2.26 1.9 2.54 2 3 – 3.0 3.5 – 4,0 Karakteristik Pertumbuhan Pra dan Pascasapih Domba Lokal di Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol Institut Pertanian Bogor (UP3J IPB)

menyebabkan pengurangan pembukaan stomata, laju fotosintesis dan pertumbuhan terhambat, dan kehilangan air dari daun. Agar stomata dapat terbuka secara penuh maka diperlukan karbondioksida, cahaya, suhu, potensial air daun, kelembaban, angin dan laju fotosintesis yang optimal. Pengaruh Umur dan Bobot Induk terhadap Bobot Lahir Terkoreksi Bobot lahir adalah bobot anak domba yang baru dilahirkan dengan batas maksimal penimbangan tidak melewati umur 24 jam. Penimbangan dilakukan sebelum melewati 24 jam karena sulitnya memprediksi waktu melahirkan atau waktu kelahiran domba ketika telah merumput di padang penggembalaan dan juga menghindari peluang terjadinya cekaman pada anak domba yang baru dilahirkan akibat penimbangan. Berdasarkan hasil analisis ragam pola satu arah pada selang kepercayaan 95, pada musim kemarau di UP3J-IPB umur induk berpengaruh terhadap bobot lahir pada anak domba jantan p0,05. Berdasarkan nilai rataan pada Gambar 6 dapat dilihat bobot lahir tertinggi anak domba betina dan jantan pada musim kemarau berasal dari induk yang berumur diantara 2,5-3,0 tahun kemudian diikuti dengan penurunan bobot lahir pada umur induk 3,5-4,0 tahun.

2.18 2.26

1.82 1.9

2.34 2.54

2.14 1.56

0.5 1

1.5 2

2.5 3

1,0 – 1.5 1.5 – 2,0

2.5 – 3.0 3.5 – 4,0

Umur induk th Bobot badan anak kg Betina Jantan Gambar 6 Bobot lahir domba lokal UP3J-IPB jenis kelamin betina dan jantan di musim kemarau berdasarkan umur induk Menurut Subandriyo dan Sitorus 1985 umur induk merupakan sumber keragaman bobot lahir baik pada kondisi pedesaan maupun pada stasiun percobaan. Hasil pengamatan Bathaei et al. 1996 terhadap domba ekor gemuk mahraban iranian bahwa pertumbuhan anak pra-sapih nyata dipengaruhi oleh umur induk dan tingkat pengaruh ini akan berkurang sejalan dengan meningkatnya umur anak domba tersebut. Penurunan ini menurut Hafez 1969 karena pada induk-induk yang telah tua dan dengan pengalaman beranak yang banyak, uterus akan dipenuhi oleh lemak dan hal ini akan mengakibatkan pengaruh yang negatif pula terhadap bobot lahir. Nilai KK pada Tabel 8 untuk jenis kelamin betina tertinggi ada pada umur induk 1,5–2,0 tahun dan pada jenis kelamin jantan terdapat pada umur induk 1,0-1,5. Berdasarkan nilai KK yang didapatkan maka idealnya seleksi terhadap bobot lahir di musim kemarau dapat dilakukan pada kedua umur induk tersebut dengan pertimbangan bobot lahir masih labil atau bervariasi tinggi. Tabel 8 Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman bobot induk serta bobot lahir anak domba betina dan jantan UP3J-IPB di musim kemarau Induk Anak Umur th Bobot kg Jenis Kelamin Bobot kg KK n ekor 1,0-1,5 22,39 ± 3,80 Jantan 1,56 b ± 0,64 40,87 6 Betina 1,90 ± 0,37 19,62 8 1,5-2,0 22,40 ± 3,54 Jantan 2,14 ab ± 0,37 17,60 8 Betina 1,82 ± 0,46 25,68 13 2,5-3,0 25,91 ± 3,44 Jantan 2,54 a ± 0,63 24,91 8 Betina 2,26 ± 0,51 22,85 10 3,5-4,0 25,45 ± 3,20 Jantan 2,34 a ± 0,55 23,86 26 Betina 2,18 ± 0,53 24,59 26 Keterangan : Huruf yang tidak sama pada jenis kelamin yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan Pada musim hujan berdasarkan hasil analisis ragam pada Tabel 9 umur induk berpengaruh terhadap bobot lahir anak domba betina p0,05. Seperti halnya pada musim kemarau, rataan bobot lahir tertinggi di musim hujan, berasal dari umur induk 2,5-3,0 tahun diikuti dengan penurunan bobot lahir pada umur induk 3,5–4,0 tahun Gambar 7.

2.61 2.34