Observasi Pengamatan Wawancara Interview

Dadi Mulyadi Nugraha,2013 Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lima teknik pengumpulan data, yaitu observasi pengamatan, wawancara interview, studi dokumentasi, studi literatur dan dilengkapi oleh teknik angket. Dengan kelima teknik ini diharapkan dapat melengkapi dan memperoleh data penelitian yang diharapkan. Penjelasan dari teknik-teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi Pengamatan

Metode survey atau observasi ini untuk mendapatkan fakta-fakta berupa nilai- nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka khusunya yang berkenaan dengan pengembangan karakter bangsa. Dalam mendapatkan fakta-fakta yang berupa nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan pengembangan karakter bangsa peneliti langsung turun ke lapangan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Creswell 2010: 267 : Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti merekammencatat -baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur misalnya, dengan mengajukan pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti –aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian. Sehingga dalam penelitian ini penulis turun langsung ke lapangan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mengikuti aktivitas-aktivitas ekstrakulikuler Pramuka yang berhubungan dengan pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Wawancara Interview

Teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam sampai memperoleh data yang diinginkan. Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-tof-face Dadi Mulyadi Nugraha,2013 Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu interview wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview interview dalam kelompok tertentu yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok Creswell, 2010: 267. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2010: 270 yaitu : a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penelitian kasus. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v check pada nomor yanag sesuai. Pedoman wawancara dalam penelitian ini digabungkan antara pedoman wawancara tidak terstruktur dengan pedoman wawancara terstruktur supaya data yang diinginkan dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah sebagai Mabigus, Pembina Pramuka dan siswa yang dijadikan sebagai pendukung data dari angket. Data narasumber yang penulis wawancarai yaitu sebagai berikut : a. Bapak Ujang Sudrajat, S.Pd. US, beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumedang sekaligus sebagai Mabigus Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika SMA Negeri 1 Sumedang. b. Bapak Drs. Rd. Ade Hidayat, M.Si, MT AH, beliau selaku Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang. c. Gilang Ariffin GA selaku Pradana Soeriaatmadja dan Nunung Siti NS selaku Pradana Dewi Sartika, mereka sekaligus sebagai siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumedang. Dadi Mulyadi Nugraha,2013 Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER GERAKAN PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMAN 2 TARUTUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 4 26

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 2 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 3 16

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 3 19

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 13

PENDAHULUAN implementasi pendidikan nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan pramuka (studi kasus kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

NASKAH PUBLIKASI implementasi pendidikan nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan pramuka (studi kasus kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 10

Program Kerja Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka

0 4 16

PERAN KEGIATAN BASE CAMP DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK PUTRA BANGSA BONTANG.

0 0 161

ELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENANAMKAN NASIONALISME SISWA DI SMAN 1 SIKUR - Repository UNRAM

0 0 13