Program Tujuan Ganda TINJAUAN PUSTAKA

bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana dan sekaligus pengalokasian serta mencari sumber dana yang bersangkutan secara efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor Suratman 1989 dalam Siagian 2001. Tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor adalah suatu tingkat keuntungan yang diukur berdasarkan kas, bukan berdasarkan laba akuntansi. Di samping mendasarkan pada aliran kas, penilaian investasi harus mempertimbangkan konsep nilai waktu uang time value of money. Berbagai teknik analisis yang digunakan antara lain Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Internal Rate of Return IRR. Analisis sensitivitas adalah penelaahan kembali suatu analisis untuk melihat pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah Gittinger 1986. Analisis sensitivitas diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan dalam menilai biaya atau manfaat serta untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat proyek tersebut dilaksanakan. Jadi analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat sampai berapa persen peningkatan atau penurunan faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi pada aspek keuangan yaitu dari layak menjadi tidak layak untuk dilaksanakan.

2.6. Program Tujuan Ganda

Goal Programming atau disebut juga program tujuan ganda multiple objective programming merupakan alat analisis yang tepat untuk memecahkan permasalahan dengan lebih dari satu tujuan. la merupakan bentuk modifikasi atau variasi khusus dari linear programming, karena ia dikembangkan berdasarkan teori dan asumsi-asumsi yang sama dengan linear programming. Perbedaannya hanya terletak pada terdapatnya sepasang variabel deviasional dalam model ini pada fungsi tujuan dan fungsi kendalanya. Variabel-variabel tersebut terdiri dari variabel deviasi positif dan deviasi negatif, yang tidak lain adalah merupakan variabel-variabel slack dan surplus dalam model linear programming Nasendi dan Anwar 1985. Di antara beberapa model matematis, goal programming dipertimbangkan sebagai model yang paling banyak diterapkan pada areal perencanaan penggunaan lahan Bell 1975 dalam Contreras 1985. Di Indonesia, metode goal programming ini penerapannya sudah mulai banyak dikembangkan dan dipergunakan di beberapa bidang. Sebagai contoh, penerapannya di bidang perencanaan seperti bidang sumberdaya alam produksi dan pemasaran, keuangan dan investasi, perencanaan pola tanam dan perencanaan pengembangan sumberdaya alam suatu wilayah, dan lain-lain. Dalam rangka memecahkan persoalan tersebut, maka pengambilan keputusan harus menentukan satu di antara berbagai tujuan tersebut yang diutamakan atau diprioritaskan selanjutnya ditetapkan sebagai prioritas ke-1, sedangkan tujuan yang kurang begitu penting ditetapkan sebagai prioritas ke-2 dan seterusnya. Pembagian prioritas ini disebut sebagai pengutamaan preemptive dan setiap tujuan disusun dalam suatu urutan rangking menurut skala prioritasnya. Model umum dari persoalan tujuan ganda yang memiliki struktur timbangan pengutamaan preemptive weights dengan urutan ordinal ordinal rangking dapat dirumuskan sebagai berikut Nasendi dan Anwar 1985 : Fungsi tujuan meminimkan deviasi di antara berbagai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Meminimumkan : i i Z d W P d W P s i s y i m i y − − + + = + = ∑ . . 1 …………….………..1 Syarat ikatan atau fungsi kendala : b d d X i i i m j j aij = − + + − = ∑ 1 . …….....……….…………..2 untuk : I = 1,2, …,m tujuan atau target ∑ = m j j gkj X 1 . ≤ atau ≥ C k ……………….………….….…..….3 untuk : k = 1,2, …, p kendala fungsional j = 1,2, …, n peubah keputusan dan : X j , d + I , d - I ≥ 0 .………………………………….………………………...4 d - I . d + I = 0 ..…………………………………….……………………...…..5 Keterangan : Z = nilai skala dari kriteria pengambilan keputusan, merupakan fungsi tujuan d - I dan d + I = jumlah unit deviasi yang kekurangan - atau kelebihan + terhadap tujuan b i W - I dan W + I = timbangan atau penalty ordinal atau cardinal yang diberikan terhadap satu unit deviasi yang kekurangan - atau kelebihan + terhadap tujuan b i Aij = koefisien teknologi fungsi kendala tujuan yaitu yang berhubungan dengan tujuan peubah pengambil keputusan X j X j = peubah pengambilan keputusan atau kegiatan yang selanjutnya dinamakan sebagai sub tujuan b i = tujuan atau target yang ingin dicapai gkj = koefisien teknologi fungsi kendala biasa C k = jumlah sumberdaya yang tersedia P y , P s = faktor-faktor prioritas dari tujuan

III. METODE PENELITIAN