Analisis Data yang Diperoleh dari Hasil Wawancara

Khomsatun Rokhyati, 2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA SUB MATERI PENYEPUHAN LOGAM MELALUI ELEKTROLISIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 76 - 99 Pada umumnya 100 Seluruhnya Kunjaraningrat, 1997, hlm. 187

8. Analisis Data yang Diperoleh dari Hasil Wawancara

McDrury Collaborative Group Analysis of Data dalam Moleong 2007, hlm. 248 tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut: a. Membacamempelajari data, menandai kata -kata kunci dan gagasan yang ada dalam data, b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data. c. Menuliskan „model‟ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan. Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara dengan siswa. Setelah melakukan wawancara, kemudian membaca secara cermat transkrip hasil wawancara untuk kemudian dilakukan reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat informasi- informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan. Khomsatun Rokhyati, 2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA SUB MATERI PENYEPUHAN LOGAM MELALUI ELEKTROLISIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan, hasil analisis dan pembahasan, peneliti dapat menyimpulkan tentang penerapan PBL untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kreativitas siswa pada sub materi penyepuhan, yaitu keterlaksanaan PBL menurut Tan pada sub materi penyepuhan pada kategori sangat baik artinya seluruh tahapan terlaksana. Siswa mampu merumuskan pertanyaan yang berbeda dengan siswa lain, siswa mampu mencari, mengolah dan menggunakan informasi yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah, mampu melakukan percobaan sesuai dengan rancangan percobaan yang dibuat, serta mengevaluasi hasil percobaan. Penerapan PBL meningkatkan pada penelitian ini meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan kognitif kelas kontrol. Peningkatan tertinggi kemampuan kognitif kelas eksperimen pada mengidentifikasi aplikasi konsep elektrolisis dalam proses penyepuhan. Peningkatan kreativitas siswa dengan penerapan PBL pada siswa kelas eskperimen lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan siswa kelas kontrol. Peningkatan kreativitas siswa dibedakan dalam aspek berpikir dan bertindak kreatif. Hasil analisis menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dibandingkan siswa kelas kontrol. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen dengan kategori tinggi pada aspek berpikir lancar, berpikir luwes dan berpikir elaborasi. Sedangkan aspek peningkatan keterampilan bertindak kreatif siswa kelas eksperimen terdapat pada tahap persiapan dan pelaksanaan lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan PBL mampu meningkatkan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara kemampuan kognitif dengan berpikir kreatif, terdapat korelasi yang cukup