24
K. Strategi
Menurut Porter 1985, strategi adalah pencarian untuk sebuah posisi yang menguntungkan dalam sebuah industri, hal ini bertujuan untuk membentuk
sebuah posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan yang melawan kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri. Perusahaan-perusahaan
memiliki dua pilihan strategi dasar yang harus dicapai, yaitu cost leadership biaya yang tinggi atau diferensiasi produk Porter dalam Riyadi, 1999.
Govindarajan 1998 dan Gupta 1987 berpendapat bahwa perusahaan yang mangadopsi suatu strategi diferensiasi produk menghadapi suatu tingkat
uncertainty ketidakpastian yang tinggi karena perusahaan bertaruh untuk produk-produk yang belum terbukti sukse. Sebaliknya, perusahaan yang
mengikuti strategi biaya yang rendah menghadapi tingkat uncertainty yang rendah karena perusahaan telah membentuk produk.
Galbraith 1973, Tushman dan Nadler 1978, dan Govindarajan 1986 mengemukakan bahwa agar partisipasi dalam pengambilan keputusan menjadi
efektif, partisipasi tersebut harus bervariasi dengan uncertainty. Mereka
berpendapat bahwa tingkat uncertainty pada umumnya terkait dengan permintaan akan informasi tambahan untuk menyelesaikan tugas. Hal ini dapat dikatakan
bahwa suatu sistem budget partisipatory bertindak sebagai suatu alat yang dengan alat tersebut pencarian terhadap informasi tambahan tersebut menjadi
mungking Galbraith, Tushman dan Nadler, dan Govindarajan dalam Riyadi, 1999.
25 Tingkat uncertainty lingkungan yang lebih tinggi terkait dengan strategi
diferensiasi produk yang mengungkapkan kebutuhan akan partisipasi yang lebih besar dari bawahan dalam penyusunan anggaran. Partisipasi membuat bawahan
mampu untuk bertukar informasi dengan atasan mereka, sehingga pertukaran informasi mengarah pada pemerolehan informasi tambahan yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas dan untuk mengembangkan suatu anggaran yang realistis. Hal ini dapat mempertinggi kinerja para bawahan Riyadi, 1999.
L. Kerangka Teoritis
Partisipasi dalam penyusunan anggaran secara umum dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial, karena dengan terlibatnya manajer pusat
pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran akan menimbulkan rasa tanggungjawab dan akan memotivasi manajer dalam upaya yang dialkukannya
untuk mencapai tujuan atau sasaran perusahaan. Keberhasilan dari partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dipengaruhi oleh adanya faktor
kontijensi. Penggunaan faktor kontijensi tersebut memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang dapat bertindak sebagai moderating varieble yang
mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Hungan antara kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel
moderating dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi dan struktur organisasi.
Maka dalam penelitian ini dapat digambarkan kerangka teoritis sebagai berikut:
26
Gambar 2.1 Pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
dengan strategi dan struktur organisasi sebagai variabel moderating
M. Hipotesis