Kalimat kondisional dalam bahasa arab dan bahasa Indonesia : analisis kontrstif terhadap al-jumlah as-syathiyyah dan kalimat kondisional

lol?-!T17L/A
KALlMAT KONDISIONAL
DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASAINDONESIA
Analisis Kontrastif Terhadap AI-Jumlah·As-Syarthiyyahdlln Kalill1at I(ondisional

Diajukan Kepada Fakultas Adab
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sastra

Siti Hadijah
NIl\1 : 1972413526

JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
.JAKARTA
142.6 H ! 2005M

kセlimat

KONDISIONAL DALAM BAHASA ARAB DAN
BAHASA INDONESIA


ANALISIS KONTRASTIF TERHADAP AL-JUMLAH AS-SYARTHIYYAH
DAN KALIMAT KONDISIONAL

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Saljana Sastra

Oleh:
SITIHADUAH
NIM: 1972413526

Dibawah Bimbingan,
Pembimb'

Ahmad
(ddin,MAg,
NIP: 150303001

JURUSAN TERJEMAH FAKULTAS ADAB
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1425 H / 2005 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
KALIMAT KONDISIONAL DALAM BAHASA

Skripsi yang berjudul

ARAB DAN BAHASA INDONESIA (Analisis Kontrastif Kalimat Kondisional
Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia) telah diujikan dalam Sidang
Fakultas Adab dan Humaniora

MlInaqasyah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3

Febrllari 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satll syarat lIntuk memperoleh
gelar Sarjana Sastra Program Strata I (S I) pada Jurllsan Tarjamah.

Jakarta, 22 Februari 2005


Sidang Munaqasyah

Sekretaris Merangkap Anggota,

Ketua Merangkap Anggota,

セイ] ウB N

Drs. Abdulah, M. Ag.
NIP. 150.262.446

セMW



OセG

TCd;lwan Azizi
NIP. 150.268.589


-----

Drs. It dセ セ ra 'uddin AR, M.Aa
NIP. 150.'ZA.507

...

Anggota

H.A.Jllddi,.

NIP. I 0.303.001

M.A,

KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.t. atas rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga
penulis dapat merampungkan penyusunan skripsi tentang "Kalimat Kondisional
dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia". Salawat dan salam semoga sclalu

tercurah kepada RasuluUah s.a.w, keluarga, para sahabat., dan siapa saja yang
mengikuti petunjukya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan program Sarjana 1 (S-1) Jurusan Tarjamah di Fakultas Adab UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
membuat yang terbaik, namun dengan segala keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Jazakumullah khairan kepada semua pihak yang berada di sekitar penulis,
yang telah membantu, memotivasi serta memberikan masukan-masukan yang sangat
berharga bagi penulis, baik secara moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi
terutama kepada:
1. Dr. Badri Yatim, selaku Dekan Fakultas Adab yang telah memberikan kebijakan

dan kemudahan bagi mahasiswa Tarjamah dalam penulisan skripsi.
2. Drs. Abdullah, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Tarjamah dan Drs. Ikhwan Azizi
selaku Sekrctaris Jurusan Tmjamah yang selalu mcmberikan sugesti dan motivasi
kepada para mahasiswanya, terutama kepada penulis.

II


3. Ahmad Syaechuddin, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan staff karyawan Fakultas Adab yang telah memberikan
ilmu dan pelayanan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
5. Pimpinan dan petugas Perpustakaan UIN Jakarta, Fakultas Sastra UI Depok,
Perpustakaan Umum Soemantri Bojonegoro Kuningan, UNJ Rawamangun,
Perpustakaan Iman Jama'.

6. Ibunqa Hj. Narsih dan suamiku tercinta Sofyan serta seluruh keluarga yang
senantiasa memberikan spirit dan do' a bagi penulis.

7. Teman-teman Tarjamah angkatan '97 senasib dan sepefJuangan terutama
Qibti, ZaenaI, Neneng, Ika, terima kasih atas kontribusi dan sugestinya.
8. Seluruh pihak yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, semoga AHah

S.W.t.


membalas kebaikan mereka deng

=

'"

J'

d

:.f

EI)OI\1A.NN N N N N N is|Mjreイセilsnart

NNNN

.
iii

DAFTAR LAMBANG & SINGIUTAN.........................................................

セN

DAFTAR lSI

BAB I

\'i

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah ""....................

..

B. Identifikasi Masalah

..


5

..

C. Pembatasan & Perumusan Masalah

..

6

D. Kegunaan Penelitian

..

7

E. Metodologi Penelitian

7


..

1. Metode Penelitian

.

7

2, Sumber Data

..

8
8

3. Prosedur Kerja ..

8

F. Sistematika Penulisan


BAB II

v

AL-JUMLAH AS-SYARTHIYYAIL

..

10

A. Hakekat JUI111ah as-Syartiyyah

..

10

B. Hakekat Kalimat Kondisional Bahasa Arab

18

I. Adawalu.\}' .'J)'arthi ..


11

Macal11-Macam Adawatll.\}' S)Ylrlhi ..

3. Fi 'il S)'I1/,([I ..

19

20

VI

VB

4. Jawab Syarat........................................................................

21

5. Bentuk-Bentuk Jawab Syarat

21

C. Pemakaian Fa' (J) Jawab

.

22

27

D. Membuang Fi 'if Syarat ......
E. Membllang Syarat dan Jawab Sekaliglls
BAB III

BAB IV

.

KALIMAT KONDISIONAL BAHASA INDONESIA.................

35

A. Bentuk Kalimat Kondisional Bahasa Indonesia

35

.

1. Kalimat Kondisional DalaIl1 Hubungan Syarat

36

2. Kondisional Dalan1 I-IubunganTak Bersyarat.......................

37

3. Kalimat Kondisional HubunganPengandaian.......................

38

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT KONlDISIONAL...........

40

A. Persamaan-Persamaan Kalimat Kondisional Antara Bahasa
Arab dan Bahasa Indonesia........
B. Perbedaan-Perbedaan

Kalimat

Arab dan Bahasa Indonesia
BAB V

40
Kondisional Antara Bahasa

,.................................

ANALISIS DATA

A. Pengantar.

48
,...........

48

B. AI-Jumlah As-Syartiyyah yang Terdapat Dalam Data Korpus....

48

1. Kalimat yang Menjazamkan Kata Kerja ......
2. Kalimal yang Tidak Menjazamkan Kala Kelja
BAB VI

43

48
.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAIc.l\

61
67

,

70

BABI
PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang Masalah
Penerjemahan merupakan pengalih,m makna bahasa sumber ke datam bahasa
sasaran dengan mengungkapkannya kembali di dalam bahasa sasaran dengan bentukbentuk bahasa sumber tersebut. l
Eugene A. Nida dan Charles R. Taber, dalam buku rnereka 7'lle Theory and

Prac/ice of 71'anslalion, memberikan definisi penerjemahan sebagai berikut:
"Transla/ing consi/s in reproducing in /he receptor language the closest natural
eguivalen/ of/he saurce language message, first in terms o.(meaning and secondly in
terms ofstyle." Menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam
bahasa penerima

yang seeara sedekat-dekatnya dan sewajar-wajarnya sepadan

dengan pesan dalam bahasa sumber. Pertama-tama menyangkut maknanya dan kedua
menyangkut gayanya 2
Catford juga mendefinisikan pcncIjemahan sebagai "The replacement of

textual material in one language the source language (SL), by eguivalcnt texlUal

!\1UJr1ts D. S. Simawpang, Penga!ihh
i Tnjema!iall (Jakarta: Direktorat JenderaJ
PenTm Deppennas, :2000), h. :2
2 A. Widyamartaya, Seni Aielleljemahkml (Y ogyakarta: Kanisus, 1989), h. 11
1

2

material in another language the target language (lE)," mengganti materi teks dalam
bahasa swnber dengan materi teks yang sepadan dalam bahasa sasaran

3

Dari kedua definisi tersebut dapat disarikan bahwa:
1. Penerjemahan adalah menghasilkan kembali di dalam bahasa sasaran sepadan
dengan pesan dalam bahasa sumber yaitu rncnyangkut makna dan gayanya
2. Penerjcmahan adalah upaya menganti teks bahasa sllmber dengan teks yang
sepadan dalam bahasa sasaran.
Dengan demikian menerjemahkan merupakan kegiatan yang melibatkan
bahasa, dan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
sekelompok masyarakat untuk bekerjasama dan berkomunikasi. Bloch dan Trager
(1942) menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah simbol yang bersifat manasuka dan
dengan simbol itu suatu kelompok sosial bekeIjasama. Dan Carrol (1959) juga
menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem berstruktur mengenal bunyi dan
urutan bunyi bahasa yang si fatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat
digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan secara
agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan prosesproses daIam lingkungan hidup manusia.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang sangat diminati bagi bangsa
Indonesia, karena mayoritas bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam. Di sam ping
itu bahasa Arab sebagai bahasa resmi di dunia intemasionaI terutama mengenai

, fbid., ha1.l2

IPTEK. Untuk memahami

ua"""a

yaitu kaidah yang bernama "/la/m'u" yangberkaitan derigankedudukal1kata dan
kalimat, dan ada pula yang bernama kaidah "sharaj' yang membahas tentang
peruhahan kata dalam kalimat.
Dalam bahasa Arab ada beberapa partikel yang dihubungkan pemakaiannya
dengan kata kerja \Vaktu sekarang (fi 'ilmudhari),salah satUnya sepertipartikel yang
di depan kalimat yaitu partikel

01 dan Nェセ
,

,

Kedua partikel ini dalam kaidah nahwu

berfungsi menjazamkan (mensukunkari tarida syakalyangterakhir· pada. katakerja)
dua kata kerja. Contoh kalimatpadabahasaArab2F":; セ

Jj {jikaanda

bersungguh-sungguh, anda. akan berhasil),atautontoh


partikel

lッセA

Nセ

ymtu

0·""



'u

ojO·;'

U'J..G

o

セ[Q

lUi diartikan "jika"

syarlhiyyalz (dalam

ua«""a

Dalam perrlbenJuklm Kflllmat k(mdision,al
partikel tersebut di
sama yaitu menjazamkan

(siapa yang belajar akan sukses). Di sarnpiirig

dan

4

benda yang tidak menjazamkan kata keJja, seperti partikel セs

-'

(andaikata),

"'"

(,ji jZセL

"')

-'

(jika tidak), Cor (adapun). Pada kata benda seperti \l (apabila), L:J.s"" (setiap kali) '-')

(kctika).
Contoh-contoh kalimat yang mengandung kalimat as-syarthiyyah adaIah:
l. Partikel yang menjazamkan dua kata kerja yaitu::;)

HLセQ

.,01

Contoh pada kalimat Arab
"Barang siapa yang menanam pasli akan menuai"
"Jika kamu lapar maka kamu makan"
"Jika anda belajar anda akan sukses"

2. Partikel yang tidak menjazamkan kata kerja yaitu: "-Jjl'.> セNLH

,ji

Contoh kalimat Arab:
"Kalau kami mau. maka kami jadikan air ilu menjadi asin"
"Afengapa engkau I idak bunuh Bakar"
"Kalau liada kemuliaan budi pekerli Anda.
maka anda {idaklah berkedudukan luhur"
/

3. Partikel yang menunjuk pada kala benda yaitu: b)J
Contoh bahasa Arab:

",-,

/,

w5" ,,1

5

"Apabila aku punya waklu bulan ini,
aku akan dafang mengwyungi kamu."
"Seliap Zakaria masuk menemui Maryam di mihrab,
..

ia dapafi makanan di sisinya."

セG

::b,.:' ;:""'1::":"...)1 4!j QセZi」N
0

Ijj.J G::&

,;I.!-

J--; LJ.5"

:'"

"Apabila liuian furl/II fanalllan akan fumbuli"

Pada contoh-contoh di atas terlihat adanya perbedaan bentuk jumlah ass.varfhixvah.

1. Dalam bentuk menjazamkan (mensukunkan tanda syakal yang terakhir pada kata
keIja) dua kata keIja.
2. Tidak menjazamkan kata keIja.
3. Tidak menjazamkan pada kata benda. Dari contoh-contoh tersebut apakah ada
persamaan dan juga perbedaannya pada kalimat kondisional bahasa Indonesia?
Ada berapa bentukkah struktur jumlah as-syartlliyyah? Apakah ada padanannya?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka, penulis akan mencoba
menganalisa struktur-struktur jumlah as-syarfhiyyah bahasa Arab dan bandingannya
pada kalimat kondisional bahasa Indonesia pada data Korpus al-Qur"an dan
memberikan altematif yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa dan

tata

bahasa yang berlaku.

B. Identifikasi Masalah
BerOW8rkan

urBikan

latal

belakang

oi

atas,

maka

mengidentifikasikan masalah yang akau dianalisis sebagai berikut:

penulis

dapat

6

1. Adakah persamaan dan perbedaan antara kalimat kondi.sicmal dalam bahasa Arab
dengan kalimat kondisional babasa Indonesia?
2. Di manakah letak persamaan dan perbeclaannya?
3. Bagaimana proses pembentukan kalimat kondisional Arab dan bahasa Indonesia?
4. Makna apakah yang terkandung dalam setiap macam dan bentuk pada kalimat
kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia?
5. Bagaimana membetikan padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia?

C. Pembatasan & Pemffiusan Masalah
Dari beberapa masalab yang ada agar penelitian ini terarah, maka penulis
membatasi pada analisis persamaan dan perbeclaan kalimat kondisional Arab clan
kal imat kondisional bahasa Indonesia dan mencari padanan yang tepat bagi kedua
kalimat tersebut.
Setelah penulis memaparkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan
masalah, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: "Bagaimanakah
persamaan dan perbedaan antam kalimat kondisional bahasa Arab clan bahasa
Indonesia dan bagaimanakah padanan yang tepat bagi kalimat kondisional Arab dan
bahasa Indonesia?"

7

D. Kegunaan Penelitian
Harapan penulis dari hasil penelitian ini agar menjadi bahan masukan yang
berguna bagi s"mua mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya, baik
bahasa ibu (penama) maupun bahasa asing (bahasa kedua) agar dapat:
I. Menambah pcngetahuan ilmu bahasa Arab, khususnya tentang persamaan dan
perbedaan antara kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan kalimatkondisional
bahasa Indonesia.
2. Mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang ada dalam mempelajari bahasa
Arab, khususnya padajumlah as-syarthiyyah (kalimat kondisional).

E. Metodologi Penelitian
1. Metode PCtlcfitian
Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis
dengan berlandaskan pada konsep text-based theory. Dengan denganrnengunakan
teon tersehn penelitian akan menganalis teks yang sudah diteJjetllahkan dan
membandingkan autara teks bahasa sumber dan bahasa sasaran. Dengan

'-...:.


,(Wi)
-

b. Yang tidak menjazamkan bl'a ke,ja (li'if) syarat dan jawab syarat, terdiri
dari:

Dari dua macam fungsi adawa/lIsy syar/hi tersebut di atas terdapat partikel
dan kata benda, sebagaimana telah dijelaskan pada lembar sebelumnya yang
disertai contoh.

3. Fi'il Syarat (j,rJI

j.>J)

Dinamakan }I'il syarat karena ia menjadi syarat dan sebabbagi anak
kalimat berikutnya yang akan menjadi jawab syaratnya. Kadang-kadang fi'il
syarat disebut juga syarat (tanpa}i 'if).

Bentuk-bentukji 'il syarat, yaitu:
1) Syaratnya dalam bentukjl 'il madhi. Contoh:
"Jika kannJ he/ajar karnu akon sllk)'cS

l1

2) Syarat dalam bentukji 'il !!lull/wn. Contoh:
U

Barangsiapa yang menanum prl.,,'ti akan lilenuai"

"
セ」NLjェPQ

"

"."

..

"

....

"

21

,i. Jawab Syarat

Jawab syarat merupakan kalimat ja::a' (pemenuhan) dari kalimat
sebelumnya, atau kalimat yang mengiringi kalimatfi 'il syarat.

"Jika seseorang
ditenggelamkan"

merampas

hak

(orang

lain)

dia

haws

dibunuh

Kalimat yang digaris bawahi pada contoh di atas adalah jawab syarat.
Pada dasamya susunan kalimat jawab syarat berbentuk jumlah fi'liyah, tetapi
bolehjuga berbentukjumlah ismiyah.
"Jika kamu herbohong maka kamu berdosa"

5. Bentuk-BentukJawab Syarat
Ada tiga macam bentukjawab syarat:
a.

Bentukfi'il madhi

b. BCi1tuk fi 'il mudhari
c. Bentukfi'il 'amar
Pada dasarnya konstruksi atau bentukan kalimat kondisional dalam bahasa
Arab (jumlah as-syarthiyyah) yang dijazamkan oleh adat syarat, terdiri dari dua
buah fi 'il muc/hari pada kalimat syarat dan kalimat jawabnya. Jika terclapat fi 'il
mac/hi, maka ketentuan jazam itu tidak berlaku, sebab fi 'il mac/hi itu selamanya

22

tidak bembah syakalnya, atau dalam istilah bahasa Arabnya adalah /])obni (",,"';:;).

Seperti pada contoh pertama (I). Fi 'if jawab hams dari lafal yang dapat menjadi

fi 'i! syarat hanya kadang-kadang apa yang menjadi jawab itu tidak patut menjadi
syarat. Maka adalah hal yang demikian jawab hams disertai huruf.fa sebagai
o

"

I \'
.
(y I'::""
.:r-'\' """"
j). 6
penyambungJawab

C. Pemakaianfa' Jawab
Dalamjumlah as-syarthiyyahJa' (J) jawab merupakan elemen penting yang

hams diletakkan pada kalimat jawab syarat berdasarkan ketentuan yangberlaku. 7
Dalam hal ini ada beberapa tempat di mana kalimat jawab syarat hams didahului oleh
fa jawab, sebagai berikut:
1. Apabilajawab tersendiri darijumlah i.l?niyya!l. Contoh:

"Dan jika Dia /])endatangkcll1 kebaikan kepadamu maka Dia lvfaha Kuasa alas
liap-liap sesualu." (Q.S. ai-An'am: 17)

2. Apabilajawab terdiri darifi'ifjamid. Contoh:

6

7

Syaikh Mustafa al-Ghulayani, Jami 'ad-Dlmls ai-Arabiyah (Semarang: Assyifa, 1991)
Ibid, hal. 331

23

dill]
"Jika kamll anggap akll lebih kllrang daripada kama Li,tlwn
anak, maka mudah-mlldahan Tllhankll, akan memberi kepadaku (!cebun) yang
lebih baik daripada kebllnmll (ini)." (Q.S. al-Kahfi: 39-40)
3. Apabilajawab berupafi'if thalab. Contoh:

"Katakanlah: Jika kamll (benar-benar) mencintai Allah, ikutifah akll. niscaya
Allah mengasihi." (Q.S. Ali Imran: 31)
4. Apabilajawab berupafi'il madhi lafal dan maknanya
(c:".......) \1.AJ LINlセ

maka di samping harus disel1ai huruf fa' rabithah

(:\k,I,) .l»: huruf/a' penyambung juga wajib disertai ...1.>, baik yang tampak (; ,-"lb)

maupun yang diperkirakan atau mllqaddar (; ,)-w)' Contoh:

a. ...I.> Yang zuhir:

"Apabila dia mencllri, maka sal/dara
luki-lakinya pun telah mencllri sebelumnyu"
b. ...I.> Yang muqaddaroh:
Misalnya firman Allah:

"
Jika bajunya koyak dimuka, maka wanita itu benar "
(Q.S. 12 Yusuf: 26)

24

Pada ayat tersebut di atas apabila tidak memperkimk

.!anya humf C.G)

di antam hurufJa' danji 'il madhi, makaji 'II madhl di sini sehamsnya maknanya
menunjukan zaman yang akan datang, padahal kenyataannya tidaklah demikian.
Susunan pada kalimat

セIGヲNZ L ᆪ B

,

,

01,, denganfi'il madili, maka susunan

tersebut berarti memakai maknanya. susunan

DセsMヲ

ian
kalimat lepas, maka akan timbul suatu pcrtanyaan.

B. Perbedaan-perbednan

m'" Komlisional antara Bahasa Arab dan Bahasa

Indonesia
Beberapa panike! yang tidak ada dalam bentuk kalimat kondisional di antara
kedua bahasa tersebut, seperti pada partikel bahasa Arab.
Analisa data telah mengungkap perbedaan-perbedaan yang terdapat pada
kalimat kondisional bahasa Arab dan kalimat kondisional bahasalndonesia.
Perbedaan-perbedaan Itu terdapat pada:
I. Beberapa partikel yang tidak ada dalam bentuk kalimat kondisional di antara

kedua bahasa tersebut. Seperti pada partikelbahasa Arab yang tidak ada dalam
bahasa indonesia adalah; laula (J}), lau maa (\.,0}), ammaa (\..0\), dan beberapa

kata benda, yaitu; ku//amaa (l..15'), man HPBILセャyオᆱg|

, aina

t:.:,\),

ainamaa (I...;.,\). anna (..:hhllilsumaa HセMILォ。Aヲ

mda{\..o),lilahrtlaa IセH

dan

kaifamaa (W.,5\ Sedangkan dalam bahasa Indonesia, ada beberapapattikelatau

kata yang tidak