Studi Banding Tema Sejenis

Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Studi Banding Tema Sejenis

3.6.1 Pasar Johar, Semarang Pasar johar merupakan desain yang dilakukan oleh Ir. Thomas Karsten dengan menerapkan teknologi bangunan di negara tropis yang mempertimbangkan pencahayaan, sirkulasi udara, pemecahan bentang lebar, dan sebagainya. Bangunan pasar johar berorientasi ke arah timur dengan fasad tunggal yang terdiri dari dua lantai. Pondasinya terbuat dari batu dan strukturnya terbuat dari beton bertulang dengan sistem cendawan pada kolom-kolom. Atap pasar ini merupakan atap datar bermaterial beton. Pada bagian tertentu dari atap diadakan peninggian sebagai lubang udara. Gambar 3.60 Ilustrasi Interpretasi Tema Sumber: Analisa Pribadi 2015 Gambar 3.61 Skema Layer Pasar Johar Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Gambar 3.62 Atap Pasar Johar Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Karya-karya Thomas Karsten selalu memiliki ciri khas bangunan iklim tropis. Begitu juga dengan Pasar Johar, karakter bangunan tropis muncul disini. Konstruksi atap cendawan dengan langit-langit yang tinggi diterapkan untuk membuat sirkulasi udara di dalam bangunan tetap nyaman. Gang selebar delapan meter yang membagi pasar menjadi empat blok, dijadikan sebagai area untuk pemanfaatan pencahayaan alami dari sinar matahari agar masuk ke dalam pasar. Sehingga tidak membutuhkan banyak lampu pada siang hari. Pondasi dan pelapis lantainya menggunakan batu andesit yang terkenal kokoh menahan beban. Karsten membangun ruang kosong void pada bagian tengah pasar, sehingga antara lantai satu dengan lantai dua pasar tersebut terkesan berhubungan. Konsep void ini juga sangat mendukung pergantian sirkulasi udara yang baik. Konstruksi pasar johar yang luas dilakukan dengan struktur bentang lebar dan beton bertulang berbentuk cendawan. Hal tersebut berhasil menciptakan bangunan yang bersahabat dengan iklim tropis. 3.6.2 Beijing Shooting Range Hall Beijing Shooting Range Hall terletak di daerah pembangunan ekologi di bagian barat kota beijing dengan desain yang peka terhadap lingkungan, dan mengutamakan teknik desain pasif. Dibangun pada lahan seluas 6.45 Ha, yang mencakup ruang kompetisi kualifikasi, final hall dan Gambar 3.63 Suasana Di Dalam Pasar Johar Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu fasilitas outdoor. Ruang tembaknya memiliki total luas lantai 47.684 meter persegi dan dapat menampung 8.954 penonton, dengan 2.173 kursi permanen dan 6.781 kursi sementara. Orientasi utara-selatan bangunan memberikan banyak pencahayaan alami dan ventilasi yang baik. Hemat energi diwujudkan melalui desain arsitektur pasif dengan mengoptimalkan orientasi, dan zonasi fungsional, desain bekerja untuk mengoptimalkan penggunaan sinar matahari alami, air hujan, dan angin untuk mengurangi konsumsi sumber daya energi buatan secara keseluruhan. Selubung bangunan terbuat dari beton aerasi, dengan lapisan isolasi polystyrene. Material dinding double-glazed yang dilapisi dengan lapisan isolasi polystyrene dan beton prefabrikasi digunakan untuk memberikan isolasi terhadap panas matahari serta dapat memberikan isolasi ekstra terhadap penyerapan suara akustik. Pintu dan atap bangunan, semuanya berkontribusi terhadap penghematan pada pemanasan dan pendinginan. Bangunan ini mengumpulkan air hujan dan mendaur ulang air buangan, yang kemudian digunakan lagi untuk menyiram toilet dan irigasi tanaman. Gambar 3.64 Perspektif Mata Burung Beijing Shooting Range Hall Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dibawah ini merupakan tabel perbandingan dari kedua bangunan yang telah dibahas diatas, yang menerapkan aspek-aspek perancangan bangunan di negara tropis, dengan mempertimbangkan pencahayaan, dan sirkulasi udara yang baik bagi bangunan dan penggunanya. No. Objek Kajian Pasar Johar Semarang Beijing Shooting Range Hall 1. Fungsi Bangunan Pasar Tradisional Area Tembak 2. Konsep dan Tema Bangunan Arsitektur Tropis Arsitektur Tropis, Arsitektur Ramah Lingkungan 3. Orientasi Bangunan Timur Utara-Selatan 4. Sistem Penghawaan  lubang udara dari bagian atap yang diadakan peninggian  langit-langit dibuat tinggi  konsep void untuk pergantian sirkulasi menggunakan air conditioner pada saat musim semi dan musim gugur Gambar 3.65 Perspektif Beijing Shooting Range Hall Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Gambar 3.66 Sumur Cahaya Pada Interior Sumber: Dokumentasi Perkuliahan 2014 Tabel 3.26 Perbandingan Bangunan di Negara Tropis Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu udara 5. Sistem Pencahayaan dibuat jarak antar gang selebar 8 meter untuk pemanfaatan pencahayaan alami pada siang hari dari skylight  dibuat sumur- sumur cahaya untuk pemanfaatan cahaya alami  memberikan sun shading pada sisi bangunan yang mendapatkan radiasi matahari langsung 6. Interior Bangunan  plafond dibuat tinggi, untuk mempermudah pertukaran udara  cahaya dan udara masuk dari selah-selah atap cendawan cahaya masuk dari celah-celah bangunan yang dibuat dengan konsep sumur cahaya 7. Struktur Bangunan struktur bentang lebar terbuat dari beton bertulang dengan sistem cendawan pada kolom- kolom. struktur bentang lebar terbuat dari beton bertulang 8. Material Bangunan atap pasar ini merupakan atap datar bermaterial beton  atap terbuat dari lapisan isolasi polystyrene  material dinding double-glazed yang dilapisi dengan lapisan isolasi polystyrene dan beton prefabrikasi Sumber: Analisa Pribadi 2015 Tabel 3.27 Sintesis Kaji Banding Tema Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Kajian Kesimpulan 1. Orientasi Bangunan pada perancangan bangunan yang berada di wilayah yang memiliki iklim tropis, sebaiknya orientasi massa bangunan menghadap utara- selatan, dengan sisi memanjang ke arah timur dan barat. 2. Sistem Penghawaan untuk sistem penghawaan dapat disesuaikan dengan fungsi kegiatan di dalam bangunan. dapat menggunakan ventilasi silang dan air conditioner untuk ruang yang khusus. 3. Sistem Pencahayaan pencahayaan diusahakan memanfaatkan penggunaan cahaya alami karena potensi dari wilayah tropis sendiri yang banyak mendapatkan cahaya matahari. 4. Struktur Bangunan struktur bangunan dapat disesuaikan dengan fungsi dari bangunan tersebut. 5. Material pemilihan material menggunakan material yang dapat bertahan lama pada wilayah dengan pergantian musim di iklim tropis yakni musim dingin lembab dan musim panas kering, serta yang dapat mengantisipasi radiasi panas yang ditimbulkan oleh sinar matahari ke dalam bangunan. Sumber: Analisa Pribadi 2015 Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN