Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kesimpulan

1.2 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dilakukan dua lintasan yang berbeda di daerah gunung Sibualbuali. 2. Restivitas batuan dibawah permukaan daerah gunung Sibualbuali diperoleh dengan menggunakan metode schlumberger.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pola penyebaran fluida geothermal berdasarkan nilai resistivitas tahanan jenis dari lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan daerah gunung Sibualbuali? 2. Bagaimana hasil data yang diperoleh dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dan nilai resistivitas batuan-batuan yang ada di bawah permukaaan daerah gunung Sibualbuali?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui penyebaran fluida air panas di bawah permukaan pada dua lintasan yang berada di daerah gunung Sibual-buali. 2. Untuk mengetahui nilai resistivitas batuan yang terdapat di bawah permukaan daerah gunung Sibualbuali berdasarkan kode warna hasil dari invers dua dimensi dengan software res2Dinv.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi penelitian lebih lanjut tentang sumber panas bumi yang ada di Sumatera Utara. 2. Merupakan salah satu bahan pertimbangan apabila ingin mengembangkan energi panas bumi di Gunung Sibualbuali. 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan, analisis dan interpretasi data pada penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil interpretasi pada penampang lintasan pertama gambar 4.2 dan kedua gambar 4.3 terdeteksi sebaran air panas di sekitar sumber tidak kontinu dan potensi air panas masih kecil. Diduga air panas yang muncul ke permukaan dikarenakan adanya rekahan batuan di bawah permukaan. 2. Lapisan batuan yang berpotensi mengandung fluida geothermal adalah lapisan tanah lempung dan batuan pasir yang memiliki harga 6,43 – 11,7 Ωm pada pada lintasan pertama di kedalaman 1,25 – 5,38 meter dan 4,40 – 8,65 pada lintasan kedua dengan kedalaman 1,25 – 6,38 meter. 3. Dari hasil penelitian, nilai resistivitasnya kecil di karenakan daerah penelitian merupakan aliran sungai.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

POLA PENYEBARAN BATU GAMPING BAWAH PERMUKAAN DAERAH KASUMPAT KECAMATAN KUTAMBARU KABUPATEN LANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER.

1 10 19

PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA BAWAH PERMUKAAN DAERAH GEOTHERMAL MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK DI DUSUN BAHOAN KECAMATAN SILOU KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

3 15 16

ANALISIS RESISTIVITAS BATUAN DAN FLUIDADI BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGERDI DAERAH PANAS BUMIDESA HUTA BARU SIPIROK TAPANULI SELATAN.

1 2 14

ANALISIS RESISTIVITAS BATUAN DAN FLUIDA DIBAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER DI DAERAH PANAS BUMI DESA HUTA BARU SIPIROK TAPANULI SELATAN.

0 2 10

ANALISA AIR DAN POLA PENYEBARAN RESISTIVITAS BATUAN BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH PANAS BUMI SIBUAL-BUAI TAPANULI SELATAN.

0 3 12

PENDETEKSIAN STRUKTUR TANAH DAN BATUAN DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH AEKLATONG SIPIROK, TAPANULI SELATAN.

1 6 16

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH POTENSI PANAS BUMI DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY DI DAERAH GUNUNG SIBUAL-BUALI SIPIROK TAPANULI SELATAN.

1 6 18

MENENTUKAN RESISTIVITAS GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN IV MBELANG KEC. STM HILIRKAB. DELI SERDANG.

1 4 14

PEMETAAN PENYEBARAN POLA AKUIFER DENGAN METODE RESISTIVITAS SOUNDING DENGAN KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH DAYU GONDANGREJO KARANGANYAR.

0 0 13

PENDUGAAN INTRUSI AIR LAUT DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH PANTAI PAYANGAN

0 0 15