Fungsi Kata Keterangan Yatto Dalam Kalimat Bahasa Jepang

(1)

1

FUNGSI KATA KETERANGAN YATTO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

NIHONGO NO BUNSHOU NI OKERU YATTO TO IU FUKUSHI NO KINOU

Disusun Kertas karya

O L E H

KEVIN YOHANES BATARA 122203004

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

2

FUNGSI KATA KETERANGAN YATTO DALAM KALIMAT

BAHASA JEPANG

NIHONGO NO BUNSHOU NI OKERU YATTO TO IU

FUKUSHI NO KINOU

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Diploma III dalam bidang Bahasa Jepang.

Dikerjakan

OLEH:

NIM:122203004

KEVIN YOHANES BATARA

Pembimbing, Pembaca

Drs.Nandi S

NIP. 196008221988031002 NIP.195807041984121001

Prof. Hamzon Situmorang, MS,.Ph.D

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

3

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Dploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan

Nip.195110131976031001 Dr. Syahron Lubis, M.A

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, SS.,M.Hum ( )

2. Drs. Nandi S. ( )


(4)

4

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra Dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi D III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

Nip. 196708072005011001

Zulnaidi, SS,M.Hum


(5)

5

KATA PENGANTAR

Pertama – tama saya panjatkan puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya, saya telah menyelesaikan Kertas Karya saya yang sebagaimana untuk melengkapi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Study D-III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya dengan gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara. Ada pun judul kertas karya ini adalah. FUNGSI KATA KETERANGAN YATTO DALAM BAHASA JEPANG.

Dalam penyelesaian kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan oleh berbagai pihak yang bersedia membantu, baik berupa bimbingan maupun pengarahan, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu menyelesaikan kertas karya ini. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Syahron Lubis.MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi,S.S.,M.Hum selaku Ketua Jurusan program Studi D-III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs Nandi S, selaku dosen dosen pembimbing saya yang sudah banyak membimbing serta membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan juga kertas karya ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Bahasa Jepang.


(6)

6

5. Kedua orang tua saya Harlen Manurung dan Reni Br. Sitompul yang senantiasa memberikan semangat, dukungan doa, moril dan material juga spiritual untuk meraih cita - cita setinggi - tingginya.

6. Kepada adinda Elvia Fitri Sinaga yang paling saya sayangi dan cintai yang senantiasa memberikan dukungan semangat, dan doa kepada saya dalam penulisan bahkan penyelesaian Kertas Karya ini. Terima kasih buat waktunya yang senantiasa juga menemani saya dan membantu saya dalam penulisan Kertas karya ini.

7. Teman – teman saya yang telah banyak membantu dalam penyelesian kertas karya ini. Agung Tirtayasa, Audrin Manurung, Rudi Sihaloho, Jody Agung, Klana, Rian Hardianto, Noni Hutagalung, Lestari Sinaga dan semua teman-teman yang tidak mungkin disebutkan satu persatu namanya yang telah menemani dalam suka maupun duka kepada saya.

Terima kasih banyak untuk semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan, semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


(7)

7 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan pemilihan judul...1

1.2 Tujuan Penulisan...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Metode Penulisan………....3

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KATA KETERANGAN (FUKUSHI) 2.1 Pengertian Kata Keterangan Dalam Bahasa Jepang...4

2.2 Jenis-jenis Kata Keterangan Dalam Bahasa Jepang...6

BAB III FUNGSI KATA KETERANGAN “YATTO” PADA KALIMAT BAHASA JEPANG 3.1 Kata Keterangan Yatto Bahasa Jepang...17

3.2 Fungsi Kata Keterangan Yatto Dalam Kalimat Bahasa Jepang...18

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan...23

4.2 Saran………..24 DAFTAR PUSTAKA


(8)

25

ABSTRAK

Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat. Bahasa berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana intergrasi dan adaptasi. Bahasa merupakan suatu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Bangsa yang baik adalah bangsa yang menjunjung tinggi dan menghormati bahasanya. Bahasa memiliki seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh setiap penggunanya.

Manusia adalah makhluk sosial, jika kita ingin bersosialisasi dengan siapapun baik kepada masyarakat yang merupakan sebangsanya ataupun kepada bangsa lain, maka kita menggunakan bahasa. Jika kita ingin bersosialisasi baik dengan bangsa lain, maka kita harus menguasai bahasa mereka. Misalnya kepada masyarakat Jepang, maka kita setidaknya harus bisa menguasai Bahasa Jepang walaupun itu hanya sedikit.

Sama seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Jepang juga memiliki kelas kata dalam Gramatika Bahasa Jepang. Salah satu yang termaksud kedalam Gramatika Bahasa Jepang tersebut ialah kata keterangan.

Kata keterangan dalam Bahasa Jepang disebut fukushi. Kata keterangan atau fukushi dalam Bahasa Jepang jumlahnya cukup banyak. Sehingga para pembelajar harus memperhatikan perbedaan – perbedaannya. Pengenalan terhadap kata keterangan Bahasa Jepang secara lebih mendalam dirasakan sebagai suatu kebutuhan bagi pembelajar Bahasa Jepang. Mengingat jumlah dan jenis fukushi atau kata keterangan dalam Bahasa Jepang itu cukup banyak, maka jumlah


(9)

26

pemakaian kata keterangan dalam Bahasa Jepang cukup tinggi, selain itu tidak sedikit pula makna dari masing – masing kata keterangan tersebut yang tidak memiliki padanannya dalam Bahasa Indonesia. Sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakannya dengan baik dan benar yang dapat menimbulkan kerancuan makna, dan juga dapat berkesan tidak baik bagi pihak penerima informasi.

Kata keterangan atau fukushi itu sendiri adalah suatu kelas kata dalam Gramatika Bahasa Jepang yang hanya dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkonjugasi, tidak dapat menjadi subjek ataupun sebagai predikat, dan tidak dapat menjadi objek. Selain itu, kata keterangan juga sebagai pemberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

Adapun fungsi dari kata keterangan atau fukushi ialah untuk menyatakan suatu keadaan atau derajat suatu aktivitas, suasana, ataupun perasaan si pembicara. Salah satu dari kata keterangan yang dimaksud ialah kata keterangan atau fukushi yatto. Kata keterangan yatto mengandung makna. Padanan arti dari kata keterangan yatto ialah ‘akhirnya’, yang menunjukkan kemampuan yang dicapai meskipun dengan susah payah dan dengan kemampuan yang maksimal dalam mengatasi situasi sulit untuk mewujudkan harapan dan keinginannya. Kata keterangan yatto menekankan kepada waktu dan upaya yang diperlukan untuk sesuatu yang positif datang.Padanan arti lainnya ialah ‘hanya bisa’, yang menunjukkan kemampuan yang dicapai dalam melakukan perbuatan tidak bisa melebihi batas kemampuan yang dimiliki. Dan padanan arti lainnya ialah ‘baru’, yang menunjukkan tingkat kemampuan dan tingkat keadaan yang pada waktu itu


(10)

27

akan mulai dicapai. Kata keterangan yatto termasuk kelas kata keterangan yang menunjukkan keadaan yang terjadi berdasarkan waktu dan situasi. Kata keterangan yatto menerangkan predikat kata kerja, sehingga termasuk salah satu jenis kata keterangan jotai no fukushi ‘kata keterangan keadaan’. Kata kerja yang dapat diterangkan oleh kata keterangan yatto ialah kata kerja refleksi, kata kerja yang berkelanjutan dan kata kerja potensial/kemampuan. Kata kerja tersebut ialah kata kerja yang menunjukkan kegiatan dimasa lampau.


(11)

28 要旨

言語はコミュニケーションの手段と統合と適応の手段として。言語 は人間の生活の中で重要な要素である。言語はユーザーが従わなければな りませんルールのセットを持っています。日本語は、日本語での文法的な 単語のクラスがあります。日本語の文法で言及されたものは福祉である。 日本語での福祉で葉、非常にたくさんありますから学習者は違いに 注意を払わなければなりません。日本語学習者の必要と認識さより深さの 日本語福祉の紹介。その上に、少なくとももインドネシア語で対応してい ません説明の各単語の意味である。それから、それを正しくしようするよ うに困難をもたらす事ができるし、意味のあいまいさにつながる事ができ ます。

福祉は、日本語での文法的な単語クラスのみが単独で立つ事ができ るである。コンジュゲートする事ができない、それで、対象として述語に する事はできませんし、それで、オブジェクトにする事はできません。そ の上に、福祉は動詞や形容詞や名詞述語などを説明します。

福祉の機能は、スピーカの状態、それで、活性を宣言されています 。その福祉はやっとと言う福祉である。やっとの福祉は時間や状況に基付 いて発生した状態を示す福祉である。やっとの福祉には述語動詞を説明し ています。その動詞は過去に活性を示す動詞である。


(12)

29

やっとの福祉では意味を持っていると言います。最初の意味は非常 に困難、希望や願望を実現する事は困難な状況を克服するために、さいだ い能力で達成されるの能力お示す”最終的に”と同じである。やっとの福 祉では、来て正の何かのために、必要な時間と労力をしています。第二の 意味は、制限能力を超える事はできません達成のアクションを実行する能 力を実証する”できるだけ”と言います。最後は、第三の意味は、達成さ れるべき開始する能力は、その時の状態のレベルを示す”新“ととうかの 意味である。


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Alasan Pemilihan Judul

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana intergrasi dan adaptasi. Bahasa adalah salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Jika kita ingin bersosialisasi baik dengan bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka.

Saat ini penggunaan bahasa Jepang sangat diperlukan di Indonesia. Namun untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang baik, kita harus memahami struktur dalam kalimat bahasa Jepang. Adanya kekurangan pemahaman akan gramatika bahasa Jepang, dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan bahasa Jepang yang baik dan benar, dapat menimbulkan kerancuan makna, juga dapat berkesan tidak baik bagi pihak penerima informasi.

Menurut Sudjianto (2009:133) dalam struktur bahasa Jepang, kata keterangan atau fukushi merupakan termaksud dari salah satu jenis kelas kata dalam Gramatika Bahasa Jepang. Jumlah kata keterangan atau fukushi dalam bahasa Jepang ada banyak. Sehingga para pembelajar harus memperhatikan perbedaan - perbedaan juga.


(14)

2

Selain menerangkan verba, adjektiva - i, adjektiva - na, dan adverbia yang lain, fukushi juga dapat menerangkan nomina. Diantaranya kanarazu, totemo, mattaku, motto, zutto, yatto, dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis fukushi yatto dalam kertas karya yang berjudul “FUNGSI KATA KETERANGAN YATTO DALAM BAHASA JEPANG“

1.2.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Kertas Karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui kata keterangan yatto dalam Bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui fungsi yatto dalam kalimat Bahasa Jepang.

1.3.Batasan Masalah

Fukushi yatto termasuk kelas kata keterangan Tensu asupekto no

fukushi, yaitu berfungsi terutama untuk menerangkan sesuatu yang terjadi

berdasarkan waktu dan situasi.

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam penulisan kertas karya ini penulis hanya membahas mengenai fungsi kata keterangan yatto dalam kalimat Bahasa Jepang. Untuk mendukung pembahasan akan dikemukakan juga pengertian fukushi, dan jenis - jenis fukushi dalam Bahasa Jepang.


(15)

3 1.4.Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Kertas Karya ini adalah metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan membaca buku - buku atau referensi yang berhubungan dengan judul Kertas Karya. Kemudian data - data tersebut dikumpulkan, dirangkum, dan dituliskan dalam masing - masing bab.


(16)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG KATA KETERANGAN (FUKUSHI) BAHASA JEPANG

2.1. Pengertian Kata Keterangan dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang terdapat adverbia / kata keterangan/kata tambahan yang disebut dengan fukushi. Situmorang Hamzon (2007 : 40) mengemukakan fukushi bila dilihat dari makna kanjinya

副 : fuku = tambahan, wakil, dukung 詞 : shi, kotoba = kata

副詞 : fukushi = kata tambahan, kata keterangan.

Fukushi hanya dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkonjugasi, tidak menjadi subjek, tidak menjadi predikat, dan tidak menjadi objek. Fukushi menerangkan doushi, keiyoushi, dan merangkan fukushi itu sendiri.

Kata keterangan atau fukushi sebagaimana dikemukakan dalam http://www.file.upi.edu merupakan kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau adverbia lainnya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kata keterangan sebagai kategori harus dibedakan dari keterangan sebagai fungsi kalimat.

Yang dimaksud dengan fukushi menurut Masuoka dan Takubo (1989 : 38) adalah kata yang pada prinsipnya berfungsi sebagai kata keterangan predikat. Dipihak lain terdapat pula pemilahan istilah antara fukuyoogo dan fukushi.


(17)

5

Fukushi ini merupakan bagian dari fukuyoogo. Ishikawa dalam Mizutani

menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan fukuyoogo adalah kata yang berdiri sendiri, dapat membentuk sebuah frasa, tidak berkonjugasi serta tidak dapat menjadi subjek. Sedangkan dalam http://www.file.upi.edu fukushi ‘kata keterangan’ yakni kata yang berdiri sendiri, tidak berkonjugasi serta berfungsi untuk menerangkan verba dan ajektiva. Selain itu digunakan pula untuk menerangkan adverbia lain.

Fukushi tidak dapat menjadi subjek, predikat dan pelengkap (Jidoo Gengo Kenkyuukai, 1987 : 92). Fukushi juga berfungsi menyatakan keadaan atau derajat suatu aktivitas, suasana, atau perasaan pembicara (Matsuoka, 2000 : 344). Namun selain menerangkan verba, adjektiva - i, adjektiva - na, dan adverbia lainnya, fukushi juga dapat menerangkan nomina.

Contoh :

1. 私は必ずいきます。

Watashi wa kanarazu ikimasu. Saya pasti akan pergi.

2. 昨日はとても寒かった。

Kinou wa totemo samukatta. Kemarin sangat dingin.

3. アミルさんはまったく親切です。

Amir san wa mattaku shinsetsu desu. Saudara Amir sangat baik hati.


(18)

6

Kalimat di atas memiliki adverbia yang masing - masing memerankan fungsi yang berbeda - beda. Adverbia kanarazu “pasti” pada kalimat 1 menerangkan verba ikimasu “pergi”, adverbia totemo “sangat” pada kalimat 2 menerangkan adjektiva - i samukatta “dingin”, adverbia mattaku “sangat” pada kalimat 3 menerangkan adjektiva - na shinsetsu “baik hati / ramah”, adverbia yukkuri “pelan - pelan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa fukushi termaksud pada jiritsugo yang tidak mengalami konjugasi. Pada umumnya yoogen (verba, adjektiva - i, adjektiva - na), namun ada juga yang menerangkan nomina dan adverbia lainnya. Di dalam suatu kalimat fukushi tidak dapat berperan sebagai subjek ataupun sebagai predikat.

2.2. Jenis-jenis Kata Keterangan dalam Bahasa Jepang

Terdapat berbagai pendapat mengenai jenis – jenis fukushi. Namun, perbedaanya terutama terletak pada nama – nama (istilah) jenis fukushi tersebut. Menurut Masuoka Takahashi (1999 : 41) fukushi dalam Bahasa Jepang dibagi menjadi tiga jenis. Dan menurut Terada Takanao dalam Sudjianto (2009:166) membagi fukushi menjadi tiga jenis :


(19)

7

2.2.1. Jenis - jenis Kata Keterangan menurut Masuoka Takahashi 1. Joutai No Fukushi

Joutai no Fukushi adalah kata keterangan yang menerangkan kata kerja, menerangkan secara jelas keadaan tersebut. Joutai no Fukushi juga banyak terdapat pada kata - kata giongo yaitu kata yang mengungkapkan bunyi suatu gerakan / tindakan.

Contoh: Bunyi sesuatu yang jatuh (dosunto) Dan gitaigo yaitu kata yang diungkapkan secara simbolis dengan bunyi menyerupai keadaan orang atau benda atau gerakan sesuatu.

Contoh: Gussuri to (keadaan tidur dengan nyenyak). Didalam joutai no fukushi terdapat kata yang mengungkapkan ada tidaknya kemauan dari subjek yang bergerak. Ungkapan untuk menyatakan suatu perilaku / kegiatan atas kesadaran, seperti: Waza to, Wazawaza (susah payah, repot - repot, jauh - jauh) dan sebagainya. Dalam buku Nihongo Bunpou (1989) dijelaskan bahwa joutai no fukushi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Joutai No Fukushi Yang Menunjukkan Keadaan :

1. ゆっくりと歩く。

Yukkurito aruku.

(Berjalan dengan perlahan).

2. はっきりと見える。

Hakkiri to mieru.


(20)

8

3. おもむろに話す。

Omomuro ni hanasu. (Berbicara dengan pelan).

b. Joutai No Fukushi Yang Menunjukkan Waktu :

1. じきに帰る。

Jikini kaeru.

(Pulang dengan segera).

2. とうとう夜があけた。

Toutou yoru ga aketa. (Akhir tiba).

3. しばらく待った。

Shibaraku matta.

(Sudah lama menunggu).

c. Joutai No Fukushi Yang Menyatakan Petunjuk :

1. こう書く。

Kou kaku.


(21)

9

2. そう言う。

Sou iu.

(Katakan seperti itu).

3. どう泳ぐ?

Dou oyogu.

(Bagaimana caranya berenang).

2. Teido no Fukushi

Teido no Fukushi adalah adverbia yang digunakan untuk menyatakan tingkat / derajat dan keadaan suatu kata yang diterangkannya.

Berikut adalah contoh Teido no Fukushi :

1. もっと安いのはありませんか。

Motto yasui no wa arimasenka. (Apakah ada yang lebih murah?).

2. きゅうよがあるからすぐ来てください。

Kyuuyo ga arukara sugu kite kudasai.

(Karena ada urusan yang penting segeralah datang).

3. 前よりだいぶから大丈夫になった。

Mae yori daibu karada go daijoobu ni natta.


(22)

10

3. Jojutsu no Fukushi/Chinjutsu no Fukushi

Jojutsu no Fukushi/Chinjutsu no Fukushi adalah adverbia yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan pembicara. Selalu dipergunakan dengan cara pengucapan tertentu. Jojutsu no Fukushi ini juga merupakan fukushi yang berpasangan dengan predikat dan menerangkan predikat itu sendiri.

Contoh:

あしたはたぶんあめだろう。

Ashita wa tabun ame darou. (Besok kemungkinan hujan).

Berikut ini Jojutsu No Fukushi lainnya : a. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Penegasan : Contoh:

1. 明日はきっと晴れる。

Ashita wa kitto hareru.

(Besok pasti cuacanya cerah).

2. 必ず5時に起きる。

Kanarazu goji ni okiru.


(23)

11

b. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Sangkalan : Contoh:

1. さっぱりわからない。

Sappari wakaranai.

(Sama sekali tidak mengerti).

2. だんじてしあわせない。

Danjite shiawasenai.

(Tidak pernah merasa bahagia).

c. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Larangan : Contoh :

ぜったい怠けるな。 Zettai namakeru na. (Jangan malas, ya!).

d. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Perkiraan Negatif : Contoh:

1. まさかそんなことはしないだろう。

Masaka sonna koto wa shinai darou. (Masa iya hal seperti itu tidak dilakukan).


(24)

12

2. 決して失敗しない。

Kesshite shippai shinai. (Sama sekali tidak gagal).

e. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Perkiraan / Sangkalan : Contoh:

1. 明日はたぶん晴れるだろう。 Ashita wa tabun hareru darou. (Besok kemungkinan cuaca cerah). 2. おそらく帰らないでしょう。 Osoraku kaeranai deshou. (Mungkin saya tidak pulang).

3. さぞうおわせるでしょう。

Sazoo owasure deshou. (Barangkali sudah lupa, ya).

f. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Pernyataan / Pertanyaan : Contoh:

1. どうして働かないのでしょうか。

Doushite hatarakanai no deshouka. (Mengapa kamu tidak bekerja).


(25)

13

2. なぜ笑わないのか。

Naze warawanai no ka. (Mengapa kamu tertawa).

g. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Pengandaian : Contoh:

1. たとえ雨が降っても、まいります。 Tatoe ame ga futtemo, mairimasu.

(Sekalipun hujan turun, saya tetap berkunjung).

2. もし休むようなら連絡します。

Moshi yasumu you nara renrakushimasu. (Kalau ada waktu luang saya akan hubungi).

h. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Perumpamaan : Contoh :

まるで夢のようだ。 Marude yume no youda. (Seperti dalam mimpi).


(26)

14

i. Jojutsu No Fukushi Yang Menyatakan Permohonan : 1. ぜひ遊びにきてください。

Zehi asobi ni kite kudasai. (Datanglah bermain ke sini!).

2. どうぞ召し上がってください。

Douzo meshiagatte kudasai. (Silahkan dimakan).

2.2.2. Jenis-jenis Kata Keterangan menurut Terada Takanao dalam Sudjianto (2009:166-168)

1. Jootai no Fukushi

Jootai no Fukushi berfungsi terutama menerangkan keadaan verba yang ada pada bagian berikutnya, contohnya :

Shikkari (to) nigiru. “memegang dengan kuat” Yukkuri (to) aruku. “berjalan dengan pelan – pelan” Hakkiri (to) mieru. “terlihat dengan jelas”

Sotto chikazuku. “mendekati dengan diam – diam”

Fukushi lain yang termasuk jenis ini adalah masumasu, shibaraku,

shibashiba, iyoiyo, mada, yagate, sudeni, suguni, sukkari, futatabi, tsuini, futo, yahari, arakajime, tachimachi (ni), korokoro (to), sarasara


(27)

15

(to),shimijimi (to), soyosoyo (to), nikkori (to), dosshiri (to), koo, soo, doo, dan sebagainya.

2. Teido no Fukushi

Teido no Fukushi berfungsi terutama menerangkan tingkat, taraf, kualitas, atau derajat keadaan yoogen (verba, adjektiva - i, adjektiva - na) yang ada pada bagian berikutnya, contohnya :

Sukoshi samui. “agak dingin”

Taihen shinsetsu da. “sangat baik hati” Kanari takai. “agak mahal”

Ikubun raku ni natta. “(sudah) agak menyenangkan”

Fukushi lain yang termasuk jenis ini adalah issoo, hotondo, chotto,

kiwamete, mottomo, sukoburu, goku, daibu, zutto, wazuka, totemo, yaya, tada, motto, taihen, dan sebagainya. Di dalam fukushi jenis ini, selain terdapat fukushi yang menerangkan yoogen, terdapat juga fukushi yang menerangkan adverbia dan nomina, contohnya :

Kanari hakkiri mieru. “terlihat agak jelas”

Motto shikkari yare. “lakukan dengan lebih baik lagi” Sukoshi migi no hou da. “sebelah kanan sedikit” Zutto izen no koto da. “kejadian dulu kala”


(28)

16 3. Chinjutsu no Fukushi

Chinjutsu no Fukushi adalah fukushi yang memerlukan cara pengucapan

khusus, disebut juga jojutsu no fukushi atau kou ‘o no fukushi. Kesshite makenai. “sama sekali tidak akan kalah”

Totemo ma ni awanai. “benar – benar tidak akan keburu” Douzo ohairi kudasai. “silahkan masuk”

Marude yume no you da. “seolah – olah bagaikan mimpi” Osoraku ame ga furu darou. “mungkin hujan akan turun” Moshi shippai shitara dou suru. “bagaimana kalau gagal” Masaka sonna koto wa arumai. “masa ada hal serupa itu”

Tatoe ame ga futtemo dekakeru. “walaupun hujan saya akan pergi” Doushite shippai shita no ka. “mengapa gagal?”

Fukushi lain yang termasuk jenis ini adalah sukoshimo, chittomo, zehi, tabun, choudo, atakamo, sangara, yomoya, naze, dan sebagainya.


(29)

17 BAB III

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN ”YATTO” PADA KALIMAT BAHASA JEPANG

3.1.Kata Keterangan Yatto Bahasa Jepang

Kata keterangan yatto termasuk kelas kata keterangan Tensu asupekto no fukushi, yaitu berfungsi untuk menerangkan sesuatu yang terjadi berdasarkan waktu dan situasi. Contoh kata keterangan yang termasuk kedalam kelompok ini adalah imani「いまに」,youyaku「ようやく」,zutto「ずっと」,shibaraku「

しばらく」yatto「やっと」dandan 「だんだん」hajimete 「はじめて」dan

lain-lain.

Menurut Seichi Makino dan Michio Tsutsui (1995 : 591) fukushi yatto merupakan kata keterangan yang menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan telah akhirnya tercapai atau akan akhirnya dicapai meskipun dengan susah payah. Dalam bukunya yang berjudul Kamus Asas Bahasa Jepun – Bahasa Melayu oleh Mochizuki Koitsu dan Kumazawa Seiji (1993) menyatakan bahwa Fukushi biasanya digunakan apabila tercapainya sesuatu keputusan seperti yang dihasratkan. Biasanya diikuti oleh bentuk – ta yang menunjukkan tindakan masa lalu atau sempurnanya sesuatu tindakan. Contoh kalimat yang disebutkan di atas adalah “ichijikan narande, yatto kisha no kippu wo kau koto ga dekimashita”. Seichi Makino dan Michio Tsutsui (1995 : 592) Fukushi Yatto memiliki formasi sebagai berikut :


(30)

18 (i) やっと V.Inf

やっと {会える / あえた} (I am / was finally able to meet him.)

Yatto {bertemu / telah bertemu} (Saya bertemu / akhirnya bertemu dengan dia)

(ii) やっと V.Inf

やっと {乗れる / 乗れた} (can / could barely ride)

Yatto {dapat naik / telah dapat naik} (Saya akhirnya dapat naik) (iii)V.Inf/nonpast のがやっと{だ・だった}

そう言うのがやっと{だ・だった} (s.o. can / could barely say so) { dapat / akhirnya dapat juga}

(iv) やっとのことで V

やっとのことで {着く / 着いた} (At long last, s.o. gets / got there) Akhirnya { tiba / telah tiba} (mendapatkan / dapat disana)

3.2.Fungsi Kata Keterangan Yatto dalam Kalimat Bahasa Jepang

Fungsi kata keterangan yatto menurut A Dictionary Of Intermediate Japanese Grammar, Seichi Makino dan Michio Tsutsui (1995 : 591) adalah sebagai berikut :

a. an adverb to indicate that something desirable has been finally achieved or will be eventually achieved though with great difficulty.


(31)

19

Kata keterangan yatto adalah kata keterangan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan telah akhirnya tercapai atau akan akhirnya dicapai meskipun dengan susah payah.

Contoh:

日本史の期末レポートをやっと書き終えた。 Nihon shi no kimatsu repooto wo yatto kakioeta.

Saya akhirnya selesai menulis sejarah Jepang makalah saya.

Fukushi yatto pada kalimat di atas tepat sekali digunakan, sebab dalam penulisan makalah sejarah Jepang tersebut mungkin sudah lama dibuat, atau mungkin pada waktu penulisannya terdapat beberapa hambatan ataupun kendala di luar dugaan. Namun, karena kerja keras, semangat, dan kegigihannya, maka penulisan makalah sejarah Jepang tersebut akhirnya dapat terselesaikan juga.

b. The adverb yatto can be used with Vinf when something desirable has

been finally achieved, as shown example. If s.t. negative has been brought about the adverb cannot be used.

Kata keterangan yatto dapat digunakan Vinf ketika sesuatu yang diinginkan akhirnya telah tercapai. Jika sesuatu yang negatif maka kata keterangan yatto tidak dapat digunakan.

Contoh:

半年の長い冬が終わって、やっと暖かい春になった。 Han toshi no nagai owatte, yatto atatakai haru ni natta.


(32)

20

Musim dingin yang panjang setengah tahun berakhir, akhirnya musim semi yang hangat datang.

Fukushi yatto pada kalimat di atas menunjukkan bahwa keadaan tersebut tercapai karena keinginan semata. Bukan karena hasil kerja keras ataupun bukan dengan usaha yang gigih untuk mencapainya.

c. The adverb can be also mean ‘barely’ as shown example.

Kata keterangan yatto juga dapat berarti ‘hampir tidak/nyaris, baru dapat’ seperti yang ditunjukkan contoh.

Contoh:

この道は車がやっと一台通れるくらいの狭さです。

Kono michi wa kuruma ga yatto ichidai tooreru kurai no semasa desu. Jalan ini begitu sempit bahwa satu mobil hampir tidak bisa melaluinya. Fukushi yatto pada kalimat di atas menunjukkan bahwa keadaan tersebut hampir tidak/nyaris dapat dilewati. Mungkin karena keahlian atau kemahiran sang supir dalam mengemudikan mobil, sehingga mobil yang dikendarainya dapat melewati jalan yang begitu sempit tersebut. Dan mungkin hampir tidak semua jenis mobil dapat melewati jalan tersebut.

d. yatto no koto de is a set phrase that emphasizes the time and efforts it takes for something positive to come about, as shown example. The English translations are ‘at long last,’ ‘with the greatest effort,’ ‘with the greatest trounle.’


(33)

21

Kata keterangan yatto no koto de merupakan suatu set frase yang menekankan kepada waktu dan upaya yang diperlukan untuk sesuatu yang positif datang, seperti yang ditunjukkan contoh. Dalam Bahasa Inggris menunjukkan ‘pada akhirnya,’ ‘dengan usaha yang besar,’ dan dengan kesulitan yang besar.’

Contoh:

やっとのことで、家が買えた。 Yatto no koto de, ie ga kaeta.

Akhirnya saya bisa membeli rumah.

Fukushi yatto pada kalimat di atas digunakan, sebab jika kita melihat bahwa memiliki rumah adalah sesuatu yang lazim, harus, dan sesuatu yang baik bagi semua manusia. Untuk mendapatkan sebuah rumah, seseorang mungkin harus bekerja keras dan berupaya untuk mendapatkan uang dan mengumpulkannya, dan dengan mengumpulkannya seseorang dapat membeli rumah sesuai dengan keinginannya.


(34)

22 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Kata keterangan adalah salah satu jenis kelas kata dalam bahasa Jepang, yang sering disebut dengan fukushi. Kata keterangan tidak dapat berubah dan tidak dapat berkonjugasi. Kata keterangan dalam Bahasa Jepang jumlahnya cukup banyak, salah satu dianataranya adalah kata keterangan yatto.

2. Kata keterangan berfungsi terutama menerangkan tingkat, taraf, kualitas, atau derajat keadaan yoogen (verba, ajektiva - i, ajektiva - na) yang ada pada bagian berikutnya, selain itu kata keterangan juga dapat menerangkan nomina.

3. Kata keterangan yatto termasuk ke dalam pengelompokan tensu no asupekto fukushi.

4. Kata keterangan yatto berfungsi :

a. Menerangkan sesuatu yang terjadi berdasarkan waktu dan situasi. b. Menunjukkan hasil dari seseuatu yang diharapkan/diinginkan

dengan susah payah.

c. Menekankan kepada waktu dan upaya yang diperlukan untuk sesuatu yang positif datang.


(35)

23 3.2. Saran

Penulis mengharapkan para pembaca atau pemakai bahasa Jepang agar dapat lebih memahami penggunaan kata keterangan yatto, sehingga dapat menggunakan kalimat bahasa Jepang dengan baik dan benar di dalam tulisan maupun percakapan sehari-hari. Dan ucapan yang diucapkanpun juga dapat terucapkan dengan baik dan benar, sehingga sipendengar ataupun sipenerima dapat mengerti secara tepat.


(36)

24

DAFTAR PUSTAKA

Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc Indonesia.

Koitsu, Mochizuki, M. Rajendran, dkk 1993. Kamus Asas Bahasa Jepun – Bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Penerbit Fajar Bakti SDN. BHD.

Makino, Seichi dan Michio Tsutsui. 1995. A Dictionary Of Intermedite Japanese Grammar. Japan: The Japan Times.

Matsuoka, Takahashi dan Takubo, Yukinori. 1989. Kiso Nihongo Bunpo, Japan : Kuroshio.

Shogakukan. 1994. A Dictionary Of Synonyms In Japanese. Japan: Shogakukan. Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: USU

Press.

http://www.file.upi.edu http://www.lib.ui.ac.id


(1)

19

Kata keterangan yatto adalah kata keterangan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan telah akhirnya tercapai atau akan akhirnya dicapai meskipun dengan susah payah.

Contoh:

日本史の期末レポートをやっと書き終えた。 Nihon shi no kimatsu repooto wo yatto kakioeta.

Saya akhirnya selesai menulis sejarah Jepang makalah saya.

Fukushi yatto pada kalimat di atas tepat sekali digunakan, sebab dalam penulisan makalah sejarah Jepang tersebut mungkin sudah lama dibuat, atau mungkin pada waktu penulisannya terdapat beberapa hambatan ataupun kendala di luar dugaan. Namun, karena kerja keras, semangat, dan kegigihannya, maka penulisan makalah sejarah Jepang tersebut akhirnya dapat terselesaikan juga.

b. The adverb yatto can be used with Vinf when something desirable has been finally achieved, as shown example. If s.t. negative has been brought about the adverb cannot be used.

Kata keterangan yatto dapat digunakan Vinf ketika sesuatu yang diinginkan akhirnya telah tercapai. Jika sesuatu yang negatif maka kata keterangan yatto tidak dapat digunakan.

Contoh:

半年の長い冬が終わって、やっと暖かい春になった。 Han toshi no nagai owatte, yatto atatakai haru ni natta.


(2)

20

Musim dingin yang panjang setengah tahun berakhir, akhirnya musim semi yang hangat datang.

Fukushi yatto pada kalimat di atas menunjukkan bahwa keadaan tersebut tercapai karena keinginan semata. Bukan karena hasil kerja keras ataupun bukan dengan usaha yang gigih untuk mencapainya.

c. The adverb can be also mean ‘barely’ as shown example.

Kata keterangan yatto juga dapat berarti ‘hampir tidak/nyaris, baru

dapat’ seperti yang ditunjukkan contoh.

Contoh:

この道は車がやっと一台通れるくらいの狭さです。

Kono michi wa kuruma ga yatto ichidai tooreru kurai no semasa desu. Jalan ini begitu sempit bahwa satu mobil hampir tidak bisa melaluinya. Fukushi yatto pada kalimat di atas menunjukkan bahwa keadaan tersebut hampir tidak/nyaris dapat dilewati. Mungkin karena keahlian atau kemahiran sang supir dalam mengemudikan mobil, sehingga mobil yang dikendarainya dapat melewati jalan yang begitu sempit tersebut. Dan mungkin hampir tidak semua jenis mobil dapat melewati jalan tersebut.

d. yatto no koto de is a set phrase that emphasizes the time and efforts it takes for something positive to come about, as shown example. The English translations are ‘at long last,’ ‘with the greatest effort,’ ‘with the greatest trounle.’


(3)

21

Kata keterangan yatto no koto de merupakan suatu set frase yang menekankan kepada waktu dan upaya yang diperlukan untuk sesuatu yang positif datang, seperti yang ditunjukkan contoh. Dalam Bahasa Inggris menunjukkan ‘pada akhirnya,’ ‘dengan usaha yang besar,’ dan dengan kesulitan yang besar.’

Contoh:

やっとのことで、家が買えた。 Yatto no koto de, ie ga kaeta.

Akhirnya saya bisa membeli rumah.

Fukushi yatto pada kalimat di atas digunakan, sebab jika kita melihat bahwa memiliki rumah adalah sesuatu yang lazim, harus, dan sesuatu yang baik bagi semua manusia. Untuk mendapatkan sebuah rumah, seseorang mungkin harus bekerja keras dan berupaya untuk mendapatkan uang dan mengumpulkannya, dan dengan mengumpulkannya seseorang dapat membeli rumah sesuai dengan keinginannya.


(4)

22 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Kata keterangan adalah salah satu jenis kelas kata dalam bahasa Jepang, yang sering disebut dengan fukushi. Kata keterangan tidak dapat berubah dan tidak dapat berkonjugasi. Kata keterangan dalam Bahasa Jepang jumlahnya cukup banyak, salah satu dianataranya adalah kata keterangan yatto.

2. Kata keterangan berfungsi terutama menerangkan tingkat, taraf, kualitas, atau derajat keadaan yoogen (verba, ajektiva - i, ajektiva - na) yang ada pada bagian berikutnya, selain itu kata keterangan juga dapat menerangkan nomina.

3. Kata keterangan yatto termasuk ke dalam pengelompokan tensu no asupekto fukushi.

4. Kata keterangan yatto berfungsi :

a. Menerangkan sesuatu yang terjadi berdasarkan waktu dan situasi. b. Menunjukkan hasil dari seseuatu yang diharapkan/diinginkan

dengan susah payah.

c. Menekankan kepada waktu dan upaya yang diperlukan untuk sesuatu yang positif datang.


(5)

23

3.2. Saran

Penulis mengharapkan para pembaca atau pemakai bahasa Jepang agar dapat lebih memahami penggunaan kata keterangan yatto, sehingga dapat menggunakan kalimat bahasa Jepang dengan baik dan benar di dalam tulisan maupun percakapan sehari-hari. Dan ucapan yang diucapkanpun juga dapat terucapkan dengan baik dan benar, sehingga sipendengar ataupun sipenerima dapat mengerti secara tepat.


(6)

24

DAFTAR PUSTAKA

Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc Indonesia.

Koitsu, Mochizuki, M. Rajendran, dkk 1993. Kamus Asas Bahasa Jepun – Bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Penerbit Fajar Bakti SDN. BHD.

Makino, Seichi dan Michio Tsutsui. 1995. A Dictionary Of Intermedite Japanese Grammar. Japan: The Japan Times.

Matsuoka, Takahashi dan Takubo, Yukinori. 1989. Kiso Nihongo Bunpo, Japan : Kuroshio.

Shogakukan. 1994. A Dictionary Of Synonyms In Japanese. Japan: Shogakukan. Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: USU

Press.

http://www.file.upi.edu http://www.lib.ui.ac.id