Besaran Ruang Sistem Sirkulasi

commit to user 89 R. Pimpinan Pimpinan check up data- terima tamu Meja Pimpinan, Drawer, Kursi Pimpinan Sofa tamu double sitter R.Administrasi Pengelola, tamu mengelola data, menerima informasi, menerima tamu Meja kerja, Kursi kerja, Drawer Kursi tamu R.Bedah buku atau R.Serba guna Pimpinan,pengelola,pengunjung Bedah buku, Jumpa penulis dan pengarang buku,dll. Kursi,meja, panggung Lavatorytoilet pengelola,pengunjung MCK Wastafel, closhed Gudang Pengelola Menyimpan peralatan Lemari Tabel 4.1 : Ruang dan aktivitas

7. Besaran Ruang

No. Ruang Aktivitas Asumsi Luas m² Sumber 1. Front OfficeLobby Menerima tamu, memberi informasi 4 kursi 2 meja counter office 5 meja display buku 207,000 m² HD 2. R. Penjualan buku Book Store Memilih buku, membeli buku 11 rak buku besar 12 rak buku 171,000 m² HD commit to user 90 Tabel 4.2: Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Sumber: Asumsi Pribadi Keterangan : HD : Human Dimantion AL : Akustik Lingkungan DA : Data Arsitek TP : Theater Planning

8. Sistem Organisasi Ruang

a. Pertimbangan kecil 10 meja display buku 3. R. Perpustakaan Umum Meminjam buku, mengembalikan buku, melihat catalog, membaca buku 5 rak buku besar 14 meja display buku 24 kursi 4 meja 2 meja counter office 4 rak buku pembatas 466,900 m² TP 5. Kantor Menejemen R. Direktur, R. Staf, R. Rapat Mengelola manejemen, 15 kursi 4 meja kantor 1 meja rapat 1 meja direktur 89,000 m² HD 6. R. Digital Library Memakai fasilitas internet 2 meja komputer 8 komputer 1 sofa 90,000 m² AL 7. R. Bedah Buku Serbaguna Bedah buku, Jumpa penulis dan pengarang buku,dll. 83 kursi 1 meja. 216,000 m² DA 8. Lavatory MCK 13 closet 11 wastafel 3 urinoir 102,750 m² HD 9. Gudang Menyimpan peralatan 5.500 m² Asumsi 10. Lorong Tempat penyabung antar ruang 128,950 m² Total Luas 1.728,000 m² commit to user 91 Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi klinik kebutuhan book center, maka organisasi ruang harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1 Pengelompokan ruang sesuai dengan pengelompokan kegiatan. 2 Tingkat efisiensi ruang yang cukup. 3 Sirkulasi antar ruang yang nyaman dan cukup. b. Alternatif pengorganisasian ruang Organisasi Ruang Keuntungan Kerugian Linier Mudah menyesuaikan kondisi Sirkulasi jelas dan terarah Pencapaian mudah Adanya hirarki ruang Kurang efisien, dan butuh banyak ruang Tidak ada orientasi utama dari semua ruang Tidak ada pengelompo- kan dan pemilahan kegiatan berdasarkan sifat fungsi kegiatan Terpusat Memiliki pusat orientasi kegiatan Bersifat stabil Pencapaian ke titik ter- tentu mudah langsung Efisiensi tinggi Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang commit to user 92 Radial Perpaduan antara organi- sasi linier dan radial Menghasilkan pola dina- mis Pencapaian ke titik terten- tu mudah. Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang Cluster Dapat menerima ruang – ruang yang berlainan bentuknya Luwes dan dapat mene- rima pertumbuhan dan perubahan langsug tanpa mempengaruhi karakter- nya Tidak ada orientasi utama pada ruang Kontrol visual kurang baik Tabel 4.3: Alternatif Organisasi Antar Ruang Sumber : Ching, 2000, hal 189 Dari keempat alternatif di atas, penulis menggunakan organisasi ruang cluster karena organisasi ruang cluster bersifat luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan secara langsung tanpa mempengaruhi karakternya. Sistem organisasi ruang cluster juga mudah beradaptasi dengan ruang-ruang multifungsi, sehingga organisasi ruang ini sesuai bila dijadikan acuan dalam mendesain Solo Book Center.

a. Analisa Organisasi Ruang penjualan buku Book Center

Lobby R.Penjualan buku commit to user 93 Skema 4.6: Analisa Organisasi Ruang Bedah bukuSerbaguna

b. Analisa Organisasi Ruang Perpustakaan

Skema 4.7: Analisa Organisasi Ruang Pengunjang

c. Analisa Organisasi Ruang Pengelola

Skema 4.8: Pola Kegiatan Pengelola

9. Sistem Sirkulasi

Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi, yaitu: a. Linier Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran loop. ME Lobby R.Perpustakaan ME ME Lobby R. Manajemenen commit to user 94 b. Radial Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersarna. c. Spiral berputar Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah d. Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. e. Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang. f. Komposit gabungan Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat untuk sirkulasi vertikal berupa tangga-tangga, landaian, danelevator. Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang Membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya. commit to user 95 Gambar 4.2: Sistem Sirkulasi Sumber : Ching, 2000, hal 239 Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis menggunakan sistem sirkulasi komposit karena kebutuhan kegiatan pengguna bangunan tidak diharuskan masuk ke dalam satu ruangan untuk menuju ruangan yang lainnya. Pengguna atau pengunjung bangunan bebas menentukan arah sesuai dengan kebutuhannya.

10. Pola Hubungan Antar Ruang