Teknik Analisis Data Keabsahan Data

evaluasi pembelajaran experiential learning yang akan dikumpulkan oleh peneliti dalam bentuk dokumen. 3. Pedoman wawancara Pedoman wawancara memuat tentang garis besar hal-hal yang akan ditanyakan oleh peneliti secara lengkap dan terperinci kepada guru yang bersangkutan dan pihak-pihak yang bersangkutan. Pedoman wawancara ini dibuat untuk memudahkan peneliti dalam proses pencarian data agar lebih sistematis dan terstruktur.

F. Teknik Analisis Data

Patton menyebut analisis data sebagai proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong 2000 : 103 menyimpulkan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan untuk memperoleh sebuah kesimpulan terdapat beberapa langkah yaitu : 1. Reduksi data Dalam tahapan ini dilakukan pemilihan data-data yang diperlukan dari hasil pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Setelah itu dilakukan penyederhanakan data dan transformasi data kasar yang telah diperoleh agar menjadi bentuk uraian singkat rangkuman yang telah di kelompok- kelompokkan. 2. Display data Data yang telah dikumpulkan disusun dan dituangkan ke dalam matrik, bagan, grafik dan uraian deskriptif seperlunya, sehingga terdapat adanya hubungan secara keseluruhan data yang ada serta akan mudah dibaca dan dipahami. Pada proses ini dilakukan juga pemeriksaan keabsahan data. 3. Pengambilan kesimpulan Pada tahap ini peneliti melakukan penafsiran data dan menarik kesimpulan-kesimpulan dari data-data yang ada. Proses ini dilakukan dari awal penelitian hingga akhir penelitian, agar diperoleh kesimpulan yang dapat dijamin kredibilitas dan efektivitasnya.

G. Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data yang didasarkan pada empat kriteria yaitu “derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability dan kepastian confirmability” Lexy J. Moleong, 2000 : 173-174. Berikut ini empat kriteria keabsahan data beserta teknik pemeriksaan data yang digunakan : 1. Derajat kepercayaan credibility Pada dasarnya kriterium derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari penelitian nonkualitatif. Untuk menentukan derajat kepercayaan pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu : a. Keikutsertaan yang panjang Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke dalam lokasi untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan memperhitungkan adanya distorsi baik yang berasal dari diri peneliti maupun responden yang memungkinkan akan mengotori data. b. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan yang sedang diteliti dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan pengamatan secara teliti dan rinci serta dilakukan secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan kedalaman makna dari data yang dikumpulkan. c. Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut Lexy J. Moleong, 2000 : 178. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan jalan : 1 Peneliti membandingkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara. 2 Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. 2. Keteralihan transferability Keteralihan bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima, untuk melakukan pengalihan tersebut peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dalam hal ini peneliti harus menyediakan data deskriptif secukupnya jika ingin membuat keputusan tentang pengalihan Lexy J. Moleong, 2000 : 173. Dalam penelitian ini peneliti membuat uraian secara rinci dan cermat yang menggambarkan konteks penelitian. Uraian tersebut didasarkan pada penafsiran peneliti berdasarkan kejadian-kejadian nyata yang dijumpai sehingga dapat dipertanggungjawabkan. 3. Kebergantungan dependability dan kepastian confirmability Kriteria kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif, sedangkan kriteria kepastian menggantikan konsep objektivitas dalam penelitian nonkualitatif. Untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian data dalam penelitian ini dilakukan auditing terhadap proses dan hasil atau keluarannya. Dalam melakukan proses auditing peneliti menyiapkan catatan-catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil studi yang didapatkan dari pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Data-data tersebut kemudian ditelusuri dan diperiksa dengan cara membandingkan dan mengkroscek antara data yang satu dengan yang lainnya kemudian dinyatakan taraf kebenarannya beserta tafsirnya kepada dosen pembimbing pada saat konsultasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIVAN SISWA PADA MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Ilmu Pen

0 3 11

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIVAN SISWA PADA MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Keaktivan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Ilmu Pen

0 4 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri 3 Surakarta.

0 2 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri 3 Surakarta.

0 3 20

Pembelajaran Online Menggunakan “go Drive” Sebagai Alternatif Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran Ppkn Di Smpn 2 Purwokerto

0 0 18

(ABSTRAK) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 01 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN.

0 0 2

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK UNTUK MATA PELAJARAN KEARSIPAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 14

Cooperative Learning Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS di SMP

0 0 33

Pengembangan E-Learning (Sistem Pembelajaran Online Berbasis Web) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran di FMIPA

0 0 73

Pembelajaran Inovatif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama

0 0 5