Evaluasi Pengaruh Suhu Preparasi dan Penyimpanan MP-ASI bubuk instan terhadap Bacillus cereus ATCC 10876
a. Pengawetan dan Penyegaran Kultur
Kultur Bacillus cereus ATCC 10876 disegarkan setiap dua minggu pada media agar Tryptone Soya Agar TSA. Penyegaran dilakukan dengan mengambil
1 ose kultur dan digores pada agar miring TSA yang baru, kemudian diinkubasi pada suhu 30
⁰C selama 24 jam. Setelah 24 jam, kultur agar miring disimpan dalam lemari pendingin.
b. Persiapan Spora Bacillus cereus ATCC 10876
Prosedur produksi spora Bacillus cereus ATCC 10876 yaitu koloni Bacillus cereus ATCC 10876 ditumbuhkan pada media BHIB Brain Heart
Infusion Broth, diinkubasi pada suhu 30 C selama 24 jam. Kemudian diambil 1
ml dan ditumbuhkan pada 5 ml BHIB dan diinkubasi pada inkubator bergoyang 200 rpm dengan suhu 30
C selama 48 jam. Selanjutnya supsensi sebanyak 100 μl diambil dan ditransfer ke dalam 1 ml aquades steril dan dihomogenkan
menggunakan vortex. Kemudian ditanam pada nutrient agar NA yang mengandung MnSO
4
40 mgl dan CaCl
2
100 mg dan ditanam juga pada media NA. Suspensi diinkubasi pada suhu 30
⁰C selama 7 hari. Spora dipanen dengan mengosok permukaan media dengan cotton bath steril untuk melepaskan spora
dan sel yang tidak bersporulasi. Suspensi tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi steril yang berisi aquades steril 5 ml. Tabung reaksi yang berisi suspensi
dan aquades steril divortex agar homogen kemudian dipanaskan didalam waterbath selama 15 menit pada suhu 70
°C, hal ini bertujuan untuk membunuh sel vegetatif Bacillus cereus sehingga yang diperoleh adalah spora murni. Kemudian
suspensi yang telah dipanaskan tersebut dimasukkan kedalam tabung sentrifuse steril. Kemudian disentrifuse menggunakan sentrifuse 5000 rpm selama 10
menit. Supernatan diambil dan disimpan pada suhu 4 ⁰C. Terakhir, suspensi yang
diperoleh sekitar 10
9
- 10
10
sporaml.
c. Persiapan Sampel Makanan Pendamping ASI
Sebanyak 20 gram sampel MP-ASI bubuk instan yang telah diinokulasikan dengan spora Bacillus cereus ATCC 10876 dan sampel yang tidak
diinokulasikan dengan spora Bacillus cereus ATCC 10876 sebagai kontrol positif dilarutkan dengan 100 ml BPB dengan suhu air pelarutan 90
⁰, 70⁰, dan 30⁰C. Perlakuan ketiga suhu tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa suhu 70
⁰C adalah suhu pelarutan minimal yang disarankan oleh EFSA 2004, suhu 30
⁰C merupakan suhu ruang di negara tropis dan suhu 90
⁰C merupakan suhu air didalam dispenser. Untuk pelarutan MP-ASI disesuaikan dengan petunjuk
penyajian yang tertera dalam kemasan produk MP-ASI.
d. Analisis Pengaruh Suhu Air yang Digunakan Saat Preparasi MP-ASI terhadap Bacillus cereus ATCC 10867
Sebanyak 20 gram sampel MP-ASI diinokulasikan dengan spora Bacillus cereus ATCC 10876 sebanyak 10
3
cfuml. Sebagai kontrol dibuat juga larutan MP-ASI tanpa ditambahkan spora Bacillus cereus ATCC 10876. Pemeriksaan
mikrobiologi dilakukan dengan menginokulasi 1 ml larutan MP-ASI bubuk instan, kemudian dimasukkan kedalam media mannitol egg yolk polymyxine
MYP agar, masing-masing sebanyak 0.3 ml; 0.3 ml dan 0.4 ml kemudian diinkubasi pada suhu 30
o
Koloni yang membentuk zona presipitasi warna eosin merah jambu- lavender yang dihitung. Larutan MP-ASI bubuk instan selanjutnya disimpan
pada suhu ruang dan dilakukan pemeriksaan mikrobiologi setiap 30 menit sekali selama 1 jam. Waktu 1 jam adalah feeding time yang disarankan oleh EFSA
2004 untuk susu formula dan produk MP-ASI bubuk instan. C selama 20-24 jam.
e. Analisis Masa Simpan MP-ASI terhadap Bacillus cereus ATCC 10867