MENENTUKAN RESISTIVITAS GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN IV MBELANG KEC. STM HILIRKAB. DELI SERDANG.
MENENTUKAN RESISTIVITAS GEOTHERMAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH
PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN
IV MBELANG KECAMATAN STM HILIR
KABUPATEN DELI SERDANG
Oleh:
Joy Sinaga
NIM 062244610012
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
MENENTUKAN RESISTIVITAS GEOTHERMAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH
PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN
IV MBELANG KEC. STM HILIR
KAB. DELI SERDANG
Joy Sinaga (062244610012)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian metode geolistrik resistivitas pada tanggal 15
Juni 2013 di daerah panas bumi Danau Linting Desa Durian IV Mbelang Kec.
STM Hilir Kab. Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh data resistivitas serta mengetahui lapisan penyusun dari batuan dan
fluida di bawah permukaan Danau Linting.
Metode geolistrik digunakan untuk memberikan gambaran lapisan di
bawah permukaan sebagai gambaran geologi bawah permukaan dan sifat-sifat
batuan reservoir. Metode geolistrik biasanya diterapkan sebagai eksplorasi
pendahuluan pendugaan jenis dan materi penyusun batuan bawah permukaan,
yang mengacu pada pemetaan data resistivitas lapisan bawah permukaan. Data
pengukuran di lapangan berupa beda potensial dan arus dapat digunakan untuk
menghitung harga resistivitas semu (Apparent Resistivity). Kemudian data yang
diperoleh diinversi menggunakan software Res2dinv yang nantinya akan
menghasilkan gambar model (kontur warna) penampang dua dimensi.
Dari hasil penelitian diperoleh data resistivitas yang bervariasi berkisar
8.62 Ω� − 642.73 Ω�. Lapisan penyusun yang berpotensi mengandung fluida
geothermal adalah lapisan tanah lanauan pasiran dan tanah lanauan basah lembek
yang memiliki harga resistivitas antara 9.85 Ω� sampai dengan 51.0 Ω� pada
kedalaman 9.39 � − 28.7 � (Lapisan dengan warna kontur biru dan biru muda).
Kata Kunci: Metode Geolistrik, Resistivitas Batuan dan Fluida.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tri Tunggal atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Menentukan
Resistivitas Geothermal Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Daerah Panas
Bumi Danau Linting Desa Durian IV Mbelang Kec STM Hilir Kab Deli
Serdang”.
Selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung, penulis telah
memperoleh banyak nasehat dan motivasi yang tak terhingga banyaknya. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Skripsi. Beliaulah yang senantiasa meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada
ketiga Dosen Penguji (Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Bapak Drs. Rappel
Situmorang, M.Si, dan Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si), atas masukan dan
koreksi dalam perbaikan isi skripsi. Dan kepada Dosen Penasehat Akademik
Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, serta seluruh Dosen Fisika Non
Kependidikan Unimed yang telah berbagi ilmu dan wawasan dengan penulis.
Teristimewa untuk kasih sayang Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar
penulis, serta Rekan Mahasiswa/i Jurusan Fisika UNIMED yang selalu
mendoakan, mendukung, dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan
isi skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menegaskan bahwa skripsi ini hanyalah
sumber informasi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, penulis mengucapkan “selamat
membaca”.
Medan,
2013
Penulis,
Joy Sinaga
NIM. 062244610012
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Panas Bumi (Geothermal)
5
5
2.1.1. Terjadinya Sistem Panas Bumi
6
2.1.2. Karakteristik Sumber Panas Bumi
8
2.1.3. Metode Estimasi Potensi Panas Bumi
10
2.2. Reservoir Panas Bumi
11
2.2.1. Jenis-jenis Energi Panas Bumi
12
2.2.2. Reservoir Panas Bumi Berdasarkan Fasa Fluia
12
2.2.3. Batuan Reservoir
15
2.2.4. Fluida Panas Bumi
16
2.3. Sifat Listrik Dalam Batuan
19
2.4. Aliran Listrik Di Dalam Bumi
21
2.5. Resistivitas Batuan
23
2.6. Geolistrik Metode Tahanan Jenis
25
Halaman
BAB III. METODE PENELITIAN
27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
27
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
27
3.3. Diagram Alir Penelitian
29
3.4. Prosedur Penelitian
30
3.5. Teknik Pengambilan Data
30
3.6. Analisis dan Interpretasi Data
33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
36
4.1 Hasil Pengambilan Data
36
4.1.1 Deskripsi Data
36
4.1.2 Pengolahan Data
38
4.2 Hasil Analisis
39
4.3 Interpretasi Data
42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
45
5.1 Kesimpulan
45
5.2 Saran
45
DAFTAR PUSTAKA
46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Wilayah
Kabupaten Deliserdang
2
Gambar 2.1. Lapisan Bumi
5
Gambar 2.2. Perpindahan Panas Di Bawah Permukaan
7
Gambar 2.3. Konfigurasi Tektonik di Sepanjang Busur
Kepulauan Indonesia Hasil Interaksi Tiga Lempeng
Tektonik: Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia
7
Gambar 2.4. Asal-usul Fluida Hydrothermal Pada Sistem
Vulkanik Aktif
17
Gambar 2.5. Rencana Penelitian Pada Permukaan Bumi
Dengan 32 Elektroda
22
Gambar 2.6. Skema Peralatan Resistivitas Model Schlumberger
26
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
29
Gambar 3.2. Konfigurasi Elektroda Model Schlumberger
31
Gambar 3.3. Skin depth resisitivitas ARES
32
Gambar 4.1. Grid lintasan pertama
36
Gambar 4.2. Resistivitas semu lintasan pertama
36
Gambar 4.3. Grid lintasan kedua
37
Gambar 4.4. Resistivitas semu lintasan kedua
37
Gambar 4.5. Grid lintasan ketiga
38
Gambar 4.6. Resistivitas semu lintasan ketiga
38
Gambar 4.7. Penampang kontur resistivitas pada lintasan pertama
40
Gambar 4.8. Penampang kontur resistivitas pada lintasan kedua
41
Gambar 4.9. Penampang kontur resistivitas pada lintasan ketiga
41
Gambar 4.10 Color map lintasan pertaman
42
Gambar 4.11 Color map lintasan kedua
43
Gambar 4.12 Color map lintasan ketiga
44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Sensus Penduduk Kabupaten Deliserdang
1
Tabel 2.1. Klasifikasi Sistim Panas Bumi Berdasarkan
Temperatur
15
Tabel 2.2. Porositas pada batuan
18
Tabel 2.3. Nilai Resistivitas dari Berbagai Tipe Batuan
23
Tabel 2.4. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral
24
Tabel 2.5 Variasi Resistivitas Material Lapisan Bumi
24
Tabel 2.6 Harga Tahanan Jenis Tanah
25
Tabel 3.1. Tabel Pengambilan Data Lapangan Geothermal
35
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tabel Data Lintasan
48
Lampiran 2. Stacking Chart Daerah Penelitian
70
Lampiran 3. Peta Geologi Lokasi Penelitian
71
Lampiran 4. Color Map Peta Geologi
72
Lampiran 5. Peta Kondisi Lokasi Penelitian
73
Lampiran 6. Alat Penelitian
75
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan, analisis, dan interpretasi data pada penelitian dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berikut data resistivitas batuan dan fluida di danau linting:
Lintasan pertama, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi
antara 8.62 Ω� sampai dengan 328.12 Ω�.
Lintasan kedua, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi antara
64.94 Ω� sampai dengan 408.95 Ω�.
Lintasan ketiga, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi antara
16.82 Ω� sampai dengan 642.73 Ω�.
2. Lapisan penyusun yang berpotensi mengandung fluida geothermal
adalah lapisan serpih, batu-batu, pasir berbatu yang memiliki harga
resistivitas antara 9.85 Ω� sampai dengan 51.0 Ω�.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti/penulis memberikan
beberapa saran:
1. Untuk mempercepat proses penelitian, ada baiknya peneliti terlebih dahulu
membuat gamabaran/grid tentang medan daerah penelitian, untuk proses
penelitian yang lebih taktis dan cepat.
2. Dilihat dari penampang kontur resistivity, ada baiknya dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan memperluas daerah pengambilan data dan
mengubah cara peletakan rentangan kabel elektroda, sehingga potensinya
lebih terlihat.
3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan pengukuran gradien suhu
untuk memperkuat interpretasi data.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I Nyoman dkk. 2007. Indikasi Keberadaan Gas Biogenik di Delta Sungai
Cimanuk Berdasarkan Data Seismik dan Bor, Indramayu, Jawa Barat.
Jurnal Geologi Kelautan, Volume 5, No. 2, Agustus 2007, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Badan
Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Utara, (2013)
http://sumut.bps.go.id,
Diakses tanggal 1 Mei 2013.
Medan,
Griffiths D.H. dan Baeker R.D.1993, Dua dimensi pencitraan resitivity dan
pemodelan
di bidang geologi yang kompleks. Jurnal Geofisika
Terapan, halaman: 29,211- 226.
Haryono, Mori. (1993). Pengantar Fisika Bumi. Bandung: Departemen
Teknik Geofisika
ITB.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13448-Paper.pdf. Diakses Pada
24 Juli 2013.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_044110_chapter2.pdf.
Pada 24
Juli 2013.
Diakses,
Hazuardi, (1992), Pengantar Eksplorasi Panas Bumi, PPT MIGAS (Pusat Tenaga
Perminyakan dan Gas Bumi),Cepu.
Kodoatie, Robert J. (1992). Geologi Untuk Teknik Sipil. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Linsley, Ray Howell, (1959). Peta Hidrogeologi Indonesia. Bandung: Direktorat
Geologi
Tata Lingkungan, Direktorat Jendral Geologi dan Sumber
Daya Mineral
Departemen Pertambangan dan Energi.
M, Payne. 2003. Jurnal Geofisika. Medan : Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika.
Naibaho, Evans (2010), Menentukan Resistivitas Fluida Geothermal dengan
Menggunakan Metode Schlumberger Daerah Panas Bumi Rianiate
Kecamatan Pangururan, Skripsi, FMIPA, Unimed Mean.
Notodisuryo Endro Utomo, (1997), Visi Energi Dalam PJP II, UGM, Yogyakarta
http://www.elektroindonesia.com . Diakses tanggal 11 November 2012.
Petrucci Ralph H. (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Suminar
Achmadi,
Ph.D.(Penerjemah), Edisi keempat, jilid 2, Erlangga,
Jakarta.
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Departemen
Teknik Geofisika ITB.
Saptadji Miryani Nenny, (1992). Teknik Panas Bumi: http://www.dim.esdm.go.id/
Diakses Tanggal 2 Juni 2012, Jam 09.39 WIB.
Sitohang, Dian (2010), Analisis Jenis Batuan Dan Mineral Di Bawah Permukaan
Dengan
Menggunakan Metode Geolistrik Daerah Panas Bumi
Sipoholon
Kabupaten
Tapanuli Utara, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Situmorang, Cristina (2010), Perhitungan Suhu Reservoir Panas Bumi Rianiate
Kecamatan Pangururan Menggunakan Persamaan Geothermometer
Empiris, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Sundhoro, H.; Lim, D; Setiadarma, D., dan Sulaeman, B., (2006), Penyelidikan
Geologi
Dan Geokimia Di Daerah Panas Bumi Dolok Marawa,
Kabupaten Simalungun.
Kelompok program penelitian panas bumi.
http://www.bag.lapan.go.id. Diakses tanggal 29 Februari 2013, jam 19.44
WIB.
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., dan Keys D. A. (1982). Aplikasi
Metode
Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Menentukan Letak dan
Kedalaman Aquifer Air
Tanah, FMIPA, Unnes, Semarang.
Wardhana, W.A, Supriyono, Abidin, Z., Kamal, Z., (1996), Prospek Panas Bumi
di
Indonesia, http://www.bag.lapan.go.id. Diakses tanggal 20
November
2012, jam
20.25 WIB.
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah seorang laki-laki berdarah batak-toba yang dilahirkan di
Desa Paraduan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bernama Joy Sinaga.
Dari lima bersaudara penulis adalah anak sulung yang dibesarkan dan dididik oleh
Ayahanda A.Sinaga dan Ibunda M.Sitanggang. Penulis yang lahir pada tanggal 12
Juli 1988 memulai pendidikan pertamanya di bangku TK St.Mikhael Pangururan
pada tahun 1993. Kemudian pada tahun 1994 penulis lulus dan melanjutkan
pendidikan di bangku SD Negeri 175833 Pardomuan I dan lulus pada tahun 2000.
Tahun 2000 penulis diterima di SMP Katolik Budi Mulia Pangururan, dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun yang sama lewat Ujian Penerimaan Siswa Baru
penulis diterima di SMA Katolik Budi Murni I Medan. Namun di tahun ke-3
menjelang Hari Kemerdekaan penulis memutuskan untuk pindah ke kampung
halaman di SMA St.Mikhael Pangururan disebabkan kondisi fisik yang kurang
baik, dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, lewat Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)
penulis diterima di Jurusan Fisika Program Studi Non Kependidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses pendidikan kampus berjalan penulis juga aktif dalam kegiatan
Kelompok Diskusi Bidang Kajian Fisika Bumi (KDBK FisBum). Liburan
semester ke-6 pada bulan Juni 2009 penulis diterima di BMKG (Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Geofisika Tuntungan-Medan
untuk keperluan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Lewat proses yang panjang dan
rumit penulis akhirnya menyelesaikan Tugas Akhir dan lulus ujian pada tanggal
23 Juli 2013.
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH
PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN
IV MBELANG KECAMATAN STM HILIR
KABUPATEN DELI SERDANG
Oleh:
Joy Sinaga
NIM 062244610012
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
MENENTUKAN RESISTIVITAS GEOTHERMAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAERAH
PANAS BUMI DANAU LINTING DESA DURIAN
IV MBELANG KEC. STM HILIR
KAB. DELI SERDANG
Joy Sinaga (062244610012)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian metode geolistrik resistivitas pada tanggal 15
Juni 2013 di daerah panas bumi Danau Linting Desa Durian IV Mbelang Kec.
STM Hilir Kab. Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh data resistivitas serta mengetahui lapisan penyusun dari batuan dan
fluida di bawah permukaan Danau Linting.
Metode geolistrik digunakan untuk memberikan gambaran lapisan di
bawah permukaan sebagai gambaran geologi bawah permukaan dan sifat-sifat
batuan reservoir. Metode geolistrik biasanya diterapkan sebagai eksplorasi
pendahuluan pendugaan jenis dan materi penyusun batuan bawah permukaan,
yang mengacu pada pemetaan data resistivitas lapisan bawah permukaan. Data
pengukuran di lapangan berupa beda potensial dan arus dapat digunakan untuk
menghitung harga resistivitas semu (Apparent Resistivity). Kemudian data yang
diperoleh diinversi menggunakan software Res2dinv yang nantinya akan
menghasilkan gambar model (kontur warna) penampang dua dimensi.
Dari hasil penelitian diperoleh data resistivitas yang bervariasi berkisar
8.62 Ω� − 642.73 Ω�. Lapisan penyusun yang berpotensi mengandung fluida
geothermal adalah lapisan tanah lanauan pasiran dan tanah lanauan basah lembek
yang memiliki harga resistivitas antara 9.85 Ω� sampai dengan 51.0 Ω� pada
kedalaman 9.39 � − 28.7 � (Lapisan dengan warna kontur biru dan biru muda).
Kata Kunci: Metode Geolistrik, Resistivitas Batuan dan Fluida.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tri Tunggal atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Menentukan
Resistivitas Geothermal Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Daerah Panas
Bumi Danau Linting Desa Durian IV Mbelang Kec STM Hilir Kab Deli
Serdang”.
Selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung, penulis telah
memperoleh banyak nasehat dan motivasi yang tak terhingga banyaknya. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Skripsi. Beliaulah yang senantiasa meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada
ketiga Dosen Penguji (Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Bapak Drs. Rappel
Situmorang, M.Si, dan Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si), atas masukan dan
koreksi dalam perbaikan isi skripsi. Dan kepada Dosen Penasehat Akademik
Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, serta seluruh Dosen Fisika Non
Kependidikan Unimed yang telah berbagi ilmu dan wawasan dengan penulis.
Teristimewa untuk kasih sayang Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar
penulis, serta Rekan Mahasiswa/i Jurusan Fisika UNIMED yang selalu
mendoakan, mendukung, dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan
isi skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menegaskan bahwa skripsi ini hanyalah
sumber informasi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, penulis mengucapkan “selamat
membaca”.
Medan,
2013
Penulis,
Joy Sinaga
NIM. 062244610012
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Panas Bumi (Geothermal)
5
5
2.1.1. Terjadinya Sistem Panas Bumi
6
2.1.2. Karakteristik Sumber Panas Bumi
8
2.1.3. Metode Estimasi Potensi Panas Bumi
10
2.2. Reservoir Panas Bumi
11
2.2.1. Jenis-jenis Energi Panas Bumi
12
2.2.2. Reservoir Panas Bumi Berdasarkan Fasa Fluia
12
2.2.3. Batuan Reservoir
15
2.2.4. Fluida Panas Bumi
16
2.3. Sifat Listrik Dalam Batuan
19
2.4. Aliran Listrik Di Dalam Bumi
21
2.5. Resistivitas Batuan
23
2.6. Geolistrik Metode Tahanan Jenis
25
Halaman
BAB III. METODE PENELITIAN
27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
27
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
27
3.3. Diagram Alir Penelitian
29
3.4. Prosedur Penelitian
30
3.5. Teknik Pengambilan Data
30
3.6. Analisis dan Interpretasi Data
33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
36
4.1 Hasil Pengambilan Data
36
4.1.1 Deskripsi Data
36
4.1.2 Pengolahan Data
38
4.2 Hasil Analisis
39
4.3 Interpretasi Data
42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
45
5.1 Kesimpulan
45
5.2 Saran
45
DAFTAR PUSTAKA
46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Wilayah
Kabupaten Deliserdang
2
Gambar 2.1. Lapisan Bumi
5
Gambar 2.2. Perpindahan Panas Di Bawah Permukaan
7
Gambar 2.3. Konfigurasi Tektonik di Sepanjang Busur
Kepulauan Indonesia Hasil Interaksi Tiga Lempeng
Tektonik: Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia
7
Gambar 2.4. Asal-usul Fluida Hydrothermal Pada Sistem
Vulkanik Aktif
17
Gambar 2.5. Rencana Penelitian Pada Permukaan Bumi
Dengan 32 Elektroda
22
Gambar 2.6. Skema Peralatan Resistivitas Model Schlumberger
26
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
29
Gambar 3.2. Konfigurasi Elektroda Model Schlumberger
31
Gambar 3.3. Skin depth resisitivitas ARES
32
Gambar 4.1. Grid lintasan pertama
36
Gambar 4.2. Resistivitas semu lintasan pertama
36
Gambar 4.3. Grid lintasan kedua
37
Gambar 4.4. Resistivitas semu lintasan kedua
37
Gambar 4.5. Grid lintasan ketiga
38
Gambar 4.6. Resistivitas semu lintasan ketiga
38
Gambar 4.7. Penampang kontur resistivitas pada lintasan pertama
40
Gambar 4.8. Penampang kontur resistivitas pada lintasan kedua
41
Gambar 4.9. Penampang kontur resistivitas pada lintasan ketiga
41
Gambar 4.10 Color map lintasan pertaman
42
Gambar 4.11 Color map lintasan kedua
43
Gambar 4.12 Color map lintasan ketiga
44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Sensus Penduduk Kabupaten Deliserdang
1
Tabel 2.1. Klasifikasi Sistim Panas Bumi Berdasarkan
Temperatur
15
Tabel 2.2. Porositas pada batuan
18
Tabel 2.3. Nilai Resistivitas dari Berbagai Tipe Batuan
23
Tabel 2.4. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral
24
Tabel 2.5 Variasi Resistivitas Material Lapisan Bumi
24
Tabel 2.6 Harga Tahanan Jenis Tanah
25
Tabel 3.1. Tabel Pengambilan Data Lapangan Geothermal
35
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tabel Data Lintasan
48
Lampiran 2. Stacking Chart Daerah Penelitian
70
Lampiran 3. Peta Geologi Lokasi Penelitian
71
Lampiran 4. Color Map Peta Geologi
72
Lampiran 5. Peta Kondisi Lokasi Penelitian
73
Lampiran 6. Alat Penelitian
75
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan, analisis, dan interpretasi data pada penelitian dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berikut data resistivitas batuan dan fluida di danau linting:
Lintasan pertama, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi
antara 8.62 Ω� sampai dengan 328.12 Ω�.
Lintasan kedua, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi antara
64.94 Ω� sampai dengan 408.95 Ω�.
Lintasan ketiga, dengan nilai resistivitas (�) yang bervariasi antara
16.82 Ω� sampai dengan 642.73 Ω�.
2. Lapisan penyusun yang berpotensi mengandung fluida geothermal
adalah lapisan serpih, batu-batu, pasir berbatu yang memiliki harga
resistivitas antara 9.85 Ω� sampai dengan 51.0 Ω�.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti/penulis memberikan
beberapa saran:
1. Untuk mempercepat proses penelitian, ada baiknya peneliti terlebih dahulu
membuat gamabaran/grid tentang medan daerah penelitian, untuk proses
penelitian yang lebih taktis dan cepat.
2. Dilihat dari penampang kontur resistivity, ada baiknya dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan memperluas daerah pengambilan data dan
mengubah cara peletakan rentangan kabel elektroda, sehingga potensinya
lebih terlihat.
3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan pengukuran gradien suhu
untuk memperkuat interpretasi data.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I Nyoman dkk. 2007. Indikasi Keberadaan Gas Biogenik di Delta Sungai
Cimanuk Berdasarkan Data Seismik dan Bor, Indramayu, Jawa Barat.
Jurnal Geologi Kelautan, Volume 5, No. 2, Agustus 2007, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Badan
Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Utara, (2013)
http://sumut.bps.go.id,
Diakses tanggal 1 Mei 2013.
Medan,
Griffiths D.H. dan Baeker R.D.1993, Dua dimensi pencitraan resitivity dan
pemodelan
di bidang geologi yang kompleks. Jurnal Geofisika
Terapan, halaman: 29,211- 226.
Haryono, Mori. (1993). Pengantar Fisika Bumi. Bandung: Departemen
Teknik Geofisika
ITB.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13448-Paper.pdf. Diakses Pada
24 Juli 2013.
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_044110_chapter2.pdf.
Pada 24
Juli 2013.
Diakses,
Hazuardi, (1992), Pengantar Eksplorasi Panas Bumi, PPT MIGAS (Pusat Tenaga
Perminyakan dan Gas Bumi),Cepu.
Kodoatie, Robert J. (1992). Geologi Untuk Teknik Sipil. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Linsley, Ray Howell, (1959). Peta Hidrogeologi Indonesia. Bandung: Direktorat
Geologi
Tata Lingkungan, Direktorat Jendral Geologi dan Sumber
Daya Mineral
Departemen Pertambangan dan Energi.
M, Payne. 2003. Jurnal Geofisika. Medan : Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika.
Naibaho, Evans (2010), Menentukan Resistivitas Fluida Geothermal dengan
Menggunakan Metode Schlumberger Daerah Panas Bumi Rianiate
Kecamatan Pangururan, Skripsi, FMIPA, Unimed Mean.
Notodisuryo Endro Utomo, (1997), Visi Energi Dalam PJP II, UGM, Yogyakarta
http://www.elektroindonesia.com . Diakses tanggal 11 November 2012.
Petrucci Ralph H. (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Suminar
Achmadi,
Ph.D.(Penerjemah), Edisi keempat, jilid 2, Erlangga,
Jakarta.
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Departemen
Teknik Geofisika ITB.
Saptadji Miryani Nenny, (1992). Teknik Panas Bumi: http://www.dim.esdm.go.id/
Diakses Tanggal 2 Juni 2012, Jam 09.39 WIB.
Sitohang, Dian (2010), Analisis Jenis Batuan Dan Mineral Di Bawah Permukaan
Dengan
Menggunakan Metode Geolistrik Daerah Panas Bumi
Sipoholon
Kabupaten
Tapanuli Utara, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Situmorang, Cristina (2010), Perhitungan Suhu Reservoir Panas Bumi Rianiate
Kecamatan Pangururan Menggunakan Persamaan Geothermometer
Empiris, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Sundhoro, H.; Lim, D; Setiadarma, D., dan Sulaeman, B., (2006), Penyelidikan
Geologi
Dan Geokimia Di Daerah Panas Bumi Dolok Marawa,
Kabupaten Simalungun.
Kelompok program penelitian panas bumi.
http://www.bag.lapan.go.id. Diakses tanggal 29 Februari 2013, jam 19.44
WIB.
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., dan Keys D. A. (1982). Aplikasi
Metode
Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Menentukan Letak dan
Kedalaman Aquifer Air
Tanah, FMIPA, Unnes, Semarang.
Wardhana, W.A, Supriyono, Abidin, Z., Kamal, Z., (1996), Prospek Panas Bumi
di
Indonesia, http://www.bag.lapan.go.id. Diakses tanggal 20
November
2012, jam
20.25 WIB.
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah seorang laki-laki berdarah batak-toba yang dilahirkan di
Desa Paraduan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bernama Joy Sinaga.
Dari lima bersaudara penulis adalah anak sulung yang dibesarkan dan dididik oleh
Ayahanda A.Sinaga dan Ibunda M.Sitanggang. Penulis yang lahir pada tanggal 12
Juli 1988 memulai pendidikan pertamanya di bangku TK St.Mikhael Pangururan
pada tahun 1993. Kemudian pada tahun 1994 penulis lulus dan melanjutkan
pendidikan di bangku SD Negeri 175833 Pardomuan I dan lulus pada tahun 2000.
Tahun 2000 penulis diterima di SMP Katolik Budi Mulia Pangururan, dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun yang sama lewat Ujian Penerimaan Siswa Baru
penulis diterima di SMA Katolik Budi Murni I Medan. Namun di tahun ke-3
menjelang Hari Kemerdekaan penulis memutuskan untuk pindah ke kampung
halaman di SMA St.Mikhael Pangururan disebabkan kondisi fisik yang kurang
baik, dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, lewat Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)
penulis diterima di Jurusan Fisika Program Studi Non Kependidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses pendidikan kampus berjalan penulis juga aktif dalam kegiatan
Kelompok Diskusi Bidang Kajian Fisika Bumi (KDBK FisBum). Liburan
semester ke-6 pada bulan Juni 2009 penulis diterima di BMKG (Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Geofisika Tuntungan-Medan
untuk keperluan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Lewat proses yang panjang dan
rumit penulis akhirnya menyelesaikan Tugas Akhir dan lulus ujian pada tanggal
23 Juli 2013.