku dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan semangat bagi penulis dari awal penulisan skripsi hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Drs. Jainuri M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.
6. Bapak dan Ibu dosen yang selama ini telah memberikan perkuliahan.
7. H. Muklason selaku Kepala Desa Sumbertebu Kec. Bangsal Mojokerto yang telah memberikan dukungan untuk penulis dalam menyusun skripsi.
8. Ayahanda Imam Safi’i dan Ibunda Supiati, Kakakku Nanik Nuriati, Dwi
Susanti Setiawan yang selalu mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu.
9. Rekan-rekan mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 yang telah memberikan motvasi dan dukungannya.
(8)
ix
10.Semua pihak yang terkait dan tidak mungkin dapat penulis satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan atas keiklasan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca maupun pihak yang berkepentigan. Dengan lapang dada penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Malang, 29 April 2015
(9)
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
MOTTO ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penilitian ... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 8
F. Fokus Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Opini ... 9
a. Pengertian Opini ... 9
b. Opini Publik ... 10
c. Pesan Media ... 12
B. Komunikasi Massa ... 13
d. Pengertian Komunikasi Massa ... 13
e. Fungsi Komunikasi Massa ... 15
C. Televisi Sebagai Media Massa ... 19
a. Pengertian Media Massa ... 19
b. Televisi Sebagai Media Massa ... 21
c. Efek Televisi ... 24
D. Kekerasan ... 24
a. Pengertian Kekerasan ... 25
E. Kekerasan Perempuan dalam Media Massa ... 26
a. Kekerasan dalam Media ... 27
b. Perempuan dalam Media Massa ... 27
c. Kekerasan Perempuan dalam Tayangan Televisi ... 28
F. Audiens ... 30
a. Audiens Akti ... 30
H. Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) ... 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 34
(10)
xi
C. Subjek Penelitian ... 35
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
E. Jenis dan Sumber Data ... 37
1. Sumber Data Primer ... 38
2. Sumber Data Sekunder ... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ... 38
G. Tehnik Analisis Data ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN A. Gamabaran Umum Objek ... 41
a. Program Acara RCTI ... 41
b. Sinemart ... 44
c. Catatan Hati Seorang Istri... 45
d. Screenshot Snetron Catatan Hati Seorag Istri ... 46
B. Gamabaran Umum Subjek ... 49
a. Gambaran umum lokasi penelitian ... 49
b. Identitas Subjek ... 49
c. Identitas Subjek Menurut Umur dan Pedidikan ... 53
d. Identitas Subjek Menurut Pekerjaan dan Banyak Episode e. yang dilihat ... 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 55
1. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 55
2. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Kekerasan Perempuan dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 59
3. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Bentuk-Bentuk Kekerasan Perempuan yang ada dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 63
4. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Perempuan dilambangkan sebagai orang lemah, hanya bisa menangis, dan selalu disakiti dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 65
B. Pembahasan ... 67
1. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 67
2. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Kekerasan Perempuan dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 68
3. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Bentuk-Bentuk Kekerasan Perempuan yang ada dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 69
4. Opini Ibu Rumah Tangga Tentang Tentang Perempuan dilambangkan sebagai orang lemah, hanya bisa menangis, dan selalu disakiti dalam Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 71
(11)
xii BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
(12)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Program Acara RCTI... 43 Tabel 4.2 Screnshot Adegan Sinetron Catatan Hati Seorang Istri ... 47 Tabel 4.3 Identitas Subjek Menurut Umur dan Pendidikan ... 50 Tabel 4.4 Identitas Subjek Menurut Pekerjaan dan banyak episode yang
(13)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Biagi, Shirley. 2010. Media Impact. Jakarta: Salemba Humanika.
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Aktual Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
. . 2007. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi 1, Catatan 4. Jakarta: Kencana.
Effendy, Heru. 2009. Industri Pertelevisian Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Prsktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatid, Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Lapangan Penelitian. Malang: UMM Press.
McQuail, Dennis. 2005.Mass Communication Theory Fifth Edition. Singapore: SAGE Publication Asia-Pacific.
. .2011. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6, Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
. . 2011. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6, Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Morrisan,2009. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Morissan., Wardhani, Andy Corry., U, Farid Hamid.2010.Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Rahmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudiarti, Achie. 2000. Pemahaman Bentuk – Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni
Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantar.
Siregar, Ashandi. 2006. EtikaKomunikasi. Catatan 1.Yogyakarta: Pustaka Book Sigit, Soehardi. 2001. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: BPFE UST. Sugiyono. 2010. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D.Bandung; Alfabeta, cv.
(14)
xv
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offest. Non Buku/ Online:
ST, 2014. Teguran tertulis “Catatan Hati Seorang Istri”RCTI
http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi/32171-teguran-tertulis-catatan-hati-seorang-istri-rcti. Diakses tanggal 20 juli 2014. jam 19.00 WIB
Ira, 2014. Pelanggaran P3 &SPS Masih Marak Dalam Tayangan Ramadhan. Online
http://www.kpi.go.id/index.php/siaran-pers-1/32211-kpi-pelanggaran-p3-sps-masih-marak-dalam-ramadhan. Diakses tanggal 30 september 2014. jam 20.00 WIB.
Anonoim, 2014. Sinopsis cerita Catatan Hati Seorang Istri.Online
http://www.rcti.tv/program/view/286/CATATAN%20HATI%20SEOR ANG%20ISTRI#.VF7XDDSUeCk. Diakses tanggal 30 september 2014. jam 20.00 WIB.
(15)
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perkembangan media massa tidak lepas dari pekembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat modern. Media massa memudahkan masyarakat sekarang
untuk mendapatkan informasi serta hiburan yang dinginkan. Sebut saja media
massa yang paling dekat dengan masyarakat sekarang adalah saluran televisi.
Hampir setiap harinya masyarakat sekarang melihat televisi di rumah, kantor dan
dimanapun anda berada. Pesan yang diterima masyarakat melalui televisi dapat
mempengaruhi sikap, pandangan, pendapat dan perasaan, yang sangat kuat
terhadap masyarakat tentang kejadian yang ada disekitarnya.
Penerimaan pesan yang disampaikan televisi direspon audiens yang
menimbulkan opini, audiens memiliki opini berbeda – beda dalam menerima pesan melalui televise meskipun program yang dilihat audiens sama. Menurut
Fleur dan Sandra Ball-Rokeach (dalam Nurudin, 2007;106) melihat efek media
massa ada dua catatan yang bisa dijadikan dasar, yaitu interaksi audiens dan
bagaimana tindakan audien terhadap isi media. Sehingga bisa dikatakan
masyarakat yang memiliki pendapat mengenai penerimaan pesan melalui media
televisi dapat dikatakan sebagai audiens aktif. Jika televisi menayangkan adegan
yang tidak sesuai dengan norma dan budaya masyarakat, maka tidak heran
masyarakat menganggap kejadian tersebut hal yang biasa dilakukan atau
(16)
2 Dengan menggunakan audio visual televisi dapat mempermainkan
perasaan audiens melalui program – program yang disajikannya. Tidak banyak dari kalangan masyarakat khususnya pedesaan yang secara aktif memberikan
pendapat tentang tayangan televisi yang ditonton, meskipun lembaga Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) mengajak untuk masyarakat aktif mengomentari dan
berpendapat serta menjadi bagian pengontrolan tentang tayangan televisi sesuai
dengan UUD Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Hal ini karena
masyarakat pedesaan masih menganggap televisi merupakan media hiburan
semata, padahal televisi memiliki fungsi sebagai media informasi, sebagai media
pendidikan, sebagai penyalur sosial budaya bahkan etika dan norma kepada
masyarakat.
Namun kebanyakan yang ditayangkan televisi sekarang memperlihatkan
adegan kekerasan, khususnya di program acara hiburan seperti komedi, talkshow
dan sinetron. Hal ini dilihat dari pelanggaran P3 & SPS masih marak dalam
tayangan di bulan Ramadhan kemarin, kekerasan non verbal yang nampak jelas
seperti melumuri mulut orang dengan balsam, mengoleskan deadoran kewajah,
mengoleskan bedak diwajah dan banyak lagi yang lainnya, sedangkan dalam
program sinetron munculnya adegan kekerasan pada anak dan perempuan,
perselingkuhan, menganjurkan untuk menggugurkan kandungan, bunuh diri dan
menyetrum (Ira, 2014).
Tayangan sinetron atau disebut juga sinema elektronik merupakan salah
satu jenis program drama yang selalu mendapat hati di masyarakat sekarang. Jenis
tayangan sinetron ini biasanya ditayangkan pada jam prime time (jam utama)
(17)
3 tayangan sinetron banyak dilihat oleh masyarakat. Sayangnya sinetron yang
banyak digemari masyarakat sekarang banyak yang mengandung unsur – unsur kekerasan, seperti yang dikatakan (Effendy, 2009:14) melihat bahwa dalam
sinetron dan telenovela yang bermotif balas dendam dan perselingkuhan, kita
dapat mendengar banyak kata, frasa, dan kalimat yang sesungguhnya tidak sesuai
untuk dikonsumsi khalayak.
Kekerasan verbal dan non verbal banyak digambarkan dalam tayangan
televis, seperti halnya perempuan di media massa yang disimbolkan dalam
tayangan sinetron sebagai orang yang lemah, hanya bisa menangis, dapat dikuasai
oleh laki – laki, terkadang perempuan dianiaya dengan sesama perempuan serta perendahan martabat, diskriminasi ataupun limitasi fungsi sosial di masyarakat
juga banyak ditayangkan disinetron. Melalui penggambaran semacam itu menurut
Fly (dalam Sunarto, 2009:4) bahwa kaum wanita telah mengalami kekerasan dan
penindasan yang dilakukan oleh suatu jaringan kekuasaan dalam berbagai bentuk.
Kekerasan terhadap wanita ada dimana-mana.
Pada umumnya bentuk-bentuk/ dimensi kekerasan mencakup kekerasan
fisik, psikologis, seksual, finansial, spritual (Sudiarti, 2000:12). Tidak semua
kekerasan memiliki bekas fisik namun semua kekerasan memiliki dampak
psikologis pada perempuan, suatu dampak yang mungkin tidak langsung kelihatan
dan memerlukan penelaan teliti. Bentuk kekerasan fisik dan psikologi yang sering
ditayangkan di televisi seakan menjadi budaya sebuah tayangan untuk membuat
(18)
4 Salah satunya sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI
(Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang mendapatkan tempat di hati masyarakat
sekarang sampai menembus peringkat reting ke dua tayangan sinetron di
Indonesia yaitu Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang tayang setiap hari senin
sampai minggu pukul 19.30 – 21.00 (Ray, 2014), yang mana sinetron ini menceritakan sebuah persahabatan yang terjalin dalam satu perumahan dengan
mengusung inti cerita dari permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah rumah
tangga masing–masing tokoh dalam sinetron CHSI, tokoh Hana yang digambarkan sebagai perempuan yang kuat dan tabah menghadapi
permasalahannya dengan suaminya Bram yang selingkuh dibelakang Hana, tokoh
Karin yang menjadi selingkuhan Bram selalu meneror Hana, agar Hana sedih dan
tersiksa dengan hal tersebut, bukan hanya itu Karin digambarkan sebagai
perempuan yang selalu mencelakai Hana, sebaliknya dengan Bram yang harus
menjahui Karin karena takut akan terbongkar perselingkuhannya, mengerti hal
yang dilakukan Bram kepada Karin, Karin mencoba untuk bunuh diri dan
sebagainya.
Dalam sinetron CHSI terdapat bentuk – bentuk yang menggambarkan adegan kekerasan seperti bentuk kekerasan verbal dan non verba yaitu
perselingkuhan dan pemukulan serta mencekik. Hal ini diperkuat munculnya
surat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tanggal 2 juli 2014
tentang program siaran tersebut secara eksplisit menayangkan adegan seorang
wanita yang menyayat tangannya sendiri menggunakan benda tajam hingga
berdarah. Selain itu, KPI Pusat juga menemukan pelanggaran yaitu adegan
(19)
5 melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari gedung tinggi pada
tanggal 21 Juni 2014 pukul 21.10 WIB. Jenis pelanggaran ini dikategorikan
sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta
penggolongan program siaran. KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan
penayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1) serta Standar
Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1) dan
Pasal 37 ayat 4 huruf a. Berdasarkan pelanggaran di atas, KPI Pusat memutuskan
menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis (ST, 2014). Dengan kata lain
KPI memberikan peringatan atas dasar aduan pemirsa sebagai penonton sinetron
CHSI yang merasa akan ada dampak yang negatif dari penggambaran kekerasan
yang dilihatkan oleh sinetron CHSI.
Melihat fenomena tersebut peneliti tertarik untuk memfokuskan penelitian
tentang pendapat kekerasan terhadap perempuan di sinetron CHSI, oleh ibu rumah
tangga di desa Sumbertebu, dusun Gampang RT 2 dan RT 1 Mojokerto. Alasan
peneliti memilih sinetron CHSI karena sinetron ini mengangkat cerita
permasalahan yang sering timbul di kebanyakan rumah tangga pada umumnya,
dan sinetron ini diangkat dari cerita kisah nyata dari novel yang ditulis oleh
Asnarani Rosalba yang kerap dikenal Asma Nadia yang juga sebagai ibu rumah
tangga pada umumnya. Dan juga sinetron ini dikemas dengan bernuansa religius
saat pertama munculnya sinetron CHSI, namun tak seharusnya sinetron yang
bernuansa religius banyak menggambarkan adegan kekerasan.
Atas dasar itulah peneliti ingin melakukan sebuah studi opini ibu rumah
(20)
6 dalam sinetron tersebut disakiti secara fisik dan psikis. Menurut
Noellen-Neumann (dalam Morissan, 2010) menyataka bahwa opini adalah derajat
persetujuan atau derajat kesepakatan dari suatu masyarakat tertentu. Dengan
penjelasan diatas dapat diartikan opine merupakan pernyataan yang dihasilkan
dari persetujuan individu.
Peneliti memilih ibu rumah tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT
2 dan RT 1 Mojokerto, karena latar belakang kebanyakan ibu rumah tangga di
desa tersebut sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan hal ini
diperoleh melalui hasil observasi menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah
tangga Desa. Sumbertebu, Dusun. Gampang RT 01 dan RT 02 kec. Bangsal Kab.
Mojokerto, serta menurut peneliti ibu rumah tangga pada umumnya pernah
merasakan atau mengalami permasalahan dirumah tanggannya dan menariknya
ibu rumah tangga di desa tersebut tidak mengetahui tentang kekerasan yang
terjadi di media massa khususnya media televise. Disamping faktor – faktor yang dijelaskan, alasan peneliti memilih ibu rumah tangga karena sosok perempuanlah
yang memiliki pandangan feminim sebuah permasalahan yang sering dialami oleh
(21)
7 I.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijelaskan rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu,
Bagaimana opini ibu rumah tangga di Desa Sumbertebu, Dusun Gampang
RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal Kab. Mojokerto tentang kekerasan terhadap
perempuan di sinetron Catatan Hati Seorang Istri.
I.3. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui opini Ibu Rumah Tangga di Desa Sumbertebu, Dusun
Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal Kota Mojokerto tentang kekerasan
terhadap perempuan dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri.
I.4. Manfaat Penelitian I.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peneliti
lain dalam hal mengembangangkan dan memperluas pendalaman tentang
pemahaman penerimaan dari pandangan audien atau komunikan yaitu dikalangan
Ibu Rumah Tangga dalam memberikan opini pesan dari fenomena kekerasan
terhadap perempuan di tayangan televisi khususnya sinetron yang dapat menjadi
refrensi untuk penelitian yang lebih mendalam.
I.4.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi media massa khususnya televisi untuk
(22)
8 2. Menjadi bahan pertimbangan bagi kaum perempuan yang bergelut di
media penyiaran, untuk tidak membuat program sinetron yang identik
dengan kekerasan terhadap perempuan.
I.5. Fokus Penelitian
Untuk memberikan batasan dan pembahasan lebih jelas penelitian yang
dilakukan, maka penulis mencantumkan fokus penelitian. Fokus dalam penelitian
ini yaitu opini tentang kekerasan terhadap perempuan di sinetron Catatsn Hati
Seorang Istri. Peneliti ingin mengetahui hasil pendapat ibu rumah tangga Desa
Sumbertebu, Dusun Gampang RT 2 dan RT 1 Mojokerto, tentang kekerasan
terhadap perempuan di sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang
(1)
tayangan sinetron banyak dilihat oleh masyarakat. Sayangnya sinetron yang banyak digemari masyarakat sekarang banyak yang mengandung unsur – unsur kekerasan, seperti yang dikatakan (Effendy, 2009:14) melihat bahwa dalam sinetron dan telenovela yang bermotif balas dendam dan perselingkuhan, kita dapat mendengar banyak kata, frasa, dan kalimat yang sesungguhnya tidak sesuai untuk dikonsumsi khalayak.
Kekerasan verbal dan non verbal banyak digambarkan dalam tayangan televis, seperti halnya perempuan di media massa yang disimbolkan dalam tayangan sinetron sebagai orang yang lemah, hanya bisa menangis, dapat dikuasai oleh laki – laki, terkadang perempuan dianiaya dengan sesama perempuan serta perendahan martabat, diskriminasi ataupun limitasi fungsi sosial di masyarakat juga banyak ditayangkan disinetron. Melalui penggambaran semacam itu menurut Fly (dalam Sunarto, 2009:4) bahwa kaum wanita telah mengalami kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh suatu jaringan kekuasaan dalam berbagai bentuk. Kekerasan terhadap wanita ada dimana-mana.
Pada umumnya bentuk-bentuk/ dimensi kekerasan mencakup kekerasan fisik, psikologis, seksual, finansial, spritual (Sudiarti, 2000:12). Tidak semua kekerasan memiliki bekas fisik namun semua kekerasan memiliki dampak psikologis pada perempuan, suatu dampak yang mungkin tidak langsung kelihatan dan memerlukan penelaan teliti. Bentuk kekerasan fisik dan psikologi yang sering ditayangkan di televisi seakan menjadi budaya sebuah tayangan untuk membuat menarik cerita sinetron di televisi.
(2)
Salah satunya sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang mendapatkan tempat di hati masyarakat sekarang sampai menembus peringkat reting ke dua tayangan sinetron di Indonesia yaitu Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang tayang setiap hari senin sampai minggu pukul 19.30 – 21.00 (Ray, 2014), yang mana sinetron ini menceritakan sebuah persahabatan yang terjalin dalam satu perumahan dengan mengusung inti cerita dari permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah rumah tangga masing–masing tokoh dalam sinetron CHSI, tokoh Hana yang digambarkan sebagai perempuan yang kuat dan tabah menghadapi permasalahannya dengan suaminya Bram yang selingkuh dibelakang Hana, tokoh Karin yang menjadi selingkuhan Bram selalu meneror Hana, agar Hana sedih dan tersiksa dengan hal tersebut, bukan hanya itu Karin digambarkan sebagai perempuan yang selalu mencelakai Hana, sebaliknya dengan Bram yang harus menjahui Karin karena takut akan terbongkar perselingkuhannya, mengerti hal yang dilakukan Bram kepada Karin, Karin mencoba untuk bunuh diri dan sebagainya.
Dalam sinetron CHSI terdapat bentuk – bentuk yang menggambarkan adegan kekerasan seperti bentuk kekerasan verbal dan non verba yaitu perselingkuhan dan pemukulan serta mencekik. Hal ini diperkuat munculnya surat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tanggal 2 juli 2014 tentang program siaran tersebut secara eksplisit menayangkan adegan seorang wanita yang menyayat tangannya sendiri menggunakan benda tajam hingga berdarah. Selain itu, KPI Pusat juga menemukan pelanggaran yaitu adegan mencekik pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 19.59 WIB serta adegan dimana Karin
(3)
melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari gedung tinggi pada tanggal 21 Juni 2014 pukul 21.10 WIB. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta penggolongan program siaran. KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 37 ayat 4 huruf a. Berdasarkan pelanggaran di atas, KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis (ST, 2014). Dengan kata lain KPI memberikan peringatan atas dasar aduan pemirsa sebagai penonton sinetron CHSI yang merasa akan ada dampak yang negatif dari penggambaran kekerasan yang dilihatkan oleh sinetron CHSI.
Melihat fenomena tersebut peneliti tertarik untuk memfokuskan penelitian tentang pendapat kekerasan terhadap perempuan di sinetron CHSI, oleh ibu rumah tangga di desa Sumbertebu, dusun Gampang RT 2 dan RT 1 Mojokerto. Alasan peneliti memilih sinetron CHSI karena sinetron ini mengangkat cerita permasalahan yang sering timbul di kebanyakan rumah tangga pada umumnya, dan sinetron ini diangkat dari cerita kisah nyata dari novel yang ditulis oleh Asnarani Rosalba yang kerap dikenal Asma Nadia yang juga sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Dan juga sinetron ini dikemas dengan bernuansa religius saat pertama munculnya sinetron CHSI, namun tak seharusnya sinetron yang bernuansa religius banyak menggambarkan adegan kekerasan.
Atas dasar itulah peneliti ingin melakukan sebuah studi opini ibu rumah tangga tentang kekerasan terhadap perempuan disinetron CHSI yang perempuan
(4)
dalam sinetron tersebut disakiti secara fisik dan psikis. Menurut Noellen-Neumann (dalam Morissan, 2010) menyataka bahwa opini adalah derajat persetujuan atau derajat kesepakatan dari suatu masyarakat tertentu. Dengan penjelasan diatas dapat diartikan opine merupakan pernyataan yang dihasilkan dari persetujuan individu.
Peneliti memilih ibu rumah tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 2 dan RT 1 Mojokerto, karena latar belakang kebanyakan ibu rumah tangga di desa tersebut sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan hal ini diperoleh melalui hasil observasi menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah tangga Desa. Sumbertebu, Dusun. Gampang RT 01 dan RT 02 kec. Bangsal Kab. Mojokerto, serta menurut peneliti ibu rumah tangga pada umumnya pernah merasakan atau mengalami permasalahan dirumah tanggannya dan menariknya ibu rumah tangga di desa tersebut tidak mengetahui tentang kekerasan yang terjadi di media massa khususnya media televise. Disamping faktor – faktor yang dijelaskan, alasan peneliti memilih ibu rumah tangga karena sosok perempuanlah yang memiliki pandangan feminim sebuah permasalahan yang sering dialami oleh perempuan pada umumnya.
(5)
I.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijelaskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,
Bagaimana opini ibu rumah tangga di Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal Kab. Mojokerto tentang kekerasan terhadap perempuan di sinetron Catatan Hati Seorang Istri.
I.3. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui opini Ibu Rumah Tangga di Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 01 dan RT 02 Kec. Bangsal Kota Mojokerto tentang kekerasan terhadap perempuan dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri.
I.4. Manfaat Penelitian I.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peneliti lain dalam hal mengembangangkan dan memperluas pendalaman tentang pemahaman penerimaan dari pandangan audien atau komunikan yaitu dikalangan Ibu Rumah Tangga dalam memberikan opini pesan dari fenomena kekerasan terhadap perempuan di tayangan televisi khususnya sinetron yang dapat menjadi refrensi untuk penelitian yang lebih mendalam.
I.4.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi media massa khususnya televisi untuk membuat program – program yang baik bagi masyarakat.
(6)
2. Menjadi bahan pertimbangan bagi kaum perempuan yang bergelut di media penyiaran, untuk tidak membuat program sinetron yang identik dengan kekerasan terhadap perempuan.
I.5. Fokus Penelitian
Untuk memberikan batasan dan pembahasan lebih jelas penelitian yang dilakukan, maka penulis mencantumkan fokus penelitian. Fokus dalam penelitian ini yaitu opini tentang kekerasan terhadap perempuan di sinetron Catatsn Hati Seorang Istri. Peneliti ingin mengetahui hasil pendapat ibu rumah tangga Desa Sumbertebu, Dusun Gampang RT 2 dan RT 1 Mojokerto, tentang kekerasan terhadap perempuan di sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang ditayangkan oleh RCTI.