Identifikasi cemaran escherichia coli pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern daerah Bogor Barat

IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA
DAGING AYAM YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL
DAN PASAR MODERN DAERAH BOGOR BARAT

BRIGITTA AGRARI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Cemaran
Escherichia coli pada Daging Ayam yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar
Modern Daerah Bogor Baratadalah benar karya saya denganarahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Brigitta Agrari
NIM B04090126

ABSTRAK
BRIGITTA AGRARI.Identifikasi CemaranEscherichia coli pada Daging Ayam
yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Daerah Bogor Barat.
Dibimbing oleh RAHMAT HIDAYAT dan ARUM KUSNILA DEWI.
Tujuan dari penelitian ini untuk untuk mengetahui cemaran bakteri
Escherichia coli pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional dan pasar
modern. Sebanyak dua pasar tradisional dan dua pasar modern diambil sampel
daging ayam sebanyak tigabelas kali, secara rutin satu minggu satu kali.
Penelitian menggunakan uji pewarnaan Gram dan uji biokimiawi yaitu uji
IMViC. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bahwa ketigabelas sampel dari
dua pasar tradisional dan dua pasar modern merupakan bakteri Gram negatif,
berdasarkan uji IMViC ketigabelas sampel dari dua pasar tradisional dan dua
pasar modern tersebut negatif terhadap uji Indol dan uji Voges Proskauer dan
positif terhadap uji Metil Merah dan uji Sitrat. Oleh karena itu,berdasarkan hasil
uji pewarnaan Gram dan uji IMViC, bakteri yang terdapat pada ketigabelas

sampel dua pasar tradisional dan dua pasar modern bukan Escherichia coli.
Kata kunci : Escherichia coli, daging ayam, pasar tradisional, pasar modern.

ABSTRACT
BRIGITTA AGRARI. Identification of Contaminated Chicken Meat from
Eschericia Coli Which Sold in Traditional Market and Modern Market In West
Bogor. Supervised by RAHMAT HIDAYAT and ARUM KUSNILA DEWI.
The aim of this research was acknowledge about contaminated chicken
meat from Eschericia coli which sold in traditional market and modern market.
About two traditional markets and two modern markets where the samples were
takenly for thirteen times, frequently once for a week. The research used Gram
colouring test and biochemical test (IMViC test). Result of Gram colouring test
shown that all the samples from both of traditional markets and both of modern
markets was Gram negative bacterian, from IMViC test, all samples from both
of traditional markets and both of modern markets were negative from Indol test
and Red Metil test and positive from Voges Proskauer test and Sitrat test.
Otherwise, from the result of Gram colouring test and IMViC test, bacteria
which was found in thirteen samples from both of traditional and modern
markets was not Eschericia coli.
Keywords : Escherichia coli, chicken meat, traditional markets, modern markets.


IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA
DAGING AYAM YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL
DAN PASAR MODERN DAERAH BOGOR BARAT

BRIGITTA AGRARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi:Identifikasi Cemaran Escherichia coli pada Daging Ayam yang
Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Daerah Bogor Barat
Nama
: Brigitta Agrari

NIM
: B04090126

Disetujui oleh

drh Rahmat Hidayat,
MSiPembimbing I

drh Arum Kusnila Dewi,
MSiPembimbing II

Diketahui oleh

drh H Agus Setiyono, MS, PhD, APVet
Wakil Dekan

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan

karuniaNya, sehingga skripsi dengan judul Identifikasi Cemaran Escherichi coli
pada Daging Ayam yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Sekitar
Daerah Bogor Baratdapat diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada drh. Rahmat Hidayat, MSi dan drh.
Arum Kusnila Dewi, MSi selaku dosen pembimbing atas segala bimbingan,
dorongan, kritik, dan saran yang telah diberikan selama penelitian dan penulisan
skripsi ini.Ungkapan terimakasih penulis ucapkan kepada Pak Agus, Mba
Shelyn, Pak Jumli (alm.) atas masukandan bantuan selama pengumpulan dan
pengolahan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada papah, mamah, kakak,
adik atas perhatian dan dukungannya selama mengerjakan skripsi ini.
Selanjutnya ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Adhitya Alam
Perkasa atas dukungan dan pengertian selama mengerjakan skripsi, serta saya
ucakan terimakasih kepada sahabat saya Yohana dan Monic atas dukungan
semangat dan doanya. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada sahabat
sekaligus teman penelitian saya Smita Siti atas dukungan, saran, kritik dan saran
dalam mengerjakan penelitian. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada
teman-teman Geochelone 46 yang sama-sama berjuang dalam menempuh
pendidikan di FKH IPB. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih terdapat kesalahan.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
evaluasi bagi penulis. Terlepas dari kekurangan yang ada, penulis berharap
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, September 2013
Brigitta Agrari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Daging Ayam
Escherichia coli
METODE
Lokasi dan Waktu

Materi
Prosedur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vi
vi
vi




2




3
4
4



11 
11 
11 
13
17

DAFTAR TABEL
1 Tabel Ringkasan Infeksi Akibat Echerichia coli
2 Hasil Pengamatan





DAFTAR GAMBAR
1 Hasil pewarnaan Gram sampel 1A-1
2 Gambaran uji indol negatif dan positif dan (b) hasil uji indol pada
sampel 1A-1 sampai 10A-1
3 Gambaran uji metil merah negatif dan positif dan (b) hasil uji metil
merah pada sampel 1A-1 sampai 5A-1
4 Gambaran uji Voges-Proskauser negatif dan positif dan (b) hasil uji
Voges-Proskauer pada sampel 1A-1 sampai 5A-1
5 Gambaran uji sitrat negatif dan positif dan (b) hasil uji sitrat pada
sampel 1A-1 sampai 11A-1







DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil Pewarnaan Gram, Uji Indol, Uji Metil Merah, Uji VogesProskauer, dan Uji Sitrat


13 

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bahan pangan selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan
sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam
bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti
perbaikan bahan pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpan. Selain itu
pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan
perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut
tidak layak untukdikonsumsi (Saparinto 2002).
Bahan pangan dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal
tumbuhan dan bahan pangan asal hewan. Bahan pangan asal hewan atau bahan
pangan hewani merupakan bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan
yang bahan dasarnya berasal dari hewan. Bahan pangan hewani meliputi susu,
telur, daging dan ikan serta hasil olahan asal hewan (Suharyanto 2008).
Bahan pangan hewani harus terjamin keamanannya agar masyarakat
terhindar dari bahaya mengkonsumsi pangan yang tidak aman. Perdagangan

global memberikan dampak terhadap produk pertanian, baik produk hewani
maupun tanaman pangan, yaitu munculnya isu kemanan pangan. Beberapa isu
tentang keamanan pangan produk pertanian yang meresahkan masyarakat adalah
kasus antraks, keracunan susu, avian influenza, cemaran mikroba patogen pada
produk ternak, dan cemaran aflatoksin pada jagung dan kacang tanah
(Wuryaningsih 2005).
Ketidakamanan daging unggas dan produk olahannya di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tingkat pengetahuan peternak,
kebersihan kandang, serta sanitasi air dan pakan. Daging yang tercemar mikroba
melebihi ambang batas akan menjadi berlendir, berjamur, daya simpannya
menurun, berbau busuk dan rasa tidak enak serta menyebabkan gangguan
kesehatan bila dikonsumsi. Beberapa mikroba patogen yang biasa mencemari
daging adalah E.coli, Salmonella, dan Staphylococcus sp. (Djaafar dan Rahayu
2007). Menurut Faridz dan Muryadi(2007), perlakuan pencucian, perebusan dan
pengeringan pada pengolahan bahan pangan berpengaruh terhadap keberadaan
dan jumlah Escherichia coli.
Bermula dari proses pemotongan, pencabutan bulu, pengemasan, dan
transportasi, daging ayam beresiko terpapar mikroba penyebab infeksi salah
satunya Escherichia coli. Menurut hasil penelitian Sartika, Budiman dan
Yulianingsih (2005), semua daging yang berasal dari rumah pemotongan hewan
dan pasar tradisional tercemar E. coli.Menurut Harsojo (2011) daging yang dijual
di swalayan dan pasar tradisional memiliki kandungan E. colimelebihi batasan
normal yaitu 1x101cfu/g berdasarkan acuan SNI 2009. CemaranE. coli pada
daging ayam akan memberikan dampak kesehatan yang buruk bagi masyarakat
antara lain muntah, diare, demam, keram perut, hingga diare berdarah (Arisman
2009).

2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran Escherichia coli pada
daging ayam yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern daerah Bogor
Barat.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalahuntuk memberikan informasi
cemaranEscherichia coli pada daging ayam yang dijual di pasar tradisonal dan
pasar modern sekitar daerah Bogor Barat.

TINJAUAN PUSTAKA

Daging Ayam
Daging ayam merupakan sumber protein tertinggi,selain itu daging ayam
juga mengandung vitamin B kompleks, sumber yang baik dan penting bagi lemak
dan asam amino esensial serta merupakan sumber mineral yang cukup lengkap.
Lemak daging ayam sebagian besar disimpan di dalam kulit, bukan
didistribusikan pada jaringan seperti hewan ternak besar. Daging dada ayam
hanya mengandung 1,3% lemak sedangkan sayatan daging sapi kandungan
lemaknya bisa mencapai 13-30%. Dengan komposisi yang mengandung banyak
nutrisi, penanganan daging ayam yang tidak tepat dapat menyebabkan daging
ayam beresiko terkontaminasi oleh bakteri patogen, salah satunya
adalahEscherichia coli.
Escherichia coli
Escherichiacoli, merupakan bakteri facultatively anaerobic gram-negative
berbentuk batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae, yang
merupakan penghuni normal usus.E. colipertama kali dijumpai pada tahun 1885,
bakteri ini kemudian dikenali bersifat komensal maupun berpotensi patogen.
E. coli terbagi menjadi empat kelasyang bersifat enterovirulen. Kelas
tersebut adalah Escherichia coli enteroinvasif (EIEC), Escherichia coli
enteropatogenik (EPEC), Escherichia coli enterotoksigenik (ETEC), dan
Escherichia coli enterohemoragik (EHEC). EPEC diketahui menyebabkan diare
pada bayi, meskipun mekanismenya belum dapat dijelaskan. ETEC menghasilkan
dua jenis toksin yang bersifat stabil dan agak labil terhadap panas dan
menyebabkan diare pada anak serta bayi, penyakit yang mirip koleradan diare
petualang (diare yang ditularkan lewat air dan makanan). EIEC menginvasi dan
berproliferasi di dalam sel epitel mukosa sehingga tidak jarang menyebabkan
colonic epithelial cell death (Arisman 2009).

3
Tabel 1 Ringkasan Infeksi Akibat Echerichia coli (Arisman 2009)
Nama Penyakit
Etiologi
Karakteristik

Inkubasi

Gejala

Infeksi Escherichia coli
Bakteri : EPEC, ETEC, EIEC, EHEC
Bakteri berbentuk batang, gram-negatif, tidak membentuk
spora, anaerob fakultatif, mesofilik; tumbuh pada suhu (7100C) hingga 500C (optimum 370C), pH 4,4-8,5 dan aktivitas
air minimum untuk pertumbuhan 0,95, EHEC merupakan galur
yang paling tahan asam.
EPEC : 1-6 hari (12-36 jam)
ETEC : 1-3 hari (10-12 jam)
EIEC : 1-3 hari (10-18 jam)
EHEC : 3-8 hari (rata-rata 4 hari)
EPEC : muntah, diare, sakit perut, dan demam
ETEC : diare (tanpa demam hingga diare berat yang mirip
dengan kolera namun tanpa darah-lendir), kram perut, muntah,
berlanjut sebagai dehidrasi dan syok
EIEC : demam, sakit perut hebat, dan muntah dengan diare
berair (pada 105 kasus, diare berdarah dan berlendir)
EHEC : kram perut, diare berair yang dapat berkembang
menjadi diare berdarah (kolitis hemoragik), dan terkadang
disertai demam serta mudah

E.coli menyebabkan infeksi pada usia beberapa tahun pertama dan tersebar
di Negara berkembang. Sebagian besar strain E.coli memerlukan inokulum
organisme yang besar untuk menimbulkan penyakit, penyebaran dari orang ke
orang tidak khas, tetapi penyakit yang disebarkan makanan atau air lazim terjadi.
Infeksi paling mungkin terjadi apabila pengelolaan makanan atau praktik
pembuangan sampah suboptimal (Arvin 2000).
E. coli adalah salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup secara
normal dalam kotoran manusia maupun hewan, oleh karena itu disebut juga
koliform fekal. E.coli adalah group koliform yang mempunyai sifat dapat
memfermantase laktosa dan memproduksi asam dan gas pada suhu 370C maupun
suhu 44,5+0.50C dalam waktu 48 jam. Sifat ini digunakan untuk membedakan
E.coli dan Enterobacter(Arvin 2000).
Cara membedakan Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes juga dapat
dilakukan dengan uji indol, metil merah, Voges-Proskauer, sitrat (IMViC). Uji
indol menunjukkan pembentukan indol dari asam amino triptofan, uji metil merah
menunjukkan kemampuanmemfermentasi laktosa yang menyebabkanmenurunnya
pH media mencapai 4,5 sehingga media akan mengalami perubahan warna
menjadi merah. Uji Voges-Proskauer menunjukkan pembentukan asetil metil
karbinol (asetoin) dari glukosa, dan uji penggunaan sitrat sebagai sumber karbon.
E. coli mempunyai sifat yang berbeda dengan E. aerogenes karena pada umumnya
E.coli dapat memproduksi indol dari asam amino triptofan, membentuk asam
sehingga menurunkan pH media menjadi 4,5, tidak memproduksi asetil metil
karbinol atau asetoin dari glukosa, dan tidak dapat menggunakan sitrat sebagai
satu-satunya sumber karbon (Fardiaz 2006).

4
MATERI dan METODE

Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Bagian
Mikrobiologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Waktu pelaksanaan yaitu Februari sampai dengan Juli 2012.
Materi
Daging ayam yang diuji adalah daging ayam yang berasal dari dua pasar
modern dan dua pasar tradisional. Frekuensi pengambilan sampel satu kali satu
minggu, sebanyak tiga belas kali pengambilan. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tabung Erlenmeyer, tabung reaksi, pipet, timbangan, plastik
sampel, stomacher, inkubator, cawan petri, öse, needle, lampu spirtus, gelas objek,
dan mikroskop. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain NaCl 0,9%,
Mac Conkey Agar, Trypthon Soy Agar, reagen pewarnaan Gram, reagen uji
IMViC.

Metode Penelitian
Pengambilan sampel
Penentuan pasar dilakukan dengan teknik acak sederhana di daerah Bogor
Barat. Sampel diambil dari dua pasar tradisional dan modern. Pasar A merupakan
pasar modern 1, pasar B merupakan pasar modern 2, pasar C merupakan
tradisional 1, dan pasar D merupakan pasar tradisional 2. Pada pasar tradisional
daging dibeli pada pedagang yang sama. Sampel diambil sebanyak tiga belas kali
satu minggu satu kali.
Pengenceran
Pengenceran pertama, masing-masing sampel sebanyak 25 gram dihaluskan
kemudian dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer berisi Natrium Klorida 0,9%
225 ml, kemudian dihomogenkan. Dilakukan pengenceran pertama, dengan
mengambil 1 ml larutan homogen dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi
NaCl 0,9% sebanyak 9 ml, dihomogenkan. Pengenceran selanjutnya, larutan dari
pengenceran pertama diambil sebanyak 1 ml, kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi kedua yang berisi NaCl 9ml, dihomogenkan. Pengenceran terakhir,
larutan dari pengenceran kedua diambil 1ml dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi ketiga NaCl sebanyak 9 ml, lalu dihomogenkan (Lay 1994).
Pembiakan kultur
Kultur dibiakkan dengan menggunakan teknik tuang. Masing-masing
sampel diambil sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri, lalu
mediaMac Conkey Agar(MCA) yang masih cair dimasukkan ke dalam cawan
petri yang telah berisi cairan sampel, dihomogenkan dan dimasukkan ke dalam
inkubator selama 24 jam.

5
Setelah diinkubasikan selama 24 jam, koloni bakteri yang tumbuh pada agar
MCA, dipindah-biakkan ke dalam agar Tryphton Soy Agar dan diinkubasi
kembali selama 24 jam dengan cawan petri dibalik. Lalu dilakukan pewarnaan
Gram pada biakan. Langkah Pertama yang harus dilakukan adalah membuat
preparat ulas. Gelas objek dibersihkan menggunakan kapas alkohol, kemudian
aquades diambil menggunakan öse, dibubuhkan pada gelas objek, selanjutnya
koloni bakteri diambil dengan öse, dibubuhkan pada aquades lalu diratakan
dengan gerakan memutar dari dalam ke luar. Fiksasi di atas api (Lay 1994).
Pewarnaan Gram
Preparat ulas diteteskan dengan kristal violet selama 1 menit, kemudian cuci
dengan aquades. Lalu diberi larutan lugol selama 1 menit, cuci dengan aquades.
Selanjutnya preparat diteteskan dengan etil alkohol selama 10-20 detik, cuci
dengan aquades. Tahap terakhir preparat diteteskan safranin dan tunggu selama 15
detik, cuci dengan aquades. Preparat dikeringkan menggunakan kertas saring,
setelah itu diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 100x. Jika
bakteri tersebut berwarna ungu atau biru, maka termasuk kelompok bakteri Gram
positif, tetapi bila bakteri tersebut berwarna merah maka bakteri tersebut
merupakan bakteri Gram negatif (Lay 1994).
Uji IMViC yang dilakukan terdiri atas uji indol, uji metil merah, uji
Voges-Proskauer dan uji sitrat.
Uji Indol
Uji ini menggunakan media semi padat yang kaya akan triptofan, kemudian
sampel diinokulasikan ke dalam media menggunakan needle yang ditusuk sampai
kedalaman ¾ dari permukaan media, lalu diinkubasikan pada suhu 350C selama
24-48 jam. Setelah diinkubasikan selama 24-48 jam, reagen Ehrlich-Bohme
ditambahkan ke dalam media tersebut, diamati perubahannya. Hasil positif, jika
terjadi penumpukan indol yang ditandai dengan adanya warna merah pada
permukaan media (Lay 1994).
Uji Metil Merah
Media yang digunakan dalam uji ini adalah kaldu MR-VP. Sampel
diinokulasikan pada media, kemudian diinkubasikan pada suhu 350C selama 5x24
jam. Setelah diinkubasikan, media tersebut ditambahkan reagens metil merah, lalu
diamati perubahan yang terjadi. Hasil positif, jika biakan berwarna merah setelah
penambahan reagens dan hasil negatif jika biakan berubah menjadi kuning setelah
penambahan reagens (Lay 1994).
Uji Voges-Proskauer
Uji ini juga digunakan kaldu MR-PV. Sampel diinokulasikan pada media,
lalu diinkubasikan pada suhu 350C selama 24-48 jam. Setelah itu diinkubasikan,
biakan ditambahkan 10 tetes larutan KOH 40% dan 15 tetes larutan alpha-napthol,
dihomogenkan hingga berbuih, diamati selama 30 menit. Hasil positif, jika biakan
bewarna merah setelah penambahan reagen dan negatif jika tidak terjadi
perubahan warna setelah penambahan reagens (Lay 1994).
Uji Sitrat
Media yang digunakan dalam uji ini adalah agar simmon’s citrate, lalu
sampel diinokulasikan pada media, kemudian diinkubasikan pada suhu 350C
selama 48 jam. Hasil positif jika terjadi perubahan warna menjadi biru (Lay 1994).

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian sampel A, B, C dan D memiliki hasil yang
seragam terhadap pewarnaan Gram dan uji IMViC. Tabel 1 menunjukan hasil uji
yang telah dilakukan terhadap keempat sampel tersebut.
Tabel 1 Hasil Pengamatan
Sampel Pewarnaan Gram Indol Metil Merah VogesProskauer Sitrat
A
Negatif
+
+
B
Negatif
+
+
C
Negatif
+
+
D
Negatif
+
+
Berikut adalah salah satu hasil pewarnaan Gram dari sampel 1A-1.
Berdasarkan hasil pewarnaan Gram yang diamati menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 10x100, didapatkan bahwa bakteri berbentuk batang, berwarna
merah, soliter.

Gambar 1 Hasil pewarnaan Gram sampel 1A-1 (dokumentasi penelitian)
Gambar 2 merupakan hasil uji indol dari sampel 1A-1 sampai 10A-1 dengan
hasil negatif dikarenakan tidak terjadi perubahan warna pada media.

7

Gambar 2 (a) Gambaran uji indol negatif (Johnson 1998) dan positif dan (b)
hasil uji indol pada sampel 1A-1 sampai 10A-1 (dokumentasi
penelitian).
Gambar 3 menunjukan hasil uji metil merah dari sampel 1A-1 dengan hasil
positif karena terjadi perubahan warna pada media dari kuning menjadi merah.

Gambar 3 (a) Gambaran uji metil merah negatif dan positif (Johnson 1998)
dan (b) hasil uji metil merah pada sampel 1A-1 sampai 5A-1
(dokumentasi penelitian).
Gambar 4 menunjukan hasil uji Voges-Proskauer dari sampel 1A-1 dengan
hasil negatif karena tidak terjadi perubahan warna pada media.

8

Gambar 4 (a) Gambaran uji Voges-Proskauser negatif dan positif (Johnson
1998) dan (b) hasil uji Voges-Proskauer pada sampel 1A-1
sampai 5A-1 (dokumentasi penelitian).
Gambar 5 merupakan hasil uji sitrat dari sampel 1A-1 dengan hasil positif
dikarenaka terjadi perubahan warna pada media.

Gambar 5 (a) Gambaran uji sitrat negatif (Johnson 1998) dan positif dan (b)
hasil uji sitrat pada sampel 1A-1 sampai 11A-1 (dokumentasi
penelitian).

Pembahasan
Sampel dibiakkan pada Mac Conkey Agar karena media tersebut memiliki
daya selektivitas rendah terhadap bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dan
yang tidak dapat memfermentasi laktosa. MCA memiliki kandungan antara lain
laktosa, garam empedu yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri
Gram positif, sodium klorida dan air sebagai pelarut (Ochei dan Kalhatkar 2000).

9
Tujuan digunakan media ini adalah untuk mempermudah identifikasi Escherichia
coli pada sampel, karena pada media ini bakteri yang mungkin tumbuh hanya
bakteri Gram negatif, dan E.coli merupakan bakteri Gram negatif.
Berdasarkan hasil pewarnaan Gram didapatkan hasil yang seragam dari
ketiga belas sampel A pada tiga pengenceran, bakteri yang terlihat dibawah
mikroskop berbentuk batang, berwarna merah, dan soliter. Hasil pewarnaan Gram
pada ketiga belas sampel B didapatkan hasil, bakteri berwarna merah, soliter dan
berbentuk batang. Ketiga belas sampel dari sampel C juga memiliki hasil yang
seragam yakni berwarna merah, batang dan soliter. Sampel D memiliki
keragaman pada ketigabelas sampelnya, memiliki hasil yang sama dengan sampel
A, B dan C yaitu bakteri berwarna merah, batang dan soliter. Berdasarkan hasil di
atas sampel A, B, C, dan D merupakan bakteri Gram negatif, dan menurut
Campbell (2003), bakteri Gram negatif memiliki lebih sedikit peptidoglikan, yang
terletak di suatu gel periplasmik antara membran plasma dan suatu membran
bagian luar. Zat warna violet sangat mudah dibilas dari bakteri Gram negatif, akan
tetapi selnya tetap menahan zat warna merah.
Karena sampel A, B, C, dan D termasuk dalam bakteri Gram negatif
dilakukan uji selanjutnya yaitu uji IMViC. Uji yang pertama yaitu uji indol. Uji
indol adalah uji yang menentukan ada tidaknya enzim yang dapat memecah
triptofan pada bakteri atau organisme tertentu. Jika bakteri tersebut memiliki
enzim triptofanase, maka triptofan akan dipecah menjadi indol, asam piruvat,
ammonia dan energi. Perubahan warna menjadi merah di permukaan media
merupakan indikasi adanya indol pada bakteri atau biakan tersebut. Sedangkan
jika tidak ada warna merah maka dapat diindikasikan biakan bakteri tersebut tidak
mengandung enzim triptofanase (Engerlick 2008). Pada ketigabelas sampel A
tidak terjadi perubahan warna merah pada permukaan media setelah penambahan
reagen Ehrlich-Bohme. Ketigabelas sampel B, juga tidak terjadi perubahan warna,
sampel C dan D juga memiliki hasil yang seragam pada ketiga belas sampelnya,
yakni tidak adanya perubahan warna menjadi warna merah pada permukaan
media. Berdasarkan hasil uji indol pada sampel A, B, C, dan D maka hasil uji
indol pada sampel A, B, C, dan D negatif.
Uji metil merah, setelah pemberian reagen metil merah ke dalam media
maka akan terbentuk warna merah pada media yang mengindikasikan bahwa pH
media telah menurun menjadi 4,4 atau lebih rendah, hal ini menunjukkan adanya
fermentasi laktosa oleh bakteri yang ada dalam media tersebut (Engerlick 2008).
Sampel A terlihat bahwa tejadi perubahan warna pada ketigabelas sampelnya
setelah penambahan reagen metil merah, media berubah warna menjadi berwarna
merah. Sampel B juga didapatkan hasil yang sama yakni ketigabelas sampel
mengalami perubahan warna pada media, media menjadi berwarna merah. Ketiga
belas sampel C memiliki hasil yang seragam yakni terjadi perubahan warna pada
sampel, media mengalami perubahan warna menjadi merah setelah penambahan
reagen. Sampel D juga memiliki hasil yang sama dengan sampel A, B dan C
dengan hasil terjadi perubahan warna pada media. Berdasarkan hasil diatas,
sampel A, B, C dan D memiliki kemampuan memfermentasi laktosa dan hasil uji
metil merah positif.
Uji Voges-Proskauer menggunakan media yang sama dengan metil merah
yaitu kaldu MR-PV. Namun reagen yang digunakan dalam uji Voges-Proskauer
adalah KOH 40% dan alpha naphtol. Setelah diberikan kedua reagen tersebut

10
tidak terjadi perubahan warna pada ketigabelas sampel A, ketigabelas sampel B, C
dan D juga memiliki hasil yang seragam, yakni sampel-sampel tersebut tidak
mengalami perubahan warna pada media dan tetap brwarna kuning. Menurut
Engerlick (2008), perubahan warna menjadi warna merah merupakan indikasi
terbentuknya asetoin. Hasil yang diperoleh pada uji Voges-Proskauer, sampel A,
B, C, dan D tidak mengalami perubahan warna maka keempat sampel tersebut
negatif terhadap uji Voges-Proskauer.
Uji sitrat adalah uji yang menentukan kemampuan organisme atau bakteri
untuk menggunakan sodium sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan garam
ammonia sebagai satu-satunya sumber nitrogen (Engerlick 2008). Setelah
inkubasi selama 48 jam media mengalami perubahan warna dari hijau menjadi
warna biru. Perubahan warna ini dialami oleh semua sampel dan terdapat
pertumbuhan bakteri pada agar miring simmon’s citrate. Ketigabelas sampel A
mengalami perubahan warna menjadi biru setelah diinkubasikan selama 48 jam.
Sampel B memiliki hasil yang sama pada ketigabelas sampelnya yaitu terjadi
perubahan warna menjadi biru setelah inkubasi. Sampel C juga memiliki hasil
yang seragam pada ketigabelas sampelnya, media berubah warna menjadi biru.
Sampel D memiliki hasil yang sama dengan sampel A, B dan C yaitu media
mengalami perubahan warna menjadi biru setelah inkubasi. Berdasarkan hasil
yang didapatkan, sampel A, B, C dan D positif terhadap uji sitrat.
Menurut Engerlick (2008), hasil uji IMViC terhadap Escherichia coli
didapatkan bahwa bakteri ini positif terhadap uji Indol dan metil merah, dan
negatif terhadap uji Voges-Proskauer dan uji sitrat. Berdasarkan hasil uji, E.coli
memiliki enzim yang dapat memecah triptofan menjadi indol, ammonia dan
energi. E.coli juga mampu memfermentasi laktosa sehingga pH dalam media
kaldu MR-PV menurun mencapai 4,5 bahkan lebih rendah. Namun E.coli tidak
mampu menghasilkan asetoin dan tidak menggunakan sodium sitrat sebagai satusatunya sumber karbon, serta tidak menggunakan garam ammonia sebagai satusatunya sumber nitrogen.
Berdasarkan hasil uji IMViC, bakteri yang terdapat pada ketigabelas sampel
A, B, C, dan D tidak memiliki enzim triptofanase sehingga tidak dapat memecah
asam amino triptofan menjadi indol, ammonia dan energi. Bakteri tersebut juga
tidak mampu menghasilkan asetoin shingga media tetap berwarna kuning. Namun
dapat memfermentasi laktosa sehingga pH pada media mengalami penurunan
hingga 4,5 bahkan lebih, serta mampu menggunakan sodium sitrat sebagi satusatunya sumber karbon serta garam ammonia sebagai satu-satunya sumber
nitrogen.
Bakteri yang terdapat pada ketigabelas sampel A, B, C dan D memiliki
bentuk batang seperti Escherichia coli, menurut Arisman (2009) Escherichia coli
memiliki bentuk batang. Sifat biokimiawi bakteri pada sampel A, B, C dan D
berlawanan dengan E.coli. sementara dari uji IMViC, E.coli mendapatkan hasil
positif terhadap uji indol dan uji metil merah dan negatif terhadap uji VogesProskauer dan uji sitrat sedangkan bakteri pada sampel A, B, C dan D
mendapatkan hasil positif pada uji metil merah dan uji sitrat dan mendapatkan
hasil negatif dari uji indol dan uji Voges-Proskauer. Hasil tersebut berlawanan
dengan hasil penelitian Djoepri 2006 didapatkan hasil positif dengan uji indol
positif dan uji sitrat negatif.

11

SIMPULAN

Simpulan
Berdasarkan pemeriksaan diperoleh bakteri yang terdapat pada semua
sampel A, B, C dan D merupakan bakteri Gram negatif dan berbentuk batang.
Hasil uji IMViC tidak sesuai Escherichia coli, dimana bakteri pada ketigabelas
sampel A, B, C dan D mendapatkan hasil positif pada uji metal merah dan sitrat,
serta hasil negatif pada uji indol dan uji Voges-Proskauer, sedangkan E.coli
memiliki hasil sebaliknya, negatif pada uji Voges-Proskauer dan uji sitrat, positif
pada uji indol dan uji metil merah. Menurut hasil pewarnaan Gram dan uji IMViC,
Bakteri yang terdapat pada ketigabelas sampel A, B, C dan D bukan Escherichia
coli.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman MB. 2009. Keracunan Makanan;Buku Ajar Ilmu Gizi.Jakarta
(ID):Penerbit Buku Kedokteran EGC.hlm 97.
Arvin BK. 2000. Ilmu Kedokteran Anak. Jakarta (ID):ECG. hlm 978-980
Campbell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta (ID):Erlangga. hlm 108
Djaafar dan Rahayu. 2007. Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit
yang Ditimbulkan dan Pencegahannya. Yogyakarta. Jurnal Litbang Pertanian,
26(2)
Djoepri MR. 2006. Isolasi dan Identifikasi Mikroba Escherichia coli pada
Makanan Sosis dan Nuget. Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan
Engerlick G. 2008. Laboratory Diagnosis Of Infectous Diseases. Philadephia
(US):Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business.
Faridz R dan Muryadi M. 2007. Analisis Jumlah Bakteri dan Keberadaan
Escherichia coli pada Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT. Kelola Mina Laut
Unit Sumenep. Yogyakarta:Embryo, 4(2)
Harsojo I. 2011. Kontaminasi Aal dan Dekontaminasi akteri Patogen pada Jeroan
Sapi dengan Iradiasi Gamma. Jakarta. J. Iptek Nuklir Ganendra Vol 14 No 2
Juli 2011: 95-101
Johnson. 1998. Biochemichal test. [Internet]. [20 Mei 2013]. Tersedia
padawww.mc.maricopa.edu/biochemicaltest
Lay BW. 1994. Mikrobiologi. Jakarta (ID): Rajawali Press
Ochei and Kolhatkar. 2000. Medical Laboratory Science Theory and
Practise.New Delhi (IND): The Tata McGraw-Hill Publishing Company
Limited. hlm 839

12
Saparinto, Cahyo. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta (ID): Kanisius.
hlm 78
Sartika A, Budiman C, Yulianingsih. 2005. Analisis Mikrobiologi Eschericia coli
pada Hasil Olahan Hewan Sapi dalam Proses Produksinya. Depok. Makara,
Kesehatan, Vol 9, No 1, Juni 2005: 23-28
Suharyanto. 2009. Pengolahan Bahan Pangan Asal Ternak.Bengkulu (ID):
Wordpress. hlm 23-31
Wuryaningsih E. 2005. Kebijakan PemerintahDalam Pengamanan Pangan Asal
Hewan.Prosiding Lokakarya Nasional KeamananPangan Produk Peternakan,
Bogor, 14September 2005. Pusat Penelitian danPengembangan
Peternakan,Bogor. hlm.9−13

13

Lampiran 1Hasil Pewarnaan Gram Uji Indol Uji Metil Merah Uji VogesProskauer Uji Sitrat
Sampel
Pewarnaan
Uji Indol
Uji Metil
Uji VogesUji Sitrat
Gram
Merah
Proskauer
1A-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1A-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1A-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1B-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1B-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1B-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1C-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1C-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1C-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1D-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1D-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
1D-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2A-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2A-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2A-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2B-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2B-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2B-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2C-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2C-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2C-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2D-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2D-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
2D-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3A-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3A-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3A-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3B-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3B-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3B-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3C-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3C-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3C-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3D-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3D-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
3D-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
4A-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
4A-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
4A-3
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
4B-1
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
4B-2
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif

14
Sampel
4B-3
4C-1
4C-2
4C-3
4D-1
4D-2
4D-3
5A-1
5A-2
5A-3
5B-1
5B-2
5B-3
5C-1
5C-2
5C-3
5D-1
5D-2
5D-3
6A-1
6A-2
6A-3
6B-1
6B-2
6B-3
6C-1
6C-2
6C-3
6D-1
6D-2
6D-3
7A-1
7A-2
7A-3
7B-1
7B-2
7B-3
7C-1
7C-2
7C-3
7D-1
7D-2
7D-3
8A-1

Pewarnaan
Gram
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Indol
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Metil
Merah
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

Uji VogesProskauer
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Sitrat
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

15
Sampel
8A-2
8A-3
8B-1
8B-2
8B-3
8C-1
8C-2
8C-3
8D-1
8D-2
8D-3
9A-1
9A-2
9A-3
9B-1
9B-2
9B-3
9C-1
9C-2
9C-3
9D-1
9D-2
9D-3
10A-1
10A-2
10A-3
10B-1
10B-2
10B-3
10C-1
10C-2
10C-3
10D-1
10D-2
10D-3
11A-1
11A-2
11A-3
11B-1
11B-2
11B-3
11C-1
11C-2
11C-3

Pewarnaan
Gram
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Indol
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Metil
Merah
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

Uji VogesProskauer
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Sitrat
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

16
Sampel

Pewarnaan
Uji Indol
Uji Metil
Gram
Merah
11D-1
Negatif
Negatif
Positif
11D-2
Negatif
Negatif
Positif
11D-3
Negatif
Negatif
Positif
12A-1
Negatif
Negatif
Positif
12A-2
Negatif
Negatif
Positif
12A-3
Negatif
Negatif
Positif
12B-1
Negatif
Negatif
Positif
12B-2
Negatif
Negatif
Positif
12B-3
Negatif
Negatif
Positif
12C-1
Negatif
Negatif
Positif
12C-2
Negatif
Negatif
Positif
12C-3
Negatif
Negatif
Positif
12D-1
Negatif
Negatif
Positif
12D-2
Negatif
Negatif
Positif
12D-3
Negatif
Negatif
Positif
13A-1
Negatif
Negatif
Positif
13A-2
Negatif
Negatif
Positif
13A-3
Negatif
Negatif
Positif
13B-1
Negatif
Negatif
Positif
13B-2
Negatif
Negatif
Positif
13B-3
Negatif
Negatif
Positif
13C-1
Negatif
Negatif
Positif
13C-2
Negatif
Negatif
Positif
13C-3
Negatif
Negatif
Positif
13D-1
Negatif
Negatif
Positif
13D-2
Negatif
Negatif
Positif
13D-3
Negatif
Negatif
Positif
Keterangan : A= pasar modern 1 di daerah Yasmin
B= pasar modern 2 di daerah Jalan Baru
C= pasar tradisional di daerah Cibereum
D= pasar tradisional di daerah Bara
1= pengenceran 10-1
2= pengenceran 10-2
3= pengenceran 10-3

Uji VogesProskauer
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Uji Sitrat
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif

17

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta, 14 Agustus 1992 merupakan anak kedua dari bapak
Stevanus Winarno dan Ibu Sri Agrarianingsih. Penulis bersekolah di SD 11
Jagakarsa, SMP 166 Jakarta dan SMA 109 Jakarta, penulis diterima di IPB
melalui jalur USMI. Penulis merupakan Ketua Komisi Anak di GKJ Eben Haezer
Pasar Minggu, Ketua II Natal Gabungan SMA Jakarta Selatan, Wedding Singer
dan Band Boomer In Boomer Out di salah satu acara televisi.