IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG.

(1)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN

KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

DADI MULYADI NUGRAHA 0901131

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN

KARAKTER BANGSA DI SMAN 1 SUMEDANG

Oleh

DADI MULYADI NUGRAHA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© DADI MULYADI NUGRAHA 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DADI MULYADI NUGRAHA

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA DI SMAN 1

SUMEDANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

Pembimbing II

Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001


(4)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 31 Juli 2013

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri atas :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1.

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si. NIP. 19620316 198803 1 003 3.2.

Dra. Iim Siti Masyitoh, M.Si. NIP. 19620102 198608 2 001 3.3.

Syaifullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721112 199903 1 001


(5)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dadi Mulyadi Nugraha, (0901131), Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang”.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa yang lebih baik dan sebagai indikator keberhasilan suatu Negara. Pendidikan yang ada di Indonesia bertujuan untuk membentuk warga Negara yang lebih baik dan memiliki watak dan karakter bangsa. Karakter bangsa sangat penting dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional. Untuk itu, pendidikan harus dimaksimalkan lagi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam konstitusi Negara Indonesia. Keberhasilan dari proses pembelajaran harus diimplementasikan dalam kegiatan di luar kelas, salah satunya dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Penelitian ini didasarkan pada tiga permasalahan, yaitu : (1) Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMAN 1 Sumedang, (2) Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMAN 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa, (3) Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa di SMAN 1 Sumedang, (4) Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMAN 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, studi dokumentasi, dan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Pembina, pengurus dan anggota ekstrakulikuler Pramuka SMAN 1 Sumedang. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa ekstrakulikuler Pramuka memiliki program kegiatan yang mendidik dan membimbing siswa-siswi di SMAN 1 Sumedang untuk memiliki kepemimpinan yang bertanggung jawab serta mengedepankan nilai-nilai yang terdapat dalam Dasa Dharma dan Trysatya, dan secara tidak langsung hal tersebut sudah mengembangkan karakter bangsa. Kegiatan yang dimiliki oleh ekstrakulikuler Pramuka yang dijadikan sebagai sarana pengembangan karakter bangsa, yaitu kegiatan latihan rutin, Lomba Lintas Alam, Latihan Dasar Kepemimpinan, Buka Puasa Bareng, Bakti Sosial, dan kegiatan yang bersifat incidental. Namun, dalam upaya pengembangan karakter bangsa ada faktor pendukung dan faktor penghambat. Selanjutnya kendala yang dihadapi dalam pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa yaitu anggota sering dilanda kejenuhan dalam latihan rutin, dan untuk memecahkan kendala-kendala tersebut yaitu dengan melaksanakan rapat koordinasi dan memberikan stimulus berupa kegiatan camping dan hiking. Jadi, hal tersebut membuktikan bahwa kegiatan ektrakulikuler Pramuka di SMAN 1 Sumedang sudah berjalan dengan baik dalam pengembangan karakter bangsa. Keadaan tersebut harus tetap dijaga dan dikembangkang lagi dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional dan Pendidikan Kewarganegaraan.


(6)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Dadi Mulyadi Nugraha, (0901131), "Implementation Scouts Extracurricular Activities in the Development of National Character in SMAN 1 Sumedang ".

Education is a very influential factor in the development of a better nation and as an indicator of the success of a country. Education in Indonesia aims to establish a better citizen and have the temperament and character of the nation. National character is very important in order to succeed the national development. Therefore, education should be maximized again in achieving the goals that have been defined in the constitution of the State of Indonesia. The success of the learning process should be implemented in activities outside the classroom, one of them in extracurricular activities Scouts. The study was based on three issues, namely : (1) How does Scout program of extracurricular activities conducted at SMAN 1 Sumedang, (2) What forms of activities carried out in the extracurricular activities of Scouting in SMAN 1 Sumedang related to the development of national character, (3) What are the factors supporting and inhibiting Scout in extracurricular activities related to the development of the character of the nation in SMAN 1 Sumedang, (4) What constraints and what sort of activities to solve the constraints faced by students in SMAN 1 Sumedang in extracurricular activities Scout relation to the development of the nation's character. The approach used in this study is a qualitative approach using descriptive analytical method. The data was collected through interview, observation, literature studies, documentary studies, and questionnaires. Subjects in this study were school principals, coaches, administrators and members of the Scout extracurricular SMAN 1 Sumedang. Based on the results of the study revealed that the Boy Scouts have a program of extracurricular activities that educate and guide students in SMAN 1 Sumedang to have responsible leadership and promoting the values contained in the Dasa Dharma and Trysatya, and indirectly it has been developed character of the nation. Extracurricular activities held by Scouts who serve the nation as a means of character development, which is routine training activities, Hiking Competition, Basic Leadership Training, Fasting Together, Social Activity, and activities that are incidental. However, in the development of the nation's character and no supporting factors inhibiting factors. Further obstacles encountered in the development of national character in extracurricular activities related to the development Scouts national character which members are often hit saturation in routine practice, and to solve these constraints is to conduct coordination meetings and provide stimulus in the form of camping activities and hiking. Thus, it is proved that the sport activity Scouting activities in SMAN 1 Sumedang already well underway in the development of the nation's character. The situation should be kept and breed again in order to achieve the objectives of National Education and Citizenship Education.


(7)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Teoritik ... 5

2. Praktis ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Mengenai Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka ... 8

1. Pengertian Ekstrakulikuler ... 8

2. Pengertian Pramuka ... 10

3. Manfaat dan Tujuan Pendidikan Kepramukaan ... 12

4. Sejarah Gerakan Pramuka... 13

5. Janji dan Kode Kehormatan Pramuka ... 18

6. Salam Pramuka ... 25

a. Salam Biasa ... 25

b. Salam Hormat ... 26

c. Salam Janji ... 27

7. Lambang Gerakan Pramuka ... 28

8. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30

B. Tinjauan Mengenai Pengembangan Karakter Bangsa ... 31

1. Karakter ... 31

2. Pendidikan Karakter ... 33

a. Karakter Individual ... 35

b. Karakter Privat dan Karakter Public ... 38

c. Karakter Cerdas ... 39

d. Karakter Baik ... 39

3. Karakter Bangsa... 40


(8)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 50

1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Subjek Penelitian ... 50

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 51

1. Pendekatan Penelitian ... 51

2. Metode Penelitian ... 52

C. Definisi Operasional ... 53

1. Ekstrakulikuler Pramuka ... 53

2. Karakter Bangsa... 54

D. Teknik Pengumpulan Data ... 59

1. Observasi (Pengamatan) ... 59

2. Wawancara (Interview) ... 59

3. Studi Dokumentasi... 61

4. Studi Literatur ... 61

5. Angket/Kuesioner ... 61

E. Analisis Data ... 62

a. Reduksi Data ... 62

b. Display Data ... 63

c. Kesimpulan (Verifikasi)... 64

F. Uji Validitas Data Penelitian ... 65

1. Tringulasi ... 65

2. Member Check ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 67

1. Sejarah SMA Negeri 1 Sumedang ... 67

2. Identitas Sekolah, Visi, Misi ... 69

a. Identitas Sekolah ... 69

b. Visi Sekolah ... 70

c. Misi Sekolah ... 70

3. Kondisi Guru dan Staf TU ... 70

4. Kondisi Siswa ... 72

5. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 72

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 73

1. Gambaran Umum Organisasi Ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang ... 73

a. Program Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang ... 75

b. Bentuk-bentuk Kegiatan yang dilaksanakan dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang Berkaitan dengan Pengembangan Karakter Bangsa... 82


(9)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter

bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang ... 100

1) Faktor Pendukung ... 100

2) Faktor Penghambat ... 101

d. Kendala dan bentuk kegiatan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa ... 101

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Program Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang... 102

2. Bentuk-bentuk Kegiatan yang dilaksanakan dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang Berkaitan dengan Pengembangan Karakter Bangsa ... 103

3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang ... 108

4. Kendala dan bentuk kegiatan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ... 111

1. Kesimpulan Umum ... 111

2. Kesimpulan Khusus ... 111

B. Saran ... 113

1. Bagi Sekolah ... 113

2. Bagi Anggota Pramuka ... 113

3. Bagi Pendidikan Kewarganegaraan ... 113

4. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Substansi karakter yang ada pada SKL SMP/MTs/SMPLB*/

PAket B ... 36

Tabel 2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika ... 44

Tabel 3.1 Indikator Karakter Bangsa ... 55

Tabel 4.1 Data Guru dan Staf di SMA Negeri 1 Sumedang ... 70

Tabel 4.2 Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan (Keahlian) di SMA Negeri 1 Sumedang ... 71

Tabel 4.3 Data Siswa SMA Negeri 1 Sumedang Tahun Pelajaran 2012/2013 .. 72

Tabel 4.4 Sarana dan Prasaran SMA Negeri 1 Sumedang ... 72

Tabel 4.5 Program Kerja Rutin Mingguan Berdasarkan Karakter yang Dikembangkan Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 76

Tabel 4.6 Program Kerja Rutin Tahunan Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 79

Tabel 4.7 Program Kerja Insidental Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 81

Tabel 4.8 Pengembangan Karakter Bangsa dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika Periode 2013/2014 ... 82

Tabel 4.9 Dorongan peserta didik mengikuti Pramuka di sekolah ... 86

Tabel 4.10 Tujuan peserta didik mengikuti Pramuka ... 86

Tabel 4.11 Pendapat peserta didik tentang organisasi Pramuka ... 87

Tabel 4.12 Peserta didik pertama kali mengikuti Pramuka ... 88

Tabel 4.13 Persiapan peserta didik sebelum mengiktui Pramuka ... 88

Tabel 4.14 Waktu ketika datang latihan Pramuka ... 89

Tabel 4.15 Kegiatan sebelum dimulai latihan Pramuka ... 90

Tabel 4.16 Cara-cara yang digunakan ketika latihan Pramuka ... 90

Tabel 4.17 Materi yang dijelaskan dalam latihan Pramuka ... 91

Tabel 4.18 Tempat yang digunakan untuk latihan Pramuka ... 92

Tabel 4.19 Yang dilakukan ketika ada masalah yang terjadi di Pramuka ... 92

Tabel 4.20 Yang dilakukan ketika sudah selesai latihan Pramuka dan ruangan atau tempat latihan banyak sampah ... 93

Tabel 4.21 Sikap ketika latihan Pramuka ada teman yang berantem ... 94

Tabel 4.22 Tugas rumah yang diberikan oleh Pembina atau pelatih Pramuka .... 95

Tabel 4.23 Bentuk evaluasi yang digunakan oleh Pembina atau pelatih Pramuka ... 95

Tabel 4.24 Berapa minggu sekali diadakan evaluasi atau tes ... 96

Tabel 4.25 Berapa bulan sekali diadakan ujian kenaikan tingkat ... 97

Tabel 4.26 Kegiatan setelah adanya evaluasi ... 97

Tabel 4.27 Tanggapan ketika teman mendapatkan nilai terbaik setelah evaluasi ... 98


(11)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.28 Manfaat yang dirasakan terhadap kehidupan setelah mengikuti atau selama mengikuti Pramuka ... 99 Tabel 4.29 Intisari Hasil Angket ... 104


(12)

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lambang Gerakan Pramuka (Silhouette Tunas Kelapa) ... 28 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30 Gambar 2.3 Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa ... 42 Gambar 2.4 Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa

melalui Setiap Mata Pelajaran ... 43 Gambar 4.1 Logo SMA Negeri 1 Sumedang... 69 Gambar 4.2 Logo Soeriaatmadja-Dewi Sartika ... 73


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa yang lebih baik lagi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas terlihat bahwa pendidikan sangat penting dalam pembentukan watak siswa dan menjadikan warga negara yang baik (good citizen) serta dapaat mengembangkan dan pembangunan karakter bangsa. Hal ini dipertegas oleh Menteri Sekretaris Negara M. Hatta Rajasa dalam jurnal Sekertaris Negara yang berjudul Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa tanggal 19 Juni 2007 yaitu

“pembangunan bangsa dan pembangunan karakter bangsa adalah dua istilah yang sering saling dipertautkan antara satu dengan lainnya”.

Jadi jelas bahwa karakter bangsa sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa, hal ini sesuai dengan pendapat Bestari dalam Prosiding Seminar Internasional PKn (2009: 107) bahwa :

Karakter bangsa merupakan salah satu modal dasar dalam membangun bangsa dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (menuju masyarakat madani). Masyarakat yang adil dan makmur akan dapat tercapai apabila negara dan bangsa sama-sama memperhatikan upaya pembentukan karakter bangsa yang syarat


(14)

2

dengan ilmu dan pengetahuan, skil atau kompetensi yang dapat difasilitasi sehingga produktif dalam posisi atau profesinya masing-masing.

Kenyataanya tidak berlebihan jika bangsa Indonesia saat ini digambarkan sebagai bangsa yang mengalami penurunan kualitas karakter bangsa. Mulai dari masalah kekerasan, tawuran antar pelajar, gontok-gontokan, kurang kerja sama, lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai sampai kepada prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan data jurnas.com pada Sabtu, 31 Desember 2011, Komnas Perlindungan Anak merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hal ini dikarenakan lunturnya nilai-nilai karakter bangsa yang diakui kebenarannya secara universal. Jadi dari data tersebut jelas sekali terlihat bahwa karakter bangsa yang dimiliki pelajar sudah mengalamai kemunduran dan kebobrokan karakter bangsa.

Berdasarkan Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, Nilai-Nilai (2010: 9) yang dikembangkan dalam karakter bangsa yaitu

Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Karakter bangsa dapat dikembangkan dan ditanamkan dalam kegiatan ekstrakulikuler atau pengembangan diri. Hal ini dipertegas dalam Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 11) yang berdasarkan pada prinsip dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yaitu :

1. Berkelanjutan

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah 3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan


(15)

3

Secara tersirat bahwa prinsip dalam pengembangan karakter bangsa yaitu melalui semua mata pelajaran, pengembangaan diri, dan budaya sekolah yang mensyaratkan bahwa pengembangan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler.

Salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolah yaitu ekstrakulikuler Pramuka, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa, mereka dilatih dan didik untuk memiliki sikap disiplin, kreatif, sopan, dan memiliki kemampuan untuk memimpin sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter bangsa. Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maka dalam pelaksanaan kegiatannya sudah memiliki landasan yang kuat dan jelas.

Kegiatan ekstrakulikuler Pramuka para anggota dituntut untuk memiliki sikap kreatif dalam berinofasi kearah yang lebih baik lagi. Dan dengan adanya konstitusi yang sangat kuat tentang gerakan Pramuka maka pihak sekolah bisa mewajibkan para siswa-siswinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka karena Pramuka merupakan pribadi bangsaku. Hal ini berdasarkan pada pidato yang disampaikan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat Engkus Sutisna pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012 bahwa “Pramuka merupakan Pribadi Bangsa Indonesia”.

SMA Negeri 1 Sumedang merupakan salah satu sekolah unggulan yang merintis bertaraf internasional yang ada di Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki visi Program Pengembangan Diri Dalam Bentuk Kegiatan Ekstrakulikuler yang bertujuan untuk pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang ada di SMA Negeri 1 Sumedang sudah menjuarai kejuaraan-kejuaraan nasional dan tingkat provinsi Jawa Barat dan pernah mengikuti Jambore Dunia yang tidak semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lain dapat mencapai hasil tersebut, serta sebagai ekstrakuliler Pramuka


(16)

4

percontohan yang ada di Kwartir Daerah Jawa Barat. Selain itu, jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang cukup banyak membuat siswa memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai "Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang” .

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu: ”Bagaimana Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang?”

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang?

4. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?


(17)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Untuk mengidentifikasi program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Untuk mengetahui kendala dan bentuk kegiatan dalam memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bersifat teoretik dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Teoretik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan karakter bangsa dalam membina dan mengarahkan siswa ke dalam suasana yang dapat merangsang dilakukannya program-program kegiatan ekstrakurikuler yang berkarakter, sehingga akan tercipta karakter siswa; baik karakter privat maupun karakter publik.

2. Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai bahan untuk mengembangkan pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan organisasi ekstrakurikuler di sekolah, sehingga akan tercipta kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang mampu mengarahkan karakter bangsa siswa.


(18)

6

b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna terutama dalam upaya menciptakan kebijakan sekolah sebagai sarana interventif dalam mengarahkan kegiatan ekstrakurikuler agar mengusung nilai-nilai karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

c. Bagi pembina kesiswaan dan ekstrakurikuler, penelitian ini berguna sebagai balikan (feedback) sehingga dalam program kerja kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler dapat selalu terarah dan diarahkan pada program-program yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

d. Bagi siswa, penelitian ini berguna agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan senantiasa terarah pada program-program yang bernilai positif untuk diri sendiri, organisasi, masyarakat bangsa dan negara.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI tahun 2012, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi penelitian dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi tentang teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah-masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, manfaat dan tujuan pendidikan kepramukaan, sejarah gerakan Pramuka, janji dan kode kehormatan Pramuka, salam Pramuka, lambang gerakan Pramuka, struktur organisasi gerakan Pramuka, pendidikan karakter, dan karakter bangsa serta penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti termasuk prosedur, subjek dan temuannya.


(19)

7

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uji validitas data penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, analisis data dan pembahasan dari analisis data yang sudah dilakukan oleh peneliti.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari analisis data, pembahasan dan saran-saran.


(20)

50

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Sumedang tepatnya di SMA Negeri 1 Sumedang. Pemilihan SMA Negeri 1 Sumedang sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa di sekolah ini memiliki ekstrakulikuler Pramuka yang sangat bagus dan sering menjuarai perlombaan dan pernah mengikuti Jambore Dunia, serta sebagai ekstrakulikuler Pramuka percontohan Kwarda Jawa Barat.

Hal unik dari sekolah ini terletak di dekat alun-alun yang memungkinkan pergaulan remaja akan terpengaruh dengan suasana alun-alun tersebut yang banyak terdapat para pedagang yang identik juga dengan kenakalan remaja, tidak berpengaruh terhadap keadaan sekolah ini. Sehingga hal ini diperlukan kesadaran dan kerjasama dari berbagai pihak di sekitar sekolah ini yang memiliki standar internasional.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber informasi yang dapat dijadikan data yang dapat menjawab penelitian ini. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Pembina Pramuka, Pradana Soeriaatmadja, Pradana Dewi Sartika, 83 anggota Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang.


(21)

51

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena bertujuan untuk memahami masalah atau keadaan dari sekelompok individu atau orang. Menurut Creswell (2010: 4) penelitian kualitatif adalah “metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan”

Pendekatan kualitatif dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang implementasi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dalam pengembangan karakter bangsa ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Di samping itu, metode kualitatif mempunyai keakuratan yang tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada upaya pembentukan watak atau karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Sumedang. Pendekatan ini sangat tepat karena akan memperoleh data-data yang diperlukan untuk pengembangan karakter bangsa. Sehingga upaya yang dilakukan untuk pengembangan karakter dapat tercapai yang berdasarkan tujuan pendidikan nasional.

Berdasarkan hakekatnya pendekatan kualitatif data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan dan perilaku yang dapat diamati Moleong (2000: 4). Dengan penggunaan pendekatan kualitatif dalam hal menganalisis dan memahami data yang diperoleh dari hasil penelitian, sehingga peneliti dapat menghubungkan dari teori-teori yang diperoleh sebagai landasan teoritik dalam penelitian ini. Dan untuk memperoleh data yang


(22)

52

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan maka penelitian ini juga dilengkapi dengan pendekatan kuantitatif. Oleh karena itu, dapat diharapkan adanya temuan penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan secara teoritik.

2. Metode Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang peroleh dari penelitian, maka diperlukan metode penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif analitis dengan bentuk penelitian studi kasus. Metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran mengenai situasi atau keadaan, fenomena sosial yang sedang terjadi yang merupakan dampak dari kondisi saat ini.

Bentuk penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan ini yaitu dengan studi kasus (case study). Menurut pendapat Nasution (2011: 27-28) case study adalah: Bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (guru, suku Minangkabau), lingkungan hidup manusia (desa, sector kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya pengaruh didirikannya pabrik di daerah pedesaan), dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menganggap bahwa metode studi kasus dengan fokus penelitian ini yaitu mengenai pengembangan karakter bangsa yang diaksanakan di sekolah dapat memperoleh data yang berkenaan dengan keadaan suatu kasus atau kehasan dari implementasi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang berkenaan dengan nilai-nilai karakter bangsa.

Penelitian studi kasus memiliki keuntungan, selanjutnya menurut Nasution (2011: 28) mengemukakan keuntungan penelitian studi kasus sebagai berikut:


(23)

53

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial, kecuali bila ada rintangan yang tak dapat diatasi seperti tidak mungkinnya diperoleh keterangan, atau karena alasan keuangan, waktu, dan tenaga.

b. Case study dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek spesifik dari suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam. Tentu saja dalam meneliti suatu bagian yang khas secara terperinci tak boleh kita melupakan kedudukannya dalam rangka keseluruhan masalahnya.

c. Case study dapat digunakan berbagai cara pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket, studi dokumenter, dan alat pengumpulan data lainnya untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya agar masalah itu kita pahami secara mendalam.

d. Case study dapat menguji kebenaran teori. Jika case study itu didasarkan atas teori-teori tertentu, maka case study yang mendalam tentang aspek-aspek yang spesifik membuka kesempatan untuk mentes kebenaran teori itu. Dan hasil case study itu ada kemungkinan untuk merumuskan generalisasi-generalisasi tertentu.

e. Case study dapat dilakukan dengan biaya yang rendah. Ini antara lain bergantung kepada metode pengumpulan data yang digunakan. Biaya itu lebih rendah lagi bila si peneliti itu bekerja atau aktif dalam lapangan yang berkenaan dengan pokok penelitiannya, misalnya case study tentang bank oleh orang yang bekerja di bank. Ia mudah pula memperoleh data karena ia orang dalam, sehingga semua atau hampir semua data terbuka baginya. Berdasarkan keuntungan di atas jelas terlihat bahwa penelitian studi kasus

(case study) dapat meneliti suatu keadaan secara spesifik dan mendalam, sehingga data diperlukan dapat diperoleh. Metodologi penelitian sangat diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diperoleh dari data penelitian, oleh karena itu dalam metode penelitian ini dibahas mengenai (a) pendekatan penelitiaan, (c) teknik pengumpulan data, (d) analisis data dan (e) tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

C. Definisi Operasional 1. Ekstrakulikuler Pramuka

Merujuk dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, ekstrakulikuler Pramuka yaitu kegiatan siswa di luar mata pelajaran sekolah yang di dalamnya mengembangkan kreatifitas, minat, dan bakat yang dimiliki siswa yang bertujuan untuk membentuk watak dan kepribadian siswa


(24)

54

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Indikator dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yaitu:

a. Pembinaan rohani dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Pembinaan jasmani

c. Peningkatan kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan d. Pembinaan jiwa kepemimpinan

e. Pembinaan pengetahuan, kebudayaan dan patriotisme f. Menambah pengalaman

g. Meningkatkan kepekaan terhadap perubahan lingkungan dan kesadaran untuk membangun

2. Karakter Bangsa

Menurut Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 4), Karakter Bangsa adalah

Dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

Indikator dari karakter bangsa yang berdasarkan pada Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 9), yaitu :


(25)

55

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Indikator Karakter Bangsa

No.

Nilai-Nilai Karakter

Bangsa

Pengertian Ciri-Ciri

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Patuh, toleran, bersukur dan hidup rukun.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Membayar barang yang dibeli dengan jujur dan

mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

Menghargai perbedaan,

bersahabat dengan teman, menerima pendapat orang lain dan menghargai pendapat orang lain 4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan Teliti, tertib,


(26)

56

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

mentaati peraturan, dan mematuhi jadwal belajar. 5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Teliti, rapi, dan selalu menggunakan waktu secara efektif.

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Inofatif, dan menerapkan dari hasil yang diperolehnya. 7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Tidak tergantung pada orang lain.

8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

Selalu

bermusyawarah, menghargai

pendapat orang lain dan menerima kekalahan dalam pemilihan. 9 Rasa Ingin

Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan

Penasaran, gemar membaca dan mencari informasi.


(27)

57

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didengar. 10 Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

Nasionalisme, dan turut serta dalam peringatan hari kemerdekaan.

11 Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Setia, peduli, dan mengharagai.

12 Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Hormat, ingin berguna untuk nusa dan bangsa, dan menghormati keberhasilan orang lain.

13 Bersahabat/Ko muniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Senang berbicara, terbuka, menghargai teman-teman, dan aktif dalam kegiatan sosial.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

Cinta aman,

berkomunikasi, dan ikut berpartisipasi dalam menjaga


(28)

58

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dirinya. keamanan. 15 Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Tekun dan ulet.

16 Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

Mencegah keruksakan lingkungan dan memperbaiki kerusakan lingkungan atau alam.

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Dermawan, dan selalu membantu teman yang membutuhkan. 18

Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Selalu melaksanakan tugas dan


(29)

59

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lima teknik pengumpulan data, yaitu observasi (pengamatan), wawancara (interview), studi dokumentasi, studi literatur dan dilengkapi oleh teknik angket. Dengan kelima teknik ini diharapkan dapat melengkapi dan memperoleh data penelitian yang diharapkan. Penjelasan dari teknik-teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Metode survey atau observasi ini untuk mendapatkan fakta-fakta berupa nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka khusunya yang berkenaan dengan pengembangan karakter bangsa. Dalam mendapatkan fakta-fakta yang berupa nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan pengembangan karakter bangsa peneliti langsung turun ke lapangan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Creswell (2010: 267) :

Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti merekam/mencatat -baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti) –aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian.

Sehingga dalam penelitian ini penulis turun langsung ke lapangan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mengikuti aktivitas-aktivitas ekstrakulikuler Pramuka yang berhubungan dengan pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam sampai memperoleh data yang diinginkan. Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-tof-face


(30)

60

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok (Creswell, 2010: 267).

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 270) yaitu :

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penelitian kasus.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yanag sesuai.

Pedoman wawancara dalam penelitian ini digabungkan antara pedoman wawancara tidak terstruktur dengan pedoman wawancara terstruktur supaya data yang diinginkan dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah sebagai Mabigus, Pembina Pramuka dan siswa yang dijadikan sebagai pendukung data dari angket. Data narasumber yang penulis wawancarai yaitu sebagai berikut :

a. Bapak Ujang Sudrajat, S.Pd. (US), beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumedang sekaligus sebagai Mabigus Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika SMA Negeri 1 Sumedang.

b. Bapak Drs. Rd. Ade Hidayat, M.Si, MT (AH), beliau selaku Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang.

c. Gilang Ariffin (GA) selaku Pradana Soeriaatmadja dan Nunung Siti (NS) selaku Pradana Dewi Sartika, mereka sekaligus sebagai siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumedang.


(31)

61

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Dokumentasi

Tidak kalah penting dari teknik pengumpulan data yang lain, studi dokumentasi sangatlah penting dalam melengkapi data-data yang dapat menunjang penelitian. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Jika dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain, studi dokumentasi tidak begitu sulit karena data yang diperlukan berupa data tetap belum berubah dan yang diamati hanya benda mati bukan benda hidup. Studi dokumentasi yang di maksud dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data baik itu berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya guna untuk mengetahui kontribusi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dalam pengembangan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dalam penelitian ini dengan cara merangkum beberapa kejadian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur, yaitu untuk memperoleh informasi yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara membaca dari buku-buku atau media cetak lainnya yaitu tentang pengembangan karakter bangsa dan kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

5. Angket/Kuesioner

Kuesioner menurut Danial (2009: 73), ialah “alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian secara tertulis berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang dijelaskan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah


(32)

62

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efisien karena dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden yang sangat banyak di wilayah yang luas dan jauh. Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk tertutup atau terbuka, dan dapat disampaikan kepada responden secara langsung atau tidak langsung.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik kuesioner yaitu untuk melengkapi dari teknik pengumpulan data kualitatitf, yang berupa angket yang disampaikan kepada siswa atau anggota Pramuka dengan tujuan dapat memperoleh informasi atau data yang dapat melengkapi penelitian ini.

E. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang sudah lengkap dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala yang terjadi, pengamatan terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, studi berbagai dokumen yang relevan seperti buku pedoman kesiswaan, foto atau gambar kegiatan, dan lain sebagainya.

Analisis data dilakukan dalam suatu proses dari awal hingga akhir penelitian. Karena jika pelaksanaan analisis baru dimulai ketika tahap penelitian selesai maka akan merepotkan penulis apabila masih ada data yang dirasakan kurang. Dalam penelitian kualitatif, analisis data harus dimulai sejak awal, data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis (Nasution, 1998: 129).

Nasution (1998: 130) mengemukakan langkah-langkah yang bisa diikuti dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan di tulis dalam bentuk uraian yang terinci. Laporan ini akan terus bertumpuk jika tidak segera dianalisis sejak awal.


(33)

Laporan-63

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

laporan ini perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok,difokuskan pada hal-hal penting, dicari tema atau polanya sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila perlu.

Pada penelitian ini aspek-aspek yang direduksi berkaitan dengan jawaban dari subyek penelitian terhadap Kontribusi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa yang dijabarkan dalam pokok pertanyaan sebagai berikut :

a. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang?

b. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa?

c. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang?

d. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

2. Display Data

Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh. Dalam hal ini berarti data yang didapat disajikan secara terperinci dan menyeluruh dan dicari bagaimana pola hubungannya. Data yang bertumpuk dan sulit dilihat hubungan detailnya akan sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat.


(34)

64

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka penulis harus mengusahakan membuat berbagai macam grafik atau matrik.

3. Kesimpulan (Verifikasi)

Penulis berusaha mencari makna (kesimpulan) dari data yang dikumpulkan sejak awal sampai akhir penelitian. Hal ini dilakukan untuk mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya.

Kesimpulan yang dihasilkan sejak awal penelitian pastinya masih sangat tentatif, kabur dan diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih menyeluruh. Jadi, penulis dalam mengambil kesimpulan senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung. Ketiga langkah dalam menganalisis data kualitatif ini saling berkaitan satu dengan yang lain selama penelitian berlangsung.

Menurut pendapat Moleong (2000: 173-200), agar data yang terkumpul dapat dianggap sah maka perlu dilakukan pengecekan sebagai berikut :

a. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan responden dilakukan dalam kondisi tenang agar informasi yang diperoleh dapat sealamiah mungkin agar tidak terjadi bias pribadi.

b. Wawancara diupayakan mengarah pada fokus penelitian sehingga tercapai kedalaman bahasa yang diinginkan. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan terbuka.

c. Data yang diperoleh melalui wawancara atau hasil dokumentasi dicek keabsahannya dengan memanfaatkan pembanding yang bukan berasal dari data yang terungkap dengan data hasil dokumen.

d. Hasil data yang telah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

e. Data yang terkumpul diklarifikasikan dan di kategorikan sesuai dengan fokus penelitian.


(35)

65

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian metode penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini. Dengan melaksanakan metodologi ini diharapkan penelitian yang dilakukan memenuhi ketiga syarat penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan penelitian, yaitu sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah, (Arikunto 1998: 14).

F. Uji Validitas Data Penelitian 1. Tringulasi

Pengujian validitas data dalam hasil penelitian ini menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dokumentasi dan literatur pada sumber yang sama yaitu dengan melakukan pengecekkan ulang temuan antar sumber data, metode pengumpul data dan teori yang relevan dengan fokus penelitian. Menurut Creswell (1998: 286) Triangulasi adalah mentriangulasi sumber data yang berbeda dengan memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber-sumber tersebut dan menggunakannya untuk membangun justifikasi tema-tema secara kohern.Triangulasi dipandang penting dilakukan oleh peneliti kualitatif karena dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan.

2. Member Check

Pada tahap member-check dilakukan pemantapan informasi atau data penelitian yang telah terkumpul selama tahap eksplorasi atau studi lapangan, dengan demikian hasil penelitiannya dapat diharapkan memiliki tingkat validitas yang tinggi. Dalam kaitan itu, data yang diperoleh melalui penggunaan teknik wawancara dibuat dalam bentuk transkrip.


(36)

66

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian juga halnya dengan data yang diperoleh melalui penggunaan teknik studi dokumentasi, dan data yang diperoleh melalui teknik observasi dibuat dalam bentuk catatan-catatan lapangan. Kemudian, peneliti menunjukkannya kepada responden penelitian. Peneliti meminta mereka membaca dan memeriksa kesesuaian informasinya dengan apa yang telah dilakukan.

Apabila ditemukan ada informasi yang tidak sesuai, maka peneliti harus segera berusaha memodifikasinya, apakah dengan cara menambah, mengurangi, atau bahkan menghilangkannya sampai kebenarannya dapat dipercaya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Creswell (1998: 287) bahwa Member Check adalah membawa kembali hasil laporan akhir atau deskripsi tema-tema spesifik ke hadapan partisipan untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa laporan/ deskripsi/ tema tersebut sudah akurat.


(37)

111

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, penulis menemukan temuan penelitian yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan, yang terdiri dari kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Berikut ini kesimpulan yang dapat diangkat yaitu:

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang dibahas dalam bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakulikuler Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang sudah melaksanakan pengembangan sikap-sikap yang terdapat dalam karakter bangsa baik secara langsung ataupun tidak langsung seperti nilai Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Namun, karakter yang dominan dikembangkang di dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang yaitu anggota Pramuka harus memiliki kepemimpinan yang bertanggung jawab.

2. Kesimpulan Khusus

Adapun kesimpulan khusus dalam penelitian ini adalah:

a. Program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMAN 1 Sumedang sudah berjalan dengan baik dengan berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Dharma, Tri Satya dan karakter bangsa, serta ketiga komponen tersebut dielaborasikan sehingga pengembangan karakter bangsa dapat tercapai secara maksimal


(38)

112

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa yaitu latihan rutin, Lomba Lintas Alam, Latihan Dasar Kepemimpinan, Buka Bareng, Bakti Sosial dan kegiatan yang berifat incidental seperti mengikuti kegiatan yang diadakan oleh intansi atau organisasi lain. Hampir semua kegiatan yang dilaksanakan dalam Pramuka mengarah pada pengembangan karakter bangsa karena semua kegiatan dalam Pramuka berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam dasa darma dan trisatya.

c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang yaitu:

1. Faktor Pendukung, yaitu pihak sekolah yang selalu mendukung baik moril ataupun materil, dan semangat kekeluargaan di dalam ekstrakulikuler Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang sangat bangus berupa koordinasi dan komunikasi dengan alumni berjalan dengan baik.

2. Faktor Penghambat, yaitu ada dalam pribadi anggota ekstrakulikuler Pramuka SMA Negeri 1 Sumedang karena kurang maksimal dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh ekstrakulikuler Pramuka, serta kesibukan yang dialami oleh anggota Pramuka baik yang bersifat akademik dan nonakademik.

d. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan karakter bangsa dalam kegiatan Pramuka yaitu anggota Pramuka sering dilanda kejenuhan dalam kegiatan latihan rutin. Dan untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi anggota Pramuka dalam pengembangan karakter bangsa yaitu dengan melaksanakan rapat koordinasi dan memberikan stimulus berupa kegiatan camping dan

haiking, serta berkoodinasi dengan orang tua dalam mengawasi siswa di rumahnya masing-masing.


(39)

113

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka selanjutnya perlu dikemukakan beberapa saran yang dinilai bermanfaat yang ditujukan kepada beberapa pihak. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

a. Untuk pihak sekolah hendaknya lebih menjalin komunikasi lagi dalam melaksanakan berbagai kegiatan Pramuka baik yang bersifat program kerja atau kegiatan yang bersifat insidental.

b. Untuk pihak sekolah walaupun Pramukanya dinilai sudah baik tetapi hendaknya tetap melakukan pengawasan demi kelancaran proses pelaksanaan kegiatan latihan Pramuka.

c. Untuk pihak sekolah hendaknya semua guru PKn harus menjadi Pembina Pramuka, karena Pramuka sangat penting bagi pembelajaran PKn dan dengan merujuk kepada kurikulum 2013 yang mengedepankan penilaian karakter.

2. Bagi anggota Pramuka

a. Kegiatan dalam ekstrakulikuler Pramuka hendaknya lebih disikapi dengan keikhlasan dan kemauan untuk merubah sikap malas.

b. Sebaiknya siswa lebih menjaga diri supaya tidak mudak terpengaruh oleh lingkungan seperti teman-teman yang mengajak bolos untuk latihan 3. Bagi Pendidikan Kewargangeraan

a. Materi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya lebih mengandung penanaman karakter bangsa yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. b. Memaksimalkan implementasi dari meteri Pendidikan Kewarganegaraan

dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Untuk para mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan yang nantinya akan menjadi Guru PKn hendaknya mempelajari dan memahami juga tentang Pramuka dan diharapkan nantinya dituntut untuk menjadi Pembina Pramuka.


(40)

114

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi penelitian selanjutnya

a. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap mandiri siswa memalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

b. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap demokratis siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Penelitian hendaknya lebih memfokuskan kepada pentingnya kegiatan ekstrakulikuler Pramuka sebagai sarana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Penelitian hendaknya menggunakan metode penelitian R&D (Research dan Design).


(41)

115

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abas, A. dkk. (1994). Pedoman lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Beringin Jaya.

Alamsyah, M. Yoga. (2010). Efektifitas Program Organisasi Ekstrakulikuler sebagai Wahana Pengembangan Soft Skill Siswa (Studi Deskriptif Terhadap Organisasi Santri Pesantren Al-Basyariyah (OSPA) dan Pramuka di Pesantren Al-Basyariyah Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika tahun 2012.

Anonim. (2010). Desain Induk Pengembangan Karakter Bangsa 2010-2025.

Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Jakarta: Gelar Pustaka Mandiri.

________________ (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). BAHAN PENELITIAN Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai- Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Creswell, John W. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design: Choosing Among five Traditions. London: SAGE Publication.

_______________ (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E dan Nanan W. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Fitri, Agus Z. (2012). Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter


(42)

116

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat. (2011). Himpunan Petunjuk

penyelenggaraan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Bandung:

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1971 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Komalasari, Devi. (2012). Revitalisasi Kegiatan Kepramukaan sebagai Wahana Pengembangan Karakter Kepemimpinan siswa dalam Perspektif Pkn di Sekolah: Studi Kasus Pengembangan Ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Cipaku. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Kwartir Daerah Jawa Barat. (2012). Pidato Sambutan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab

Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012. Sumedang: Kwarcab

Sumedang.

Lickona, Thomas. (1992). “Educating Fot Character How Our Shools Can Teach

Respect and Responsibility”. USA: A. Batam Book.

Maghfiroh, Rifa Atul. (2012). Pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Upaya Peningkatan Sikap Nasionalisme Mahasiswa Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di UPI. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter (Solusi yang Tepat untuk

Membangun Karakter Anak). Bandung: (Sponsor) BPMIGAS dan

Energy.

M. Noor, Rohinah. (2012). The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler. Yogyakarta: Insan Madani.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muchtar, Utang Muchamad. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Kemandirian Berbasis Nilai Satya dan Darma Pramuka dalam Membentuk Generasi Muda Mandiri melalui Kegiatan Alam Terbuka. Disertasi Doktor pada Pendidikan Luar Sekolah SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(43)

117

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munggaran, Devi Rusdiana. (2012). Model Pengembangan Karakter Bangsa di Kota Bandung (studi kasus di SMP Negeri 36 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: Sinar Grafika.

__________ (2011). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nopiyanti. (2012). Pengaruh Ekstrakulikuler Pramuka terhadap Pengembangan

Sikap Demokratis Siswa (Studi Komparatif di SMP Negeri 14 Bandung dan SMP Negeri 15 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Patoni. (2012). Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Ekstrakulikuler untuk Memantapkan Sikap Nasionalisme : Studi Kasus Pendidikan Karakter di SMKN 2 Purwakarta. Tesis Magister pada PKn SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

Pusat Pendidikan & Pelatihan Tingkat Daerah (PUSDIKLATDA) Jawa Barat. (2010). Materi Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

Bandung: Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat.

Rajasa, M. Hatta. (2007). Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa.

[Online]. Tersedia:http://www..setneg.go.id [12 September 2012]

Sapriya. (2008). Perspektif Pemikiran Pakar tentang Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Karakter Bangsa (Sebuah Kajian Konseptual-Filosopis Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Pendidikan IPS). Jurnal Acta Civicus Vol.1 No.2.April 2008.

Sarkonah. (2012). Panduan Pramuka Penggalang. Bandung: Nuansa Aulia

Sunardi, Andri Bob. (2001). Boyman Ragam Latih Pramuka. Bandung: Nuansa Muda.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Dosen PKn. (2009). Proseding Seminar Internasional PKn. UPI: Jurusan PKn.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.


(44)

118

Dadi Mulyadi Nugraha,2013

Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Dalam Pengembangan Karakter Bangsa Di Sman 1 Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wahjosumidjo. (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teroitik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Wiranto, R. (2011). Tawuran Pelajar Komulatif Berbagai Problem. [Online]. Tersedia: http://www.jurnas.com [13 April 2012]


(1)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka selanjutnya perlu dikemukakan beberapa saran yang dinilai bermanfaat yang ditujukan kepada beberapa pihak. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

a. Untuk pihak sekolah hendaknya lebih menjalin komunikasi lagi dalam melaksanakan berbagai kegiatan Pramuka baik yang bersifat program kerja atau kegiatan yang bersifat insidental.

b. Untuk pihak sekolah walaupun Pramukanya dinilai sudah baik tetapi hendaknya tetap melakukan pengawasan demi kelancaran proses pelaksanaan kegiatan latihan Pramuka.

c. Untuk pihak sekolah hendaknya semua guru PKn harus menjadi Pembina Pramuka, karena Pramuka sangat penting bagi pembelajaran PKn dan dengan merujuk kepada kurikulum 2013 yang mengedepankan penilaian karakter.

2. Bagi anggota Pramuka

a. Kegiatan dalam ekstrakulikuler Pramuka hendaknya lebih disikapi dengan keikhlasan dan kemauan untuk merubah sikap malas.

b. Sebaiknya siswa lebih menjaga diri supaya tidak mudak terpengaruh oleh lingkungan seperti teman-teman yang mengajak bolos untuk latihan 3. Bagi Pendidikan Kewargangeraan

a. Materi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya lebih mengandung penanaman karakter bangsa yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. b. Memaksimalkan implementasi dari meteri Pendidikan Kewarganegaraan

dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Untuk para mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan yang nantinya akan menjadi Guru PKn hendaknya mempelajari dan memahami juga tentang Pramuka dan diharapkan nantinya dituntut untuk menjadi Pembina Pramuka.


(2)

4. Bagi penelitian selanjutnya

a. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap mandiri siswa memalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

b. Penelitian hendaknya diarahkan pada pengembangan sikap demokratis siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

c. Penelitian hendaknya lebih memfokuskan kepada pentingnya kegiatan ekstrakulikuler Pramuka sebagai sarana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Penelitian hendaknya menggunakan metode penelitian R&D (Research dan Design).


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abas, A. dkk. (1994). Pedoman lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Beringin Jaya.

Alamsyah, M. Yoga. (2010). Efektifitas Program Organisasi Ekstrakulikuler sebagai Wahana Pengembangan Soft Skill Siswa (Studi Deskriptif Terhadap Organisasi Santri Pesantren Al-Basyariyah (OSPA) dan Pramuka di Pesantren Al-Basyariyah Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Ambalan Soeriaatmadja-Dewi Sartika tahun 2012.

Anonim. (2010). Desain Induk Pengembangan Karakter Bangsa 2010-2025. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Jakarta: Gelar Pustaka Mandiri.

________________ (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. (2010). BAHAN PENELITIAN Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai- Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Creswell, John W. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design: Choosing Among five Traditions. London: SAGE Publication.

_______________ (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E dan Nanan W. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Fitri, Agus Z. (2012). Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter


(4)

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat. (2011). Himpunan Petunjuk

penyelenggaraan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Bandung:

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1971 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Kesuma, Dharma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Komalasari, Devi. (2012). Revitalisasi Kegiatan Kepramukaan sebagai Wahana Pengembangan Karakter Kepemimpinan siswa dalam Perspektif Pkn di Sekolah: Studi Kasus Pengembangan Ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Cipaku. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Kwartir Daerah Jawa Barat. (2012). Pidato Sambutan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab

Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012. Sumedang: Kwarcab

Sumedang.

Lickona, Thomas. (1992). “Educating Fot Character How Our Shools Can Teach Respect and Responsibility”. USA: A. Batam Book.

Maghfiroh, Rifa Atul. (2012). Pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Upaya Peningkatan Sikap Nasionalisme Mahasiswa Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di UPI. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter (Solusi yang Tepat untuk

Membangun Karakter Anak). Bandung: (Sponsor) BPMIGAS dan

Energy.

M. Noor, Rohinah. (2012). The Hidden Curriculum Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler. Yogyakarta: Insan Madani.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muchtar, Utang Muchamad. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Kemandirian Berbasis Nilai Satya dan Darma Pramuka dalam Membentuk Generasi Muda Mandiri melalui Kegiatan Alam Terbuka. Disertasi Doktor pada Pendidikan Luar Sekolah SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(5)

Munggaran, Devi Rusdiana. (2012). Model Pengembangan Karakter Bangsa di Kota Bandung (studi kasus di SMP Negeri 36 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: Sinar Grafika.

__________ (2011). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nopiyanti. (2012). Pengaruh Ekstrakulikuler Pramuka terhadap Pengembangan

Sikap Demokratis Siswa (Studi Komparatif di SMP Negeri 14 Bandung dan SMP Negeri 15 Bandung). Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Patoni. (2012). Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Ekstrakulikuler untuk Memantapkan Sikap Nasionalisme : Studi Kasus Pendidikan Karakter di SMKN 2 Purwakarta. Tesis Magister pada PKn SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

Pusat Pendidikan & Pelatihan Tingkat Daerah (PUSDIKLATDA) Jawa Barat. (2010). Materi Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Bandung: Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat.

Rajasa, M. Hatta. (2007). Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa. [Online]. Tersedia:http://www..setneg.go.id [12 September 2012]

Sapriya. (2008). Perspektif Pemikiran Pakar tentang Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Karakter Bangsa (Sebuah Kajian Konseptual-Filosopis Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Pendidikan IPS). Jurnal Acta Civicus Vol.1 No.2.April 2008.

Sarkonah. (2012). Panduan Pramuka Penggalang. Bandung: Nuansa Aulia

Sunardi, Andri Bob. (2001). Boyman Ragam Latih Pramuka. Bandung: Nuansa Muda.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Dosen PKn. (2009). Proseding Seminar Internasional PKn. UPI: Jurusan PKn.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.


(6)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Wahjosumidjo. (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teroitik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Wiranto, R. (2011). Tawuran Pelajar Komulatif Berbagai Problem. [Online]. Tersedia: http://www.jurnas.com [13 April 2012]


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER GERAKAN PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMAN 2 TARUTUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 4 26

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 2 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 3 16

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 3 19

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 13

PENDAHULUAN implementasi pendidikan nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan pramuka (studi kasus kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

NASKAH PUBLIKASI implementasi pendidikan nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan pramuka (studi kasus kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 10

Program Kerja Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka

0 4 16

PERAN KEGIATAN BASE CAMP DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK PUTRA BANGSA BONTANG.

0 0 161

ELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENANAMKAN NASIONALISME SISWA DI SMAN 1 SIKUR - Repository UNRAM

0 0 13