Rizki Rinaldi, 2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG
DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan penelitian
Setelah melakukan persiapan, peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan acuan metode penelitian. Selama penelitian, peneliti mengumpulkan data-
data yang diperoleh di lapangan dari hasil wawancara, studi literature, dokumentasi dari data yang sudah diperoleh peneliti kemudian mengolah data
tersebut untuk dijadikan laporan pada akhir penelitian.
3. Penyusunan laporan penelitian
Setelah proses penelitian dilakukan dan selesai dilaksanakan, peneliti membuat laporan hasil dari penelitian selama di lapangan berupa hasil yang
sebenarnya, berupa catatan-catatan, hasil wawancara, dokumentasi dan rekaman yang kemudian oleh peneliti diolah untuk mendapat gambaran serta
mendeskripsikannya kedalam tulisan.
Rizki Rinaldi, 2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG
DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Salametan Irung-irung
Salametan Irung-irung merupakan satu dari sekian banyak budaya masyarakat Indonesia. Salametan Irung-irung dimaksudkan untuk menjaga
kelestarian dua mata air yang dikenal dengan nama Irung-irung dan sebagai reportoar khasanah budaya Indonesia. Salametan Irung-irung merupakan salah
satu upacara kepercayaan yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Cihideung. Acara Salametan Irung-irung ini sebagai bentuk rasa syukur
masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang diperoleh. Hingga kini kegiatan Salametan Irung-irung masih dipertahankan oleh masyarakat
pendukukungnya.
Kebiasaan masyarakat melaksanakan kepercayaan warisan leluhur terhadap dua mata air di Desa Cihideung sangat dijaga keberadaannya.
Masyarakat menyadari bahwa warisan ini merupakan satu hal yang harus dijaga dan dipelihara keberlangsungannya, dikarenakan masyarakat menyadari bahwa
warisan ini merupakan salah satu budaya yang tidak ternilai. Hal ini sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Cihideung untuk melaksanakan upacara
salametan dua mata air yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Dua mata air ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakatnya dari dulu hingga saat ini,
terlebih pada zaman dulu masyarakat Desa Cihideung mayoritas berprofesi sebagai petani. Masyarakat yang hingga kini melakukan salametan dua mata air
ini lebih mengenal dengan sebutan Salametan Irung-irung. Acara Salametan Irung irung merupakan acara ritual adat setempat untuk
membersihkan dua mata air. Pelaksanaan Salametan Irung-irung dipimpin langsung oleh para sesepuh, dengan memperhatikan adat istiadat dalam
melaksanakan kegiatan Salametan Irung-irung. Pelaksanaan Salametan Irung- irung dilaksanakan pada hari Sabtu 25 Oktober 2014 pukul 07.00 WIB pagi hari