PELAKSANAAN PROGRAM Pengembangan prosedur efisien untuk penyimpanan sampel dan ekstraksi dna ubi kayu (manihot esculenta crantz)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Instrumen Pelaksanaan Instrumen dalam penelitian ini adalah mortar dan pestle, microtube, micropipette, water bath, centrifuge, coolbox, lemari pendingin 4 o C dan -20 o C, electhrophoresis chamber, gel visualizer, Nanoodrop 2000, dan thermal cycler. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya Tabel 2. Rancangan biaya selama penelitian No Pengeluaran Unit Jumlah Harga Unit Rp Total Rp 1 Isolasi DNA sampel 216 15,000 3,240,000 2 Biaya Analisis 2.1 Cek Kualitas : Elektroforesis paket 15 25,000 375,000 2.2 Cek Kuantitas : Nanodrop paket 216 6,000 1,296,000 2.3 Pengecekan Kualitas dan Kuantitas DNA : PCR paket 102 5,000 510,000 3 Administrasi 3.1 Proposal dan Compile CD Eks 2 15,000 30,000 3.2 Laporan Kemajuan Eks 2 10,000 20,000 3.3 Poster dan foto 4R lembar 1 47,000 47,000 3.4 Logbook, buku keuangan, dan ATK paket 1 25,000 25,000 4.5 Fotocopy dan print paket 1 200,000 200,000 4 Lainnya 4.1 Sarung tangan gloves kotak 1 60,000 60,000 4.2 Tissue gulung 5 5,000 25,000 4.3 Label paket 1 3,500 3,500 4.4 Wadah Sampel kotak 1 4,000 4,000 4.5 Transportasi hari 64 5,000 320,000 4.6 Komunikasi bulan 4 50,000 200,000 Kegiatan Bulan ke MARET APRIL MEI JUNI JULI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Konsultasi dengan dosen pembimbing Perizinan penggunaan laboratorim Persiapan alat dan bahan Pelaksanaan penelitian Pengolahan dan interpretasi data Penulisan draft artikel untuk publikasi Proses pemasukkan artikel ke salah satu jurnal ilmiah Monev Pembuatan laporan akhir 4.7 Plastik dan Es Batu paket 1 2,500 2,500 4.8 Pupuk Kandang Kg 1 5,000 5,000 TOTAL PENGGUNAAN 6,363,000

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DNA tanaman ubi kayu telah diisolasi dari daun muda pada empat 4 genotipe ubi kayu, yaitu Ratim, Jame-jame, Malang-4 dan ubi kayu raksasa dari Kalimantan Timur. Daun tanaman ubi kayu disimpan dengan tiga 3 cara dan diisolasi menggunakan enam 6 metode. Rasio A 260 280 umum digunakan untuk menentukan kemurnian DNA yang diisolasi, terutama dari kontaminan berupa protein. Rasio A 260 280 antara 1.8-1.9 menunjukkan kualitas DNA yang baik Sambrook et al., 1989 . Kualitas DNA berdasarkan rasio A 260 280 pada genotipe Ratim dan genotipe Raksaksa dari Kalimantan Timur cukup baik, karena berkisar antara 1.8-1.9, baik pada DNA yang diisolasi dari sampel segar maupun dari DNA yang diisolasi dari sampel yang disimpan selama satu minggu pada suhu 4 o C atau -20 o C Tabel 3. Sebaliknya, nilai rasio A 260 280 pada genotipe Jame-jame dan Malang-4 adalah 1.8 yang menunjukkan bahwa terdapat kontaminan protein yang cukup tinggi pada DNA yang diisolasi dari kedua genotipe tersebut. Tabel 3. Konsentrasi dan kualitas DNA yang diisolasi dari daun empat genotipe ubi kayu pada kondisi penyimpanan sampel yang berbeda Kondisi penyimpanan sampel Konsentrasi DNA g g bobot basah Rasio A 260 A 280 Rasio A 260 A 230 Genotipe ‘Ratim’ Sampel segar 1,317 1.88 1.23 Disimpan 1 minggu pada 4 o C 1,339 1.82 1.06 Disimpan 1 minggu pada - 20 o C 1,822 1.93 1.23 Koefisien keragaman 31.85 1 12.13 9.22 1 Genotipe ‘Jame-jame’ Sampel segar 2,769 1.69 1.06 Disimpan 1 minggu pada 4 o C 1,559 1.73 0.89 Disimpan 1 minggu pada - 20 o C 1,828 1.72 0.89 Koefisien keragaman 30.16 1 9.05 8.21 1 Genotipe ‘Malang-4’ Sampel segar 4,167a 1.58b 0.78b Disimpan 1 minggu pada 4 o C 2,430b 1.71a 1.03a Disimpan 1 minggu pada - 20 o C 1,960b 1.60b 0.87b Koefisien keragaman 24.32 1 8.35 7.14 1 Genotipe ‘Raksaksa’ Sampel segar 4,256 1.79 1.07 Disimpan 1 minggu pada 4 o C 4,158 1.90 1.31 Disimpan 1 minggu pada - 20 o C 6,006 1.80 1.21 Koefisien keragaman 29.30 1 12.91 24.23 1 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama di tiap genotipe menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada traf  = 5. 1 = data ditransformasi menggunakan Isolasi DNA menggunakan metode CTAB yang dilakukan oleh Sharma et al. 2008 pada daun tanaman ubi kayu menghasilkan DNA dengan kontaminan protein yang cukup tinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontaminasi protein pada DNA genom dipengaruhi oleh materi yang digunakan. Walaupun berasal dari spesies yang sama, genotipe Jame-jame dan Malang-4 memiliki rasio A 260 280 yang lebih rendah dibandingkan genotipe Ratim dan genotipe Raksaksa dari Kalimantan Timur. Rasio A 260 A 230 menggambarkan taraf kontaminasi DNA oleh kontaminan selain protein, terutama polisakarida Wilson dan Walker, 2005 . Nilai rasio A 260 A 230 di atas 1.7 menunjukkan bahwa DNA cukup murni dari kontaminan berupa polisakarida. Pada penelitian ini, DNA yang diisolasi dari empat genotipe ubi kayu menggunakan tiga kondisi simpan yang berbeda memiliki rasio A 260 A 230 1.7. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontaminan berupa polisakarida cukup dominan pada daun tanaman ubi kayu. Metode isolasi DNA berpengaruh nyata terhadap konsentrasi DNA dan kualitas DNA rasio A 260 A 230 pada seluruh genotipe ubi kayu yang diuji Tabel 2. Konsentrasi DNA yang diisolasi menggunakan metode SDS-cepat dan SDS- cepat-dipanaskan lebih tinggi dibandingkan konsentrasi DNA yang diisolasi menggunakan metode lainnya, baik pada genotipe Ratim, Jame-jame, Malang-4, maupun genotipe Raksaksa dari Kalimantan Timur. Sebaliknya, konsentrasi DNA yang diisolasi menggunakan metode CTAB-cepat dan CTAB-cepat- dipanaskan lebih rendah dibandingkan konsentrasi DNA yang diisolasi menggunakan metode lainnya, pada genotipe Jame-jame, Ratim, dan Malang-4. Sodium dodecyl sulfate SDS merupakan deterjen anionik kuat yang dapat melarutkan protein dan lipid pada membran sel Tan et al., 2013 . Oleh karena itu pada metode sederhana sampel daun hanya dipotong kecil-kecil menggunakan gunting, serta tanpa penggerusan seperti metode cepat atau metode cepat- dipanaskan, SDS diduga mampu melakukan proses lysis penghancuran dinding dan membran sel lebih baik dibandingkan CTAB. Buffer SDS dan CTAB sama efisiennya dalam mengisolasi DNA keempat genotipe ubi kayu saat digunakan pada metode standar daun digerus hingga halus menggunakan mortar dan pestle. Metode isolasi DNA tidak berpengaruh nyata terhadap rasio A 260 A 280 pada genotipe Ratim Tabel 4. DNA yang diisolasi dari daun genotipe Ratim menggunakan enam metode isolasi DNA memiliki rasio A 260 A 280 1.8. Kualitas DNA yang cukup baik rasio A 260 A 280 1.8 pada genotipe Jame-jame hanya ditemukan pada DNA yang diisolasi menggunakan buffer CTAB dengan metode standar atau metode cepat. Rasio A 260 A 280 di atas 1.8 pada genotipe Malang-4 dan genotipe Raksaksa ditemukan pada DNA yang diisolasi menggunakan metode standar, baik dengan buffer CTAB maupun SDS. Secara umum, rasio A 260 A 280 yang cukup tinggi teramati pada DNA yang diisolasi dengan metode standar, terutama dengan buffer CTAB. Mengingat SDS merupakan deterjen anionik kuat yang dapat melarutkan protein dan lipid pada membran sel Tan et al., 2013 , singkatnya waktu inkubasi pada metode cepat maupun metode cepat-dipanaskan diduga menyebabkan SDS mendenaturasi protein secara tidak sempurna sehingga menurunkan nilai rasio A 260 A 280 . Hampir seluruh rasio A 260 A 230 memiliki nilai 1.7, kecuali pada DNA genotipe Ratim dan Jame-jame yang diisolasi menggunakan metode CTAB- standar. Hal tersebut menunjukkan bahwa, metode isolasi cepat maupun metode isolasi cepat dengan pemanasan dan penggunakan buffer lysis yang terlalu kuat seperti SDS menyebabkan peningkatan kontaminan terutama polisakarida sehingga menurunkan kualitas DNA. Secara umum, rendahnya kualitas DNA pada penelitian ini diduga akibat tidak digunakannya polyvinylpyrrolidone PVP