lxxviii
4. Kegunaan: Kawat las yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk
pengelasan Al-Mg, Al-Cu, Al-Mn, Al-Si, dan Al-Zn. Sangat mudah untuk melakukan pengelasannya dan dengan bahan yang tahan karat.
3.4. Bahan dan Alat 3.4.1 Pembuatan Spesimen Uji Impak
Setelah pengelasan selesai maka dilanjutkan pembuatan specimen yang nantinya akan di uji impak,langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Meratakan alur pengelasan menggunakan mesin frais
2. Bahan dipotong dengan ukuran:
Lebar = 10mm Tinggi =10mm
Panjang =55mm
Gambar 3.2 Bentuk dan ukuran spesimen.
Spesimen tipe charpy
lxxix
3. Setelah proses selesai kemudian specimen dirapikan dengan kikir dan
dihaluskan menggunakan amplas. 4.
Setelah diamplas untuk mendapatkan permukaan yang lebih halus maka diberi autosol.
5. Specimen yang diberi autosol dimasukkan kedalam cairan etza dan
kemudian dibilas dengan alhkohol dan air sehingga dapat melihat logam lasannya.
Gambar 3.3 Spesimen Uji Impak sebelum pengelasan
Gambar 3.4 spesimen uji impak setelah pengelasan
lxxx
3.4.2 Pembuatan Specimen Uji Tarik
Setelah pengelasan selesai maka dilanjutkan pembuatan specimen yang nantinya akan di uji tarik,langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Meratakan alur pengelasan dengan mesin frais.
2. Bahan dipotong-potong dengan ukuran panjang 200 mm dan lebar 22
mm. 3.
Membuat gambar pada kertas yang agak tebal atau mal yang mengacu sesuai dengan ukuran standar.
4. Bahan atau mal ditempel pada bahan selanjutnya dilakukan
pengefraisan sesuai dengan bentuk gambar dengan menggunakan pisau frais.
5. Bahan yang sudah terbentuk tersebut dirapikan dengan kikir yang
halus dan selanjutnya diamplas sampai lebih halus.
Gambar 3.5 Spesimen uji tarik sebelum pengelasan
lxxxi
Gamabar 3.6 Spesimen uji tarik setelah pengelasan
3.4.3 Pembuatan Specimen Uji Kekerasan
Setelah pengelasan selesai maka dilanjutkan pembuatan specimen yang nantinya akan di uji tarik,langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Meratakan alur pengelasan dengan mesin frais.
2. Bahan dipotong-potong dengan ukuran panjang 200 mm dan lebar 18
mm. 3.
Membuat gambar pada kertas yang agak tebal atau mal yang mengacu sesuai dengan ukuran standar.
4. Bahan atau mal ditempel pada bahan selanjutnya dilakukan
pengefraisan sesuai dengan bentuk gambar dengan menggunakan pisau frais.
5. Bahan yang sudah terbentuk tersebut dirapikan dengan kikir yang
halus dan selanjutnya diamplas sampai lebih halus.
lxxxii
Gambar 3.7 Spesimen uji kekerasan Hardness Test
Gambar 3.8 spesimen uji kekersan setelah pengelasan
3.4.4 Proses Pengelasan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengelasan adalah: 1.
Mempersiapkan mesin las OAW sesuai dengan pemasangan. 2.
Mempersiapkan benda kerja yang akan dilas pada meja las. 3.
Posisi pengelasan dengan menggunakan posisi pengelasan mendatar atau bawah tangan.
4. Variasi tekanan gas yang digunakan adalah tekanan O2 1lb,c2h2 3lbm²
dan tekanan O2 2 lb,c2h2 6lbm². 5.
Mempersiapkan elektroda sesuai dengan daya api dan ketebalan spesimen,dalam penelitian ini dipilih kawat las AWS-A5.2.
lxxxiii
6. Menyalakan dan menyetel daya api yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhan pengelasan. Setelah menyalakan busur api,maka dilakukan pengelasan pada specimen
dengan cara memegang gagang las dengan mendekatkan elektroda pada busur api yang menyala sampai kawat las menyatu dengan spesimen.
Gambar 3.9 Komponen Las oxy asetilen welding
Gambar 3.10 Proses pengelasan
Gambar 3.11 Spesimen uji impact,tensile,hardness,metalografi sesudah pengelasan
lxxxiv
3.5. Proses Pengujian 3.5.1 Uji Impak